Anda di halaman 1dari 26

BIDANG GARAP KAJIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Administrasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Muh. Hizbul Muflihin M.Pd.

Disusun oleh
Filamenta Agarica (214110407043)
Dea Wahyu Saputri (214110407093)
Diva Sabina Permatasari (214110407095)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN PROF. K. H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul pada kesempatan ini. Saya selaku
pengantar ingin mempersembahkan sebuah materi yang berkaitan dengan bidang garap
kajian administrasi pendidikan.

Bidang garap kajian administrasi pendidikan merupakan bidang studi yang sangat
penting dalam dunia pendidikan. Sebagai sebuah disiplin ilmu, administrasi pendidikan
berfokus pada analisis, perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan kegiatan dan
sumber daya dalam institusi pendidikan.

Materi yang akan kita bahas dalam bidang garap kajian administrasi pendidikan
meliputi berbagai aspek, mulai dari manajemen pendidikan, pengembangan kurikulum,
evaluasi program, kepemimpinan dan pengembangan organisasi pendidikan, hingga isu-
isu kritis dalam administrasi pendidikan seperti pemerataan pendidikan, pengelolaan
keuangan, dan kebijakan publik.

Melalui materi ini, diharapkan kita semua dapat memperluas wawasan dan
pemahaman kita mengenai administrasi pendidikan dan perannya dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Semoga materi yang akan disajikan dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Purwokerto, 25 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II.......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Bidang Garap Administrasi Pendidikan Dilihat dari Sisi Proses Manajerial,
Administratif, dan Substantif ............................................................................. 3
B. Titik Tekan Perbedaan Bidang Garap Administrasi Pendidikan dengan Bidang
Perusahaan dan Pemerintahan ............................................................................ 9
C. Proses-Proses Manajerial dan Administratif Pendidikan ................................. 15
BAB III ...................................................................................................................... 21
A. Kesimpulan....................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ … 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di dalam kehidupan, manusia adalah makhluk sosial dan mestinya


membutuhkan orang lain. Dalam hal ini tentu akan terjadi interaksi antara satu
orang dengan orang lainnya. Interaksi ini dirancang untuk memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan masyarakat, baik primer, sekunder maupun tersier, yang
masing-masing tentunya tidak terlepas dari partisipasi yang lain. Karena tidak
semua hal di dunia ini bisa dilakukan oleh satu orang, dan tidak mungkin satu
orang selalu mengatasi suatu masalah dengan kemampuannya sendiri. Tidak
hanya untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan, tetapi dalam
melaksanakan atau menyelenggarakan suatu kegiatan pun, bantuan orang lain
pasti diperlukan untuk keberhasilan kegiatan tersebut, dan tujuan yang harus
dicapai oleh kegiatan tersebut dapat dicapai dengan cara yang benar dan benar.
jalan yang benar. Dari situ, beberapa individu tersebut akan membentuk kelompok
untuk berinteraksi dan bekerja sama. Agar bentuk-bentuk kerjasama tersebut
dapat diterapkan secara optimal dan efektif, pengaturan yang diperlukan harus
dilakukan

Dari individu yang membentuk kelompok untuk berinteraksi dan bekerja


sama dapat dihasilkan suatu administrasi, yang mana administrasi itu sendiri
adalah sebuah aktivitas yang dilakukan untuk memberikan suatu layanan dan
bantuan. Dalam hal ini administrasi tidak dapat dipisahkan dengan manajemen,
karena manajemen sendiri mempunyai peranan yang penting yaitu berguna untuk
menfasilitasi suatu administrasi agar tujuannya dapat berjalan secara efisien dan
efektif.

Proses pelaksanaan administrasi dan manajemen bagi beberapa orang


dianggap hanya terjadi di dalam suatu perusahaan, namun pada kenyataannya

1
administrasi dan manajemen banyak digunakan untuk proses pembelajaran,
pendidikan, dan lain sebagainya. Maka pada pembuatan makalah ini, akan
dijelaskan bagaiamana suatu proses administrasi dan manajemen yang terjadi di
bidang pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bidang garap administrasi pendidikan dilihat dari sisi proses
manajerial, administratif, dan substantif?
2. Apa saja titik tekan perbedaan bidang garap administrasi pendidikan dengan
bidang perusahaan dan pemerintahan?
3. Bagaimana proses-proses manajerial dan administratif pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang bidang garap administrasi pendidikan dilihat dari
sisi proses manajerial, administratif, dan substantive.
2. Untuk mengetahui tentang apa saja titik tekan perbedaan bidang garap
administrasi pendidikan dengan bidang perusahaan dan pemerintahan.
3. Untuk mengetahui tentang proses-proses manajerial dan administratif
pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bidang Garap Administrasi Pendidikan Dilihat dari Sisi Proses Manajerial,


Administratif, dan Substantif

Dalam rangka mengoptimalkan kualitas pendidikan, sebuah rencana


pendidikan menempati posisi yang fundamental dalam implementasi proses
manajerial pendidikan. Maka dari itu, dalam menyusun strategi pengoptimalan
kinerja dan kualitas pada sektor pendidikan, memerlukan adanya landasan
pedagogis yang menggambarkan orientasi substantif dari berbagai perspektif yang
akan dikembangkan dalam proses manajerial pengembangan berbagai sektor
dalam pendidikan.1

Terselenggaranya proses pendidikan yang baik bermula dari administrasi


pendidikan yang juga baik. Yang mana, jika proses administratif dilakukan
dengan semaksimal mungkin, maka artinya kinerja yang dikerjakan telah
terorganisir dengan baik.2

Ketika terjadi permasalahan dalam administrasi pendidikan, adanya


manajemen (dalam pengertian substansif) harus menjadi alternatif untuk
mengatasi banyaknya persoalan yang terjadi. Oleh sebab itu, bisa disimpulkan
bahwa baik proses manajerial, administratif, maupun substansif saling berkaitan
satu sama lain dalam terlaksananya proses pendidikan yang terarah. Sehingga
bidang garap merupakan kumpulan dari berbagai komponen/unsur-unsur yang
terdapat dalam administrasi pendidikan.

1
Hadijaya, Yusuf. 2012. “Administrasi Pendidikan”. Jakarta: Perdana Mulya Sarana,
hlm. 10.
2
Ibid., hlm. 148.

3
Bidang garap kegiatan penyelenggaraan sekolah dapat dikategorikan
dalam delapan garapan, yaitu:3

a. Manajemen siswa/peserta didik


b. Manajemen pendidik beserta tenaga kependidikan
c. Pengelolaan kurikulum
d. Manajemen fasilitas seperti sarana dan prasarana pendidikan
e. Pengelolaan keuangan (pengelolaan biaya dan anggaran)
f. Pengelolaan ketatausahaan (tata kelola/tata usaha)
g. Manajemen layanan khusus (pengelolaan organisasi)
h. Manajemen mitra sekolah dengan masyarakat (humas).
Di dalam sebuah bidang garap, perlu diperhatikan bahwa masing-masing
organisasi mempunyai bidang garap yang memiliki perbedaan dari satu organisasi
dengan organisasi yang lainnya sesuai dengan cakupan lembaganya. Dalam hal
ini, bidang garap administrasi pendidikan menjadi sebuah hal yang utama dalam
suatu organisasi pendidikan. Maka dari itu, bidang garap dalam administrasi
pendidikan dapat dilihat dari berbagai sisi, diantaranya:
a. Sisi Proses Manajerial
Dari sudut pandang manajerial, termuat kegiatan yang
berhubungan dengan pemberdayaan anggota organisasi.
Pemberdayaan tersebut mempunyai berbagai bentuk, yaitu memimpin,
memandu, membina, hingga memberi dukungan kepada anggota
organisasi (di lingkungan sekolah), baik pendidik, peserta didik, dan
staf lainnya untuk mengembangkan kualitas pribadi masing-masing.
Dengan demikian, SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada akan
semakin membantu dalam mencapai tujuan akademik yang di cita-
citakan. Hal ini juga bertujuan untuk mempersiapkan SDM yang
berkualitas dan memberikan pembaruan untuk kepemimpinan di masa

3
Gunawan, Ary H. “Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro”. (Rineka
Cipta. 1996) hlm. 4.

4
depan. Dalam proses manajerial ini, akan lebih banyak membagi
kesempatan untuk segenap anggota sekolah yang berpartisipasi dalam
mengembangkan dan meningkatkan keterampilan, kecerdasan, dan
kemampuan sehingga berhasil menyelesaikan tugas yang telah
diberikan.
Dari penjelasan yang telah diberikan, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan manajerial merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai
bagian dari suatu upaya untuk mempersiapkan SDM bagi
kelangsungan pelaksanaan pendidikan di masa yang akan dating.
Kegiatan yang bisa dilakukan sebagai bentuk perwujudan dari
manajerial antara lain:
1. Menugaskan guru untuk memimpin komite penerimaan siswa
baru, untuk membangun jiwa kepemimpinan dan melatih guru
untuk mengatur suatu kepanitiaan dengan baik.
2. Menjadi guru sebagai petugas pengawas dalam kegiatan ulangan
atau ujian, hal ini berguna untuk melatih guru dalam memantau
ujian secara tegas, ketat, dan menyeluruh.
3. Memberi tugas kepada guru untuk menuntun dan mengawasi
kegiatan study tour (karya wisata) siswa, perkemahan, maupun
kegiatan lainnya baik secara akademik maupun non akademik,
sehingga dapat menumbuhkan keterampilan guru dalam menjaga,
mengarahkan, dan memantau siswa pada saat menjalankan
kegiatan tersebut.
4. Memotivasi karyawan untuk melakukan tugas dan kewajibannya
sesuai dengan ketentuan yang telah ada, hal ini melatih para
pegawai agar lebih disiplin dan bertanggung jawab dalm
pelaksanaan tugasnya.
5. Memvariasikan tugas-tugas untuk menjadi wali kelas, pembina
kesiswaan, maupun guru piket, agar setiap pegawai di sekolah

5
memiliki pengalaman dan pelatihan pada berbagai bidang yang
telah ditugaskan oleh sekolah.

Sedangkan kegiatan manajerial dari seorang guru yang dapat


dilakukan kepada siswanya, diantaranya:

1. Menunjuk siswanya untuk menjadi petugas upacara pengibaran


bendera, pemimpin upacara, dirigen, dan protokol dalam
pelaksanaan upacara di sekolah.
2. Mengikutsertakan keterlibatan siswa pada kegiatan pembinaan,
diklat, maupun acara yang diadakan di sekolah, seperti Festival
Kirab Pusaka, Lomba dan turnamen, serta organisator dalam
pengelolaan majalah dinding di sekolah.
3. Mengizinkan dan memberi kepercayaan kepada siswa dalam
mengambil alih kegiatan organisasi dan bertanggung jawab atas
kegiatan tersebut, misalnya PMR, Pramuka, OSIS, Paskibraka,
KIR, dan lain sebagainya.

Segala kegiatan manajerial yang dilaksanakan adalah untuk


mengembangkan bakat, minat, potensi, hingga keterampilan dan
kecakapan siswa, dalam hal ini guru memfasilitasi dan mendukung
siswanya agar menjadi generasi-generasi yang hebat dan
bermanfaat bagi kehidupan.

b. Sisi Proses Administratif


Sebuah kegiatan dikatakan bersifat administratif ketika
kegiatan tersebut dilaksanakan oleh staf/pegawai sekolah dalam
bentuk kegiatan tulis menulis maupun pencatatan yang biasa
dipersiapkan untuk dikerjakan dan hasilnya berupa
rencana/agenda kegiatan tertulis. Rencana kegiatan adalah
gambaran mengenai bagaimana kegiatan akan dipersiapkan dan

6
diselenggarakan, sehingga apa yang ingin dicapai dan proses yang
akan diikuti tercermin dalam tujuan dan sasaran yang jelas.
Bidang garap administrasi pendidikan pada sisi proses
administratif tidak semata-mata hanya dapat dilakukan oleh guru
saja, tetapi dapat juga dilakukan oleh staf dan pimpinan sekolah.
Berikut adalah contoh kegiatan administratif yang dilakukan oleh
guru:
1. Penyusunan Prota (program tahunan) dan Promes (program
semester)
2. Membuat kisi-kisi materi dan soal ujian/ulangan serta membuat
kunci jawabannya
3. Menganalisis dan mengupayakan perkembangan seluruh potensi
siswa, baik potensi kognitif, psikomotorik, dan afektif4
4. Melengkapi buku perkembangan pembelajaran kelas dan mengisi
raport yang merupakan hasil belajar siswa.

Sedangkan kegiatan administratif yang dilakukan oleh


staf/pegawai di sekolah, meliputi:

1. Menyusun denah ruang kelas beserta peta sekolah


2. Membuat jadwal pelajaran
3. Menggandakan soal dan lembar jawaban pada saat ujian/ulangan
4. Membuat daftar presensi siswa dan presensi staf/pegawai.

Sementara, kegiatan administratif yang bisa dilakukan oleh


seorang pimpinan di sekolah, diantaranya:

1. Menyusun dan mengartikulasi visi dan misi sekolah


2. Membuat deskripsi pekerjaan untuk guru/karyawan

4
Sulistiyorini, “Manajemen Pendidikan Islam”. (Tulungagung: Elkaf. 2006) hlm. 51.

7
3. Menyelenggarakan dan mengelola pelaksanaan pendidikan di
sekolah secara menyeluruh.5
c. Sisi Proses Substantif
Keseluruhan inti dari kegiatan pendidikan adalah bidang garap
administrasi pendidikan yang dilihat dari sisi proses substantif.
Sedangkan, segala sesuatu yang dilakukan oleh guru dengan tujuan
membuat siswanya mampu menguasai materi yang telah diberikan
merupakan substansi dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, dapat
diartikan bahwa bidang garap substantif dalam administrasi
pendidikan yaitu berupa proses belajar-mengajar yang dilakukan,
dengan menciptakan interaksi guru-siswa dalam kegiatan yang telah
disusun oleh guru.
Di bawah ini adalah implementasi kegiatan administrasi
pendidikan yang dilihat dari sisi substantif:
1. Guru membagikan materi pembelajaran yang telah disiapkan
sebelumnya
2. Guru mengawasi dan membimbing praktik/keterampilan siswa
3. Guru mengadakan dan memimpin kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
4. Guru membimbing dan memimpin diskusi siswa di kelas
5. Guru melatih kegiatan-kegiatan positif yang menunjang kegiatan
pembelajaran, seperti berpidato, menulis karya ilmiah, membuat
prakarya, dan lain sebagainya.

Dari seluruh penjelasan mengenai bidang garap administrasi pendidikan,


dapat disimpulkan bahwa bidang garap yang dilihat dari sisi proses manajerial
adalah kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan terhadap SDM yang ada di
sekolah. Sementara, jika dilihat dari sisi proses administratif, bidang garapnya

5
Anwar, M.I, “Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan”. (Bandung:
Alfabeta. 2003) hlm. 75.

8
condong kepada kegiatan yang berhubungan dengan tulisan dan catatan.
Sedangkan, jika dilihat dari sisi proses substantif, fokus utama dari kegiatan
tersebut ialah inti pokok kegiatan pendidikan berupa pembelajaran.

B. Titik Tekan Perbedaan Bidang Garap Administrasi Pendidikan dengan


Bidang Perusahaan dan Pemerintahan
Terbentuknya sebuah organisasi berawal dari adanya tujuan atau
keinginan seseorang yang telah disatukan dalam wadah tertentu yang disebut
organisasi. Untuk mewujudkan cita-cita organisasi, sekumpulan orang
menyepakati perlu didukung adanya perangkat-perangkat atau komponen
organisasi, antara lain berupa peralatan atau sarana-prasarana, uang atau biaya,
materi atau bahan dan strategi atau metode. Ke empath hal ini ada pada semua
jenis organisasi, termasuk di dalamnya adalah lembaga pendidikan atau sekolah.
Untuk bidang material atau bahan, dalam bidang perusahaan bisa berupa
bahan mentah. Misalnya getah karet yang jika diolah bisa menghasilkan karet
masak atau biasa menghasilkan ban kendaraan, sedangkan bahan atau material
untuk organisasi jenis pendidikan adalah berupa kurikulum atau materi
pembelajaran. Sehingga bisa dikatakan bahwa unsur material dalm sebuah
lembaga pendidikan bersifat abstrak, maya dan semu, sedangkan material dalam
sebuah pabrik berupa benda atau barang mentah yang nyata wujudnya.
Perbedaan dari sisi material inilah yang menjadikan sangat diskrit antara
kegiatan administrasi atau manajemen dalam pendidikan dengan manajemen atau
administrasi dalam perusahaan. Berpijak dari kondisi yang berbeda menjadikan
proses pengelolaannya juga berbeda antara kegiatan di sebuah organisasi
pendidikan dengan di sebuah perusahaan.
Selain unsur material yang berbeda, unsur “man” atau manusia dalam
perusahaan tidak sama dengan yang ada dalam pendidikan. Unsur manusia dalam
sebuah perusahaan murni sebagai subyek atau pelaku sering disebut sebagai
pekerja, karyawan dan pimpinan. Dengan demikian unsur manusia adalah sebagai

9
pelaku utama, yang akan menentukan kelancaran proses mewujudkan produk
yang dicita-citakan.
Dalam bidang pendidikan, unsur manusia di sini adalah menjadi unsur
utama sebagai masukan utama dalam proses kegiatan mencapai tujuan yaitu
proses pembelajaran. Jadi unsur manusia dalam penyelenggaraan pendidikan ada
yang berposisi sebagai pelaku (guru, pendidik, pembimbing), penyelenggara
(pimpinan, kepala sekolah, karyawan tata usaha) dan unsur obyek sekaligus
subyek proses pembelajaran yaitu siswa atau anak-anak pelajar atau mahasiswa.
Dalam proses pembelajaran siswa sebagai obyek dan subyek ternyata
dalam praktiknya tidak bisa diperlakukan semena-mena sebagaimana karyawan
memperlakukan terhadap benda mati, sebab dalam proses pembelajaran di sini
yang dihadapi adalah manusia atau makhluk hidup yang mempunyai perasaan,
akal dan harga diri, sehingga proses pembelajarannya juga ikut
mempertimbangkan aspek kejiwaan dan atau perkembangan siswa dimaksud.
Antara pendidikan, perusahaan dan pemerintahan, dilihat dari sisi prosesor adalah
sama yaitu manusia. Ini artinya apapun ciri khas masukan masing-masing
organisasi tetap melaksanakan proses kegiatan pembelajaran, produksi dan
pelayanan semua dilakukan oleh manusia, sedangkan alat-alat hard ware yang ada
dijadikan sebagai sarana untuk mengerjakan kegiatan atau program.

Perbedaan Man dan Material di Perusahaan dan di Pendidikan

Komponen Perusahaan Pendidikan atau sekolah

Manusia Pegawai (pekerja), karyawan Siswa atau murid, guru atau


(tata usaha, keamanan dll) pendidik, tenaga laborat,
perpustakaan, Karyawan Tata
Usaha, dan pimpinan sekolah

10
Materi Bahan mentah (misalnya: Kurikulum atau materi atau
getah karet, rambut, batu bahan pembelajaran (buku,
kapur, dll) program, soft ware, jurnal, diktat,
hasil penelitian, dll.

Bidang-bidang garap dalam sebuah lembaga pendidikan mempunyai


kekhususan tersendiri yang berbeda dengan bidang-bidang garap kegiatan dalam
sebuah pemerintahan.
Di setiap organisasi memiliki bidang garap administrasi yang berbeda.
Begitu pula dengan organisasi pendidikan mempunyai bidang garap yang berbeda
dengan perusahaan dan pemerintahan. Walaupun pada proses administrasinya
organisasi pendidikan dan perusahaan terdapat kesamaan pada bidang garap, yaitu
dimulai dari penyusunan rencana dan diakhiri evaluasi pelaksanaan. Bidang garap
pendidikan terdiri dari kurikulum, peserta didik, pegawai, pendidik, keuangan,
sarana prasarana, dan humas atau informasi. Sedangkan, pada organisasi
perusahaan bidang garapnya meliputi produksi, penjualan, distribusi,
pengawasan, karyawan, keuangan, dan kerumah tanggaan. Jadi, jika akhir dari
semua proses pada bidang garap pendidikan berupa lulusannya maka dalam
bidang garap perusahaan adalah berupa barang jadi (siap pakai).
Berikut ini perbedaan bidang garap administarasi pendidikan, administrasi
perusahaan, dan administrasi pemerintahan.
Bidang Garap Administrasi Pemerintahan
1. Bidang pembangunan
2. Kesejahteraan
3. Keuangan
4. Pendidikan
5. Pariwisata dan budaya
6. Keluarga dan kependudukan
7. Pertanahan

11
8. Keamanan dan ketertiban
9. Humas dan Informasi

Bidang Garap Administrasi Perusahaan

1. Produksi
2. Pemasaran
3. Distribusi
4. Personalia
5. Humas dan informasi
6. Keamanan
7. Kesehatan
8. Pemburuhan6
Bidang Garap Administrasi Pendidikan
Administrasi pada hakikatnya adalah alat dalam pengelolaan dan
mengatur sumber daya pendidikan, seperti tenaga pendidik, tenaga administrasi,
peserta didik, kurikulum, sarana dan prasarana, pelaksanaan pembelajaran dan
lingkungan pendidikan.
Bidang-bidang garap pendidikan dalam operasionalisasinya atau sistem
administrasi dan manajemennya perlu ditata sedemikian rupa dengan menerapkan
fungsi-fungsi pokok administrasi. Artinya semua bidang garap atau ruang lingkup
kegiatan pendidikan atau sekolah itu dikelola mulai dari perencanaan sampai
dengan penilaian.7
Bidang Garap Administrasi Pendidikan
1. Kurikulum
2. Siswa
3. Tenaga Pendidik
4. Uang atau Biaya

6
Muh Hizbul Muflihin, Administrasi Manajemen Pendidikan (Klaten: CV. Gema Nusa,
2015), hlm.20.
7
Rosmiaty Azis, “Pengantar Administrasi Pendidikan”. (SIBUKU. 2016) hlm. 103

12
5. Sarana dan prasarana
6. Pegawai
7. Humas dan Teknologi
Bidang garapan administrasi pendidikan.8

No. Bidang garap Ruang lingkup

1. Administrasi 1. Di dalam kurikulum pendidikan yang ada


penyelenggaraan di sekolah bersangkutan dengan usaha
dan bimbingan mencapai dasar-dasar dan tujuan dari
kurikulum pendidikan dan pembelajaran.
2. Melakukan penyusunan dan melakukan
organisasi kurikulum serta materi, sumber
dan metode pelaksanaannya, di sesuaikan
dengan pembaruan administrasi dan
pengajaran beserta kebutuhan masyarakat
sekitar dan lingkungan yang ada di
sekolah.

2. Administrasi 1. Organisasi dan struktur pekerja tata usaha


ketata usahaan atau TU
sekolah 2. Organisasi seta rincian anggaran belanja
dana sekolah
3. Ketenaga kerjaan serta kedamaian warga
sekolah
4. Sarana dan prasarana sekolah
5. Administrasi keuangan dan buku
anggarannya
6. Administrasi surat

8
Sondang Paian Siagian, “Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi Dan
Stateginya” (Jakarka: Bumi Aksara, 2003)., hlm. 83

13
7. Laporan mingguan, bulanan, dan tahunan
8. Penaikkan jabatan, mutasi, penugasan, dan
pemberhentian tenaga pendidik
9. Penilaia hasil usaha belajar siswa

3. Administrasi guru 1. Penaikkan jabatan dan penugasan guru


dan pegawai 2. Organisasi tenaga pendidik
3. Ketenaga kerjaan dan kesejahteraan
pendidik
4. Perencanaa orientasi bagi pendidik baru
5. Kondite dan penilaian kemajuan pendidik
6. Latihan mendidik serta penataran untuk
pendidik

4. Administrasi 1. Penyusunan rencana


perlengkapan 2. Pelaksanaan
sekolah 3. Inventarsiasi
4. Melakukan hasil serta pemberdayaan
Sarpras sesuai SPM
5. Perawatan serta perbaikan
6. Pengurangan sarana prasarana
7. Laporan

5. Administrasi siswa 1. Organisasi Siswa Intra Sekolah


2. Kesehatan dan kesejahteraan peserta didik
3. Penilaian dan pengukuran kemajuan
peserta didik
4. Pembinaan serta penyuluhan untuk peserta
didik

14
6. Dana sekolah 1. Menerangkan konsep pengelolaan dana
sekolah
2. Mengidentifikasi sumber penghasilan
sekolah
3. Penyusunan rencana dan membelanjakan
anggaran dana sekolah
4. Menerangkan tentang keamanan dan
pelaksanaan tanggung jawab keungan
sekolah
5. Mengurus pengelolaan keuangan dan
anggaran dana sekolah
6. Memaparkan hasil pegkajian pengelolaan
keungan sekolah

C. Proses-Proses Manajerial dan Administratif Pendidikan


Sesuai dengan namanya, manajemen pendidikan berarti manajemen yang
pengimplementaiannya dilaksanakan di bidang pendidikan, melalui menajemen
pendidikan ini objek diatur sedemikian rupa sebagai pengaturan pendidikan.
Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengarahkan proses penggunaan manusia
dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Menurut Mulyani A Nur Hadi, manajemen pendidikan adalah aktivitas-
aktivitas atau tahapan aktivitas yang dilaksakan dari, oleh, serta dan untuk
manusia itu sendiri.9 Dapat dipastikan tahadap aktivitas yang dilakukan adalah
tahapan dari suatu tahapan aktivitas pendidikan yang kompleks dan unik, karena
aktivitas ini dilakukan untuk tujuan jelas yang telah ditetapkan oleh negara. Maka
maksud dari unik adalah dalam setiap negara pasti memiliki manjemen
pendidikan yang berbeda-beda sesuai dengan ketetapan negaranya.

9
Hadion Wijoyo, Administrasi Pendidikan (Insan Cendekia Mandiri, 2021).

15
Menyinggung tahapan aktivitas, tahapan aktivitas yang dilakukan pastinya
tidak dilakukan secara individu melainkan secara berkelompok yang dijamin akan
kekondusifannya. Maka dapat dikatakan pada setiap tahapan aktivitas ini
dilakukan oleh suatu kelompok organisasi. Dari penjelasan definisi manajemen
pendidikan diatas maka dapat ditarik sebuah kesimpulan diantaranya yaitu setiap
manajemen dapat dipastikan memilki sebuah tujuan dan dalam suatu pelaksanaan
atau perancangan manajemen dilakukan secara berkelompok atau bersama.
Purwanto (1999) mengemukakan administrasi pendidikan merupakan
segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personil,
spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan
pendidikan.10 Dalam proses administrasi pendidikan dilakukan sama seperti
manajemen pendidikan yaitu dengan bersama atau berkelompok, yang mana
kelompok tersebut tergabung dalam satu organisasi. Sesuai dengan
pendefisiannya oleh Purwanto, proses administrasi pendidikan dilaksanakan
untuk mencapai suatu tujuan yang pastinya dianggap efektif dan efisien.
Dari penjelasan di atas yaitu antara manajemen dan administrasi
pendidikan memilki banyak kesamaan, maka dari itu banyak ahli yang
beranggapan bahwa manajemen dan administrasi adalah suatu satu kesatauan atau
sama karena pada dasarnya manajemen dan administrasi dalam penerapannya
memiliki keterkaitan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Yang
membedakan antara keduanya adalah di dalam aktivitas atau kegiatannya.
Tetapi ada sebagian ahli yang beranggapan bahwa manajemen dan
administrasi bebeda jika memandang administrasi dari ruang lingkup yang lebih
luas, dalam hal ini administrasi dianggap bersifat konseptual yang nantinya
memiliki kebijakan atau tujuan yang umum secara menyeluruh sedangkan
manajemen lebih bersifat operasional yang memilki tugas menjalankan subkonsep
dari penjabaran administrasi.

10
Amka, Buku Ajar Manajemen Dan Administrasi Sekolah, 2021.

16
Dapat dikatakan bahwa administrasi pendidikan berisi pokok-pokok
konsep suatu proses untuk mencapai atau mengarahkan pendidikan ke tujuan yang
ingin dicapai, sedangkan menejemen pendidikan hanya dibatasi dengan segi
kepemimpinan yang mana dapat mengarahkan anggotanya untuk menfasilitasi
agar seluruh kegiatan yang bersangkutan dengan pendidikan berjalan dengan
lancar sesuai dengan konsep yang ada. Maka dari itu, pada penerapannya
manajemen dan administrasi adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
satu sama lain memiliki keterkaitan.
Manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai bagian proses yang utama
dalam administasi pendidikan, karena manajemen dapat memfasilitasi atau
melakukan proses pengaturan yang didasarkan untuk mencapai tujuan yang
didasarkan oleh administrasi. Dari penjelasan tersebut, maka manajemen
pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses manajerial yang berkaitan
dengan masalah pendidikan dan faktor pendidikan yang meliputi tujuan
pendidikan, kurikulum, tenaga kependidikan, pendidik, peserta didik, dan
sarana/prasarana.11
Pada dasarnya manajemen dan administrasi pendidikan dapat dikatakan
sebagai satu kesatuan, maka proses-prosesnya pun dapat dikatakan sama juga.
Proses manajemen dan administrasi pendidikan diantaranya adalah planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan), dan
controlling (pengawasan).
1. Planning (perencanaan)
Perencanaan adalah proses rasional dan sistematis yang
mendefinisikan suatu langkah kegiatan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Jadi dalam proses perencanaan ini logika yang digunakan
harus benar-benar dipikirkan dengan matang agar nantinya berguna
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun tahapan
perencanaan:

11
Muhammad Nur HKurniawan and others, Administrasi 20Pendidikan, 2012.

17
a. Menentukan tujuan dengan jelas.
b. Pengumpulan data dan informasi.
c. Analisis data dan informasi.
d. Mengembangkan dan mengidentifikasi alternatif untuk mencapai
tujuan.
e. Mengatur prioritas.
f. Mengembangkan langkah-langkah implementasi khusus.
Selain tahadapanya, agar terjamin terlaksanakannya perencanaan
ini dengan baik maka diperlukan suatu tehnik. Teknik yang digunakan
dalam proses ini adalah 5W+1H, kemudian dengan diiringi Teknik
yang baik maka diperlukan juga suatu syarat agar terjalannya proses
perencanaan ini mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu :
1) Berkontribusi untuk mencapai tujuan.
2) Dibuat oleh perencana seorang ahli.
3) Pembuatan dilakukan secara rinci dan detail
4) Mudah diimplementasikan.
5) Sederhana dan fleksibel.
6) Dapat memprediksi penggunaannya di masa depan.
7) Praktis.
2. Organizing (pengorganisasian)
Pengorgaisasian adalah kesatuan proses dari pengkategorian
orang, alat, tugas dan tanggung jawab serta wewenang, dengan
penetapan dan pembagian tugas di antara mereka yang terlibat dalam
kerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan.
Sama seperti halnya pada proses perencanaan, dalam proses
pengorganisasian ini juga memilki suatu aturan yang digunakan untuk
menghasilkan suatu proses pengorganisasian yang baik, yaitu :
1) Merumuskan tujuan yang jelas dan tepat.
2) Pengelompokan dan pembagian kerja.
3) Kesatuan arah dan pengomanduan.

18
4) Terbaginya secara seimbang antara tugas, tanggung jawab dan
wewenang.
5) Koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan penyerderhanaan atau
simplikasi
6) Kompensasi sebanding dengan jasa yang diberikan.
7) Meletakan seseorang yang tepat di tempat yang tepat.
8) Kesinambungan.
3. Actuating (penggerakan)
Penggerakan adalah keseluruhan proses menggerakkan orang lain
untuk melakukan suatu pengerjaan dengan tulus dan secara sukarela
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Agar
mempermudah pelaksanaan proses penggerakan ini, dibutuhkan tehnik
diantaranya Comanding, Directing, Comunicating, Stimulating,
Coordinating, Leading, dan Motivating.12
Proses penggerakan ini didasarkan bagi kita untuk dapat
menggerakkan orang lain, dalam hal ini ada bebrapa aspek yang harus
kita kuasai agar proses penggerakan dapat berjalan dengan baik, yaitu :
1) Mampu mendeskripsikan tujuan organisasi.
2) Setiap orang mengetahui, memahami dan menerima tujuan
3) Menjelaskan dengan rinci filosofi organisasi.
4) Mampu untuk menjelaskan kebijakan yang disetujui.
5) Memahami struktur organisasi.
6) Peran dan fungsi khusus harus jelas.
7) Pentingnya kerjasama.
8) Harus megetahui kapan memberikan pujian, teguran dan
kepemimpinan.
9) Dalam hal tujuan pribadi dan organisasi akan tercapai.
4. Controlling (pengawasan)

12
Sukarna, Dasar-dasar Manajemen, 2011

19
Pengawasan adalah proses pemantauan atau pengamatan
pengimplementasian kegiatan sebuah organisasi demi memastikan
bahwa pekerjakan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Dalam
proses pengawasan ini agar berjalan dengan baik maka diperlukan :
1) Dalam menemukan fakta harus bersifat obyektif.
2) Bersifat hati-hati atau preventif.
3) Sebagai alat peningkatan efisiensi atau tujuan.
4) Dapat dengan cepat menemukan tujuan.
5) Tidak asal-asalan dalam mencari masalah.
6) Bersifat membimbing.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari seluruh penjelasan mengenai bidang garap administrasi pendidikan,
dapat disimpulkan bahwa bidang garap yang dilihat dari sisi proses manajerial
adalah kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan terhadap SDM yang ada
di sekolah. Sementara, jika dilihat dari sisi proses administratif, bidang garapnya
condong kepada kegiatan yang berhubungan dengan tulisan dan catatan.
Sedangkan, jika dilihat dari sisi proses substantif, fokus utama dari kegiatan
tersebut ialah inti pokok kegiatan pendidikan berupa pembelajaran.
Di setiap organisasi memiliki bidang garap administrasi yang berbeda.
Begitu pula dengan organisasi pendidikan mempunyai bidang garap yang
berbeda dengan perusahaan dan pemerintahan. Walaupun pada proses
administrasinya organisasi pendidikan dan perusahaan terdapat kesamaan pada
bidang garap, yaitu di awali dengan perencanaan dan di akhiri dengan evaluasi.
Bidang garap pendidikan terdiri dari kurikulum, siswa, pegawai, guru, keuangan,
sarana prasarana, dan humas atau informasi. Sedangkan, pada organisasi
perusahaan bidang garapnya meliputi produksi, penjualan, distribusi,
pengawasan, karyawan, keuangan, dan kerumah tanggaan. Jadi, jika akhir dari
semua proses pada bidang garap pendidikan berupa lulusannya maka dalam
bidang garap perusahaan adalah berupa barang jadi (siap pakai).
Administrasi pendidikan berisi pokok-pokok konsep suatu proses untuk
mencapai atau mengarahkan pendidikan ke tujuan yang ingin dicapai, sedangkan
menejemen pendidikan hanya dibatasi dengan segi kepemimpinan yang mana
dapat mengarahkan anggotanya untuk menfasilitasi agar seluruh kegiatan yang
bersangkutan dengan pendidikan berjalan dengan lancar sesuai dengan konsep
yang ada. Maka dari itu, pada penerapannya manajemen dan administrasi adalah
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, satu sama lain memiliki keterkaitan.

21
Pada dasarnya manajemen dan administrasi pendidikan dapat dikatakan
sebagai satu kesatuan, maka proses-prosesnya pun dapat dikatakan sama juga.
Proses manajemen dan administrasi pendidikan diantaranya adalah planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan), dan
controlling (pengawasan).

22
DAFTAR PUSTAKA

Amka. (2021). Buku Ajar Manajemen dan Administrasi Sekolah. https://b-


ok.asia/book/17982535/04355b

Anwar, M.I, “Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan”. (Bandung:


Alfabeta. 2003) hlm. 75.

Gunawan, Ary H. “Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro”. (Rineka


Cipta. 1996) hlm. 4.

Hadijaya, Yusuf. 2012. “Administrasi Pendidikan”. Jakarta: Perdana Mulya Sarana,


hlm. 10. Ibid. 148

Hadion Wijoyo, Administrasi Pendidikan (Insan Cendekia Mandiri, 2021).

HKurniawan, M. N., Selatan, K., Selatan, K., Pendidikan, P. I., & Pendidikan,
Kualitasadijaya, Y. (2012). Administrasi 20Pendidikan.
http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/64

Muh Hizbul Muflihin, Administrasi Manajemen Pendidikan (Klaten: CV. Gema Nusa,
2015), hlm.20.

Rosmiaty Azis, “Pengantar Administrasi Pendidikan”. (SIBUKU. 2016) hlm. 103

Sondang Paian Siagian, “Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi Dan


Stateginya” (Jakarka: Bumi Aksara, 2003)., hlm. 83

Sukarna. (2011). Dasar-dasar Manajemen. Mandar Maju.

Sulistiyorini, “Manajemen Pendidikan Islam”. (Tulungagung: Elkaf. 2006) hlm. 51.

Wijoyo, H. (2021). Administrasi Pendidikan. Insan Cendekia Mandiri.

23

Anda mungkin juga menyukai