Anda di halaman 1dari 18

FUNGSI-FUNGSI POKOK ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Administrasi Pendidikan

Dosen Pengampu: Bapak Dr. H. M. Hizbul Muflihin, M. Pd.

Disusun Oleh:

Anindita Kanya Suwarso 214110407013

Arini Aminatul Mazaya 214110407046

Atiya Bahzatul Maulida 214110407023

PROGAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM PROF. K. H. SAIFUDDIN ZUHRI

PURWOKERTO

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah terkait
materi “Fungsi-fungsi Adminitrasi Pendidikan”. Tugas ini diajukan guna memenuhi
Tugas Kelompok Mata Kuliah Administrasi Pendidikan yang diampu oleh Bapak Dr.
H. M. Hizbul Muflihin, M. Pd.

Sebagai pemakalah kita menyadari bahwasannya masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini
dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Senin, 20 Februari 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
A. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan Dilihat dari Sisi Sistem, Proses, dan
Bidang Garapnya ......................................................................................................... 3
B. Fungsi Umum Adminitrasi Bagi Lembaga Pendidikan ......................................... 5
C. Fungsi-fungsi Administrasi Pendidikan ................................................................... 7
PENUTUP ................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Administrasi adalah suatu bentuk usaha dan aktivitas yang berhubungan


dengan pengaturan kebijakan agar dapat mencapai tujuan atau target organisasi. Selain
itu, arti sempit dari administrasi adalah kegiatan seperti mencatat, korespondensi,
pembukuan sederhana serta mengetik dokumen dan kegiatan lain yang bersifat teknis
dan administratif. Secara umum, administrasi adalah proses antara dua orang atau lebih
yang bertujuan untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana
secara efisien dan efektif.

Setiap pembahasan administrasi dalam hal fungsi-fungsi yang terlibat dalam


administrasi selalu tumpang tindih dengan fungsi-fungsi administrasi. Ketika
melakukan pembahasan terkait masalah ruang lingkup, artinya sama dengan
membahas bidang penelitian yang sedang dibahas pemerintahan sebagai ilmu.
Administrasi sendiri jika dilihat dari segi fungsi, akan senantiasa berkaitan dengan
fungsi dalam menejemen. Menejemen sendiri merupakan sebuah aktivitas untuk
menggerakkan orang lain (memberdayakan), suatu kegiatan memimpin, atas dasar
suatu hal yang telah diputuskan terlebih dahulu.

Begitu juga ketika membahas mengenai ruang lingkup berarti sama halnya
membahas bidang kajian yang dibahas dalam administrasi sebagai sebuah ilmu.
Menurut Prajudi Atmo Sudirjo, administrasi sebagai suatu ilmu yaitu administrasi
merupakan fenomena sosial, administrasi merupakan suatu hayat atau kekuatan yang
memberikan hidup atau gerak kepada suatu organisasi, administrasi merupakan suatu
fungsi tertentu untuk mengendalikan, mengarahkan, dan menggerakkan organisasi
yang dijalankan oleh administrator, administrasi merupakan suatu kelompok orang-
orang secara bersama-sama merupakan badan pimpinan dari suatu organisasi,
administrasi merupakan suatu seni yang membutuhkan bakat dan ilmu, administrasi
merupakan suatu proses penyelenggaraan bersama untuk mencapai tujuan bersama,
administrasi merupakan suatu jenis tingkah laku yang membutuhkan sikap dan kondisi
mental tertentu, administrasi merupakan suatu praktek atau teknik tertentu,
administrasi meruapakan suatu sistem tertentu, dan administrasi merupakan suatu tipe
menejemen tertentu dalam suatu organisasi.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka pemakalah


mengklasifikasikan rumusan masalah menjadi beberapa bagian yakni sebagai
berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup administrasi pendidikan yang dilihat
dari sisi sistem, proses dan bidang garapnya?
2. Apa saja fungsi umum administrasi bagi lembaga pendidikan?
3. Apa saja fungsi fungsi administrasi pendidikan?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari dibuatnya makalah ini
yakni sebagai berikut:

1. Pembaca mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan mengenai ruang


lingkup administrasi pendidikan yang dilihat dari beberapa sisi.
2. Pembaca mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan mengenai fungsi
umum administrasi bagi lembaga pendidikan.
3. Pembaca mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan mengenai fungsi-
fungsi administrasi pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan Dilihat dari Sisi Sistem, Proses, dan
Bidang Garapnya

Administrasi secara umum merupakan segenap atau serangkaian proses


kegiatan berupa penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh
sekelompok orang dalam suatu sistem kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sementara itu ruang lingkup merupakan suatu penjelasan mengenai batasan sebuah
subjek yang ada dalam masalah. Adapun ruang lingkup atau luasnya subjek yang
ada pada administrasi pendidikan dapat dilihat dari 3 hal yakni:

1. Segi Proses
Proses yang dimaksud merupakan suatu proses untuk
menggerakkan atau memajukan sebuah organisasi agar tercapainya
tujuan atau visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika dilihat
dari prespektif pendidikan, proses ini merupakan kegiatan mendidik,
belajar mengajar, diskusi, dan lain sebagainya yang dinilai mampu
untuk mencapai tujuan dari pendidikan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwasannya proses administrasi
pendidikan merupakan rangkaian atau tahapan kegiatan penataan
terhadap bidang-bidang pendidikan, maka kegiatan administrasi
pendidikan itu pada hakikatnya bukan kegiatan yang bersifat substansif
yang langsung bersentuhan atau berhubungan dengan upaya
pencapaian tujuan pendidikan, akan tetapi merupakan proses atau suatu
rangkaian penataan terhadap pekerjaan dalam bidang pendidikan agar
dapat mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
2. Segi Sistem
Jika dilihat dari segi sistem, ruang lingkup administrasi
berkaitan dengan unsur masukan, proses, keluaran atau output. Unsur
masukan atau input dan output merupakan suatu kesatuan yang integral
yang mana dalam hal ini pendidikan termasuk ke dalam sistem terbuka.
Pendidikan sebagai suatu sistem terbuka akan senantiasa
mendapatkan masukan dari berbagai sumber dan jenis. Salah satu ciri
dari pendidikan sebagai suatu sistem terbuka yaitu memiliki sifat

3
mengimport atau memasukan dan mendatangkan sesuatu yang tidak
bisa dihasilkan atau diproduk dari dalam sekolah atau lembaga
pendidikan itu sendiri. Beberapa import atau masukan bisa berupa
uang, tenaga kependidikan sarana dan prasarana, fasilitas elektronik,
informasi, dan masukan paling utama yaitu siswa.
Keseluruhan unsur di atas tentunya sangat dibutuhkan dalam
penyelenggaraan pendidikan dalam suatu lembaga karena unsur
tersebut tidak dapat diproduksi di dalam lembaga pendidikan itu
sendiri. Berkaitan dengan masalah ruang lingkup administrasi
pendidikan jika dilihat dari segi sistem, Muljani A Nurhadi menyatakan
bahwa ruang lingkup administrasi pendidikan dari segi sistem paling
tidak memuat 3 hal yaitu masukan, proses, dan luaran.
3. Segi Bidang Garapnya
Lembaga pendidikan memiliki bidang garap yang berbeda
dengan lembaga lain yang bergerak dalam bidang produksi atau jasa.
Walaupun bidang garap pada lembaga pendidikan memiliki kesamaan
dalam hal permulaan yaitu perencanaan dan penilaian sebagai akhir
dari proses penilaian, namun akhir dari bidang garap pada lembaga
pendidikan dengan perusahaan tentunya berbeda.
Jika dilihat dari segi bidang garap, sebuah lembaga pendidikan
memiliki kekhususan sendiri yang berbeda dengan bidang garap dalam
kegiatan lain misalnya seperti bidang garap dalam pemerintahan.
Adapun bidang garap didalam lembaga pendidikan atau sekolah yakni
kurikulum, kesiswaan, keuangan, kepegawaian (tenaga pendidik dan
kependidikan), hubungan masyarakat, sarana dan prasarana, keuangan,
ketatausahaan, dan hubungan kerjasama.
Bidang garap dalam pendidikan tersebut, dalam
operasionalisasinya atau dalam pelaksanaannya perlu ditata sedemikian
rupa dengan menerapkan fungsi-fungsi pokok administrasi. Hal ini
bermakna bahwa keseluruhan bidang garap dalam lembaga pendidikan
atau sekolah itu dikelola mulai dari perencanaan sampai dengan
penilaian.
Selain itu, perlu diketahui bahwa akhir dari bidang garap pada
lembaga yang bergerak pada bidang produksi atau jasa berupa produk
siap pakai sedangkan akhir dari bidang garap pendidikan berupa

4
lulusan atau alumni pendidikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa bidang
garap dipengaruhi oleh orientasi, jenis, dan sifat dari lembaga masing-
masing.

B. Fungsi Umum Adminitrasi Bagi Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan merupakan suatu tempat atau wadah dimana proses


pendidikan berlangsung, yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengubah
tingkah laku seseoranng ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan
lingkungan dan wawasan yang diperoleh. Menurut Hasbullah, lembaga pendidikan
merupakan wadah atau tempat berlangsung sebuah proses pendidikan yang terdiri
dari pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lemabaga pendidikan inilah
yang nantinya akan menjadi jembatan untuk mencapai tujuan dari pendidikan.

Tujuan pendidikan akan bisa tercapai ketika segala sesuatu terkait proses
pembelajaran berjalan dengan sistematis sesuai dengan yang direncanakan. Oleh
karena itu untuk menunjang ketercapaian tujuan pendidikan ini diperlukan adanya
administrasi sebagai syarat mutlak agar keseluruhan rangkaian dalam pendidikan
tersusun secara sistematis, mulai dari kurikulum, perekrutan tenaga pendidikan
(kepegawaian), kesiswaan, dan lain sebagainya.

Secara umum administrasi pendidikan bagi lembaga pendidikan tentunya


memiliki peranan yang sangat penting. Karena dalam bidang-bidang garap
pendidikan tentunya dalam proses operasionalisasinya atau dalam pelaksanaanya
perlu ditata secara sistematis dengan menerapkan fungsi-fungsi pokok dari
administrasi tersebut. Dalam hal ini sehingga dapat kita gambarkan bahwasannya
semua bidang garap dalam kegiatan pendidikan itu dikelola mulai dari
perencanaanya sampai dengan penilaian. Adapun peranan dan fungsi administrasi
pendidikan terdiri dari:

1) Efisien dalam memakai sumber daya. dengan menelaah manajemen


pendidikan dengan baik, diperlukan seseorang bisa mengelola asal daya
secara efisien, misalnya sumber daya yg berupa pembiayaan, saat dan lain
sebagainya.
2) Efektif dalam pencapaian tujuan. Dengan mempelajari administrasi
pendidikan secara berkesinambungan serta secara sungguh-sungguh,
diharapkan seseorang dapat mengefektifkan proses dan sumber daya yang
dikelola untuk mencapai tujuan dengan optimal.

5
3) Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan. Manajemen pendidikan juga mendukung dan memfasilitasi
kegiatan pendidikan baik secara pribadi maupun tidak langsung. aktivitas
pendidikan yang didukung dengan manajemen pendidikan yang baik, akan
mendapatkan akibat yang baik. Fungsi administrasi pendidikan ialah
elemen-elemen dasar yang akan selalu terdapat serta menempel pada
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien. pada Manajemen ada fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di
dalamnya.

Sebagai ilustrasi penerapan administrasi bagi lembaga pendidikan yakni


ketika pengangkatan seorang dosen oleh kementrian agama atau pendidikan
tentunya dalam pengangkatan tersebut perlulah dilakukan perencanaan secara
sistematis dan matang, terkait jumlah dosen yang diperlukan, mata kuliah yang
akan diampu dan sebagainya. Jika kebutuhan dosen telah terpenuhi oleh
kementrian, maka pihak kampus pun tentu memerlukan perencanaan yang
ditujukan bagi dosen tersebut untuk kedepannya, apakah akan langsung ditugaskan
sebagai dosen atau magang terlebih dahulu, jika diberi kesempatan magang kira-
kira membutuhkan waktu berapa lama, dan jika langsung ditugaskan akan
mengampu berapa kelas.

Hal di atas baru mencakup masalah perencanaan terhadap pengangkatan


dosen di kampus, belum menyangkut pada fungsi-fungsi administrasi lainnya,
yakni pengarahan, pola pengawasan, pelaporan kinerja, hingga evaluasi kinerja
dosen setiap tahunnya. Jadi dari ilustrasi yang telah disajikan, dapat dipahami
bahwa masalah pengangkatan dosen pada sebuah lembaga pendidikan tentunya
sangat memerlukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan, serta evaluasi terhadap kinerja dosen.

Tidak hanya masalah pada komponen pendidikan yakni dosen ataupun


tenaga pendidik lainnya, tetapi penerapan fungsi-fungsi pokok administrasi dalam
bidang pendidikan meliputi semua bidang garap dalam sebuah lembaga pendidikan
mulai dari kurikulum, kesiswaan, keuangan, kepegawaian (tenaga pendidik dan
kependidikan), humas, sarana dan prasarana, ketatausahaan, dan hubungan
kerjasama.

6
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi administrasi jika dilihat dari konsep
dan teori administrasi, dapat ditegaskan bahwa proses pengelolaan pada prinsipnya
dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan
penilaian atau evaluasi terhadap progam kerja yang memerlukan pengaturan yang
baik oileh para professional untuk mengeliminasi pemborosan (efisiensi) dan
memaksimalkan tingkat pencapaian (keefektifan) potensi sumber daya yang
tersedia.

C. Fungsi-fungsi Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan berfungsi untuk menentukan tujuan organisasi


dan merumuskan kebijakan umum. Administrasi pendidikan merupakan sebuah
subsistem dari sistem pendidikan di sekolah yang bertujuan untuk menunjang
pencapaian tujuan dari pendidikan secara efektif dan efisien, yang mememegang
peranan penting dalam komponen utama supaya tercapainya tujuan dari
pendidikan itu sendiri yaitu seorang guru atau pendidik. Oleh karena itu, dalam hal
ini seorang guru memiliki peran penting dalam administrasi pendidikan terutama
dalam melaksanakan fungsi administrasi pendidikan.

Beberapa pendapat sering muncul dalam kajian tentang fungsi-fungsi


pokok administrasi pendidikan, yang mana berbagai pendapat tersebut
menunjukkan bervariasinya sudut pandang dari beberapa ahli. Adapun fungsi-
fungsi dari administrasi menurut Henry Fayol diantaranya:

1. Planning (perencanaan),
2. Organizing (pengorganisasian),
3. Commanding (pemberian komando),
4. Coordinating (pengkoordinasian),
5. Controlling (pengawasan).1

Menurut Henry Fayol dalam kegiatan administrasi ini hanya sampai tahap
pengawasan saja dan tidak menyinggung adanya kegiatan pengawasan yang
berupa penilaian atau evaluasi. Dimungkinkan Henry Fayol memandang bahwa
penilaian masuk dalam konsep pengawasan. Fungsi-fungsi dalam administrasi
menurut Henry Fayol ini biasa disebut dengan PO3C.

1
Muflihin, M. Hizbul. Administrasi Menejemen Pendidikan (Klaten: CV. Gema Nusa). hlm. 40.

7
Luther M Gullick menyatakan bahwa fungsi-fungsi dari administrasi ada 7
macam yang biasa disingkat dengan POSDICoREB yaitu diantaranya:

1. Planning (perencanaan),
2. Organizing (pengorganisasian),
3. Staffing (penataan staf),
4. Directing (pengarahan),
5. Coordinating (pengkoordinasian),
6. Reporting (pelaporan),
7. Budgeting (penganggaran belanja).2

Dari beberapa fungsi pokok menurut Luther M Gullick, dapat dianalisis


bahwa ada ada beberapa fungsi yang mencolok salah satunya yakni fungsi staffing.
Staffing ini sendiri memiliki makna bahwa seorang personil atau pegawai perlu
ditata, direncanakan atau dikelola dengan baik. Pada intinya staffing ini merupakan
perencanaan khusus mengenai pengelolaan yang erat kaitannya dengan sumber
daya manusia sehingga dapat diketahui fungsi staffing ini berhubungan langsung
dengan fungsi yang pertama (planning).

Selain fungsi staffing, Luther M Gullick juga menggunakan istilah kata


directing yang bermakna suatu kegiatan mengatur, mengarahkan, dan
menggerakkan para anggota dalam melakukan suatu pekerjaan. Jadi dapat
dipahami bahwa directing ini memiliki makna yang sama dengan istilah
commanding atau pemberian perintah kepada para anggota agar mau melakukan
pekerjaan seperti fungsi pokok administrasi ketiga menurut Henry Fayol.

Berdasarkan pernyataan di atas nampak bahwa yang dikemukakan oleh dua


orang ahli tersebut, meskipun secara keseluruhan itu tidak sama persis namun
terdapat fungsi yang sama. Dalam hal ini Henry Fayol dan Luther M Gullick
menempatkan proses administrasi tersebut diawali dengan adanya planning atau
perencanaan dimana dalam tahap ini suatu administrasi berkegiatan merumuskan,
memilih, dan menetapkan apa saja aktifitas-aktifitas yang akan dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan. Dalam tahap kedua dilanjutkan dengan organizing atau
pengorganisasian, dalam tahap ini pengorganisasian merupakan suatu aktivitas
tentang menyusun dan membentuk hubungan kerja antar personal maupun

2
Muflihin, M. Hizbul. Administrasi Menejemen Pendidikan. (Klaten: Cv. Gema Nusa). hlm. 41.

8
kelompok, sehingga terwujudnya suatu kesatuan dalam usaha tersebut untuk
mencapai tujuan yang dicapainya.

Selain Henry Fayol dan Luther M Gullick, salah seorang ahli yakni George
R. Terry mengemukakan bahwa fungsi-fungsi administrasi diantaranya:

1. Planning (perencanaan),
2. Organizing (pengorganisasian),
3. Actuating (pemberian pengarahan),
4. Controlling (pengawasan).3

Pernyataan George R Terry terkait fungsi-fungsi pokok administrasi yang


telah disebutkan di atas biasa juga disingkat dengan POAC, yang mana fungsi-
fungsi tersebut memiliki garis besar yang dengan para ahli sebelumnya. Hanya saja
George R Terry menggunakan istilah actuating yang memiliki makna pengerahan
atau aktuasi kepada para pegawai untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya. Istilah actuating ini memiliki makna yang sama dengan kata directing dan
commanding yang telah dikemukakan oleh para ahli sebelumnya.

American Asociation Of School Administration (AASA) telah bersepakat


mengenai penjabaran fungsi-fungsi pokok administrasi diantaranya:

1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian),
3. Stimulating/Motivating (pemberian dorongan),
4. Coordinating (pengkoordinasian)
5. Evaluating (penilaian).4

Tidak jauh berbeda dengan pendapat para ahli sebelumnya, fungsi pertama
dan kedua yakni masih berupa planning dan organizing, hanya saja AASA
menggunakan istilah baru yakni stimulating atau motivating yang berkaitan
dengan fungsi untuk menggerakkan atau mendorong pegawai dalam melaksanakan
tugasnya. Adapula istilah menarik yang dikemukakan oleh AASA dan dianggap
salah satu hal penting dalam administrasi, yakni evaluating atau penilaian.

Evaluasi ini sendiri merupakan suatu proses yang dilakukan untuk


mengetahui bagaimana hasil dari keseluruhan proses administrasi yang telah
dilaksanakan. Tidak hanya itu, evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui

3
Muflihin, M. Hizbul. Administrasi Menejemen Pendidikan. (Klaten: Cv. Gema Nusa). hlm. 41.
4
Muflihin, M. Hizbul. Administrasi Menejemen Pendidikan. (Klaten: Cv. Gema Nusa. hal. 42.

9
bagaimana efektivitas dari sebuah perencanaan yang telah dirancang atau
dipersiapkan pada suatu progam kerja.

Dari keseluruhan pernyataan yang telah disebutkan di atas, dapat ditarik


benang merah secara umum, yakni:

1. Fungsi Perencanaan (Planning)


Fungsi planning atau perencanaan ini selalu menempati posisi
awal pada proses administrasi. Perencanaan merupakan suatu proses
penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa
yang akan dating untuk mencapai tujuan yang ditentukan.5
Fungsi perencanaan ini dikatakan sebagai fungsi administrasi
yang pertama dan utama oleh seluruh pakar dan praktisi dalam bidang
ilmu administrasi. Hal ini dikarenakan perencanaan menjadi fungsi
yang pertama sebagai fenomena sosial menunjukkan dalam setiap jenis
kegiatan manusia baik secara pribadi maupun berkelompok, baik
formal maupun non formal pasti akan secara matang dan mendetail
dalam merencanakan sesuatu yang akan dilakukan.
Selain itu perencanaan juga menempati fungsi utama dalam
konteks pengimplementasian fungsi pokok administrasi dibawahnya.
Hal ini berarti bahwa perencanaan sendiri memiliki sifat inheren yang
berhubungan erat terhadap fungsi-fungsi pokok administrasi. Dengan
begitu barulah suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik karena
terlaksananya perencanaan yang matang dan sistematis.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi organizing atau penataan organisasi menempati posisi
kedua setelah fungsi planning karena berkaitan dengan unsur utama
yang menggerakkan organisasi, yakni para anggota sebagai penggerak
organisasi. Organizing sendiri dimaknai sebagai suatu upaya membina
dan memapankan hubungan antara kegiatan personalia atau perorangan
dan faktor fisik yang harus dilakukan dan dibutuhkan, mengkoordinasi
sumber yang ada, pimpinan mendasain struktur formal bagi tugas dan
tujuan kewenangan yang akan menjamin efektivitas dan efeisiensi
dalam pencapaian tujuan. Pengorganisasian disini huga berarti bahwa
proses pembagian tugas dan tanggungjawab serta wewenang sehingga

5
Sagala, Syaiful. Administrasi Pendidikan Kontemporer. (Bandung: Cv. Alfabeta). hal. 46.

10
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan untuk mencapai tujuan.
Maka, susunan bentuk serta besar kecilnya organisasi harus disesuaikan
dengan tujuan yang telah ditetapkan tersebut.6
Organizing sendiri memiliki beberapa makna yang perlu
dipahami, antara lain:
a. Mengumpulkan beberapa individu untuk menjalin hubungan
kerjasama,
b. Memberi tugas, tanggung jawab, serta wewenang kepada
seluruh anggota sesuai bagiannya masing-masing,
c. Menetapkan tujuan atau arah yang hendak dicapai bersama-
sama dalam suatu organisasi,
d. Menyusun dan menetapkan jalinan hubungan kerjasama pada
satuan organisasi yang ada dan diantara para pejabat dan
petugas, menetapkan saluran perintah dan tanggung,
e. Merancang dan Menyusun progam kegiatan yang akan
dilaksanakan.7

Pengorganisasian ini akan menghasilkan suatu bentuk struktur


organisasi yang telah disepakati dan ditetapkan oleh seluruh anggota
yang nantinya akan diberikan tugas dan tanggung jawab tertentu untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.

3. Fungsi Penggerakan (Directing)


Penggunaan istilah directing, actuating, stimulating, dan
commanding yang semakna secara substansial sebagai fungsi
penggerak para anggota atau pegawai dalam bekerja.
Keempat istilah tersebut memiliki arti sebuah usaha
menggerakkan anggota dengan cara memerintah, menugaskan,
memimpin, memberi petunjuk, mengarahkan, mendorong,
membimbing, atau memberi motivasi secara terus menerus kepada
semua anggota organisasi atau bawahan yang tergabung dalam suatu
usaha kerjasama agar mereka mau dan mampu bekerja untuk mencapai
tujuan bersama. Adapun secara khusus beberapa istilah tersebut juga
memiliki makna spesifik, yakni:

6
Soewadji, Lazarut. Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya. (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994).
hal. 13.

11
a. Comannding, merupakan rangkaian kegiatan atau proses
menjaga, memelihara, mengkondisikan, mengembangkan,
memupuk, dan menstimulir setiap anggota agar memiliki
minat atau kemauan untuk melaksanakan tugas-tugas pokok
dengan sungguh-sungguh dan maksimal.
b. Actuating, lebih menekankan agar setiap individua tau
anggota mampu memiliki sikap responsible dan akuntabel
atas tanggungjawab yang telah dipercayakan kepadanya.
Sikap ini menjadi pentingh bagi setiap anggota agar mereka
terhindar dari cara kerja yang asal-asalan tanpa memiliki
target.
4. Reporting, fungsi ini memiliki makna sebagai kegiatan pengawasan
yang menghasilkan pelaporan yang dibuat sesuai prosedur dan
mekanisme yang telah ditentukan.
5. Budgeting, merupakan fungsi pokok administrasi yang lebih
memfokuskan pada bidang keuangan. Perencanaan anggaran keuangan
ini tentunya disesuaikan berdasarkan kebutuhan yang telah
diperkirakan atau direncanakan.
6. Evaluating, fungsi evaluating ini menempati fungsi terakhir dalam
rangkaian fungsi administrasi menurut AASA. Evaluating sebagai
fungsi administrasi Pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan
mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan dalam
keseluruhan proses organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana
atau progam yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan
Pendidikan.8 Adapun tujuan dari fungsi evaluating atau penilaian yaitu
sebagai berikut:
1) Sebagai alat untuk mengukur tingkat pelaksanaan tugas atau
pencapaian hasil yang telah ditetapkan.

Tanpa adanya proses evaluasi ini maka seseorang akan


mengalami kesulitan untuk menentukan apakan sesuatu telah
berjalan dengan baik atau belum.

2) Sebagai alat untuk merancang penyusunan rencana-rencana


progam dimasa yang akan datang.

8
Risnawati. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Yogyakarta: Aswaja Presindo, 2014). Hal. 42-43

12
Dari hasil yang telah dicapai, seseorang baru akan
mampu untuk merancang Kembali perencanaan progam dengan
lebih baik atau sempurna untuk periode waktu berikutnya.
3) Sebagai bahan koreksi atau perbaikan progam-progam
selanjutnya.
Berdasarkan hasil yang telah dicapai, seseorang akan
menjadikan hasil tersebut sebagai tolak ukur atau patokan
dalam melakukan perbaikan-perbaikan atau pengembangan
terhadap progam selanjutnya.
4) Sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Penilaian sebagai suatu fungsi pokok administrasi
merupakan sebuah alat untuk mendeteksi dan mengambil
kesimpulan apakah tujuan organisasi telah tercapai atau belum.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi secara umum merupakan segenap atau serangkaian proses


kegiatan berupa penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh
sekelompok orang dalam suatu sistem kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun ruang lingkup atau luasnya subjek yang ada pada administrasi pendidikan
dapat dilihat dari 3 hal yakni segi proses, segi system, dan segi bidang ajarnya.

Secara umum administrasi pendidikan bagi lembaga pendidikan tentunya


memiliki peranan yang sangat penting. Karena dalam bidang-bidang garap
pendidikan tentunya dalam proses operasionalisasinya atau dalam pelaksanaanya
perlu ditata secara sistematis dengan menerapkan fungsi-fungsi pokok dari
administrasi tersebut. Adapun fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikan
diantaranya yakni fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi
penggerakan, reporting, budgeting, dan evaluating.

B. Saran

Dalam susunan makalah ini, tentunya pemakalah menyadari bahwa dalam


penyusunan makalah masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna baik dari tulisan maupun pembahasan yang disajikan. Semoga makalah
ini dapat dipahami dengan baik dan bermanfaat bagi pembaca kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Muflihin, M. H. (2020). Adminitrasi Manajemen Pendidikan (Baru). Cv. Gema Nusa.

Azis, R. (2016). Pengantar Administrasi Pendidikan. Sibuku.

de Galiza Barbosa, F., Galgano, S. J., Botwin, A. L., Lara Gongora, A. B.,Sawaya,
G., Baroni, R. H., & Queiroz, M. A. (2022).

Risnawati. (2014). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Aswaja Presindo.

Sagala, S. (2009). Administrasi Pendidikan Kotemporer. Cv. Alfabeta.

Soewadji, L. (1994). Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya. Penerbit Kanisius.

Suharsaputra, U. (2010). Administrasi Pendidikan. Pt. Revika Aditama.

15

Anda mungkin juga menyukai