Anda di halaman 1dari 23

ALIRAN FILSAFAT

KONTRUKSIONISME DAN
REKONSTRUKSIONISME
Pengertian
Filsafat kontruktivisme

Pengertian kontruktivisme itu sendiri adalah


kontruksi (membangun) artinya membangun
pengetahuan dalam diri peserta didik. Para tokoh
aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan adalah
hasil dari konstruksi manusia itu sendiri.
Asal Usul

Berkenaan dengan asal-usul konstruktivisme, menurut


Von Glasersfeld (1988) dalam Paul Suparno (2008),
pengertian konstruktif kognitif muncul pada abad ini
dalam tulisan Mark Baldwin yang secara luas diperdalam
dan disebarkan oleh Jean Piaget. Namun sebenarnya
gagasan pokok konstruktivisme sudah dimulai oleh
Gimbatissta Vico, epistemology dari Italia.
Lanjutan…..
Piaget menuliskan gagasan kontruktivisme dalam
teori tentang perkembangan dalam teori perkembangan
kognitif dan juga dalam epistemology genetiknya.
Piaget mengungkapkan teori adaptasi kognitifnya,
yaitu bahwa pengetahuan kita diperoleh dari adaptasi
struktur kognitif kita terhadap lingkungannya seperti
suatu individu harus beradaptasi dengan
lingkungannya untuk melanjutkan kehidupannya. Oleh
karena itu, gagasan Piaget ini lebih cepat tersebar,
melebihi gagasan Vico.
Metodologi

Dalam proses belajar dan mengajar di sekolah menurut


falsafah atau teori konstruksionisme siswa dituntut harus
aktif, kreatif dan berpikir kritis dalam proses pembelajaran.
Konsekuensi utamanya guru sebelum memberikan materi
pembelajaran harus mengetahui kemampuan awal siswa,
jangan sampai siswa dalam belajar berawal dari pemahaman
yang kosong, hal ini bertujuan agar ilmu yang diberikan dapat
diterima dengan baik oleh siswa.
Lanjutan….

Salah satu kegagalan dalam proses pembelajaran


disebabkan adanya ketidaktahuan atau memang kesengajaan
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang selalu
melakukan menebak-nebak kemampuan siswa (terror
psikologi dan terror sosiologi).
Dan guru sering kali mengikuti perkembangan siswa,
dengan melupakan kondisi dan latar belakang siswa.
Lanjutan….

Nah, untuk menciptakan peserta didik yang yang


aktif, kreatif dan berpikir kritis dalam pembelajaran guru
tidak hanya memberikan ilmu atau pengetahuan begitu
saja kepada siswa.
Karena pengetahuan itu sendiri tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran
siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental
membangun struktur pengetahuannya berdasarkan
kematangan kognitif yang dimilikinya.
Esensi
aliran kontruksivisme

Aliran kontruktivisme juga memberikan keuntungan yang


lain dalam pembelajaran yakni:
a) Pembelajar memiliki kebebasan belajar. Kebebasan disini
berarti bahwa pembelajar dapat dengan bebas
mengkonstruksi ilmu baru itu sesuai pengalamannya
sebelumnya, sehingga tercipta konsep yang diinginkan.
b) Perbedaan individual terukur dan dihargai. Karena proses
belajar sesuai konstruktivisme adalah proses belajar
mandiri, maka potensi individu akan terukur dengan
sangat jelas.
Lanjutan…..

c) Membina sikap produktif dan percaya diri. Pembelajar


diharapkan selalu mengkonstruksi ilmu barunya, sehingga mereka
akan produktif menciptakan konsep baru tentang sesuatu untuk
diri mereka sendiri. Rasa percaya diri juga dipupuk dalam filsafat
ini dengan memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk
menggunakan pengalaman mereka sendiri untuk melahirkan
konsep baru yang nantinya akan mereka aplikasikan untuk
mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
d) Proses evaluasi difokuskan pada penilaian proses. Filsafat
konstruktivisme menuntun pembelajar untuk mengkonstruksi
ilmu barunya dengan merefleksi pada pengalaman sebelumnya
untuk membuat konsep baru.
Dalam praktek pengajaran, penyelesaian materi
dan hasil bukanlah merupakan hal terpenting. Yang
lebih penting adalah proses pembelajaran yang lebih
menekankan partisipasi murid. Belajar adalah
kegiatan murid untuk membentuk pengetahuan.
PEMIKIRAN
PENDIDIKAN ALIRAN
REKONSTRUKSIONIS
M DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP
PENDIDIKAN
Pengertian
Kata rekonstruksionisme dalam bahasa Inggris
reconstruct yang berarti menyusun kembali.

Rekonstruksi juga berarti pengembalian seperti


semula atau penyusunan (penggambaran) kembali

Dalam konteks filsafat pendidikan, aliran


rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang
berusaha merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern.
Latar Belakang

 Aliranini dipelopori oleh George S. Count dan


Harold Rugg. Beberapa tokoh dalam aliran ini :
Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg.

 Rekonstruksionisme sebagai aliran pendidikan


sejak awal sejarahnya di tahun 1920 dengan
lahirnya sebuah karya John Dewey yang berjudul
Reconstruction in Philosophy yang kemudian
digerakkan secara nyata oleh George Counts dan
Harold Rugg di tahun 1930-an selalu ingin
menjadi lembaga pendidikan sebagai wahana
rekonstruksi masyarakat.
Lanjutan

 Aliran ini timbul karena pada tahun 1930an, di mana


dunia telah mengalami krisis, sampai-sampai di
negara bagian Eropa dan Asia mengalami
totalitarianisme.

 Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari


gerakan progresivisme. Alasan mengapa
rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari
gerakan progresif, karena anggapan bahwa kaum
progresivisme hanya memikirkan dan melibatkan
diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada
pada saat sekarang ini
Pandangan

ONTOLOGI:
Ontologi rekonstruksionisme memandang
bahwa realita itu bersifat universal. Realita
itu ada dimana-mana dan sama di setiap
tempat.

Pada prinsipnya, aliran rekonstruksionisme


memandang alam metafisika merujuk
dualisme.
Lanjutan

EPISTIMOLOGI:
Dalam pandangan epistimologi,
rekonstruksionisme lebih merujuk pada
pendapat aliran pragmatisme
(progressivisme) dan perennialisme.

Aliran ini juga berpendapat bahwa dasar


dari suatu kebenaran dapat dibuktikan
dengan self evidence, yakni bukti yang ada
pada diri sendiri, realita dan eksistensinya.
Lanjutan

AKSIOLOGI:
Menurut Imam Barnadib (1992: 69) aliran
rekonstruksionisme memandang masalah
nilai berdasarkan asas-asas supernatural,
yaitu menerima nilai natural yang universal
dan abadi berdasarkan prinsip nilai
teologis.
Ciri Utama

Aliran rekonstruksionisme memiliki ciri-ciri


utama sebagai berikut:
 Berakar pada perspektif sosiologi pendidikan yang
digagas oleh Karl Marx dan Karl Menheim.
 Sasaran pendidikan ialah menciptakan tatanan
demokratis yang universal.
 Nilai bersifat persetujuan/ komitmen yang
berkaitan dengan latar belakang sosial dalam era
kesejahteraan (welfare state).
 Bersifat revolusioner yang akan menuju kehidupan
yang sejahtera pada kurun waktu tertentu.
Pendidikan rekonstruksionisme

Aliran ini yakin bahwa pendidikan tidak lain


adalah tanggung jawab sosial. Hal ini mengingat
eksistensi pendidikan dalam keseluruhan
realitasnya diarahkan untuk pengembangan dan
atau perubahan masyarakat.

Pandangan aliran Rekonstruksionisme,


memandang bahwa tujuan pendidikan adalah
untuk merombak tata susunan kebudayaan lama
dan membangun tata hidup kebudayaan yang
baru
Esensi

Aharianto menjelaskan pokok-pokok konsep


rekonstruksionisme sebagai berikut:
 Pendidikan harus menciptakan tatanan sosial yang baru
sesuai dengan nilai-nilai dan kondisi sosial yang baru.
 Masyarakat baru
 Anak, sekolah, dan pendidikan dipengaruhi oleh
kekuatan sosial budaya.
 Guru meyakinkan murid tentang kebenaran dan
memecahkan masalah melalui rekonstruksi sosial
secara demokratis.
 Memperbaharui tujuan dan cara-cara yang dipakai
pendidikan.
Implikasi

 Adanya filsafat pendidikan rekonstruksionisme diharapkan


pendidikan di Indonesia sekarang ini dapat menjadi agen
utama dalam rekonstruksi tatanan sosial
 Aliran ini berharap pendidikan dapat mengubah tatanan
sosial masyarakat, pendidikan dapat mengubah
perekonomian masyarakat, pendidikan dapat mengubah
segala bentuk apapun yang ada dalam masyarakat.
 dalam proses pembelajaran di kelas, seorang pendidik
harus mampu menggunakan metode yang bisa membuat
peserta didik atau merangsang peserta didik untuk berpikir
dan berani mengeluarkan pendapat sehingga pembelajaran
tidak hanya terpusat pada guru tetapi murid atau peserta
didiklah yang harus menjadi objek dari pembelajaran,
SEKIAN..
TERIMA
KASIH

ANY
QUESTIONS..?
?
Tugas Kuliah
1. Bagaimana penerapan rekonstruksionisme dalam pembelajaran?
2. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya aliran filsafat
rekonstruksionisme?
3. Bagaimana peran seorang guru dalam teori rekonstruksionisme?
4. Bagaimana peran Aliran rekonstruksionisme dalam pendidikan?
5. Bagaimana pandangan rekonstruksionisme terhadap kurikulum?
6. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran konstruktivisme?
7. Bagaimana cara guru menerapkan teori pembelajaran konstruktivisme?
8. Apa saja ciri ciri pembelajaran secara konstruktivisme?
9. Apa yang menjadi dasar pemikiran tentang belajar dan proses belajar
menurut teori konstruktivisme?
10. Apa manfaat bagi siswa jika seorang guru memahami teori belajar
konstruktivistik?

Anda mungkin juga menyukai