BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode
berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang
sistematis mengenai gejala-gejala kealaman dan kemasyarakatan untuk mencapai kebenaran,
memperoleh pemahaman, memberi penjelasan ataupun melakukan penerapan.
Pendidikan adalah suatu proses mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Ilmu
pengetahuan erat kaitannya dengan obyek pendidikan. Ilmu yang ditransfer umumnya ilmu
pengetahuan yang bersifat memberi pengetahuan peserta didik dengan harapan peserta didik
mampu mengetahui segala macam keadaan alam, sosial dan kebudayaan yang ada di dunia.
Misalnya pada pendidikan formal atau sekolah, obyek utama dalam proses pendidikan adalah
ilmu pengetahuan.
Kenapa pendidikan itu disebut ilmu? Karena ilmu merupakan obyek utama dari pendidikan.
Tanpa ilmu, segala sesuatu tidak dapat berjalan dengan.misalnya, anak sejak kecil dididik
oleh orang tuanya kalau makan supaya menggunakan tangan kanan, itulah yang dinamakan
pendidikan dan makan menggunakan tangan kanan itulah yang disebut ilmu karena kalau
menggunakan tangan kiri tidak sopan. Contoh lain misalnya orang melamar pekerjaan,
sebelum orang tersebut diterima menjadi karyawan tetap ia harus ditraining. Training inilah
yang dinamakan pendidikan dan materi-materi yang dilakukan selama training itulah yang
disebut ilmu.
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu Pendidikan?
Pandangan sejumlah ahli mengenai ilmu pendidikan:
• M.J. Langeveld (1995), paedagogiek (ilmu mendidik atau ilmu pendidikan) adalah suatu
ilmu yang bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki objek
itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak.
• S. Brodjonagoro (1966: 35), ilmu pendidikan/ paedagogiek adalah teori pendidikan,
perenungan tentang pendidikan. Dalam arti luas paedagogiek adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek pendidikan.
• Carter V. Good (1945: 36), ilmu pendidikan adalah suatu bangunan pengetahuan yag
sistematis mengenai aspek-aspek kuantitatif dan objek dan proses belajar, menggunakan
instrumen secara seksama dalam mengajukan hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji dan
pengalaman, seringkali dalam bentuk eksperimental.
• Imam Bernadib (1987: 7), ilmu pendidikan/ paedagogiek adalah ilmu yang membicarakan
masalah-masalah umum pendidikan, secara meyeluruh dan abstrak, paedagodiek, selain
bercorak teoritis, juga bersifat praktis. Untuk yang teoritis diutamakan hal-hal yang bersifat
normative, ialah menunjuk standart nilai tertentu; sedangkan yang praktis menunjukkan
bagaimana pendidikan itu harus dilaksanakan.
• Driyarkara (1980: 66-67), ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah tentang realitas yang
kita sebut pendidikan. Kritis berati bahwa orang tidak menerima saja apa yang
ditangkap/muncul dalam benaknya, tetapi semua pernyataan, semua afirmasi harus
mempunyai dasar yang kuat. Orang bersikap kritis, ingin mengerti betul-betul (tidak hanya
membeo), ingin mengalami dengan seluk-beluknya dan dasar-dasarnya.
Metodis berarti bahwa dalam proses berfikir dan menyelidiki orang menggunakan suatu cara
tertentu. Sistematis beratrti bahwa pemikir ilmiah itu dalam prosesnya dijiwai oleh suatu ide
yang menyeluruh dan menyatukan, sehingga pikiran dan pendapat tidak tanpa hubungan
namun merupakan kesatuan.
Secara historis Johann Friederick sering disebut sebagai bapak ilmu pendidikan modern dan
bapak psikologi modern (Gruber, 1973: 142). Berangsur-angsur ilmu pendidikan berkembang
sampai tumbuh menjadi ilmu yang berdiri sendiri mengkaji hakikat, persoalan, bentuk dan
syarat sari pendidikan. Tetapi yang betul-betul berdiri sendiri ilmu pendidikan terjadi pada
akhir abad ke-19 (-1985) sampai spertiga permulaan abad ke-20 (-+1993) oleh gerakan
Autonomi paedagogiek yang berlangsung di Eropa dan Amerika.
Ilmu pendidikan dalam bentuknya yang lebih sistematik termasuk ilmu yang sangat muda.
Ilmu pendidikan lahir dan berkembang jauh lebih belakang dari praktik upaya pendidikan.
dapat dikatakan ilmu pendidikan masih membentuk dirinya/ dalam keadaan sedang
berkembang. Selain itu, ilmu pendidikan harus berpacu dengan masalah-masalah praktis
mendesak yang memang tidak dapat diabaikan.
3. Pengembangan Pendidikan
Secara hierarkhis ilmu pendidikan memiliki dasar yang sekaligus juga sebagai sumbernya ,
yakni filsafat pendidikan. Brubacher (1962: 18) filsafat pendidikan dan ilmu pendidikan
dipandang sebagai “complementary disciplines”. Namun dalam pengembangan ilmu
pendidikan disamping berdasar dan bersumber dari filsafat pendidikan, juga dapat diperkaya
dengan mengkaji fondasi pendidikan. Fondasi-fondasi pendidikan adalah studi tentang fakta-
fakta dan prinsip-prinsip dasar yang melandasi pencarian kebijakan dan praktik pendidikan
yang berharga dan efektif. Prinsip-prinsip inia adalah dasar untuk dibangunnya rumah
pendidikan. Jika dasar itu adalah subtansial, sandarac dan struktur itu kemungkinan akan
kuat, dan sebaliknya (Standart W. Reitman, 1977: 10).
Menurut Van Cleve Morris, fondasi-fondasi pendidikan dapat dikelompokkan menjadi 2
bentuk umum: (1) fondasi-fondasi historis dan filosofis tentang pendidikan dan (2) fondasi-
fondasi sosiologis dan psikologis tentang pendidikan (Morris, 1963: 10). Studi-studi pada
fondasi-fondasi sosiologis dan psikologis tentang pemdidikan meneliti proses edukatif
sebagai suatu usaha taktik dalam membentuk tingkah laku individu dan kelompok. Dalam
semua bidang fondasi itu ada suatu hubungan implicit antara suatu ide dan penerapannya
yang dapat terjadi dalam suatu situasi kehidupan yang nyata. Kita mempelajari untuk
membawanya lebih berarti bagi kehidupan.
Suatu pemahan tentang fondasi-fondasi pendidikan akan membantu seorang pendidik (guru)
prospektif untuk berfikir secara lebih jernih tentang mana yang esensial tentang pekerjaan
yang ia akan terlibat sebagai seorang guru. Dalam perkembangan sekarang ini fondasi-
fondasi pendidikan selain melipti 4 fondasi diatas , Reitman menambahkan pendidikan
komparatif, dan yang sekarang yang sedang dikembangkan meliputi: antropologi pendidikan,
politik pendidikan, ekonomi pendidikan dan estetika pendidikan (Reitman, 1977: 12).
Sejalan dengan pendapat diatas, Frank H. Blackington & Robert S. Patterson (1868)
mengusulkan diagram struktur fondasi-fondasi pendidikan interaksi dan komponen-
komponennya sebagai berikut (Beckner & Dumas, 1970: 4)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya dilakukan melalui
tiga cara yaitu lisan, tulisan dan perbuatan. Pada dasarnya, pendidikan erat hubunganya
dengan ilmu karena obyek utama dari pendidikan adalah ilmu.
Pendidikan yang berlangsung beberapa puluh tahun menunjukkan perkembangannya sebagai
ilmu yang semakin mantap, baik dalam artian isi maupun metode. Maka, perkembangan isi
cabang ilmu pendidikan ini selain mengenai perbangdingan sistem pendidikan, tetapi juga
meliputi kaitan atau peranan pendidikan terhadap perkembangan aspek- aspek kehidupan lai
yang meliputi ekonomi, sosial dan politik.
Ilmu pendidikan di Indonesia saat ini, praktis hanya memperhatikan dan menganalisis
persoalan- persoalan pendidikan formal di sekolah. Perhatian ilmu pendidikan terhadap
masalah- masalah non-formal relatif kecil. Pertumbuhan pendidikan tidak hanya ditentukan
oleh pengalaman- pengalaman pendidikan formal, tetapi juga dipengaruhi oleh pendidikan
non-formal dan informal.
Ilmu pengetahuan menurut sistematikanya dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Ilmu-ilmu murni adalah ilmu yang mendahului pengalaman atau bebas dari pengalaman.
Contohnya matematika.
2) Ilmu terapan adalah ilmu yang dikaji berdasarkan pengalaman (empiris), penelitian,
pengkajian dan penyimpulan yang disusun secara teoritis dan dilaksanakan secara praktis.
ilmu pendidikan adalah ilmu yang berdasarkan pengalaman(empiris), pendidikan, rohani,
normatif, memiliki obyek yang jelas, dapat diuji kebenarannya dan disusun secara teoritis dan
dilaksanakan secara praktis.
B. DAFTAR PUSTAKA
Siswoyo Dwi, dkk. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Yahya. “makalah ilmu pendidikan” 27 September 2015.
http://hamkamodern.blogspot.co.id/2009/11/makalah-ilmu-pendidikan-pendidikan.html