Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
NOVEMBER 2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
Nabi Muhammad SAW, yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
ii
Daftar Isi
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Pengertian Lingkungan Pendidikan..................................................................3
2.2 Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan Manusia............4
2.3.1 Pengaruh Keluarga terhadap Sekolah dan Masyarakat...........................4
2.3.2 Pengaruh Sekolah terhadap Keluarga dan Masyarakat...........................5
2.3.3 Pengaruh Masyarakat terhadap Keluarga dan Sekolah...........................6
3.1 Kesimpulan....................................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................10
Daftar Pustaka..................................................................................................................11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sebelum itu, pada dasarnya Pendidikan adalah upaya yang sengaja untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan murid. Menurut Sindhunata (2000:197), untuk
mewujudkan upaya itu, proses belajar menjadi hal yang penting. Menurut kaum
konstruktivisme, seperti yang diungkapkan Suparno (1997:61), belajar dalam pengertian
ini merupakan proses aktif pelajar mengonstruksikan baik teks, dialog, pengalaman fisis.
Faktor pendidikan yang saling memengaruhi dan berhubungan satu sama lain, yaitu
faktor pendidikan, pendidik, anak didik, alat-alat, dan alam sekitar.
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah Ilmu Pendidikan, selain itu ada beberapa tujuan diantaranya :
1.4 Manfaat
a. Dapat menjadikan makalah ini sebagai sarana pembelajaran di mata kuliah Ilmu
Pendidikan.
b. Sebagai pendengar atau pembaca manfaatnya yaitu mampu mengetahui materi
yang dipaparkan didalam makalah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada diluar
diri individu,walaupun ada juga yang mengatakan bahwa ada lingkungan yang
terdapat dalam individu. Lingkungan pendidikan meliputi:
1. Lingkungan phisik (keadaan iklim, keadaan alam).
2. Lingkungan budaya (bahasa, seni,ekonomi, politik, pandangan hidup, keagamaan
dan lainnya).
3. Lingkungan sosial/ masyarakat (keluarga, kelompok bermain, organisasi).
1. Lingkungan Pendidikan Keluarga
Menurut Ki Hajar Dewantara, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat
yang sebaik- baiknya untuk melakukan pendidikan individual maupun pendidikan
sosial. Peran orang tuadalam keluarga sebagai penuntun, pengajar, dan pemberi
contoh. Lingkungan keluarga merupakan pusat pendidikan yang penting dan
menentukan, karena itu tugas keluarga adalah mendidik anak-anaknya dengan
optimal. Anak-anak yang biasa turut serta mengerjakan segala pekerjaan didalam
keluarga, dengan sendirinya berfaedah bagi pendidikan watak dan budi pekerti
seperti kejujuran, keberanian, ketenangan, dan sebagainya. Keluarga juga membina
dan mengembangkan perasaan sosial anak seperti hidup hemat, menghargai
kebenaran, tenggang rasa, menolong orang lain, hidup damai, dan sebagainya.
2. Lingkungan Pendidikan Sekolah
3
3. Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni:
4
Sebagai salah satu wujud sekolah sebagai bagian dari masyarakat maka terbentuklah
sekolah masyarakat (community school). Sekolah ini bersifat life centered. Yang
menjadi pokok pelajaran adalah kebutuhan manusia, masalah-masalah dan proses-
proses sosial dengan tujuan untuk memperbaiki kehidupan dalam masyarakat.
Masyarakat dipandang sebagai laboratorium dimana anak belajar, menyelidiki dan
turut serta dalam usaha-usaha masyarakat yang mengandung unsur pendidikan.
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu adalah sebagai berikut :
1. Fungsi kasih sayang
2. Fungsi ekonomi
3. Fungsi pendidikan
4. Fungsi perlindungan/penjagaan
5. Fungsi rekreasi
6. Fungsi status keluarga
7. Fungsi agama
2.3.2 Pengaruh Sekolah terhadap Keluarga dan Masyarakat
Semakin luas penyebaran produk sekolah yang diikuti peningkatan kualitas
akan membawa pengaruh positif bagi perkembangan masyarakat. Sekolah
merupakan lembaga investasi manusiawi. Manusia adalah subyek perubahan,
perkembangan, dan kemajuan sehingga kualitas manusia berpengaruh dalam
memajukan segi-segi kehidupannya. Pengaruh pendidikan sekolah terhadap
perkembangan masyarakat, yaitu:
2.3.2.1 Mencerdaskan kehidupan masyarakat
Andil lembaga persekolahan dalam peningkatan kecerdasan
anak didiknya dipandang sebagai kontribusi pendidikan persekolahan
didalam mencerdaskan kehidupan masyarakat atau bangsa. Tingkatan
kecerdasan masyarakat menentukan ketepatan dan kecepatan
penyelesaian masalah dan tantangan kehidupan. Masyarakat yang
memiliki kecerdasan memadai akan menyelesaikan masalah yang sulit
dengan sederhana. Sebaliknya tanpa kecerdasan tinggi suatu tantangan
atau masalah yang sederhana akan dihadapi sebagai sesuatu yang sulit.
2.3.2.2 Membawa pengaruh pembaharuan bagi perkembangan masyarakat
Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi disatu pihak dan
masalah-masalah kehidupan di lain pihak, mendukung lahirnya
pemikiran-pemikiran dan pengetahuan yang inovatif untuk dijadikan
5
perbaikan kehidupan dimasyarakat. Program pendidikan
dipersekolahan selain menjamin upaya peningkatan kecerdasan juga
mengupayakan transformasi dari pengetahuan, pemikiran, praktek-
praktek baru yang fungsional dan relevan dengan jenis dan tingkatan
dari masing-masing sekolah. Isi atau arah program pendidikan
yang demikian disebut sebagai transformasi pembaruan yang pada
akhirnya akan berfungsi dan menjalar ditengah-tengah masyarakat.
2.3.2.3 Mencetak warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan
kerja dilingkungan masyarakat.
Untuk terjun didunia kerja, seseorang memerlukan persiapan
tertentu yang diperlukan olehlapangan kerja. Kesiapan itu meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hal tersebut tidak terlepas dari
peran lembaga pendidikan (sekolah), kualitas, dan kuantitas sistem
lembaga pemberi kerja dimasyarakat sedikit banyak dipengaruhi oleh
produk-produk (output) sistem pendidikan persekolahan itu sendiri.
2.3.2.4 Melahirkan sikapsikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat,
sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis ditengah-tengah
masyarakat.
Sikap-sikap positif dan konstruktif yang diperlukan
didalam hidup bernegara atau bermasyarakat ditanamkan sejak awal,
yaitu di sekolah dasar sampai ketingkat perguruantinggi. Orientasi
tersebut senantiasa menjadi perhatian dari lembaga pendidikan formal
(persekolahan). Hal ini berkaitan dengan falsafah hidup dari suatu
bangsa atau masyarakat, yang sudah tentu mendambakan
keharmonisan dan keutuhan (integrasi) sosial dari
kehidupan berbangsa atau bernegara.
2.3.3 Pengaruh Masyarakat terhadap Keluarga dan Sekolah
Masyarakat yang dimaksud adalah orang tua atau wali peserta didik, anggota
keluarga yang lain atau semua orang yang tinggal disekitar lingkungan sekolah.
Masyarakat merupakan tempat anak hidup dan belajar kemudian menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di sekolah. Masyarakat
sebagai lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah, mempunyai sifat
dan fungsi yang berbeda. Setiap masyarakat memiliki karekteristik tersendiri dan
memiliki norma-norma. Dimana norma-norma tersebut sangat berpengaruh dalam
pembentukan kepribadian warga dalam bertindak dan bersikap.
6
Identitas dan perkembangan masyarakat tersebut sedikit banyak akan
berpengaruh terdapat sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah merupakan institusi yang
dilahirkan dari, oleh dan untuk masyarakat.Pengaruh identitas suatu masyarakat
terhadap program-program pendidikan, dibuktikan dengan berbedanya orientasi dan
tujuan pendidikan, misalnya kurikulum, yang dimana kurikulum ini selalu berubah-
berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat.
a) Pendidikan sebagai persiapan untuk hidup dimasyarakat
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu hidup bersama
dalam masyarakat. Hidup di masyarakat merupakan manifestasi bakat
sosial anak. Maka anak harus dipersiapkan oleh lembaga pendidikan
untuk bisa hidup serasi dengan masyarakat.
b) Pendidikan membina agen pembangunan masyarakat.
Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu usaha untuk
menjadikan masyarakat yang lebih maju. Jika masyarakat ingin menjadi
agen bagi pembangunan, maka masyarakat itu akan bersifat statis.
Sedangkan untuk mencetak individu yang bersifat statis dibutuhkan peran
aktif pendidikan dalam mempersiapakan anak didiknya, yang mana kelak
anak-anak harus dapat melaksanakan pembaharuan masyarakat
bangsanya.
7
c) Pendidikan dan kesadaran kebangsaan Indonesia.
Pendidikan di Indonesia harus mengobarkan semangat kebangsaan,
cinta tanah air, serta menanamkan kesadaran kebangsaan kepada anak
didik. Sebab apabila kesadaran ini tidak ditumbuhkan atau dipupuk maka
generasi muda Indonesia akan terpecah-belah.
d) Pendidikan dan pelestarian Pancasila.
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang menjadi
pandangan hidup warga Indonesia yang diwariskan oleh nenek moyang.
Mengingat pancasila merupakan pandangan hidup maka kita harus
menanamkan kepada generasi muda akan pentingnya nilai pancasila.
Pelestarian nilai pancasila dapat dilakukan melalui jalur pendidikan
meliputi pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan
masyarakat; melalui jalur media massa dan jalur organisasi politik.
e) Pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan terwujudnya masyarakat
yang adil, makmur dansejahtera. Hal ini dibuktikan dalam UUD 1945
tentang tujuan dari pendidikan di Indonesia:
1. Pasal yang terdapat didalam batang tubuh UUD 1945 yang
mengatur tentang pendidikan pasal 31 ayat 1 Setiap
warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Pasal 31 ayat 2
Pemerintah berusaha menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang
berdasarkan pasal ini. Disusunlah sebuah undang-undang
organik yang mengatur pendidikan dan pengajaran
Indonesia yaitu UU. No. 4 tahun 1950, No. 12 tahun 1954,
yang disebut Undang-undang Pendidikan dan Pengajaran
(UUDP).
2. Pasal 3 dari UUDP menyebutkan bahwa tujuan pendidikan
dan pengajaran nasional Indonesia adalah membentuk manusia
sosial yang cukup dan warga negara yang demokratisserta
bertanggung jawab untuk kesejahteraan masyarakat
masyarakat dan tanah air. Rumusantujuan pendidikan itu
terdiri atas dua bagain yaitu:
a. Tujuan individual yaitu membentuk manusia susila yang
cukup.
8
b. Tujuan kemasyarakatan yaitu membentuk warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab atas
kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Dengan demikian
maka setiap warga negara Indonesia harus susila, cakap,
demokratis dan bertanggung jawab atas kesejahteraan
masyarakat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai
pihak, khususnya keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan
yang dikenal sebagai tripusat pendidikan. Fungsi dan peranan tripusat pendidikan
tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama merupakan faktor penting
dalam mencapai tujuan pendidikan yaitu membangun manusia Indonesia seluruhnya
serta menyiapkan SDM pembangunan.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini saya harapkan kesediaan para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun yang nantinya akan
berguna dalam penyempurnaan makalah saya ke depannya. Saya menyadari
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan karena kemampuan saya
yang terbatas.
10
Daftar Pustaka
11