Anda di halaman 1dari 18

STANDAR KOMPETENSI

MK. KEBUDAYAAN JAWA

Memahami teori-teori
kebudayaan sebagai dasar
pengkajian fenomena sosial
budaya dalam konteks
berkehidupan masyarakat
Jawa.
MANUSIA MAKHLUK BIOKULTURAL

 Manusia sejak lahir dibekali intelegensi dan


kehendak bebas
 Intelegensi manusia berkembang terus, sehingga
menjadikannya sebagai makhluk berbudaya seiring
dengan proses belajar manusia
 Manusia terus berpikir dan menghasilkan
pengetahuan dan hasil karya
 Manusia adalah pencipta, pendukung, dan
pengembang kebudayaan
 Daya pikir manusa berpadu dengan aneka
kebutuhan manusia sehingga lahirlah variasi
kebudayaan
 Perwujudan kebudayaan manusia juga dipengaruhi
oleh lingkungan
 Manusia adalah subjek yang berpikir, berbuat,
memproduksi hasil karya, tidak pasif, dan terus
mencari pengalaman baru
PERBEDAAN MANUSIA
DENGAN BINATANG
• Sebagian besar perbuatannya dikuasai oleh akalnya
(homo sapien)
• Kehidupannya di muka bumi ini dimungkinkan dengan
suatu sistem peralatan yang sangat luas (homo faber)
• Sebagian besar kelakuannya dibiasakan dengan belajar
(life long education)
• Bahasa merupakan sarana yang dapat digunakan
manusia untuk mempelajari berbagai hal (homo
symboliqum)
• Pengetahuannya bersifat akumulatif
• Sistem pembagian kerja dalam masyarakat lebih
kompleks
• Masyarakatnya menunjukkan sesuatu aneka warna yang
besar
MANUSIA DAN
EVOLUSINYA
• Teori Monogenesis:
manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dan
manusia bukanlah makhluk yang lahir dari
jenis yang lain. Manusia lahir dari manusia.
• Teori Polygenesis:
manusia adalah makhluk yg berasal makhluk
yang lebih rendah tingkatannya yang telah
berevolusi (Teori Evolusi). Dikembangkan
oleh Lanmark dan dikembangkan oleh Charles
Darwin.
TEORI EVOLUSI
DARWIN
• Teori Descendensi (Teori Turunan):
makhluk yg lebih tinggi susunan dan strukturnya berasal dan
berkembang dari makhluk yang lebih rendah tingkatannya. Jadi
semua makhluk yang sekarang ini ada dapat dikembangkan
pada atau dicari bentuk-bentuk asalnya.
• Teori Natural Selection (Seleksi Alam):
Semua makhluk hidup termasuk hewan dan manusia mengalami
proses penyesuaian pada lingkungan alam, hanya jenis yang
baik yang dapat menyelaraskan diri dengan lingkungan alam
saja yang tetap hidup. Jenis yang tak dapat beradaptasi akan
punah karena seleksi alam. Tinggallah jenis yang terbaik dan
kuat yang masih tetap hidup (survival of the fittes)
KEHIDUPAN KOLEKTIF
 Pembagian kerja yg tetap antara
subkesatuan individu untuk
melaksanakan berbagai macam fungsi
hidup
 Ketergantungan antar individu dalam
kolektif akibat pembagian kerja
 Kerjasama atar individu karena
ketergantungan
 Komunikasi antar individu guna
melaksanakan kerjasama
 Diskriminasi antar individu warga
kolektif dan individu di luarnya
MASYARAKAT
 Manusia tak dapat hidup tanpa lingkungan
psikis/rohaniahnya
 Kepribadian manusia berkembang melalui interaksi
dengan manusia lain
 Manusia mengalami proses belajar melalui
interaksi sosialnya
 Ciri masyarakat:
o Ada interaksi antar warganya
o Adat istiadat, norma, hukum dan aturan yng
mengatur seluruh warga
o Ada kontinuitas waktu
o Rasa identitas yng kuat yng mengikat semua
warga
 Masyarakat : kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu
yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa
identitas bersama.
KEBUDAYAAN
 Kebudayaan : keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar
 Ada 250 definisi kebudayaan
 Kesimpulan:
 Kebudayaan hanya dikenal oleh manusia
 Kebudayaan didukung, diperkuat, dan diteruskan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat
 Kebudayaan tersebut diperoleh manusia tidak
diturunkan secara biologis tapi dengan cara dipelajari
 Unsur kebudayaan universal :
 Sistem religi
 Sistem organisasi kemasyarakatan
 Sistem pengetahuan
 Bahasa
 Kesenian
 Sistem mata pencaharian hidup
 Sistem peralatan hidup dan teknologi
KEBUDAYAAN
 Wujud kebudayaan :
 Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide,
gagasan, nilai, norma, aturan, hukum
 Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
serta tindakan berpola manusia dalam masyarakat
 Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya
manusia
 Ketiga wujud kebudayaan saling berkait dan tidak dapat
dipisahkan
 Wujud kebudayaan dan unsur universal kebudayaan tidak
dapat dipisahkan
 Adat istiadat dimulai dari cara (usage) : suatu perbuatan;
menjadi kebiasaan (folkways) perbuatan yang diulang-
ulang dalam cara yang sama; menjadi tata kelakuan
(mores) kebiasaan yang telah diterima sebagai aturan
oleh masyarakat; menjadi adat istiadat : tata kelakuan
yang mengikat kuat anggota masyarakat.
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA

 Perubahan sosial : variasi cara hidup yang disebabkan


oleh kondisi geografis, hasil kebudayaan terutama
peralatan, komposisi penduduk, idiologi dari luar karena
difusi dan dari dalam masyarakat karena invensi
 Perubahan budaya : perubahan yang terjadi pada
kebudayaan dalam suatu masyarakat termasuk pula
perubahan dalam struktur sosial masyarakat.
 Kebudayaan berubah secara kontinyu baik secara cepat
maupun lambat yang dipengaruhi oleh (a) latar belakang
stabilitas kebudayaan, (b) kemungkinan adanya
penolakan terhadap perubahan
 Dari sisi masyarakata: ada yang ingin menerima
perubahan dan ada yang menolak perubahan
 Studi perubahan budaya : analisa tentang proses bekerja
dan berkembangnya perubahan dalam kebudayaan yang
disebabkan oleh perbenturan antara konservativisme dan
keinginan akan perubahan dan bagaimana suatu
kebudayaan yang telah menerima unsur baru
menempatkannya dalam struktur kebudayaannya.
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA

 3 tahap perubahan:
 Selektif
 Adaptatif
 Akulturasi
 Shoemaker:
 Invensi : penciptaan/pengembangan ide baru
 Difusi : penyebaran ide baru dlm sistem sosial
 Konsekuensi : prubahan dalam sistem sosial sebagai
akibat pengadaptasian/penolakan inovasi
 Konsep perubahan kebudayaan:
 Batle ship curve : lahir – berkembang – mati dan
muncul budaya baru
 Lahir – berkembang – kembali ke asal (indigeneus)
 Lahir – berkembang – mati
 Faktor dari dalam : discovery dan invensi
 Faktor dari luar : difusi, akulturasi, asimilasi.
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA

o Discovery : penemuan suatu unsur kebudayaan baru


o Invensi : penerapan dari hasil penemuan
o 2 macam invensi:
o Basic invensi : penemuan prinsip baru sbg dasar bagi proses
penemuan baru sebagai penyempurnaan penemuan pertama
o Improving invensi : penemuan lanjutan
o Faktor pendorong bagi penemuan : kebutuhan manusia.
o Alternatif pendorong munculnya penemuan:
o Yang dibutuhkan belum ada
o Yang dibutuhkan sudah ada tapi belum sempurna
o Yang lama dianggap sdh tidak memadai shg hrs diganti
o Inovasi : proses perubahan kebutuhan yang besar tetap terjadi
dalam waktu yang tidak terlalu lama. Prosesnya : penemuan
baru lalu disebarkan ke masyarakat sehingga produk tsb
dipelajari dan digunakan masy lalu muncul berbagai tanggapan
baik menolak dan menerima. Muncul upaya pengembangan dlm
berbagai bentuk.
DIFUSI
 Proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu
orang/masyarakat ke orang/masyarakat lain.
 Penyebaran budaya dari satu daerah ke daerah lain
 Proses difusi ada 2 jenis : dengan cara damai dan dengan
kekerasan, penaklukan bahkan penjajahan.
 Guna difusi:
 Untuk mempercepat kemajuan kebudayaan suatu
masyarakat. Masyarakat penerima harus bersikap aktif agar
pengaruh baru dapat membawa dampak positif
 Masyarakat tidak perlu menemukan sendiri ide dan
penemuan baru
 Ciri-ciri difusi:
 Unsur baru akan diambil oleh masyarakat yang paling dekat
letaknya dengan pusat asal unsur itu,
 Unsur baru tersebut semakin jauh dari pusat asalnya
semakin kabur sifatnya
 Tahap terjadinya difusi:
 Tahap kontak kebudayaan
 Tahap penyajian unsur kebudayaan
 Tahap penerimaan unsur baru
 Tahap integrasi unsur baru
DIFUSI
 Empat kriteria/faktor adanya difusi :
 Faktor ruang : jika lokasi kebudayaan semakin
dekat semakin mudah terjadi difusi
 Faktor waktu : semakin dekat tempat semakin
singkat terjadinya difusi
 Faktor kompleksitas : semakin kompleks unsur
kebudayaan semakin mudah difusi
 Faktor bentuk, fungsi, makna : jika memiliki
kesamaan bentuk, fungsi dan makna semakin
mudah terjadi difusi
 Proses seleksi dalam difusi faktor yang
menentukan : unsur baru harus ada gunanya dan
mudah diintegrasikan ke dalam unsur lama.
 Dari sisi masyarakat : kelompok yang menerima
dan menolak unsur baru
AKULTURASI
 Perubahan kebudayaan yang diawali oleh bertemunya dua atau
lebih kebudayaan yang independen
 Kemungkinan : dari kebudayaan kuat ke lemah, timbal balik.
 Prinsip akulturasi:
 Principle of concreteness : unsur kebudayaan yang konkrit
mudah diganti dengan yang baru
 Principle of utility : kebudayaan asing yang berguna mudah
diterima, kebudayaan asli yang berguna sulit diganti
 Principle of integration : kebudayaan asing yang mudah
diselaraskan akan mudah diterima, kebudayaan asli yang
mengakar kuat sulit diganti.
 Principle of function : kebudyaan asli yang sangat berfungsi
sulit diganti.
 Princile of early learning : kebudayaan yang dipelajari sejak
dini sulit diganti
 Principle of religy : unsur kebudayaan yang termasuk
kelompok religi sulit untuk diganti
 Dari sisi masyarakat : kelompok yang menerima perubahan dan
kelompok yang menolak perubahan
AKULTURASI
 Proses terjadinya alkulturasi:
 Tahap face to face : dua kebudayaan saling
berhadapan
 Tahap peleburan : saling berpengaruh dan terjadi
percampuran antar unsur kebudayaan dan
muncul kebudayaan baru yang mengandung
unsur keduanya
 Jika akulturasi telah terjadi, dilanjutkan proses
penyebarluasan unsur yng telah terpadu tersebut
ke seluruh masyarakat dan disebut enkulturasi
ASIMILASI : proses sosial yang ditandai dengan
adanya dua kelompok manusia dengan kebudayaan
yang berbeda berintegrasi secara intensif dalam
waktu yang lama. Dalam asimilasi kedua unsur
kebudayaan telah melebur dan tak dapat
dipisahkan/masing-masing tak dapat dikenali
ASIMILASI
 Faktor penentu proses asimilasi :
 Kurangnya sikap toleransi diantara kelompok
masyarakat yang berhadapan yang disebabkan oleh :
 Kurangnya saling pengertian tentang kebudayaan satu
sama lain
 Perasaan takut terhadap kebudayaan yang dihadapi
karena merasa dirinya lebih lemah jika dibandingkan
masyarakat lain
 Perasaan superioritet dari individu pemangku
kebudayaan satu terhadap kelompok lain yang dihadapi
 Sulitnya komunikasi antar kelompok yang satu
dengan kelompok lain
 Untuk memperlancar proses asimilasi ditempuh
dengan :
 Pengembangan saling pengertian di antara kelompok
yang saling berhadapan sehingga dapat
dikembangkan rasa saling simpati dan toleransi satu
sama lain
 Perkawinan antar anggota kelompok masyarakat
HANDOUT MATA
KULIAH

KEBUDAYAAN JAWA

oleh:
Drs. SUKARMAN, M.Si.

Anda mungkin juga menyukai