Anda di halaman 1dari 21

PENGERTIAN AGAMA

PENGERTIAN AGAMA
Agama adalah sebuah sistem kepercayaan yang diikuti oleh
sekelompok orang atau masyarakat. Sistem kepercayaan ini biasanya
melibatkan keyakinan pada adanya kekuatan gaib atau Tuhan yang
mengatur alam semesta dan kehidupan manusia.
Agama juga dapat diartikan sebagai seperangkat aturan, tata cara, dan
nilai-nilai moral yang dipegang oleh sekelompok orang atau masyarakat
dalam menjalani kehidupan seharihari. Agama memiliki peran penting
dalam membentuk identitas dan budaya suatu masyarakat.
Aspek-Aspek Agama
Agama memiliki beberapa aspek, antara lain aspek kepercayaan, ritual, moral,
dan sosial. :

Aspek kepercayaan berkaitan dengan keyakinan pada adanya kekuatan gaib
atau Tuhan yang mengatur alam semesta dan kehidupan manusia.

Aspek ritual berkaitan dengan tata cara ibadah atau upacara yang dilakukan
oleh pemeluk agama.

Aspek moral berkaitan dengan nilai-nilai etika dan moral yang dipegang oleh
pemeluk agama.

Aspek sosial berkaitan dengan peran agamanm dalam membentuk hubungan
sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Fungsi Agama
Agama memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia, antara lain
sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan spiritual, sebagai pedoman
moral dalam bertindak, sebagai penghibur dan penenang jiwa, serta
sebagai sumber inspirasi untuk mencapai tujuan hidup.
Agama juga memiliki peran penting dalam membentuk identitas dan
budaya suatu masyarakat, serta dalam membentuk hubungan sosial dan
kesejahteraan masyarakat. Selain itu, agama juga dapat menjadi alat
politik yang digunakan untuk memperoleh dukungan massa.
Perbedaan Agama
Setiap agama memiliki perbedaan dalam hal kepercayaan,
ritual, moral, dan sosial. Perbedaan ini dapat menjadi sumber
konflik antar agama atau antar pemeluk agama yang berbeda.
Namun, perbedaan agama juga dapat menjadi sumber
kekayaan dan keindahan dalam keberagaman manusia.
Penting bagi kita untuk menghargai perbedaan agama dan
saling menghormati kepercayaan masing-masing.
Agama juga dapat dibedakan menjadi dua kategori. Ada agama yang dianut oleh masyarakat yang
masih bersifat primitif dan ada pula yang dianut oleh masyarakat yang telah meninggalkan fase
primitif.
Berikut Agama Primitif :

Agama dinamisme mengandung kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Dalam paham ini,
benda-benda tertentu diyakini mempunyai kekuatan gaib dan berpengaruh terhadap kehidupan
manusia sehari-hari.

Agama animisme, adalah agama yang mengajarkan bahwa tiaptiap benda, baik yang bernyawa
maupun yang tidak bernyawa, mempunyai roh.

Agama politeisme mengandung kepercayaan pada dewa-dewa. Dalam agama ini, bukan lagi roh-roh
yang yang menimbulkan perasaan takjub dan dahsyat, tapi dewa-dewa.
Berikut agama non primitif :

Agama monoteisme. Dalam masyarakat yang sudah maju, agama yang dianut bukan lagi
dinamisme, animisme, politeisme, dan henoteisme, tetapi agama monoteisme atau, dalam istilah
Islam disebut agama tauhid. Dasar ajaran monote-isme adalah kepercayaan kepada adanya satu
tuhan, Tuhan Maha Esa, pencipta alam semesta.
Unsur-unsur penting dalam Agama
Pertama, kekuatan gaib, yakni manusia merasa dirinya merasa lemah dan berhajat pada

kekuatan gaib itu sebagai tempat meminta pertolongan.

Kedua, keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan hidupnya di akhirat

tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang dimaksud.


Ketiga, respon yang bersifat emosional dari manusia. Respon itu bisa mengambil bentuk
perasaan takut, seperti yang terdapat dalam agama-agama primitif; atau perasaan cinta,
seperti yang terda-pat dalam agama-agama monoteisme.

Keempat, paham adanya yang kudus (sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan gaib,

dalam bentuk kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama bersangkutan dan dalam
bentuk tempat-tempat tertentu
HAJAT MANUSIA TERHADAP
AGAMA
Pengertian Hajat Manusia Terhadap
Agama
Hajat manusia terhadap agama merupakan kebutuhan yang sangat
fundamental bagi kehidupan manusia. Agama menjadi bagian
integral dalam kehidupan manusia, karena agama memberikan
pandangan hidup dan pedoman moral yang membentuk karakter
manusia.
Agama juga memfasilitasi manusia untuk mencari kebahagiaan
dan makna kehidupan, serta memberikan harapan dan penghiburan
pada saat mengalami kesulitan atau penderitaan
Fungsi Agama dalam
Memenuhi Hajat Manusia
Agama memiliki beberapa fungsi utama dalam memenuhi hajat manusia :

Pertama, agama memberikan pandangan hidup dan nilai-nilai moral yang membentuk
karakter manusia.

Kedua, agama memberikan panduan dalam beribadah dan menjalankan tata cara
kehidupan sehari-hari.

Ketiga, agama memberikan harapan dan penghiburan pada saat manusia mengalami
kesulitan atau penderitaan.

Keempat, agama memfasilitasi manusia untuk mencari kebahagiaan dan makna
kehidupan.
Kelima, agama memperkuat hubungan sosial antarmanusia dengan saling membantu dan

mendukung satu sama lain.


Peran Agama dalam Membentuk
Identitas Individu dan Kelompok
Agama memiliki peran penting dalam membentuk identitas
individu dan kelompok. Identitas individu dipengaruhi oleh
keyakinan agama yang dianut, sementara identitas kelompok
dipengaruhi oleh budaya dan tradisi yang berasal dari agama
tersebut.
Agama juga dapat menjadi faktor penyatuan atau pemisah antar
kelompok, tergantung pada bagaimana agama tersebut
diinterpretasikan dan dijalankan oleh masing-masing kelompok..
Tantangan dalam Memenuhi Hajat Manusia
melalui Agama
Meskipun agama memiliki peran penting dalam memenuhi
hajat manusia, namun terdapat beberapa tantangan dalam
pelaksanaannya. Salah satu tantangan adalah adanya konflik
antar kelompok agama yang dapat memicu kekerasan dan
ketidakharmonisan sosial.
Selain itu, agama juga dapat disalahgunakan untuk
kepentingan politik atau ekonomi tertentu, sehingga tidak lagi
memenuhi hajat manusia secara universal.
Masa Depan Hajat Manusia terhadap
Agama
Masa depan hajat manusia terhadap agama masih dipengaruhi oleh
banyak faktor, termasuk perkembangan teknologi dan globalisasi
yang semakin mempercepai perubahan sosial dan budaya.
Namun, agama tetap akan menjadi bagian penting dalam
kehidupan manusia, karena agama memberikan nilai-nilai moral
dan pandangan hidup yang sangat dibutuhkan manusia dalam
menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks dan
dinamis.
Kesimpulan hajat manusia terhadap
agama
Hajat manusia terhadap agama merupakan kebutuhan fundamental bagi
kehidupan manusia. Agama memiliki banyak fungsi dalam memenuhi hajat
manusia, seperti memberikan pandangan hidup dan nilai-nilai moral,
memfasilitasi manusia untuk mencari kebahagiaan dan makna kehidupan, serta
memperkuat hubungan sosial antarmanusia.
Namun, terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaannya, seperti konflik
antar kelompok agama dan penyalahgunaan agama untuk kepentingan tertentu,
Meskipun begitu, agama tetap akan menjadi bagian penting dalam kehidupan
manusia di masa depan, karena agama memberikan nilai-nilai moral dan
pandangan hidup yang sangat dibutuhkan manusia dalam menghadapi tantangan
kehidupan yang semakin kompleks dan dinamis.
KLASIFIKASI AGAMA
Pengertian Klasifikasi Agama
Klasifikasi agama adalah proses pengelompokkan agama
berdasarkan karakteristik tertentu. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah pemahaman dan analisis terhadap agama-agama
yang ada di dunia.
Proses klasifikasi agama dapat dilakukan dengan berbagai
metode, seperti melalui aspek teologi, filosofi, atau sosial budaya.
Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-agama tersebut dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:

1.Agama Wahyu (revealed religion), juga disebut agama samawi,


agama langit.

Agama wahyu adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh


Allah (Tuhan) kepada ummat manusia melalui Rasul-Nya.

2. Agama Ra°yu (cultural religion/natural religion) agama ardhi,


agama bumi,kadang disebut agama budaya dan agama alam.

Agama ra'yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan


oleh manusia sendiri, tidak diwahyukan oleh Allah melalui Rasul-


Nya.
Ciri – Ciri Agama Wahyu / Samawi / Langit :

1. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya;


2. Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas
menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang
diterimanya dengan berbagai cara dan dan upaya;
3. Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap;
4. Sistem merasa dan berfikimya tidak inheren dengan sistem
merasa dan berfikir tiap segi kehidupan masyarakat, malahan
menuntut supaya sistem merasa dan berfikir mengabdikan diri
kepada agama;
5. Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran dan pandangannya dapat
berubah dengan perubahan akal;
6. Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak;
7. Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik
akal; mengenai alam nyata dalam perjalanan ilmu satu demi satu
terbukti kebenarannya, mengenai alam ghaib dapat diterima oleh
akal.
8. Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan
dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan.
9. Melalui agama Wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman,
tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan
insan kamil (sempuma) yang bersih dari dosa.
Ciri – Ciri Agama Ra'yu/Ardhi/Bumi/Budaya :

1. Agama ra'yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.


2. Tidak mengenal utusan atau Rasul Allah.
3. Yang mengajarkan agama budaya adalah filsof atau
pendiri agama tersebut.
4. Tidak memiliki kitab suci.
5. Sekalipun memiliki kitab suci Sistem merasa dan
berfikirnya inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap
segi kehidupan
6. Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang
menganut, atau oleh filosofnya
7. Konsep ketuhanannya dinamisme, animisma, poleteisme
paling tinggi monoteisme nisbi
8. Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik
akal, mengenai alam nyata satu satu ketika dibuktikan keliru
oleh ilmu dalam perkembangannya, mengenai alam ghaib tak
termakan oleh akal (Sidi Ghazalba; 1975; 49~53)
9. Nilai agama ditentuakan oleh manusia sesuai dengan cita-
cita, pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya

Anda mungkin juga menyukai