Kelompok 8
Disusun oleh :
MATEMATIKA IV SEMESTER II
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUMATERA UTARA
T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR
ِ
ُالسالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه
َّ
Kami menyadari bahwa didalam makalah kami ini masih banyak kekurangan. Kami
mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah kami agar lebih baik dan
dapat berguna semaksimal mungkin.
Demikianlah semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................................... ii
A.Kesimpulan ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkara penting yang harus kita sadari,bahwa kehidupan yang baik adalah anugrah
Allah,kebahagian hati adalah anugrah Allah,yang diberikan kepada siapa yang dikehendaki-
Nya.Hidup yang aman,tentram,damai, dan sejahtera adalah karunia milik Allah.Tak ada
seorangpun yang mampu memberikan semua itu dan tidak mampu pula menciptakannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Teologi dan etos kerja sangat berkaitan sekali karena Bekerja adalah fitrah dan
merupakan salah satu identitas manusia, sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-
prinsip iman tauhid, bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus
meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah SWT. Apabila bekerja itu adalah fitrah
manusia, maka jelaslah bahwa manusia yang enggan bekerja, malas dan tidak mau
mendayagunakan seluruh potensi diri untuk menyatakan keimanan dalam bentuk amal
kreatif, sesungguhnya dia itu melawan fitrah dirinya sendiri, dan menurunkan derajat
identitas dirinya sebagai manusia.
Setiap muslim selayaknya tidak asal bekerja, mendapat gaji, atau sekedar menjaga
gengsi agar tidak dianggap sebagai pengangguran. Karena, kesadaran bekerja secara
produktif serta dilandasi semangat tauhid dan tanggung jawab merupakan salah satu ciri yang
khas dari karakter atau kepribadian seorang muslim.
Tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk menjadi pengangguran, apalagi menjadi
manusia yang kehilangan semangat inovatif. Karena sikap hidup yang tak memberikan
makna, apalagi menjadi beban dan peminta-minta, pada hakekatnya merupakan tindakan
yang tercela. Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka yang selalu obsesif
atau ingin berbuat sesuatu yang penuh manfaat yang merupakan bagian amanah dari Allah.
Manusia sebagai insan invidual dituntut beribadah kepada Allah dan beramal saleh.
Beribadah dan beramal saleh hendaknya dilandasi dengan keikhlasan dan hanya
mengharapkan ridha Allah semata. Disamping itu , kita diperintah untuk mencari rezeki dan
karunia Allah. Karunia Allah dan rezeki tersebut, akan dapat diraih dengan baik, jika kita
bekerja keras. Bekerja keras melahirkan produktivitas, baik pada tingkat individual, sosial
dan sebagainya.
Manusia sebagai insan sosial hendaknya memperkuat kelompok dan memperkukuh
persaudaraan serta kekompakan di antara anggota sosial tersebut.Dengan demikian, prestasi
kerja dan kemajuan akan lebih mudah didapat jika dilakukan bersama-sama dengan modal
kekompakan dalam suatu ikatan sosial.
Manusia, diwajibkan untuk berusaha dalam menggapai sebuah cita- cita. Manusia
tidak boleh hanya berpangku tangan dan pasrah. Islam melarang orang yang hanya pasrah
tanpa berusaha. Kewajiban manusia hanya berusaha dan berdoa, serta mengharap rahmat
Allah swt. Allah swt akan memberikan karunia-Nya sesuai dengan usaha seseorang dan doa
yang tulus. Manusia harus berusaha sekuat tenaga dan berdoa dengan khusyuk dan tulus.
Agama Islam yang berdasarkan Al-Qur‟an dan Al-Hadits sebagai tuntunan dan pegangan
bagi kaum muslimin mempunyai fungsi tidak hanya mengatur dalam segi ibadah saja
melainkan juga mengatur umat dalam memberikan tuntutan dalam masalah yang berkenaan
dengan kerja.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Islam adalah agama yang menganjurkan hidup bermoral dan beretika,karna etika yang
baik itu dapat mendorong kegiatan ekonomi,sebab moral dan etika lebih bersifat mengekang
atau mengendalikan dari pada mendorong.
Etos kerja sangatlah penting untuk membuat hidup seseorang terhindar dari
kemiskinan.jika setiap orang berfikir untuk melakukan pekerjaan yang halal dengan usaha
yang keras,juga menerapkan perinsip kecerdasan dan memperhitungkan resiko-resiko yang
harus ia menimalisir,dan berlanjut pada keihlasan yang dilakukan dalam suatu pekerjaan.
Kerja keras adalah berusaha sekuat tenaga untuk mencapai suatu keinginan yang
dilandasi dengan niat bersungguh-sungguh dan pantang menyerah,kerja cerdas orang yang
bekerja dengan menggunakan akal pasti akan mendapatkan keutungan yang lebih,dari pada
orang yang bekerja hanya menggunakan tenaga tanpa pola fikirnya, Kerja ikhlas adalah suatu
pekerjaan yang dilakukan dengan ketulusan hati dengan niat yang tulus semata-mata hanya
mengharapkan keridhoan dari sang Pencipta dan tanpa mengharap balasan dari orang lain.
Jika kita bandingkan ethos kerja zaman sekarang ini,tentulah ethos kerja sangat
penting dan sangat diperlukan,kaerena dizaman yang modern ini etika kerja yang baik,sikap
kerja yang baik dan usaha kerja yang baik akan menentukan kesuksesan seseorang. Selain
itu,ethos kerja sangatlah cocok dengan zaman yang modern ini,sebab dengan ethos kerja akan
menumbuhakan sifat kreatifitas,manajemen pekerjaan,dapat memilih teamwork yang
baik,dan sebagainya yang dituntut oleh zaman modern.
DAFTAR ISI
http://hairunissa3saudara.blogspot.com/2016/12/makalah-teologi-islam-etos-kerja-amal.html?
m=1
http://www.rimbiografi.com/06/2012/kerja-keras-kerja-cerdas-dan-kerja-ikhlas/(diakses