Dening:
1.ELLITA PUTRI PEMBAYUN 17020114001
2.SISKA ROFIQOH FARADILA 17020114002
Ingkang sepisan kula ngaturaken puji syukur dumateng Allah SWT kagem sedaya nikmat
lan rahmatipun saengga kula saged ngrampungaken tulisan punika, lan sedaya tiyang ingkang
sampun mbiyantu ngawujudaken tulisan punika.
Wonten makalah punika kula nyariosaken babagan Sistem Religi dan upacara keagamaan
masyarakat Jawa
Mugi-mugi tulisan punika saged kagem renungan kula panjenengan sedaya. Bener punika
saking Allah, ananging menawi lepat punika saking kula, kula nyuwun pangapunten.
Matur nuwun.
DAFTAR ISI
Atur Sapala……………………………………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………………………………..
BAB 1
PAMBUKA
Religi merupakan system kepercayaan yang diyakini oleh manusia bahwa dengan kekuatannya
sendiri tidak mampu memperoleh keselamatan hidup, sehingga menyerahkan diri kepada Tuhan
dengan melakukan tindakan religius. Sebelum ada agama resmi, orang Jawa telah memiliki
agama asli yang disebut kepercayaan. Kepercayaan merupakan gaya hidup spiritual. Gaya hidup
itu dipoles dengan kebatinan. Maka dapat disebut bahwa gaya hidup orang Jawa adalah
kebatinan
Munculnya religi dalam masyarakat Jawa sukar ditentukan, yang pasti sejak jaman prasejarah
sudah mengenal adanya kepercayaan animisme dan dinamisme.
Sistem upacara merupakan wujud kelakuan dari religi.
1.3 ANCAS
1.Makalah punika dipundamel kagem tugas matkul basa jawi
2.Saget dadosaken piwulangan budi pekerti kagem kulo lan panjenengan.
BAB 2
ISI
Semua aktivitas manusia yang berkaitan dengan religi berdasarkan atas suatu getaran jiwa yang
biasanya disebut emosi keagamaan. Emosi keagamaan itulah yang mendorong orang melakukan
tindakan-tindakan yang bersifat religi. Emosi kegamaan menyebabkan bahwa sesuatu benda,
suatu tindakan, atau suatu gagasan, mendapat nilai keramat, dan dianggap keramat.
System keyakinan dalam suatu religi dijiwai oleh emosi keagamaan,tetapi sebalikna emosi
keagamaan juga bias dikobarkan oleh system kepercayaan.
Adapun suatu system keyakinan mengandung keyakinan serta bayangan manusia. Keyakinan-
keyakinan tersebut biasanya diajarkan kepada manusia dari buku-buku suci dari agama yang
bersangkutan,atau dari mitologi dan dongeng dongeng suci yang hidup dalam masyarakat.
Suatu system religi dalam suatu kebudayaan selalu mempunyai cirri-ciri untuk sebisa mungkin
memelihara emosi keagamaan. Dengan demikian emosi kegamaan merupakan unsure penting
dalam suatu religi bersama dengan tiga unsure yang lain :
1.sistem keyakinan’
2.sistem upacara kegamaan
3.suatu umat yang menganut religi itu
System keyakinan erat hubungannya dengan ritus dan upacara.Adapun system upacara itu
melaksanakan dan melambangkan konsep-konsep yang terkandung dalam system keyakinan.
System upacara merupakan wujud kelakuan dari religi. Seluruh system upacara itu terdiri dari
aneka macam upacara yang bersifat harian,musiman,atau kadangkala. Upacara itu masing-
masing terdiri dari kombinasi dari berbagai macam unsure upacara, seperti :
berdoa,bersujud,bersaji,berkorban,makan bersama dll.
System upacara keagamaan secara khusus mengandung empat aspek yang menjadi perhatian
khusus seperti :
1. tempat upacara keagamaan
2. waktu upacara keagamaan
3. benda-benda dan alat upacara
4. orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara