Anda di halaman 1dari 3

Hakikat guru

Guru atau disebut juga dengan tenaga Kependidikan adalah; anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Dari segi bahasa kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang berarti
orang yang berasal dari bahasa Indonesia yang berarti orang yang pekerjaannya
mengajar. Dalam bahasa inggris dijumpai beberapa kata yang berdekatan artinya
dengan guru, kata techer berarti guru, pengajar kata educator berarti pendidik,
atau guru yang mengajar di rumah, memberi les (pelajaran). Dalam pandangan
masyarakat Jawa, guru dapat dilacak melalui akronim gu dan ru. Gu diartikan
dapat digugu (dianut) dan ri berarti bisa ditiru (dijadikan teladan). Adapun
pengertian guru secara terminologi memiliki banyak arti, dalam bukunya, Earl V.
Pullias and James D. Young menyatakan, The teacher teches in the centuries-old
sense of teaching. He helps the developing studentand what he learns. dalam
berabad-abad guru mengajarkan siswa untuk belajar sesuatu yang tidak diketahui
dan untuk memahami apa yang dipelajar. 1
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian guru di atas, maka guru

adalah sosok yang dipandang ideal oleh setiap peserta didik, yang dapat menjadi

panutan dalam banyak hal, sehingga guru dituntut untuk dapat menempatkan

dirinya di depan peserta didiknya bahkan dimanapun ia berada.

Pada prinsipnya profesionalisme guru adalah upaya pengakuan pemerintah dan


masyarakat atas jasa dan kerja keras mereka. Pengakuan ini menyejajarkan
profesi guru seperti dokter, pengacara, dan berbagai profesi lain. Pengakuan
terhadap guru agar dapat menjalankan tugasnya secara profesional memiliki ciri-
ciri antara lain ahli di bidang teori dan praktek keguruan. Guru profesional adalah
guru yang menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan dan ahli mengajarnya
(menyampaikan). Dengan kata lain guru profesional adalah guru yang mempu
membelajarkan peserta didiknya tentang pengetahuan yang dikuasainya dengan
baik. Namun demikian masih ada kesan di tenah masyarakat secara umum
ternyata kurang profesional.2
Kompetensi guru profesional
Dalam upaya menampilkan diri sendiri sebagai sosok uang dapat diteladani, guru
profesional akan selalu memerharikan dan mengembangkan kompetensi yang
harus menjadi bagian dari kekuatan dirinya, antara lain:
1. Kompetensi intelektual: perangkat pengetahuan yang ada pada seorang guru
yang diperlukan untuk menunjang berbagai aspek kinerjanya.

1
M. Dahlan R, M.A dan Muhtarom, m.si. Menjadi guru yang bening hati (strategi mengelola hati
di abad modern). 2016. Yogyakarta: deepublish. Hal 1.
2
Profesi tenaga kependidikan. Mintarsih danumiharja. Yogyakarta: deepublish, 2014 Hal 21
2. Kompetensi fisik: perangkat kemampuan fisik yang diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan tugasnya dalam berbagai situasi.
3. Kompetensi pribadi: perangkat perilaku yang berkaitan dengan kemampuan
individu dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri dalam
mlakukan transformasi diri, identitas diri, dan pemahaman diri.
4. Kompetensi sosial: perangkat perilaku tertentu yang merupakan dasar dari
pemahaman diri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan sosial
dengan interaksi secara efektif, terutama keterlibatan dalam memecahkan
masalah kehidupan sosial.
5. Kompetensi spiritual: pemahaman, penghayatan, serta pengamalan kaidah-
kaidah keagamaan, akhlak, dan moral.3
Penjabaran dalam pengembangan sistem pendidikan tenaga kependidikan abad
ke-21 atau SPTK-21 Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2002, menyatakan
bahwa tugas utama guru adalah:
1. Menjabarkan kebijakan dan landasan pendidikan dalam wujud perencanaan
pembelajaran di kelas dan di luar kelas
2. Mengaplikasikan komponen pembelajaran sebagai suatu sistem dalam PBM
3. Melakukan komunikasi dalam komunitas profesi, sosial dan memfasilitasi
pembelajaran masyarakat
4. Mengelola kelas dengan pendekatan dan prosedur yang tepat dan relevan
dengan karekteristik peserta didik yang unik
5. Meneliti, mengembangkan, berinovasi di bidang pendidikan dan
pembelajaran, dan mampu memanfaatkan hasilnya untuk mengembangkan
profesi.
6. Melaksanakan fungsinya sebagai pendidik untuk menghasilkan lulusan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai etika, kesatuan dan nilai-nilai luhur bangsa,
masyarakat, dan agama
7. Melaksanakan fungsi dan program BK dan administrasi pendidikan
mengembangkan diri dalam wawasan, sikap, dan keterampilan profesi
memanfaatkan teknologi, lingkungan, sosial budaya, serta lingkungan alam
dalam mengembangkan proses belajar.
Jika seluruh tugas utama tersebut dapat dilakukan sebagaimana mestinya, akan
muncul performance guru atau kualitas guru sebagaimana kualitas yang
diinginkan oleh pengembangan sistem pendidikan tenaga kependidikan abad ke-
21 atau SPTK-21 Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2002, yaitu memiliki
kepribadian dengan ciri-ciri:
1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Berakhlak yang tinggi
3. Memiliki rasa kebangsaan yang tinggi
4. Jujur dalam berkata dan bertindak
5. Sabar dan arif dalam menjalankan profesi
6. Disiplin dan kerja keras
7. Cinta terhadap profesi

3
Achjar chalil. Pembelajaran berbasis fitrah. Persero. Jakarta. 2008. Hal 98
8. Memiliki pandangan positif terhadap peserta didik
9. Inovatif, kreatif, dan memiliki curiosity yang tinggi
10. Gemar membaca dan selalu ingin maju
11. Demokratis
12. Bekerja sama dengan profesional dengan peserta didik, sejawat, dan
masyarakat
13. Terbuka terhadap saran dan kritik
14. Cinta damai,
15. Memiliki wawasan internasional.4

DAFTAR PUSTAKA
Mintarsih danumiharja. 2014 . Profesi tenaga kependidikan. Yogyakarta:
deepublish, Hal 21
Achjar chalil. 2008. Pembelajaran berbasis fitrah. Jakarta: Persero. Hal 98
Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd. 2012. pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Medan: Perdana publishing. Hal 107

4
Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd. pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. 2012. Perdana
publishing. Medan. Hal 107

Anda mungkin juga menyukai