Anda di halaman 1dari 14

‫َالَّس اَل ُم َع َلْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك ا ُت ُه‬

PERAN AGAMA
‫ِبْس ِم ِهّٰللا الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم‬

DALAM
KEHIDUPAN
MANUSIA Kelompok 3 :
1. Andika Dwi Putra (1101622081)
2. Azriel Firdaus Ryawan (1101622080)
3. Rina Winanti (1101622010)
4. Syifa Aulia Usman (1101622044)
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan Makna Agama
2. Menjelaskan Kedudukan serta Fungsi Simbol dan Ritual Keagamaan
3. Membandingkan Keanekaragaman Pemahaman dan Sikap Beragama
4. Menjelaskan Nilai-Nilai Keagamaan dalam Lingkungan Pendidikan,
Keluarga, dan Pekerjaan;
5. Menjelaskan Ta’abbudi dengan Ta’aquli dalam Agama;
6. Menyebutkan Elemen-Elemen Peradaban dalam Agama;
7. Menjelaskan Praktik-Praktik Keberagamaan dan Implikasinya terhadap
Peradaban
A. Pendahuluan
Agama merupakan petunjuk dan arah untuk orang-orang yang tersesat dan
buta akan nilai-nilai, moral agama yang berada di masyarakat. agama adalah fondasi
dari segala fondasi karena agama mempengaruhi segala hal yang ada di kehidupan.
Agama dalam kehidupan manusia memiliki peran yang sangat penting karena
dengan turunnya agama untuk kehidupan manusia adalah agar manusia menjadi
pribadi yang lebih baik. Peran agama dalam kehidupan manusia adalah memberikan
nilai moralitas yang baik, menumbuhkan sifat kejujuran, sikap keadilan serta
mengerti makna toleransi yang baik.
B. Makna Agama
Agama bukan sesuatu yang bisa dipahami melalui definisi-definisi belaka, melainkan
hanya bisa dipahami melalui deskripsi nyata yang bersumber berdasarkan sebuah keyakinan yang
utuh. Namun, dalam bahasa Arab Agama disebut Din yang memiliki banyak pemaknaan.
Pemaknaan pokok menurut istilah Din dapat disimpulkan menjadi 4, yaitu keadaan berutang,
penyerahan diri, kuasa peradilan dan kecenderungan alami. Dalam perspektif berbeda, agama
dapat membangunkan kebahagiaan dalam batin yang paling sempurna. Agama memberikan
doktrin kepada penganutnya dan sebagai sebuah nilai moral. Agama juga berfungsi sebagai
motivasi dalam kehidupan manusia dalam menjalani aktivitas, karena setiap perbuatan yang
didasari dengan keyakinan agama dinilai memiliki unsur keberkahan, serta bentuk ketaatan.
C. Kedudukan Agama
Menurut pengetahuan
Kedudukan agama merupakan kebenaran yang
dapat diterima oleh akal manusia yakni akal manusia
dapat menganggapnya dengan sesuatu yang benar Menurut filsafat
dalam pikirannya dan juga manusia membenarkannya Kebenaran yang sesuai dengan logika
dengan ucapan ataupun tingkah laku serta diperkuat oleh dalil naqli ataupun aqli.

Menurut agama Menurut Ilmu Kedudukan


Menurut agama kedudukan agama merupakan Agama merupakan kebenaran yang
suatu kebenaran yang mutlak dan jelas yang diperoleh melalui suatu proses ilmiah yang
berdasarkan langsung dari wahyu Allah SWT. di dalamnya terdapat suatu akar
Kedudukan agama menurut perilaku manusia permasalahan yang harus segera
berawal dari hati serta akal, dimana hati menjadi diselesaikan.
tempat penguat sifat serta sikap seseorang akan
menghadapi suatu kebenaran, sedangkan akal
merupakan untuk berpikir apakah yang akan
didapat benar ataupun salah.
Lanjutan....

Fungsi Simbol
a.
Agama
Simbol keagamaan dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
Simbol secara normatif yang dibatasi pada keberadaan Al Qur’an, kitab – kitab yang dianut
setiap agama, serta hadist nabi yang merupakan simbol dari doktrin keagamaan.
b. Simbol secara kultural akibat pola tafsir dan konstruksi sosial yang berupa sikap dan perilaku
beragama setiap penganutnya.

Ritual Agama
Ritual keagamaan ditujukan pada setiap manusia yang memiliki serta menganut agama yang
sesuai dengan keyakinannya masing – masing, bertujuan untuk memperkuat iman masing –
masing. Ritual keagamaan memiliki makna lain yaitu ibadah, ibadah kepada tuhan dengan tujuan
yaitu seseorang dapat merasakan bahwa dia lebih dekat dengan tuhan dan merasa memiliki hati
yang tenang setelah melaksanakan ibadah.
D. Keanekaragaman
Pemahaman
dan Sikap Beragama
Keanekaragaman merupakan hal yang sangat erat dengan negara kita, berbagai
perbedaan mulai dari suku, ras, bahkan agama semua beragam dan memiliki keunikannya
sendiri – sendiri. Keanekaragaman sendiri memiliki makna yaitu suatu kondisi yang ada di
kehidupan masyarakat dimana menyangkut pada suku bangsa, ras, agama, budaya, serta
gender. Kearagaman dalam pemahaman beragama merupakan suatu bentuk keniscayaan.

Indonesia sebagai negara yang dimana masyarakatnya beragama serta


multikultura dan dapat dipastikan menimulkan keragaman dalam memahami soal
keagamaan. Pemahaman keagamaan merupakan suatu tafsir atas pokok – pokok agama,
serta memaknai atas doktrin agama. Fakta keragaman keagamaan tidak datang dengan
begitu saja menyadarkan para penganut agama – agama untuk menyikapi keimanan
komunitas agama lain secara positif.
E. Nilai-Nilai Keagamaan
1. Lingkungan Pendidikan
Nilai agama yang terkandung pada lingkungan Pendidikan ialah
Menanamkan akhlak kebaikan terhadap anak – anak dalam lingkungan merupakan hal
yang utama dalam ajaran agama. Tujuan dari akhlak kebaikan yang ditanamkan melalui
pendidikan adalah agar menjadi manusia yang memberikan potensi untuk membawa
kebaikan terhadap alam sekitar, mengenal mana yang baik dan buruk, mengontrol emosi
dengan baik, mengendalikan hawa nafsu, dan hikmah dari setiap hal yang
dilakukannya.

2. Lingkungan Keluarga
a. Menumbuhkan Potensi Fitriyah
Memperhatikan dengan cermat keadaan lingkungan dan kemampuan yang
dimiliki oleh anak, maka diperlukan tahap-tahap antara lain orang tua menempatkan
dirinya sebagai proses peletakan dan menumbuh kembangkan potensi fitriyah yang
dimiliki anaknya.
b. Menanamkan nilai-nilai Pendidikan Islam
Nilai-nilai pendidikan islam yang patut diberikan untuk anak
adalah pendidikan iman, pendidikan akhlakul karimah dan pendidikan
ibadah. Pendidikan iman adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan berupa
hakikat keimanan

3. Lingkungan Pekerjaan
Nilai agama yang terkandung pada lingkungan pekerjaan adalah
menumbuhkan sikap etos kerja. Etos kerja meruapakan sikap atau suatu nilai
– nilai norma yang dapat diyakaini oleh seseorang sebagai wujud yang baik
serta menjadi ciri khas dalam dunia pekerjaan. Etos kerja merupakan hal
yang sangat penting untuk dimiliki setiap pekerja.
F.Ta’abbudi dengan Ta’aquli dalam Agama
Ta’abbudi diartikan sebagai “ghairu ma’qulatil ma’na” (harus diikuti seperti apa
adanya/taken for granteed) adalah konsep yang di dalamnya mengandung “ajaran Islam yang
baku” yakni ajaran yang berkaitan dengan tauhid.

Ta’aqquli diartikan sebagai “ma’qulatul ma’na” (dapat dipikirkan), ajaran yang perlu
dikembangkan oleh akal manusia dan dirumuskan sesuai dengan perkembangan masyarakat,
kebutuhan hukum dan keadilan pada suatu masa, tempat dan lingkungan. Konsep yang
berkaitan dengan ta’aqquli adalah setiap hal yang berkaitan dengan bidang mu’amalah
(ahkam al-mu’amalat).
G. Elemen-Elemen Peradaban dalam
1. Makna Peradaban
Agama
Dalam bahasa Arab, dari kata hadârah. Definisi oleh Yusuf al-Qaradawi : “Sekumpulan
bentuk-bentuk kemajuan, baik yang berbentuk kemajuan materi, ilmu pengetahuan, seni, sastra,
ataupun sosial, yang ada dalam satu masyarakat atau pada masyarakat yang serupa.”

2. Hakikat Peradaban
Makna “peradaban” diderivasi dari kata dîn, yaitu al-madaniyyah atau al-tamaddun. Kata dîn,
secara leksikal, berasal dari kata kerja (fi‘l) dâna-yadînu yang bermakna atâ’a wa dhalla (taat dan
merendahkan diri).

3. Tiga Pondasi Peradaban


1) Transmisi pandangan hidup dan keyakinan (al-naqlah al-tasawwuriyyah al-i’tiqâdiyyah)
2) Transmisi keilmuan (al-naqlah al-ma’rifiyyah). Ini yang disebut dengan tahawwul ma’rifî
(perubahan ilmiah): masuk kedalam nalar untuk “mencelupnya” dengan “celupan” yang
memungkinkannya dapat berinteraksi dengan alam (al-kaun), dunia (al-‘alam), dan
wujud/being (al-wujûd).
3) Transmisi metodologis. Satu transmisi penting yang tak mungkin diceraikan dengan dua
transmisi sebelumnya.
H. Praktik-Praktik Keberagamaan dan
Implikasinya Terhadap Peradaban
Praktik agama atau syariah menunjuk pada seberapa jauh kepatuhan seorang muslim dalam
mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana diperintahkan oleh agama. Dalam Islam, dimensi
praktik agama atau peribadatan menyangkut pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca Al-Qur’an,
do’a, dzikir, ibadah kurban,dan ibadah-ibadah lainnya.
Adanya praktik keberagaman dalam keseharian memberikan dampak kepada segala elemen yang ada di
kehidupan seperti :
1. Pendidikan, dalam pendidikan terdapat pelajaran agama yang mengajarkan mengenai hal-hal yang
ada di agama. Serta menjadikan tolak ukur dan pembelajaran tingkah laku peserta didik
2. Politik, menjadikan agama dalam berperilaku politik
3. Ekonomi, menjadikan agama sebagai tolak ukur dalam mengatur perekonomian dan keuangan.
I. Kesimpulan

Agama memiliki peran penting dalam kehidupan, karena


agama menjadi landasan dalam berperilaku dan
mengedepankan moral dan nilai yang ada. Agama menjadi
persoalan sosial, tetapi penghayatan dan pemahamannya
bersifat individual. Apa yang dipahami dan dihayati
berdasarkan kepribadian dan karakteristik setiap individu.
Agama menjelaskan kepada manusia bagaimana menjalani
hidup dengan menyebarkan sikap kebaikan terhadap sesama,
menjalani hidup dengan memberikan nilai moralitas yang baik,
memaknai nilai toleransi antar penganut agama, serta
membangun keyakinan yang kokoh.
‫َو الَّس َالُم َع َلْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُت ُه‬

‫‪THANK‬‬
‫‪YOU‬‬

Anda mungkin juga menyukai