Kompetensi
Guru Guru Tanggung
Jawab Guru
sebagai
Profesi
Peran Guru Tugas Guru
Tanggung Jawab Guru
2. Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita, Pancasila.
3. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai UU Pendidikan keputusan MPR.
5. Sebagai pembimbing untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan, pendidik tidak maha
kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut sekehendaknya.
Kepribadian
Kompetensi Sosial
Guru
Akademis
Kompetensi Pedagogis Guru
Kompetensi pedagogis meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, serta pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi
dijabarka nmenjadi indikator esensial sebagai berikut :
1. Memahami peserta didik secara mendalam, memiliki indikator esensial : memahami
peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami
peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi bekal
ajar awal peserta didik.
2. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran memiliki indikator esensial : memahami landasan kependidikan; menerapkan
teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik
peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan
pembelajaran berdasarkan staretegi yang dipilih.
3. Melaksanakan pembelajaran, memiliki indikator
esensial : menata latar (setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
4. Merancang dan melaksanakan evaluasi
pembelajaran, memiliki indikator esensial : merancang
dan melaksanakan evaluasi (assement) proses dan hasil
belajar secara berkesinambungan dengan berbagai
metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil
belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
(mastery learning); dan memanfaatkan hasil penilaian
pembelajaran untuk perbaikan kualitas program
pembelajaran secara umum.
5. Mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki
indikator esensial : memfasilitasi peserta didik untuk
pengembangan berbagai potensi akademik dan
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan
berbagai potensi nonakademik.
Kompetensi Sosial Guru
Dalam Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (3) butir (d), dikemukakan
bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian
dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang guru, bahwa kompetensi
sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-
kurangnya memiliki kompetensi untuk :
1. Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.
2. Menggunakan tehnologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua/wali peserta didik.
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Kompetensi Akademis Guru
Kompetensi adalah keterampilan yang diperlukan seseorang yang
ditunjukkan oleh kemampuannya untuk konsisten memberikan tingkat kinerja
yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik.
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur
sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Kompetensi guru akademik, setiap guru harus memiliki kompetensi
karena, dengan kompetensi guru dapat menjalankan tugas dengan baik untuk
mencerdaskan peserta didik. Pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas Pasal 42 ayat (1) “Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.”
Kompetensi Profesional Guru:
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar
mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif.
Pertanyaan
Sesi 1
1. Bagaimana cara guru mengembangkan
kreativitasnya di dalam kelas? (Melvin
W./17020114010)
Adinnia Y. (17020114013) menambahkan
jawaban
2. Faktor apa yang menyebabkan guru tidak bisa
dijadikan teladan? (Waryan A. S./17020114019)
3. Bagaimana cara mengatasi guru yang sensitif ketika
mengajar? Terutama saat meninggalkan kewajiban
mengajar (Anggrika F. P./17020114009)
Virnanda S. S. (17020114027) menambahkan
jawaban
Sesi 2
1. Bagaimana pendapat anda tentang guru yang
cacat? (Lita M. U./17020114003)
Dias L. Y. (17020114029) menambahkan jawaban
2. Bagaimana jika guru bertindak keras kepada siswa
yang susah diatur? (Iffat I. U./17020114015)
Waryan D. A. (17020114019), Larasati M. F.
(17020114024), Elma W. S. (17020114020),
Mega D. A. (17020114023) menambahkan
jawaban
3. Bagaimana kita sebagai guru menghadapi siswa
yang mempunyai keterbelakangan mental? (Sri
W./17020114017)
Khuzaimatul I. (17020114028) & Tris T. D.
(17020114007) menambahkan jawaban