Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN

“Lingkungan dan Lembaga Pendidikan”

Disusun Oleh : Kelompok 10

Anita Rahma Dani (221186206092)

Nur Aini (221186206088)

Padilah (221186206090)

Dosen Pengampu:
Dr. Apdoludin, S.Pd.I, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami yang telah membuat makalah ini dengan baik. Atas rahmat dan
hidayah-nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lingkungan dan
Lembaga Pendidikan” tepat waktu.

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas dari dosen


“Dr.Apdoludin,S.Pd.I,M.Pd.I” pada mata kuliah Pengantar Pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Muara Bungo. Selain itu kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah wawasan terkait bidang yang di tekuni kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Muara Bungo, 19 Desember 2022

kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………...i

DAFTAR ISI……………………………………………………………….ii

BAB I………………………………………………………………………..1

PENDAHULUAN…………………………………………………………..1

A. Latar belakang………………………………………………………...1
B. Rumusan masalah……………………………………………………..1
C. Tujuan …………………………………………………………………1

BAB II………………………………………………………………............2

PEMBAHASAN…………………………………………………..…….….2

A. Pengertian lingkungan pendidikan……………………………….….2


B. Fungsi lingkungan pendidikan…………………………….……….…3
C. Betuk-bentuk lingungan pendidikan………………………………….3
D. Pengertian lembaga pendidikan………………………………………8
E. Bentuk lembaga pendidikan………………………………………..…9

BAB III…………………………………………………………………….10

PENUTUP………………………………………………………………….10

A. Kesimpulan…………………………………………………….……..10
B. Saran …………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..………11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Berbicara pendidikan adalah berbicara tentang bagaimana membentuk karakter


manusia sebagaimana yang diinginkan. Sedangkan karakter akan terbentuk olehberbagai
factor diantaranya adalah lingkungan. Orang berbeda karakternya, disebabkan oleh
karena mereka tumbuh di lingkungan yang berbeda. Dengan begitu peran lingkungan
sangat besar membentuk prilaku seseorang.

Atas dasar kenyataan itu, maka lingungan pendidikan harus ditata dan dirawat hingga
klihatan bersih dan rapi. Sekolah atau kampus tidak boleh dibiarkan kotor dan tidak
terurus. Lingkungan pendidikan, selain harus bersih, rapi juga semestinya terjaga
keindahanya.islam mengajarkan tentang kebersihan, kerapian dan keindahan. Oleh
sebabitu sekolah atau kampus tidak boleh menampakan kumuh.

Lembaga pendidikan baik informal, nonformal maupun formal adalah tempat transper
ilmu pengetahuan dan budaya. Melalui praktek pendidikan, peserta didik di ajak untuk
memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasikan dalam
zaman kehidupan yang mereka alami serta mempersiapkan merka dalam menghadapi
tantangan dan tuntutan yang ada didalamnya.

B.Rumusan masalah.

1. Apa pengertian dari lingkungan pendidikan ?


2. Apa saja fungsi dan bentuk-bentuk lingkungan pendidikan?
3. Apa pengertian dari lembaga pendidikan?
4. Apa saja bentuk-bentuk lembaga pendidikan?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari lingkungan pendidikan


2. Untuk mengeahui funsi dan bentuk-bentuk lingkungan pendidikan
3. Untuk mengetahui pengertian dari lembaga pendidikan
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk lembaga pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks


pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri
anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik,
sosial-ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya lain yang dilakukan oleh
manusia termasuk di dalamnya pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik
berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk
kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.
Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul.
Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai
dengan jenis dan tanggung jawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter
lembaga tersebut.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang
sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usha sadar dari orang dewasa yang
normatif disebut pendidikan, sedang ynag lain disebut pengaruh. Lingkungan yang
dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkunga ini disebut
lembaga pendidikan atau satuan pendidikan.
Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang Karena satu
dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan. Badan pendidikan
itu bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik (Marimba,1980). Secara umum
fungsi lembaga pendidikan adalah menciptakan situasi yang memungkinkan proses
pendidikan dapat berlangsung.
Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup :
-Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
-Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti bahasa, seni,
ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan pandangan keagamaan.
-Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok
bermain, desa, perkumpulan dan lainnya.

2
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif apabila memberikan
pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan. Lingkungan bersifat negatif apabila
berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan. Maka intensitas
pengaruh lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dapat menyerap
rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu
memahami dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.

B. Fungsi Lingkungan Pendidikan


Diantara fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional peserta didik untuk
tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan
pribadi anak.
2. Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai
lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya, terutama berbagai
sumberdaya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan secara
optimal.
3. Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi perkembangan
individu dan masyarakat dalam memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan
kehidupan bangsa.
4. Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-
peranan tertentu dalam masyarakat.
5. Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang
dimiliki peserta didik baik dalam bentuk karier, akademik, kehidupan beragama,
kehidupan sosial budaya, maupun keterampilan lainnya.

C. Bentuk-bentuk Lingkungan Pendidikan


Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan ada yang bersifat
sosial dan material. Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh Ki Hajar
Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut dengan
Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

3
1. Lingkungan Keluarga
Manusia ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah. Tanpa pertolongan orang
lain, terutama orang tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak. Di balik keadaannya yang
lemah itu ia memiliki potensi baik yang bersifat jasmani maupun rohani.
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-
tama anak mendapatkan pengaruh sadar. Karena itu keluaraga merupaka kelompok
primer yang terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena hubungan sedarah yang bersifat
informal dan kodrati dan menjadi lembaga pendidikan tertua. Keluarga bisa berbentuk
keluarga inti (nucleus family : ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (di
samping inti, ada orang lain seperti kakek, nenek, ipar dan lain sebagainya).

Anak dalam menjalani pendidikan di lingkungan keluarga biasanya menghadapi


hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua.
2) Pigur orangtua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
3) Sosial ekonomi keluaraga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa menunjang
belajar.
4) Kasih sayang orangtua yang berlebihan sehingga cenderung untuk memanjakan anak.
5) Orangtua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan orangtua
yang terlalu tinggi.
6) Orangtua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.
7) Orangtua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kretifitas kepada anak.

Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting dalam


membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali
berkenalan dengan nilai dan norma. Keluarga didasarkan pada cinta kasih yang sangat
natural, sehingga suasana pendidikan yang berlangsung di dalamnya berdasarkan kepada
suasana yang tanpa memikirkan hak.
Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama, dan
nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat
berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.

4
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya, meliputi hal-hal
berikut.
1. Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak. Cinta
kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggung jawab, dan
mengabdikan dirinya untuk sang anak.
2. Dorongan/motifasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orang tua
terhadap keturunannya. Tanggung jawab moral ini meliputi nilai-nilai religius spiritual
yang dijiwai ketuhanan Yang Maha Esa dan agama masing-masing di samping didorong
oleh kesadaran memelihara martabat dan kehormatan keluarga.
3. Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga
menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan kemanusiaan.
Di sisi lain tanggung jawab pendidikan yang menjadi beban orangtua sekurang-
kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka hal-hal berikut.
1. Memelihara dan membesarkan anak.
2. Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun rohaniah sesuai dengan
falsafah hidup dan agama yang dianutnya.
3. Member pengajarandalam arti yang luas.
4. Membahagiakan anak baik di dunia dan akhirat.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orangtua meliputi tujuh hal,
yaitu dasar pendidikan budi pekerti, dasar pendidikan sosial, dasar pendidikan intelek,
dasar pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik dan wajar, dasar
pendidikan kekeluargaan, dasar pendidikan nasionalisme, dan dasar pendidikan agama.
Lingkungan keluarga berpengaruh kepada anak dari sisi perlakuan, keluarga terhadap
anak, kedudukan anak dalam keluarga, keadaan ekonomi keluarga, keadaan pendidikan
keluarga, dan pekerjaan orangtua.
Dari lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan keteladanan kepada
anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada bayi atau anak itu berkenalan
dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga.

2. Lingkungan Sekolah
Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan terbatasnya orangtua
dalam kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk
kehidupan mansyarakat. Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena
pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Karena itu di samping keluagra sebagai pusat

5
untuk pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
pembentukan kepribadian anak.
Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan umum dalam mempersiapkan peserta
didik menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki
lapangan kerja. Pendidikan sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena ia
adalah pendidikan yang mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya yang disusun
secara eksplisit, sistematis, dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai
pusat pendidikan formal, terlihat pada tujuan instruksional, yaitu tujuan kelembagaan
pada masing-masing jenis da tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan berdasarkan
asas-asas tanggungjawab berikut ini.
1) Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan
menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu undang-undang pendidikan.
2) Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan yang
dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
3) Tanggung jawab fungsional ialah tanggungjawab profesional pengelola dan pelaksana
pendidikan.
Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar lebih efektif dan
efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang. System klasikal memungkinkan sejumlah
anak belajar bersama dan dipimpin oleh seorang atau beberapa orang guru sebagai
fasilitator. Sekolah memiliki ciri jenjang dapat dijelaskan sebagi berikut.
a) Jenjang lembaga, sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan, dari Taman Kanak-
Kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). sebagian dikelola oleh Departemen
Pendidikan Nasional dan sebagian lainnya dikelola oleh Departemen Agama.
b) Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa mengikuti
pendidikan pada kelas yang lebih tinggi apabila ia telah mampu menyelesaikan
pendidikan di tingkat sebelumnya. Jenjang kelas ini bervariasi, yaitu di tingkat SD/MI
terdiri dari enam kelas, SMP/MTs terdiri dari tiga kelas, SMA/MA/sederajat terdiri dari
tiga kelas, sedangkan di Perguruaan Tinggi tidak ditentukan dengan jenjang kelas.
Sekolah dianggap sebagai suatu lingkungan yang paling bertanggungjawab terhadap
pendidikan murid-muridnya, lebih-lebih bila dikaitkan dengan pengabdian sumber daya
manusia yang berkualitas untuk dapat bersaing secara global. Maka pembangunan
sekolah dianggap sebagai investasi yang prosfektif demi menyongsong kemajuan bangsa.

6
3. Lingkungan Masyarakat
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah lebih maju
dibandingankan dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Karena masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya
terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, sosial
budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat
tersebut.
Masyarakat turut serta memikul tanggungjawab pendidikan. Pendidika
kemasyarakatan merupakan wahana yang amat besar artinya bagi perkembangan individu
dan masyarakat sebagai gerakan yang memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan
bangsa.
Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat biasanya akan mengalami
kesulitan-kesulitan, antara lain :
1. Lingkungan fisik dan nonfisik yang kurang menguntungkan. Lingkungan yang
demikian akan banyak menghambat anak dalam belajar.
2. Tugas yang diberikan lembaga terlalu berat/banyak, sehingga anak tidak dapat
menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Terlalu banyaknya kegiatan yang diikuti
dalam waktu yang terbatas, bisa menjadi penyebab kegiatan tersebut tidak dilaksanakan
dengan baik dan akan mengalami kesulitan, yang akhirnya hasilnya akan kurang.
3. Apabila nilai dikembangkan oleh anak berbeda/bertentangan dengan nilai/adat yang
ada di masyarakat maka akan timbul konflik nilai. Kalau terjadi hal demikian biasanya
anak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dalam diri terhadap lingkungan
tersebut. Keadaan yang demikian biasanya akan berpengaruh terhadap upaya belajar
anak.
Setiap masyarakat mempunyai mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan dan sistem
kekuasaan tertentu. Pendidikan dalam Lingkungan kehidupan.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat meliputi segala
bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan pembentukan pengetahuan sikap dan
minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali lembaga-lembaga
pendidikan seperti masjid, surau atau langgar, musholla, madrasah, pondok pesantren,
pengajian, kursus, dan badan-badan pembinaan rohani.

7
D.Pengertian lembaga pendidikan
Lembaga Pendidikan merupakan sebuah institusi atau tempat dimana proses
pendidikan atau belajar-mengajar berlangsung, diantaranya pendidikan di dalam keluarga,
sekolah, serta masyarakat. Lembaga pendidikan pun bisa diartikan sebagai sebuah
organisasi yang dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, yakni transfer ilmu pengetahuan
serta budaya terhadap individu guna mengubah tingkah laku seseorang menjadi lebih
dewasa serta memperoleh kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Tujuan utama dari lembaga ini ialah untuk mengubah tingkah laku peserta didik
menjadi lebih baik lewat interaksi dengan lingkungan di sekitarnya. Dengan kata lain,
lembaga ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena bisa meningkatkan kualitas hidup
seseorang.

1.Fungsi Lembaga Pendidikan

a.Fungsi Sosialisasi

Adanya lembaga pendidikan berperan besar dalam proses sosialisasi peserta


didik dengan lingkungan masyarakat. Fungsi sosialisasi tersebut dilaksanaan lewat
berbagai program serta kurikulum pendidikan di sekolah sehingga transmisi nilai-nilai
budaya bisa selaras dengan pendidikan lainnya.

b.Fungsi Pengendalian Sosial

Lembaga ini pun berperan dalam hal kontrol sosial dengan cara menanamkan
nilai-nilai, norma, serta loyalitas tatanan tradisional terhadap peserta didik. Dengan
adanya fungsi kontrol sosial tersebut maka diharapkan para peserta didik mempunyai
karakter yang berkualitas sehingga tatanan masyarakat yang harmonis bisa terwujud.

c.Melestarikan Budaya

Kelestarian budaya masyarakat Indonesia yang sangat beragam pastinya mesti


dilestarikan. Dalam hal ini, lembaga pendidikan memiliki peranan penting dalam
mengajarkan keanekaragaman budaya nasional itu kepada para peserta didik.

2.Tujuan Lembaga Pendidikan

a. Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar terhadap peserta didik, baik di keluarga,


sekolah, ataupun lingkungannya.

8
b.Melaksanakan kegiatan pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan serta
kurikulum yang berlaku.

c.Memberikan bimbingan konseling terhadap peserta didik.

d.Membina kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua, dan juga
masyarakat.

E. Bentuk-Bentuk Lembaga Pendidikan

1.Lembaga pendidikan keluarga


Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama, karena
dalam keluarga inilah anak-anak mendapatkan bimbingan dan paling banyak memperoleh
pendidikan.

2.Lembaga pendidikan sekolah


Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diperoleh
secara teratur, sisitematis, bertingkat dan dengan mengikuti syaraf yang jelas.

3.Lembaga pendidikan di masyarakat


Masyarakat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata
kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri.

Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


1.Pendidikan diselenggarakan diluar sekolah.
2.Peserta didik perlu homogen.
3.Ada waktu belajar dan metode normal, serta evaluasi yang sisitematis.
4.Isi pendidikan bersifat prakti dan khusus.

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat..
Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali ia
mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk
memberikan dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial,
susila,dan religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan pendidikan
yang intensif. Disinilah potensi anak akan ditumbuhkembangkan. Sekolah merupakan
tumpuan dan harapan orangtua dan masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat merupakan
lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa..
Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan pendidikan
dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik sebagai
makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk religius.
B. Saran
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan keteladanan
dalam hal berprilaku, memberikan fasilitas dalam hal mengembangkan dan melaksanakan
kegiatan pendidikan dan semua itu harus ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang
kondusif.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kiswan. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Ciamis : Darussalam.

Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

TIM Dosen FIP-IKIP Malang. 1988. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan.

Surabaya : Usaha Nasional.

https://duniapendidikan.co.id/lembaga-pendidikan

https://id.scribd.com/document/371046413/Bentuk-Lembaga-

Pendidikan-Dan-Fungsinya

11

Anda mungkin juga menyukai