Anda di halaman 1dari 19

Memahami Implementasi

Agama Dalam Kehidupan


Dosen Pengampu:
ABDUL KHAMID, M.Pd.
NIDN. 2115089404
Nilai-Nilai
Agama dan
Agama
Kehidupan
Islam

Implementasi
Nilai Agama Islam
dalam Kehidupan
Agama dan Kehidupan

Setiap manusia pada dasarnya telah mengerti tentang


agama, karena agama dimiliki manusia yang terlahir di
dunia ini baik atas bawaan turun temurun dari orang
tuanya maupun pengaruh agama itu yang telah ada
ketika datangnya sekelompok orang yang sengaja
menyebarkan dan mengamalkan setiap ajaran
agamanya kepada individu lainnya.
Nilai Agama Islam

Nilai agama Islam adalah nilai luhur yang ditransfer dan


diadopsi ke dalam diri. Dikatakan nilai luhur karena nilai
tersebut memiliki dasar kebenaran yang paling kuat
yaitu bersumber dari kebenaran tertinggi yang datang
dari Tuhan.
Nilai Akidah
Deskripsi Penjelasan

Pengertian Secara Etimologis:


1. Creed (kepercayaan);
2. Bound (terikat);
3. a promise (sebuah janji).

Secara Terminologis:
Urusan yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, menentramkan jiwa,
dan menjadi keyakinan yang bercampur dengan keraguan.
Fungsi 1. Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam;
2. Merupakan titik awal untuk menertibkan ibadah.
Klasifikasi 1. Iman kepada Allah;
2. Iman kepada Malaikat;
3. Iman kepada Kitab;
4. Iman kepada Rasul;
5. Iman kepada Hari Akhir;
6. Iman kepada Qodho’dan Qodar.
Nilai Syariah
Deskripsi Penjelasan

Pengertian Ketentuan-ketentuan agama yang merupakan pegangan bagi manusia di


dalam hidupnya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dalam rangka
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat .
Fungsi 1. Menjaga Agama;
2. Menjaga Jiwa;
3. Menjaga Akal;
4. Menjaga Keturunan;
5. Menjaga Harta.
Klasifikasi 1. Wajib: Suatu ketentuan yang menurut pelaksanaannya, apabila
dikerjakan mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan mendapat dosa.
2. Haram: Suatu ketentuan apabila ditinggalkan mendapat
pahala dan apabila dikerjakan mendapat dosa.
3. Sunnah: Suatu ketentuan apabila dikerjakan mendapat pahala dan
apabila ditinggalkan tidak berdosa.
4. Makruh: Suatu ketentuan yang menganjurkan untuk ditinggalkannya
suatu perbuatan; apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila
dikerjakan tidak berdosa.
Nilai Akhlak
Deskripsi Penjelasan

Pengertian Secara Etimologis:


1. Temperament (perangai);
2. Habit (tabiat);
3. Custom (adat).

Secara Terminologis:
Gambaran tingkah laku dalam jiwa yang dari padanya lahir perbuatan-
perbuatannya dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Fungsi 1. Menjadi pelindung dalam setiap langkah kehidupan;
2. Mengantarkan seseorang kepada martabat yang tinggi.
Klasifikasi 1. Akhlak Terpuji;
2. Akhlak Tercela.
Implementasi Agama dalam
Kehidupan
• Sumber Nilai dalam Menjaga Kesusilaan
Agama dalam • Agama sebagai Sarana untuk Mengatasi Frustasi
Kehidupan Individu • Agama sebagai Sarana untuk Memuaskan
Keingintahuan

• Berfungsi Edukatif
• Berfungsi Penyelamat
• Berfungsi sebagai Pendamaian
Agama dalam • Berfungsi sebagai Sosial Kontrol
Kehidupan Masyarakat • Berfungsi sebagai Pemupuk Rasa Solidaritas
• Berfungsi Transformatif
• Berfungsi Kreatif
• Berfungsi Sublimatif
Sumber Nilai dalam Menjaga
Kesusilaan
Di dalam ajaran agama terdapat nilai-nilai bagi
kehidupan manusia. Nilai-nilai inilah yang dijadikan
sebagai acuan dan sekaligus sebagai petunjuk bagi
manusia. Sebagai petunjuk, agama menjadi kerangka
acuan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku agar
sejalan dengan keyakinan yang dianutnya. Sistem nilai
yang berdasarkan agama dapat memberi pedoman bagi
individu dan masyarakat. Sistem nilai tersebut dalam
bentuk keabsahan dan pembenaran dalam kehidupan
individu dan masyarakat.
Agama sebagai Sarana untuk
Mengatasi Frustasi
Menurut pengamatan psikolog bahwa keadaan
frustasi itu dapat menimbulkan tingkah laku
keagamaan. Orang yang mengalami frustasi tidak jarang
bertingkah laku religius atau keagamaan, untuk
mengatasi frustasinya. Karena seseorang gagal
mendapatkan kepuasan yang sesuai dengan
kebutuhannya, maka ia mengarahkan pemenuhannya
kepada Tuhan. Untuk itu ia melakukan pendekatan
kepada Tuhan melalui ibadah, karena hal tersebut yang
dapat melahirkan tingkah laku keagamaan.
Agama sebagai Sarana untuk
Memuaskan Keingintahuan
Agama mampu memberikan jawaban atas
kesukaran intelektual kognitif, sejauh kesukaran itu
diresapi oleh keinginan eksistensial dan psikologis, yaitu
oleh keinginan dan kebutuhan manusia akan orientasi
dalam kehidupan, agar dapat menempatkan diri secara
berarti dan bermakna ditengah-tengah alam semesta
ini.
Berfungsi Edukatif
Para penganut agama berpendapat bahwa
ajaran agama yang mereka anut memberikan ajaran-
ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara yuridis
berfungsi menyuruh dan melarang. Kedua unsur suruh
dan larangan ini mempunyai latar belakang
mengarahkan bimbingan agar pribadi penganutnya
menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut
ajaran agama masing-masing.
Berfungsi Penyelamat
Dimanapun manusia berada dia selalu
menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang
diajarkan oleh agama. Keselamatan yang diberikan oleh
agama kepada penganutnya adalah keselamatan yang
meliputi dua alam yaitu dunia dan akhirat. Dalam
mencapai keselamatan itu agama mengajarkan para
penganutnya melalui: pengenalan kepada masalah
sakral, berupa keimanan kepada Tuhan.
Berfungsi sebagai Pendamaian
Melaui agama seseorang yang bersalah atau
berdosa dapat mencapai kedamaian batin melalui
tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah akan
segera menjadi hilang dari batinnya apabila sesoerang
pelanggar telah menebus dosanya melalui :tobat,
pensucian ataupun penebusan dosa.
Berfungsi sebagai Sosial Kontrol
Para pengganut agama sesuai dengan ajaran
agama yang dipeluknya terikat batin kepada tuntunan
ajaran tersebut, baik secara pribadi maupun secara
kelompok. Ajaran agama oleh penganutnya dianggap
sebagai pengawasan sosial secara individu maupun
kelompok.
Berfungsi sebagai Pemupuk Rasa
Solidaritas
Para penganut agama yang sama secara
psikologis akan merasa memiliki kesamaan dalam satu
kesatuan: iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan ini akan
membina rasa solidaritas dalam kelompok maupun
perorangan, bahkan kadangkadang dapat membina
rasa persaudaraan yang kokoh.
Berfungsi Transformatif
Ajaran agama dapat mengubah kehidupan
kepribadian seseorang atau kelompok menjadi
kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya. Kehidupan baru yang diterimanya
berdasarkan ajaran agama yang dipeluknya itu
kadangkala mampu mengubah kesetiaannya kepada
adat atau norma kehidupan yang dianutnya sebelum itu.
Berfungsi Kreatif
Ajaran agama mendorong dan mengajak para
penganutnya produktif bukan saja untuk kepentingan
dirinya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain.
Penganut agama bukan saja disuruh bekerja secara rutin
dalam pola hidup yang sama, akan tetapi juga dituntut
untuk melakukan inovasi dan penemuan baru.
Berfungsi Sublimatif
Ajaran agama mengkuduskan segala usaha
manusia, bukan saja yang bersifat agama ukhrawi,
melainkan juga yang bersifat duniawi. Segala usaha
manusia selama tidak bertentangan dengan norma-
norma agama, bila dilakukan atas niat tulus, karena dan
untuk Allah merupakan ibadah.

Anda mungkin juga menyukai