Anda di halaman 1dari 11

Filsafat Pendidikan

Rekonstruksionisme
https://bit.ly/USS_SMI
Aliran Rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal
dari adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George
Count dan Harold pada tahun 1930-an.
Aliran Rekonstruksionisme merupakan aliran yang berusaha merombak tata susunan
lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern.
Aliran Rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya pemahaman
dalam aliran perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya
tidak dapat dipisahkan , karena upaya aliran rekonstruksionisme dalam
mengembangkan pendidikan diawali oleh keprihatinan para Rekonstruksionis
terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain menyebutkan
adanya krisis kebudayaan modern.
1. Pengertian Rekonstruksionisme

Rekonstruksionisme berasal dari kata reconstruct, yaitu gabungan dari kata re- yang
artinya kembali dan construct yang artinya membangun atau menyusun. Maka, secara
etimologis reconstruct diartikan menyusun kembali. Sedangkan, dalam konteks
filsafat pendidikan, aliran rekonstruksionisme adalah aliran yang berusaha merombak
tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup
kebudayaan yang bercorak. Aliran Rekonstruksionisme berusaha membina konsensus
yang paling luas dan mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan
manusia.
Prinsip prinsip Pemikiran dalam Aliran Rekonstruksionisme

1. Masyarakat dunia sedang dalam kondisi krisis.


2. Penciptaan tatanan sosial yang menjagat.
3. Pendidikan formal dapat menjadi agen utama dalam rekonstruksi tatanan sosial.
4. Metode metode pengajaran
5. Jika pendidikan formal adalah bagian tidak terpisahkan dari solusi sosial dalam krisis
dunia sekarang, maka ia harus secara aktif mengajarkan perubahan sosial.
Pandangan pandangan
dalam Aliran Rekonstruksionisme

1. Pandangan secara Ontologi

2. Pandangan Ontologi

3. Pandangan Epistemologis
Teori Pendidikan Rekonstruksionisme

1. Pendidikan harus dilaksanakan di sini dan


sekarang dalam rangka menciptakan tata sosial
baru yang akan mengisi nilai-nilai dasar budaya
kita, dan selaras dengan yang mendasari
kekuatan-kekuatan ekonomi, dan sosial
masyarakat modern.

2. Masyarakat baru harus berada dalam kehidupan


demokrasi sejati dimana sumber dan lembaga utama
dalam masyarakat dikontrol oleh warganya sendiri.
3. Anak, sekolah, dan pendidikan itu sendiri dikondisikan oleh kekuatan budaya
dan sosial.

4. Guru harus meyakini terhadap validitas dan urgensi dirinya dengan cara
bijaksana dengan cara memperhatikan prosedur yang demokratis

5. Cara dan tujuan pendidikan harus diubah kembali seluruhnya dengan tujuan
untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan krisis budaya
dewasa ini, dan untuk menyesuaikan kebutuhan dengan sains sosial yang
mendorong kita untuk menemukan nilai-nilai dimana manusia percaya atau tidak
bahwa nilai-nilai itu bersifat universal.
Tokoh-tokoh dalam Aliran Rekonstruksionisme

- Brubacger (1950) mengelompokkan filsafat pendidikan pada dua kelompok


besar yaitu filsafat pendidikan "progresif" dan filsafat pendidikan
"konservatif".

- George Count berpandangan bahwa apa yang diperlukan pada masyarakat


yang memiliki perkembangan teknologi yang cepat adalah rekonstruksi
masyarakat dan pembentukan serta perubahan tata dunia baru.
Kesimpulan

Dalam konteks pendidikan, aliran Rekonstruksionisme berupaya


melakukan sebuah perombakan dalam pendidikan yang bertujuan untuk
merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern serta membina suatu konsensus yang paling luas dan
mungkin mengenai tujuan pokok tertinggi dalam kehidupan manusia. Adapun
upaya yang dapat dilakukan oleh aliran Rekonstruksionisme untuk dapat
memperbaiki sistem pendidikan supaya tidak terkungkung dalam sebuah
pendidikan yang amat tradisional dan tidak dapat menyesuaikan
perkembangan zaman.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai