Disusun Oleh:
PURWOKERTO
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah terkait
materi “Fungsi-fungsi Adminitrasi Pendidikan”. Tugas ini diajukan guna memenuhi
Tugas Kelompok Mata Kuliah Administrasi Pendidikan yang diampu oleh Bapak Dr.
H. M. Hizbul Muflihin, M. Pd.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Begitu juga ketika membahas mengenai ruang lingkup berarti sama halnya
membahas bidang kajian yang dibahas dalam administrasi sebagai sebuah ilmu.
Menurut Prajudi Atmo Sudirjo, administrasi sebagai suatu ilmu yaitu administrasi
merupakan fenomena sosial, administrasi merupakan suatu hayat atau kekuatan yang
memberikan hidup atau gerak kepada suatu organisasi, administrasi merupakan suatu
fungsi tertentu untuk mengendalikan, mengarahkan, dan menggerakkan organisasi
yang dijalankan oleh administrator, administrasi merupakan suatu kelompok orang-
orang secara bersama-sama merupakan badan pimpinan dari suatu organisasi,
administrasi merupakan suatu seni yang membutuhkan bakat dan ilmu, administrasi
merupakan suatu proses penyelenggaraan bersama untuk mencapai tujuan bersama,
administrasi merupakan suatu jenis tingkah laku yang membutuhkan sikap dan kondisi
mental tertentu, administrasi merupakan suatu praktek atau teknik tertentu,
administrasi meruapakan suatu sistem tertentu, dan administrasi merupakan suatu tipe
menejemen tertentu dalam suatu organisasi.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup administrasi pendidikan yang dilihat
dari sisi sistem, proses dan bidang garapnya?
2. Apa saja fungsi umum administrasi bagi lembaga pendidikan?
3. Apa saja fungsi fungsi administrasi pendidikan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari dibuatnya makalah ini
yakni sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan Dilihat dari Sisi Sistem, Proses, dan
Bidang Garapnya
1. Segi Proses
Proses yang dimaksud merupakan suatu proses untuk
menggerakkan atau memajukan sebuah organisasi agar tercapainya
tujuan atau visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika dilihat
dari prespektif pendidikan, proses ini merupakan kegiatan mendidik,
belajar mengajar, diskusi, dan lain sebagainya yang dinilai mampu
untuk mencapai tujuan dari pendidikan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwasannya proses administrasi
pendidikan merupakan rangkaian atau tahapan kegiatan penataan
terhadap bidang-bidang pendidikan, maka kegiatan administrasi
pendidikan itu pada hakikatnya bukan kegiatan yang bersifat substansif
yang langsung bersentuhan atau berhubungan dengan upaya
pencapaian tujuan pendidikan, akan tetapi merupakan proses atau suatu
rangkaian penataan terhadap pekerjaan dalam bidang pendidikan agar
dapat mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
2. Segi Sistem
Jika dilihat dari segi sistem, ruang lingkup administrasi
berkaitan dengan unsur masukan, proses, keluaran atau output. Unsur
masukan atau input dan output merupakan suatu kesatuan yang integral
yang mana dalam hal ini pendidikan termasuk ke dalam sistem terbuka.
Pendidikan sebagai suatu sistem terbuka akan senantiasa
mendapatkan masukan dari berbagai sumber dan jenis. Salah satu ciri
dari pendidikan sebagai suatu sistem terbuka yaitu memiliki sifat
3
mengimport atau memasukan dan mendatangkan sesuatu yang tidak
bisa dihasilkan atau diproduk dari dalam sekolah atau lembaga
pendidikan itu sendiri. Beberapa import atau masukan bisa berupa
uang, tenaga kependidikan sarana dan prasarana, fasilitas elektronik,
informasi, dan masukan paling utama yaitu siswa.
Keseluruhan unsur di atas tentunya sangat dibutuhkan dalam
penyelenggaraan pendidikan dalam suatu lembaga karena unsur
tersebut tidak dapat diproduksi di dalam lembaga pendidikan itu
sendiri. Berkaitan dengan masalah ruang lingkup administrasi
pendidikan jika dilihat dari segi sistem, Muljani A Nurhadi menyatakan
bahwa ruang lingkup administrasi pendidikan dari segi sistem paling
tidak memuat 3 hal yaitu masukan, proses, dan luaran.
3. Segi Bidang Garapnya
Lembaga pendidikan memiliki bidang garap yang berbeda
dengan lembaga lain yang bergerak dalam bidang produksi atau jasa.
Walaupun bidang garap pada lembaga pendidikan memiliki kesamaan
dalam hal permulaan yaitu perencanaan dan penilaian sebagai akhir
dari proses penilaian, namun akhir dari bidang garap pada lembaga
pendidikan dengan perusahaan tentunya berbeda.
Jika dilihat dari segi bidang garap, sebuah lembaga pendidikan
memiliki kekhususan sendiri yang berbeda dengan bidang garap dalam
kegiatan lain misalnya seperti bidang garap dalam pemerintahan.
Adapun bidang garap didalam lembaga pendidikan atau sekolah yakni
kurikulum, kesiswaan, keuangan, kepegawaian (tenaga pendidik dan
kependidikan), hubungan masyarakat, sarana dan prasarana, keuangan,
ketatausahaan, dan hubungan kerjasama.
Bidang garap dalam pendidikan tersebut, dalam
operasionalisasinya atau dalam pelaksanaannya perlu ditata sedemikian
rupa dengan menerapkan fungsi-fungsi pokok administrasi. Hal ini
bermakna bahwa keseluruhan bidang garap dalam lembaga pendidikan
atau sekolah itu dikelola mulai dari perencanaan sampai dengan
penilaian.
Selain itu, perlu diketahui bahwa akhir dari bidang garap pada
lembaga yang bergerak pada bidang produksi atau jasa berupa produk
siap pakai sedangkan akhir dari bidang garap pendidikan berupa
4
lulusan atau alumni pendidikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa bidang
garap dipengaruhi oleh orientasi, jenis, dan sifat dari lembaga masing-
masing.
Tujuan pendidikan akan bisa tercapai ketika segala sesuatu terkait proses
pembelajaran berjalan dengan sistematis sesuai dengan yang direncanakan. Oleh
karena itu untuk menunjang ketercapaian tujuan pendidikan ini diperlukan adanya
administrasi sebagai syarat mutlak agar keseluruhan rangkaian dalam pendidikan
tersusun secara sistematis, mulai dari kurikulum, perekrutan tenaga pendidikan
(kepegawaian), kesiswaan, dan lain sebagainya.
5
3) Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan. Manajemen pendidikan juga mendukung dan memfasilitasi
kegiatan pendidikan baik secara pribadi maupun tidak langsung. aktivitas
pendidikan yang didukung dengan manajemen pendidikan yang baik, akan
mendapatkan akibat yang baik. Fungsi administrasi pendidikan ialah
elemen-elemen dasar yang akan selalu terdapat serta menempel pada
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien. pada Manajemen ada fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di
dalamnya.
6
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi administrasi jika dilihat dari konsep
dan teori administrasi, dapat ditegaskan bahwa proses pengelolaan pada prinsipnya
dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan
penilaian atau evaluasi terhadap progam kerja yang memerlukan pengaturan yang
baik oileh para professional untuk mengeliminasi pemborosan (efisiensi) dan
memaksimalkan tingkat pencapaian (keefektifan) potensi sumber daya yang
tersedia.
1. Planning (perencanaan),
2. Organizing (pengorganisasian),
3. Commanding (pemberian komando),
4. Coordinating (pengkoordinasian),
5. Controlling (pengawasan).1
Menurut Henry Fayol dalam kegiatan administrasi ini hanya sampai tahap
pengawasan saja dan tidak menyinggung adanya kegiatan pengawasan yang
berupa penilaian atau evaluasi. Dimungkinkan Henry Fayol memandang bahwa
penilaian masuk dalam konsep pengawasan. Fungsi-fungsi dalam administrasi
menurut Henry Fayol ini biasa disebut dengan PO3C.
1
Muflihin, M. Hizbul. Administrasi Menejemen Pendidikan (Klaten: CV. Gema Nusa). hlm. 40.
7
Luther M Gullick menyatakan bahwa fungsi-fungsi dari administrasi ada 7
macam yang biasa disingkat dengan POSDICoREB yaitu diantaranya:
1. Planning (perencanaan),
2. Organizing (pengorganisasian),
3. Staffing (penataan staf),
4. Directing (pengarahan),
5. Coordinating (pengkoordinasian),
6. Reporting (pelaporan),
7. Budgeting (penganggaran belanja).2
2
Muflihin, M. Hizbul. Administrasi Menejemen Pendidikan. (Klaten: Cv. Gema Nusa). hlm. 41.
8
kelompok, sehingga terwujudnya suatu kesatuan dalam usaha tersebut untuk
mencapai tujuan yang dicapainya.
Selain Henry Fayol dan Luther M Gullick, salah seorang ahli yakni George
R. Terry mengemukakan bahwa fungsi-fungsi administrasi diantaranya:
1. Planning (perencanaan),
2. Organizing (pengorganisasian),
3. Actuating (pemberian pengarahan),
4. Controlling (pengawasan).3
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian),
3. Stimulating/Motivating (pemberian dorongan),
4. Coordinating (pengkoordinasian)
5. Evaluating (penilaian).4
Tidak jauh berbeda dengan pendapat para ahli sebelumnya, fungsi pertama
dan kedua yakni masih berupa planning dan organizing, hanya saja AASA
menggunakan istilah baru yakni stimulating atau motivating yang berkaitan
dengan fungsi untuk menggerakkan atau mendorong pegawai dalam melaksanakan
tugasnya. Adapula istilah menarik yang dikemukakan oleh AASA dan dianggap
salah satu hal penting dalam administrasi, yakni evaluating atau penilaian.
3
Muflihin, M. Hizbul. Administrasi Menejemen Pendidikan. (Klaten: Cv. Gema Nusa). hlm. 41.
4
Muflihin, M. Hizbul. Administrasi Menejemen Pendidikan. (Klaten: Cv. Gema Nusa. hal. 42.
9
bagaimana efektivitas dari sebuah perencanaan yang telah dirancang atau
dipersiapkan pada suatu progam kerja.
5
Sagala, Syaiful. Administrasi Pendidikan Kontemporer. (Bandung: Cv. Alfabeta). hal. 46.
10
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan untuk mencapai tujuan.
Maka, susunan bentuk serta besar kecilnya organisasi harus disesuaikan
dengan tujuan yang telah ditetapkan tersebut.6
Organizing sendiri memiliki beberapa makna yang perlu
dipahami, antara lain:
a. Mengumpulkan beberapa individu untuk menjalin hubungan
kerjasama,
b. Memberi tugas, tanggung jawab, serta wewenang kepada
seluruh anggota sesuai bagiannya masing-masing,
c. Menetapkan tujuan atau arah yang hendak dicapai bersama-
sama dalam suatu organisasi,
d. Menyusun dan menetapkan jalinan hubungan kerjasama pada
satuan organisasi yang ada dan diantara para pejabat dan
petugas, menetapkan saluran perintah dan tanggung,
e. Merancang dan Menyusun progam kegiatan yang akan
dilaksanakan.7
6
Soewadji, Lazarut. Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya. (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994).
hal. 13.
11
a. Comannding, merupakan rangkaian kegiatan atau proses
menjaga, memelihara, mengkondisikan, mengembangkan,
memupuk, dan menstimulir setiap anggota agar memiliki
minat atau kemauan untuk melaksanakan tugas-tugas pokok
dengan sungguh-sungguh dan maksimal.
b. Actuating, lebih menekankan agar setiap individua tau
anggota mampu memiliki sikap responsible dan akuntabel
atas tanggungjawab yang telah dipercayakan kepadanya.
Sikap ini menjadi pentingh bagi setiap anggota agar mereka
terhindar dari cara kerja yang asal-asalan tanpa memiliki
target.
4. Reporting, fungsi ini memiliki makna sebagai kegiatan pengawasan
yang menghasilkan pelaporan yang dibuat sesuai prosedur dan
mekanisme yang telah ditentukan.
5. Budgeting, merupakan fungsi pokok administrasi yang lebih
memfokuskan pada bidang keuangan. Perencanaan anggaran keuangan
ini tentunya disesuaikan berdasarkan kebutuhan yang telah
diperkirakan atau direncanakan.
6. Evaluating, fungsi evaluating ini menempati fungsi terakhir dalam
rangkaian fungsi administrasi menurut AASA. Evaluating sebagai
fungsi administrasi Pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan
mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan dalam
keseluruhan proses organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana
atau progam yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan
Pendidikan.8 Adapun tujuan dari fungsi evaluating atau penilaian yaitu
sebagai berikut:
1) Sebagai alat untuk mengukur tingkat pelaksanaan tugas atau
pencapaian hasil yang telah ditetapkan.
8
Risnawati. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Yogyakarta: Aswaja Presindo, 2014). Hal. 42-43
12
Dari hasil yang telah dicapai, seseorang baru akan
mampu untuk merancang Kembali perencanaan progam dengan
lebih baik atau sempurna untuk periode waktu berikutnya.
3) Sebagai bahan koreksi atau perbaikan progam-progam
selanjutnya.
Berdasarkan hasil yang telah dicapai, seseorang akan
menjadikan hasil tersebut sebagai tolak ukur atau patokan
dalam melakukan perbaikan-perbaikan atau pengembangan
terhadap progam selanjutnya.
4) Sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Penilaian sebagai suatu fungsi pokok administrasi
merupakan sebuah alat untuk mendeteksi dan mengambil
kesimpulan apakah tujuan organisasi telah tercapai atau belum.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
de Galiza Barbosa, F., Galgano, S. J., Botwin, A. L., Lara Gongora, A. B.,Sawaya,
G., Baroni, R. H., & Queiroz, M. A. (2022).
15