Anda di halaman 1dari 5

FUNGSI AGAMA DALAM MASYARAKAT

I. Memberikan panduan moral dan etika


 Pengertian Moral
Moral berasal dari kata bahasa Latin mores yang berarti adat
kebiasaan.Kata mores ini mempunyai sinonim mos, moris, manner
mores atau manners, moral. Dalam bahasa Indonesia,kata moral berarti
akhlak (bahasa Arab) atau kesusilaan yang mengandung makna tata
tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing
tingkah laku batin dalam hidup. Kata moral ink dalam bahasa Yunani
sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis ,etika adalah
ajaran tentang baik buruk, yang diterima masyarakat umum tentang
sikap,perbuatan,kewajiban,dan sebagainya.

 Pengertian Etika

Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku
manusia. Sebagian ahli yang lain mengemukakan definisi etika sebagai
teori tentang laku perbuatan manusia dipandang dari segi nilai baik dan
buruk sejauh yang dapat ditentukan akal. Hanya saja ilmu akhlak atau
etika Islam tidak hanya bersumber pada akal, melainkan pula yang
terpenting adalah Al-Qur’an dan Hadits.

Al-Quran dan sunah merupakan sumber moral dan akhlak untuk


manusia yang mana bentuk cermin pelaksanaannya terdapat pada diri
Nabi Muhammad SAW. Teladan tersebut dibentuk seperti ikhtisar
pelajaran dan pembangunan moral dan akhlak manusia. Dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari yang menunjukkan bahwa kita
termasuk makhluk yang bertuhan yaitu terhadap keyakinan, sikap
pribadi, dan sosial. Dengan demikian, manusia juga perlu sadar bahwa ia
harus berusaha bermoral dan berakhlak mulia ketika ada di bumi ini.

Bagaimana kehidupan tanpa agama? Nyamankah kita hidup tanpa


agama? Akankah kehidupan tanpa agama membuat kita baik- baik saja?
Ada beberapa agama dan kepercayaan yang diakui di Indonesia. Di
antaranya agama Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu,
Buddha, Konghucu, dan penganut kepercayaan. Agama sejatinya hadir
sebagai rahmat berisi aturan-aturan yang mengatur untuk mencapai
keharmonisasian dalam hidup. Agama juga dapat dijadikan petunjuk dan
pedoman arah kehidupan. Selain itu, agama juga mampu mengarahkan
manusia pada sisi kemanusian serta mengesampingkan sisi liar dalam
diri manusia.

Akar budaya Indonesia sendiri tertuang dalam dasar negara mengakui


adanya agama. Secara antropologis, melihat bahwa dasar kebutuhan
manusia terkait dengan kerohanian memang diperlukan dan merupakan
salah satu kebutuhan yang wajib dipenuhi. Manusia dapat menjadi liar
dan tidak terkendali tanpa adanya aturan yang berlaku. Aturan dalam
agama dapat memenuhi sisi spritual di dalam diri manusia. Memberikan
kontrol dan batasan terkait dengan baik-buruk, benar-salah, dan pahala-
dosa. Dengan begitu diharapkan kehidupan dapat terjalin secara teratur
dengan mengedepankan sisi kemanusiaan.
Tanpa agama maka akar kebudayaan bangsa Indonesia akan tercabut.
Selain daripada itu, maka akan terjadi berbagai kerusakan akibat dari
ulah manusia sendiri. Mentalitas akan bergeser. Nafsu akan menginjak-
injak akal budi manusia. Kejahatan kemunusiaan akan berkembang
bahkan pada taraf yang sangat memprihatinkan. Membuat siapa saja
yang melihatnya miris. Sifat "kebinatang-binatangan" yang justru akan
mendominasi kehidupan di masyarakat. Jadi, agama diperlukan sebagai
berikut:
1. Menciptakan Keharmonisasian Sosial
Secara pengertian, agama berasal dari kata "a" yang memiliki
pengertian tidak dan "gama" yang berarti kacau. Agama didefinisikan
sebagai suatu hal yang teratur atau dengan kata lain agama
merupakan seperangkat aturan yang mengatur kehidupan di dalam
masyarakat. Agama juga memberikan pedoman bagaimana
masyarakat dalam menjalani kehidupan. Pedoman yang membuat
manusia dapat menjalani kehidupan secara nyaman dalam
keteraturan yang ditetapkan. Agama mengajarkan manusia untuk
memiliki sifat memanusiakan manusia satu dengan lainnya. Dengan
adanya aturan agama maka masyarakat bukan hanya sekedar
dijadikan "objek" melainkan "subjek" kebudayaan di dalam
masyarakat.

2. Membentuk Kepribadian dan Batasan Diri


Aturan-aturan dalam agama dapat membentuk kepribadian dan
karakter seseorang. Dalam agama yang diakui di Indonesia secara
keseluruhan mengajarkan kebaikan. Kebaikan yang akan membuat
seseorang memiliki batasan dalam diri masing-masing. Batasan ada
untuk membentuk keteraturan dalam hidup. Bayangkan jika kita
tidak memiliki batasan dalam hidup? Sudah barang tentu hidup akan
menjadi rumit dan nafsu yang akan memainkan peran. Jika sudah
begitu jadinya maka masyarakat akan terbina ke arah kerusakan.

3. Mengatur Tata Moral dalam Masyarakat


Dalam agama terdapat nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai
tersebut berisikan aturan yang harus dipatuhi umat beragama. Nilai
akan membentuk tata moral yang mengakar di dalam diri
masyarakat. Dari nilai yang dianut masyarakat maka akan
membentuk cerminan moral yang sesuai dengan agama yang
dianutnya. Bagaimana seseorang harus bersikap dan menjalankan
kesehariannya diatur dalam agama. Ilustrasi yang dapat diberikan
adalah tindakan pembunuhan merupakan hal yang tidak bermoral.
Hal tersebut dikarenakan menentang nilai serta perbuatan yang tidak
berbudi. Untuk itu maka agama hadir untuk menanamkan dalam diri
masyarakat terkait sisi moral tersebut.

4. Agama Merupakan Sumber Pengetahuan


Sebelum adanya agama dan kepercayaan, jiwa manusia seperti gelas
yang kosong. Belum memiliki tuntunan dan pedoman yang jelas.
Agama hadir sebagai pemenuhan kebutuhan jiwa dan sisi spritual
manusia. Agama dijadikan sumber pengetahuan yang mengatur tata
kehidupan dalam masyarakat. Memberikan gambaran dan tutunan
terkait benar-salah dan baik-buruk sehingga masyarakat dapat
menjalankan kehidupannya dengan landasan yang jelas.

5. Agama Merupakan Akar Budaya Bangsa Indonesia


Terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila sila
pertama yang memberikan kita pemahaman bahwa agama dan
keagamaan merupakan akar budaya masyarakat Indonesia. Sila
pertama yang berbunyi, "Ketuhanan Yang Maha Esa" memberikan
gambaran bahwa sejatinya di Indonesia adalah negara dengan
budaya yang mengakui adanya tuhan dan kepercayaan.
 Menyediakan sarana spiritualitas
Spiritualitas adalah salah satu aspek yang penting dalam kehidupan.
Tidak hanya mempererat hubungan antara manusia dengan Tuhan dan
sesama, spiritualitas selama ini kerap dipakai banyak orang sebagai
pedoman dalam menjalani kehidupan.
 Apa itu spiritualitas?
Spiritualitas artinya kepercayaan pada sesuatu yang berada di luar diri,
misalnya tradisi dan agama. Selain dengan Tuhan, kepercayaan juga
melibatkan hubungan individu dengan sesama maupun dunia secara
keseluruhan. Spiritualitas juga kerap dikaitkan dengan pencarian jati diri
dan makna hidup. Beberapa orang menggambarkan pengalaman
spiritual sebagai hal yang sakral atau punya makna mendalam dalam
hidupnya.
Beberapa tanda seseorang tengah memperdalam spiritualitas adalah
sebagai berikut:
1. Memperdalam hubungan dengan orang lain
2. Mencari kebahagian di luar harta atau materi lainnya
3. Ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik
4. Berada dalam proses pencarian makna dan tujuan hidup
Pentingnya Spiritualitas dalam kehidupan kita adalah:

A. Menemukan Makna dalam Keagamaan

Keagamaan memberikan kerangka kerja yang kokoh untuk memahami


makna hidup. Agama-agama yang mapan menawarkan panduan moral,
nilai-nilai etika, dan prinsip-prinsip yang membimbing kita dalam
menghadapi tantangan hidup. Mereka juga menyediakan ritus dan
praktik keagamaan yang memberikan struktur dan disiplin spiritual
kepada individu. Dalam mencari makna hidup, keagamaan membantu
kita menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mendasar, seperti
mengapa kita ada di dunia ini, apa tujuan hidup kita, dan bagaimana
kita dapat hidup dengan penuh kebahagiaan dan kepuasan,

B. Pusat Spiritualitas dalam Kehidupan Sehari-hari


Dalam kesibukan kehidupan modern, spiritualitas dapat menjadi sumber
kedamaian dan ketenangan dalam diri kita. Praktik-praktik spiritual
seperti meditasi, doa, atau refleksi pribadi memungkinkan kita untuk
menghubungkan diri dengan sesuatu yang lebih besar daripada diri
sendiri. Spiritualitas juga membantu kita menemukan rasa perspektif
dan memberikan kekuatan dalam menghadapi kesulitan dan stres.
Ketika kita mengalami kehidupan yang terburu-buru, meluangkan waktu
untuk refleksi spiritual dapat membantu kita menenangkan pikiran,
mengembalikan fokus, dan menghadapi tantangan dengan lebih baik.

C. Toleransi dan Pemahaman Antar Agama

Keagamaan juga memainkan peran penting dalam mempromosikan


toleransi dan pemahaman antar agama. Meskipun kita memiliki
perbedaan dalam keyakinan dan praktik keagamaan, pemahaman yang
mendalam tentang agama-agama lain dapat membantu kita
menghormati perbedaan dan membangun hubungan yang saling
menguntungkan. Dialog antar agama memungkinkan kita untuk saling
belajar, menghilangkan prasangka, dan membangun jembatan di antara
komunitas beragam. Dalam dunia yang semakin terhubung,
penghormatan terhadap kebebasan beragama dan keragaman
keagamaan menjadi semakin penting dalam menciptakan harmoni dan
perdamaian di tengah masyarakat.

D. Keagamaan dan Pencarian Makna Dalam Krisis

Keagamaan sering menjadi sumber penghiburan dan kekuatan saat


menghadapi krisis dan kesulitan. Dalam saat-saat yang sulit, kita mencari
pengertian yang lebih dalam dan mencari harapan dalam keagamaan
kita. Keyakinan pada kekuatan yang lebih tinggi dapat memberikan
penghiburan dan menginspirasi kita untuk tetap teguh dalam
menghadapi tantangan. Keagamaan juga dapat berperan sebagai
penghubung sosial dalam komunitas, di mana orang-orang saling
mendukung dan merawat satu sama lain dalam waktu sulit. Apapun
bentuk keagamaan yang dipraktikkan, penting bagi setiap individu untuk
mengeksplorasi dimensi spiritualitas dalam hidup mereka, karena
kehidupan yang kaya makna dapat ditemukan melalui eksplorasi ini.

Anda mungkin juga menyukai