Anda di halaman 1dari 14

Filsafat Pendidikan Rekonstrusionisme Sosial dan Aliran Filsafat Pedagogi Kritis dan Bagaimana tanggapan PAK terhadap Keduanya

KELOMPOK 4

JESICA E LUKAS
PRIVILIA D KALANGI

JESSINDA A BULANGKASE
Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme

Pengertian
Rekonstruksionisme berasal dari bahasa inggris Reconstruct
yang berati menyusun kembali. Dalam konteks filsafat
pendidikan aliran

Rekonstrukusionisme adalah suatu aliran yang berusaha


merombak
Tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup
kebudayaan
Yang bercorak modern.
Aliran ini di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada
tahun
1930. Mereka bermaksud membangun masyrakat baru, masyarakat
yang di pandang pantas dan adil.
Ide gagasan mereka secara meluas di pengaruhi oleh pemikiran pro-
gresif Dewey, dan ini menjelaskan mengapa aliran
rekontstrusionisme memiliki landasan filsafat pragmatisme. Meskipun
mereka juga banyak terinsipirasi oleh pemikiran Theodore
Brameld, khususnya dengan beberapa karya filsafat pendidikannya,
mulai dari Pattern Of Educational Philosophy, Toward a reconstructed
Philisopy of Education dan Education as power.
Pada Dasarnya Aliran Rekonstruksionisme sepaham dengan aliran
perenialisme bahwa ada kebutuhan mendesak untuk kejelasan dan
Kepastian Bagi Kebudayaan Zaman Modern Sekarang (Hendak
Menyatakan Krisis Kebudayaan Modern), Yang Sekarang
Mengalami Ketakutan, Kebimbangan Dan Kebingungan. Tetapi
Aliran Rekonstruksionisme Tidak Sependapat Dengan Cara Dan
Jalan Pemencahan Yang Ditempuh Filsafat Perenialisme. Aliran
Perenialisem Memilih Jalan Kembali Ke Alam Kebudayaan Abad
Pertengahan. Sementara Itu Alliran Rekonstruksionisme Berusaha
Membina Suatu Konsensus Yang Paling Luas Dan Paling Mungkin
Tentang Tujuan Utama Dan Tertinggi
Alliran Rekonstruksionisme berusaha membina satu konsensus
yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan utama dan
tertinggi dalam kehidupan manusia. Untuk mencapai tujuan
tersebut, rekonstruksionisme berusaha mencari kepepakatan
semua orang mengenai tujuan utama yang dapat mengatur tata
kehidup manusia dalam suatu tatanan baru seluruh
lingkungannya, maka melalui lembaga dan proses pendidikan.
Rekonstruksionisme ingin merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang sama sekali
Pandangan Rekonstruksionisme

 Pandangan Ontologi
Dengan ontologi, dapat diterangkan tentang
bagaimana hakikat dari segala sesuatu. Aliran
rekonstruksionisme memandang bahwa realita itu
bersifat universal, yang mana realita itu ada dimana
dan sama di setiap tempat.
 Pandangan Ontologis
 
Dalam proses interaksi sesama manusia, diperlukan nilai-
nilai. Begitu juga halnya dalam hubungan manusia dengan
sesamanya dan alam semesta tidak mungkin melakukan
sikap netral, akan tetapi manusia sadar ataupun tidak
sadar telah melakukan proses penilaian, yang merupakan
kecenderungan manusia. Tetapi, secara umum ruang
lingkup (scope) tentang pengertian “nilai” tidak terbatas.
 
 Pandangan Epistimologis
 
Kajian epsitimologis aliran ini lebih merujuk pada pendapat
aliran pragmatisme (progressive) dan perenialisme. Berpijak
dari pola pemikiran bahwa untuk memahami realita alam
nyata memerlukan suatu azas tahu dalam arti bahwa tidak
mungkin memahami realita ini tanpa melalui proses
pengalaman dan hubungan dengan realita terlebih dahulu
melalui penemuan suatu pintu gerbang ilmu pengetahuan.
ALIRAN PEDAGOGI KRITIS

Pengertian

Pedagogi kritis (critical pedagogy) merupakan


pendekatan pembelajaran yang berupaya membantu
murid mempertanyakan dan menantang dominasi serta
keyakinan dan praktik-praktik yang mendominasi.
Pedagogi kritis didefinisikan sebagai teori dan praktik
pendidikan yang didesain untuk membangun kesadaran
kritis terhadap fenomena atau realitas sosial yang
menindas.
 
Ada Dua Makna Pedagogi

•Pertama, pedagogi kritis sebagai paradigma berpikir.


Dalam hal ini pedagogi kritis dibangun atas dasar critical
thingking untuk selalu mempertanyakan dan mengkritisi
pendidikan itu sendiri dalam hal-hal fundamental
tentang pendidikan baik dalam tataran filosofis, teori,
sistem, kebijakan maupun implementasi.
 
•Kedua, pedagogi kritis sebagai gerakan sosial yang
mengembangkan dan menerapkan konsep dari teori
kritis dan tradisi yang terkait dengan bidang pendidikan
dan studi budaya.
Pandangan Paulo Freire, seseorang yang belajar harus
mampu membangun kesadaran kritisnya. Kesadaran
kritis untuk peka terhadap dinamika masyarakatnya dan
dengan pengetahuannya membawa perubahan bagi
masyarakat.
 
McLaren berpendapat bahwa pengetahuan (lewat mata
pelajaran) yang diperoleh di sekolah oleh siswa tidak
pernah netral atau objektif, tetapi ia ditata berdasarkan
cara-cara tertentu.
 
Tujuan Akhir Pedagogi Kritis

Melahirkan praksis pendidikan yang egaliter,


humanis, demokratis berbasiskan critical thingking di
kalangan peserta didiknya. Gerakan sosial yang
diusung pedagogi kritis adalah membongkar praktik
pendidikan yang membelenggu dan dilakukan
kalangan status quo.
Tanggapan PAK dalam filsafat Rekrontruksi dan Pedagogi
Kritis

Dalam kita menjadi guru Pendidikan Agama Kristen


berusaha membimbing murid supaya dapat berpikir
kritis mengenai teori dan praktik pendidikan dan
membangun kesadaran kritis terhadap kebutuhan
dalam kebudayaan modern yang begitu labil
sehingga murid bisa menyusun kembali suatu
pemikiran secara mandiri untuk menghadapi
permasalahan kebudayaan modern.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai