Anda di halaman 1dari 21

“PENTINGNYA ADMINISTRASI KEUANGAN DAN SARANA

PRASARANA DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN’’

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu

Mata Kuliah : Administrasi Pendidikan

Dosen Pengampu : Mahidin Drs., M. Pd

Disusun Oleh :

Nama : Neska Fadillah


NIM : 0310213037
Kelas/Semester : TBIO-1/III

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puja dan puji syukur kita ucapkan serta hadiahkan kepada Allah SWT karena atas
rahmat, berkah, dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan bagi penulis sebagai
penyusun makalah untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dan tidak
lupa pula shalawat serta salam kita hadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wassalam semoga kita mendapat syafa’atnya di hari kiamat kelak.

Makalah ini merupakan tugas individu dari mata kuliah Administrasi Pendidikan
yang diampu oleh bapak Mahidin Drs., M. Pd. Dan dengan dibuatnya tugas ini diharapkan
pembaca dapat mengetahui lebih jauh dan mendalam tentang materi mengenai
“Pentingnya Administrasi Keuangan dan Sarana Prasarana dalam Lembaga
Pendidikan”. Mengenai penjelasan dan pemaparan lebih lanjut dijelaskan dalam bagian
pembahasan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Dan penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Saran dan kritik yang membangun dengan sangat terbuka saya terima untuk
meningkatkan kualitas dari makalah ini.

Medan, 27 Desember 2022

Neska Fadillah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan ......................................................................................... 1

B. Ruang Lingkup Penulisan ......................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Keuangan .......................................................................... 4

B. Prinsip-Prinsip Administrasi Keuangan ..................................................................... 5

C. Proses Administrasi Keuangan................................................................................. 8

D. Pengertian Administrasi Sarana Prasarana .............................................................. 12

E. Prinsip-Prinsip Administrasi Sarana Prasarana ........................................................ 13

F. Proses Administrasi Sarana Prasarana .................................................................... 14

G. Pentingnya Administrasi Keuangan dan Sarana Prasarana dalam Lembaga


Pendidikan ................................................................................................................ 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 16

B. Saran ........................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Pada proses pelaksanaan lembaga pendidikan, keuangan merupakan salah satu
hal yang sangat penting dalam berjalannya proses pendidikan dan merupakan potensi
yang sangat menentukan jalannya suatu proses pendidikan.1 Komponen keuangan
merupakan komponen produksi yang menentukan proses terlaksananya kegiatan-
kegitan proses belajar mengajar dalam sekolah dengan komponen kompenen lainnya.
Maka dari itu semua kegiatan yang dilakukan sekolah mememerlukan biaya baik yang
disadari ataupun tidak disadari oleh penyelenggara pendidikan. Setiap kegiatan yang
akan diadakan perlu diatur atau dimanajemen agar kegiatan tersebut berjalan lancar,
efisien dan efektif. Kegiatan apapun yang diadakan perlu pengaturan yang dangat
baik, termasuk dalam segi keuangan dimana hal tersebut merupakan baigian
terpenting dalam sebuah kegiatan yang akan diadadakan, karena semua kegitan yang
dilakukan itu memerlukan biaya atau butuh uang.2 Untuk itu diperlukan ilmu
administrasi keuangan yang baik, dimana banyak proses dalam kegiatan manajemen
keuangan tersebut yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, dan pengawasan atau pengendalian.
Selain administrasi keuangan, administrasi sarana dan prasarana juga sangat
dibutuhkan dalam lembaga pendidikan khususnya sekolah dan universitas.
Pengelolaan prasarana dan sarana pendidikan sangat membantu pencapaian tujuan
pendidikan. Jika sarana dan prasarana pendidikan cukup, maka proses belajar
mengajar akan lebih berhasil. Oleh karena itu, sarana dan prasarana pendidikan harus

1 Gistituati Nurhizrah. 2013. Manajemen Sekolah: Menajemen Program Non Akademik Dan Hubungan
Sekolah Dan Masyarakat. Padang: UNP PRESS. hal. 5.
2 Reswanda dan Hade Afriansyah. 2019. Pentingnya Administrasi Keuangan dalam Sekolah. Padang: UNP
PRESS. hal. 1.

1
selalu di lengkapi dan sempurna.3 Seluruh proses bekerja sama dengan dua atau lebih
individu untuk mencapai tujuan dengan cepat dan berhasil dengan memanfaatkan
sarana dan prasarana yang sudah ada dikenal sebagai administrasi. Istilah
"administrasi" juga dapat merujuk pada perusahaan atau tindakan yang terlibat dalam
melaksanakan rencana untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa administrasi adalah tindakan yang dilakukan sebagai suatu kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan
hal yang sangat menunjang bagi tercapainya tujuan dari pendidikan. Proses belajar
mengajar akan semakin sukses bila sarana dan prasarana pendidikan memadai.
Untuk itu sarana dan prasarana pendidikan sangat diharapkan tersedia dengan baik
sesuai yang dibutuhkan untuk PBM.4 Selaku pemerintah baiknya selalu berupaya
untuk secara terus menerus melengkapi sarana dan prasarana pendidikan bagi
seluruh jenjang dan tingkat pendidikan. Untuk itu perlu sekali dalam proses
pembelajaran itu diciptakan suasana yang kondusif agar peserta didik benar- benar
tertarik dan ikut proses tersebut.5 Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan
suasana yang kondusif itu saranadan prasarana pendidikan memegang peranan yang
sangat penting. Sehingga baik buruknya manajemen sarana dan prasarana
pendidikan akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran.6
Jadi, dapat diketahui bahwa administrasi keuangan dan sarana prasarana dalam
lembaga pendidikan sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena
itu, penulis menulis makalah dengan judul “Pentingnya Administrasi Keuangan dan
Sarana Prasarana dalam Lembaga Pendidikan” agar pemerintah ataupun pihak

3 Nur Fatmawati, Andi Mappincara, dan Sitti Habibah. 2019. “Pemanfaatan Dan Pemeliharaan Sarana Dan
Prasarana Pendidikan.” Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran. Vol. 3, no. 2: 115–121.
https://doi.org/10.26858/pembelajar.v3i2.9799
4 Tiarma Fitri Malau, Kurnia Novita Harianja, Yesiana Simarmata dan Helena Turnip. 2022. “Pentingnya
Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan”. Dewantara: Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora. Vol. 1,
No. 4: 186-195.
5 Ramayulis. 2019. Ilmu Pendidikan Islam. Journal Common. Vol. 3, No. 1.
6 Ellong, T. A. 2018. Manajemen Sarana Dan Prasarana di Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Iqra’.
Vol. 11, No. 1. https://Doi.Org/10.30984/Jii.V11i1.574

2
lembaga pendidikan memperbaiki serta meningkatkan kualitas administrasi keuangan
dan sarana prasarana supaya kualitas serta mutu pendidikan juga meningkat.

B. Ruang Lingkup Penulisan

1. Pembahasan mengenai definisi atau pengertian administrasi keuangan.


2. Pembahasan mengenai prinsip-prinsip administrasi keuangan.
3. Pembahasan mengenai proses administrasi keuangan.
4. Pembahasan mengenai pengertian administrasi sarana prasarana.
5. Pembahasan mengenai prinsip-prinsip administrasi sarana prasarana.
6. Pembahasan mengenai proses administrasi sarana prasarana.
7. Pembahasan mengenai pentingnya administrasi keuangan dan sarana
prasarana dalam lembaga pendidikan.

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk melatih penulis agar mampu menyusun tulisan ilmiah yang benar.
2. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan
pembacanya.
3. Untuk memberi sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoritis maupun
praktis.
4. Untuk mendukung perkembangan konsep keilmuan maupun pemecahan
masalah mengenai pentingnya administrasi keuangan dan sarana prasarana
dalam lembaga pendidikan.
5. Untuk menjelaskan serta memaparkan mengenai pengertian, prinsip-prinsip,
serta proses administrasi keuangan.
6. Untuk memaparkan mengenai pengertian, prinsip-prinsip, serta proses
administrasi sarana prasarana.
7. Untuk menjelaskan mengenai pentingnya administrasi keuangan dan sarana
prasarana dalam lembaga pendidikan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Keuangan


Administrasi merupakan pekerjaan yang sangat menarik karena
administrasi tumbuh dan berkembang sebagai ilmu sosial yang terkait dengan perilaku
antar manusia dalam mencapai tujuan tertentu dalam sebuah wadah yang disebut
dengan organisasi. Administrasi secara bahasa berarti melayani, membantu,
memenuhi, melaksanakan, menerapkan, mengelola, mengusahakan atau
mendayagunakan.7 Dalam arti yang sempit administrasi dimaksud sebagai
ketatausahaan yang esensinya sebagai kegiatan penyusunan keterangan-keterangan
secara sistematis dan pencatatan secara tertulis. Sedangkan secara istilah
administrasi merupakan proses kerja sama yang dilakukan dua orang atau lebih dalam
sebuah lembaga atau organisasi untuk mencapai ujuan tertentu.8 Berdasarkan definisi
di atas, maka dapat dipahami bahwa administrasi memiliki beberapa unsur sebagai
berikut: (1) Adanya sekelompok manusia, (2) Tujuan yang telah ditentukan, (3) Tugas
dan fungsi yang harus dilaksanakan, (4) Kerjasama, (5) Sarana prasarana, (6) Biaya.9
Agar administrasi dapat berjalan denganlancar maka diharapkan semua unsur
tersebut harus dikelola dengan baik. Pada fase inilah peran administrator (pengawas,
guru, dan kepala sekolah) sangat menentukan.
Administrasi keuangan sekolah merupakan langkah pengolahan
keuangan sekolah mulai dari penerimaan sampai dengan bagaimana
mempertanggungjawabkan keuangan yang digunakan secara obyektif dan sistematis.
Langkah tersebut sangat penting sekali diperhatikan, karena masalah pembiayaan
adalah menjadi sarana vital bagi mati hidupnya suatu organisasi sekolah.

7 Inu Kencana Syafi’i. 2016. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: Rinekacipta. h. 16.
8 Daryanto. 2013. Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta: Rinekacipta. h. 2.
9 Irwan Nasution. 2010. Administrasi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing. h. 27.

4
Kegiatan menajemen keuangan sekolah cukup variatif, mulai dari yang
sangat sederhana, yaitu perencanaan keuangan yang sangat sederhana, sampai pada
pengelolaan keungangan yang sangat kompleks, akibat dari perencanaan kegiatan
yang kompleks.10 Dalam menajemen keuangan sekolah terdapat beberapa rangkaian
kegiatan, yaitu yang dimulai dari perencanaan, perencanaan merupakan kegitan
merencanakan atau merancang program kegiatan pendidikan, memperkirakan serta
menetapkan anggaran pendapatan sekolah dengan pengunaan anggaran
pengeluaran sekolah, pengawasan pengendalian keuangan sekolah dan
pertanggungajawaban dalam pengunaan dana atau anggaran sekolah serta
pelaporannya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi keuangan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memanajemen atau mengelola keuangan
sekolah agar semua kebutuhan atau keperluan dalam sekolah dapat terpenuhi dengan
baik yang dilaksanakan secara bertanggungjawab, jujur, tertib, terbuka, efektif dan
efisien sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan optimal.

B. Prinsip-Prinsip Administrasi Keuangan


Administrasi keuangan sekolah perlu memperhatikan beberapa prinsip-
prinsip. Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan
dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan.
Berikut ini merupakan pembahasan dari masing-masing prinsip tersebut, yaitu
transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

1. Transparansi
Transparan berarti terbuka, transparan dalam bidang manajemen yaitu
adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan/program. Pada lembaga
pendidikan, manajemen keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan dalam memanejemen keuangan lembaga pendidikan,
keterbukaan yang dimaksud adalah keterbukaan sumber keuangan dan

10 M. Ngalim Purwanto. 2012. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakaya.

5
jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas
sehingga memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan mengetahuinya dan
tidak ada hal yang ditutup-tutupi.
Prinsip transparasi ini sangatlah penting dalam rangka meningkatkan
dukungan dari masyarakat dan pemerintah terhadap program atau kegiatan
yang akan diselenggarakan sekolah, di sisi lain transparansi keuangan juga
dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat,
orang tua siswa dengan warga sekolah melalui penyediaan informasi yang
ada. Informasi yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua
dapat ditempel di papan madding atau di depan ruangan tata usaha agar
memudahkan siapa saja yang membutuhkan informasi tersebut. Perolehan
informasi ini dapat menambah kepercayaan orang tua terhadap sekolah
bahwa dana/anggaran yang ada benar benar digunakan untuk kebutuhan dan
kepentingan sekolah, dan mengurangi penyelewengan-penyelewengan dana
agar apa yang diharapkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitasnya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi
tanggungjawabnya. Akuntabilitas dalam manajemen keuangan berarti
pertanggungjawaban sekolah tehadap dana yang dipakai untuk
menyelenggarakan program sekolah dan sesuai dengan perencanaan yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan aturan yang berlaku
sekolah harus menggunakan dana yang tersedia dan dapat
dipertanggungjawabkan atas program yang akan diadakan,
pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan
pemerintah.
Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyaratan terbangunnya
akuntabilitas, yaitu: (a) adanya transparansi antara penyelenggara sekolah
yaitu dengan cara menerima masukan serta melibatkan komponen-komponen
yang berkepentingan untuk kemajuan sekolah, (b) adanya standar kinerja di

6
setiap institusi yang dapat diukur, (c) adanya partisipasi untuk saling
menciptakan suasana kondusif dan tentram dalam menciptakan pelayanan
masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan
yang cepat.
3. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes
(pendapatan). Dimana kegiatan yang direncanakan anggarannya sebanyak
yang telah ditentukan sesuai dengan apa yang direncanakan. Manajemen
keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang
dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dan semua program yang
direncanakan sesuai dengan yang telah diharapkan agar dana yang
digunakan tidak terbuang sia-sia.
Efektifitas dalam manajemen keuangan dapat mengurangi resiko yang
akan terjadi pada suatu program pendidikan. Dengan efektifnya suatu
program yang akan dijalankan maka program tersebut dapat terlaksana
seperti tujuan yang diharapkan.
4. Efisiensi
Efisiensi yang dimaksud disini yaitu berkaitan dengan kuantitas hasil
suatu kegiatan. Dimana efisiensi manajamen keuangan sekolah yaitu
perbadingan antara penerimaan pemasukan sekolah dengan pengeluaran
sekolah terhadap hasil kegiatan yang akan diselenggarakan. Efisiensi juga
merupakan perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran
(output) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga,
pikiran, waktu, biaya.
Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal seperti berikut ini: (a)
Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya: Kegiatan/program yang
diadakan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya
yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan atau yang

7
diharapkan, (b) Dilihat dari segi hasil: Kegiatan/Program yang diadakan dapat
dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu
memberikan hasil semaksimal mungkin baik kuantitas maupun kualitasnya.11

C. Proses Administrasi Keuangan

1. Penyusunan RPS
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) merupakan salah satu wujud
dari salah satu fungsi manajemen sekolah yang amat penting, yang harus
dimiliki sekolah untuk dijadikan sebagai panduan dalam menyelenggarakan
pendidikan di sekolah, baik untuk jangka panjang (20 tahun), menengah (5
tahun) maupun pendek (satu tahun). Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
memiliki fungsi amat penting guna memberi arah dan bimbingan bagi para
pelaku sekolah dalam rangka pencapaian tujuan sekolah yang lebih baik
(peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk
mengurangi ketidakpastian masa depan. Standar Nasional Pendidikan
(standar kelulusan, kurikulum, proses, pendidikan dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan, dan penilaian pendidikan)
merupakan substansi penting dalam sistem pengelolaan sekolah yang harus
direncanakan sebaik-baiknya dan diakomodir dalam penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah.
Atas dasar itu, Depdiknas telah menyiapkan sebuah panduan teknis bagi
sekolah dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah, yang
disampaikan oleh Prof. Slamet PH. MA, MEd, MA, MLHR, Ph. D, yang
mengupas tentang:
a. Pentingnya Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). RPS penting
dimiliki untuk memberi arah dan bimbingan para pelaku sekolah
dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih baik

11 Reswanda dan Hade Afriansyah. 2019. Pentingnya Administrasi Keuangan dalam Sekolah. Padang: UNP
PRESS. hal. 4-5.

8
(peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk
mengurangi ketidakpastian masa depan.
b. Arti Perencanaan Sekolah/RPS. Perencanaan sekolah adalah suatu
proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang
tersedia.RPS adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di
masa depan dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan sekolah
yang telah ditetapkan.
c. Tujuan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). RPS disusun
dengan tujuan untuk: (1) menjamin agar perubahan/tujuan sekolah
yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang
tinggi dan resiko yang kecil; (2) mendukung koordinasi antar pelaku
sekolah; (3) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antar pelaku sekolah, antarsekolah dan dinas pendidikan
kabupaten/kota, dan antar waktu.
d. Sistem Perencanaan Sekolah (SPS). Sistem Perencanaan Sekolah
adalah satu kesatuan tata cara perencanaan sekolah untuk meng-
hasilkan rencana-rencana sekolah (RPS) dalam jangka panjang,
jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara sekolah dan masyarakat (diwakili oleh komite
sekolah).
e. Tahap-tahap Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS),
mencakup: (a) Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah; (b)
Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan
sekolah saat ini (IPS); (c) Memformulasikan pendidikan yang
diharapkan di masa mendatang; (d) Mencari kesenjangan antara butir
2 & 3; (e) Menyusun rencana strategis; (f) Menyusun rencana
tahunan; (g) Melaksanakan rencana tahunan; dan (h) Memonitor dan
mengevaluasi.
2. Penyusunan RKAS
Tujuan penyusunan RKAS

9
a. Memberikan arah yang jelas terhadap program sekolah.
b. Merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah di masa yang akan datang.
c. Menjamin tercapainya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi pendanaan
pada kegiatan-kegiatan sekolah.
d. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
e. Mengoptimalakan partisipasi warga sekolah dan masyarakat dan hal
dukungan dan pengawasan.
f. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat beserta
hal dukungan financial.
g. Menjamin tercapainya penggunaan sumber dana secara efisien,
efektif, berkeadilan, dan berkesinambungan.

Beberapa ketentuan perlu diperhatikan dalam penyusunan RKAS.


Ketentuan yang paling mendasar isinya tidak boleh menyimpang dari RKAS.
Ketentuan lainnya dalam penyusunan RKAS yaitu:

a. Menggunakan strategi analisis SWOT.


b. Analisis SWOT dilakukan setiap tahun.
c. RKAS merupakan penjabaran dari RKS.
d. Program yang direncanakan bersifat lebih operasional.
e. Ada benang merah antara tujuan empat tahunan dan sasaran (tujuan
situasional) satu tahunan.
f. Rencana dan program sekolah harus memperhatikan hasil analisis
SWOT.

Ada beberapa langkah-langkah penyusunan RKAS dalam adninistrasi


keuangan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan analisis lingkungan operasional sekolah.


b. Melakukan analisis pendidikan sekolah saat ini.
c. Melakukan analisis pendidikan sekolah satu tahun ke depan (yang
diharapkan).

10
d. Menentukan kesenjangan antara situasi sekolah saat ini dan yang
diharapkan satu tahun kedepan.
e. Merumuskan tujuan sekolah selama satu tahun ke depan (disebut
juga dengan sasaran atau tujuan situasional satu tahun).
f. Mengidentifikasi fungsi-fungsi atau urusan-urusan sekolah untuk dikaji
tingkat kesiapannya.
g. Melakukan analisis SWOT.
h. Merumuskan dan mengidentifikasi alternatif langkah-langkah
pemecahan persoalan.
i. Menyusun rencana program.
j. Menentukan tonggak-tonggak kunci keberhasilan/output apa dan
kapan dicapai.
k. Menyusun rencana biaya (besar dana, alokasi, sumber dana).
l. Menyusun rencana pelaksanaan program.
m. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi.
n. Membuat jadwal pelaksanaan program.
o. Menentukan penanggungjawab program/kegiatan.
3. Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah
Tanggung jawab yang paling penting dari menajer sekolah terhadap
pemerintah, dan juga terhadap komite sekolah, masyarakat, serta guru-guru
adalah laporan mengenai kondisi keungan sekolah. Penerimaan dan
pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
secara rutin oleh manajer sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari orang tua
peserta didik dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai
dengan sumber dana. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang
berasal dari usaha mandiri sekolah dilakukan lainnya. Laporan
pertanggungjawaban keuangan ini penting, agar pemerintah atau masyarakat
pemberi dana tahu untuk apa saja uang yang telah diberikan ke sekolah
dimanfaatkan, apakah kegiatan yang didukung oleh dana tersebut terlaksana
atau terimplementasikan sebagaimana yang direncanakan, serta bagaimana

11
hasil kegiatan yang didukung oleh dana tersebut, dan bagaimana dampaknya
terhadap pelaksanaan tugas utama sekolah, yaitu pembelajaran peserta didik.
4. Perencanaan dan Pembuatan Anggaran
Di dalam membuat perencanaan keuangan sekolah, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan:
a. Perencanaan keuangan sekolah harus disesuaikan dengan rencana
pengembangan sekolah, baik jangka panjang, jangka menengah, dan
jangka pendek.
b. Perencanaan keuangan sekolah harus komprehensif, artinya adalah
perencanaan keuangan sekolah harus mencakup semua sumber
keuangan yang ada, dan aktifitas sekolah yang akan dilakukan. dalam
hal ini yang harus dilakukan adalah menganalisis semua program
kegiatan dan prioritasnya, menganalisis dana yang ada dan yang
mungkin bisa diadakan dari berbagai sumber pendapatan, dan dari
berbagai kegiatan.
c. Perencanaan keuangan sekolah harus seimbang antara pengerluaran
dengan pemasukan, jangan sampai pengeluaran lebih besar dari
pemasukan.12

D. Pengertian Administrasi Sarana Prasarana


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sarana adalah segala sesuatu
yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses.13 Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak
agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
efisien. Oleh karena itu, apabila dimanfaatkan dengan baik oleh para pendidik yang

12 Lamatenggo Arwildayanto & Sumar W. T. 2017. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan.
Bandung: Widya Padjajaran.
13 Nur Saidah. 2020. Proses Administrasi Sarana Dan Prasarana. Padang: Universitas Negeri Padang. hal:
1–20. https://osf.io/vmbzq/download/?format=pdf

12
bersangkutan, fasilitas pendidikan akan berperan positif. Dapat disimpulkan bahwa
administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah keseluruhan prosedur yang
disengaja, direncanakan, dan diupayakan dengan sungguh-sungguh, serta
pengembangan objek pendidikan yang berkelanjutan.

E. Prinsip-Prinsip Administrasi Sarana Prasarana


Dalam mengelola sarana dan prasarana di lembaga pendidikan, terdapat
sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal.
Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah:

1. Prinsip percapaian tujuan, yaitu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah


dalam kondisi siappakai apabila akandidayagunakan oleh personel sekolah
dalam rangka pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah.
2. Prinsip efisiensi, yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah harus dilakukan melalui perncanaan yang seksama, sehingga dapat
diadakan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dengan harga yang
murah. Demikian juga pemakaiannya harus dengan hati-hati sehingga
mengurangi pemborosan.
3. Prinsip administratif, yaitu manajemen sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah harus selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi,
dan petunjuk teknis yang di berlakukan oleh pihak yang berwenang.
4. Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah harus didelegasikan kepada personel sekolah yang
mampu bertanggung jawab, apabila melibatkan banyak personel sekolah
dalam manajemennya, maka perlu adanya deskripsi tugas dan tanggung
jawab yang jelas untuk setiap personel sekolah.
5. Prisip kekohesifan, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan
di sekolah itu harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang
sangat kompak.14

14 Ellong, T. A. 2018. Manajemen Sarana Dan Prasarana di Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Iqra’.
Vol. 11, No. 1. https://Doi.Org/10.30984/Jii.V11i1.574

13
F. Proses Administrasi Sarana Prasarana
Proses administrasi sarana dan prasarana pendidikan yang akan dibahas
di sini berkaitan erat dengan: perencanaan, pengadaan, penggunaan, inventarisasi,
pemeliharaan dan penghapusan.15

1. Perencanaan. Aktifitas pertama dalam manajemen sarana dan prasarana


pendidikan adalah perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana.
Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan
perkembangan pendidikan di sekolah, menggantikan barang-barang yang
rusak, hilang, dihapuskan atau sebab-sebab lain yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan pergantian. Perencanaan
pengadaan sarana dan prasarana sekolah dapat dilakukan melalui beberapa
tahapan prosedur yaitu: analisis kebutuhan perlengkapan, mengadakan
perhitungan tafsiran biaya, memadukan antara anggaran dengan skala
prioritas kebutuhan, penunjukan staf yang diberikan tugas untuk pengadaan.
2. Pengadaan. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan pada dasarnya
merupakan upaya merealisasikan rencana pengadaan sarana dan prasarana
yang telah disusun sebelumnya. Sering kali sekolah mendapatkan bantuan
sarana dan prasarana pendidikan dari pemerintah. Namun bantuan tersebut
dalam jumlah terbatas dan tidak selalu ada, sehingga sekolah dituntut untuk
selalu berusaha juga melakukan pengadaan perlengkapan dengan cara lain.
3. Penggunaan. Penggunaan dapat dikatakan sebagai kegiatan pemanfaatan
sarana dan prasarana pendidikanuntuk mendukung proses pendidikan demi
mencapai tujuan pendidikan. Penggunaan sarana dan prasarana sekolah
merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Namun kepala sekolah dapat
melimpahkan pekerjaannya kepada wakil kepala sekolah.
4. Inventarisasi. Kegiatan inventarisasi harus dilakukan secara teratur dan tertib.
Kegiatan inventarisasi juga merupakan hal pokok yang harus dilakukan

15 Udin & Sutisna. 2020. Kurikulum Terpadu Berbasis Nilai-Nilai Islami. Paedagogie: Jurnal Pendidikan Dan
Studi Islam. Vol. 1, No.1. https://Doi.Org/10.52593/Pdg.01.1.01

14
karena sudah diatur oleh pemerintah dan setiap sekolah harus bisa
mempertanggungjawabkannya kepada negara/masyarakat/pengguna.
5. Pemeliharaan. Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan dilakukan agar setiap
sarana dan prasarana itu senantiasa siap pakai dalam proses/kegiatan belajar
mengajar.
6. Penghapusan. Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan
pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

G. Pentingnya Administrasi Keuangan dan Sarana Prasarana dalam Lembaga


Pendidikan
Administrasi keuangan sangatlah penting dalam lembaga pendidikan
karena dengan adanya administrasi keuangan tersebut setiap kegiatan yang akan
dilakukan akan berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien dan keuangan yang ada akan
terpakai untuk keperluan yang semestinya. Maka dari itu sangat diperlukan
manajemen keuangan yang baik, melalui kegiatan manajemen keuangan maka
kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan
pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai
pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien agar tidak terjadi
penyelewengan-penyelewengan anggaran sekolah yang dipergunakan. Pengelolaan
administrasi keuangan sekolah perlu diawali dengan perencanaan yang sebaik-
baiknya karena perencanaan akan menjadi pedoman/panduan jalannya pengelolaan
administrasi keuangan sekolah agar berjalan dengan baik juga.
Selain administrasi keuangan, administrasi sarana prasarana juga
sangatlah penting dalam lembaga pendidikan karena administrasi sarana prasarana
merupakan salah satu upaya yang dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan
mengoptimalkan kinerja administrasi sarana dan prasarana pendidikan. Dari
pengoptimalan tersebut diharapkan mampu memudahkan tercapainya pembelajaran
yang efektif, sehingga dapat meningkatkan mutu belajar peserta didik. Dengan
demikian peran manajemen sarana dan prasarana memiliki pengaruh besar dalam
meningkatkan mutu pendidikan.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan serta pembahasan yang saya paparkan dapat disimpulkan bahwa:

1. Administrasi keuangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk


memanajemen atau mengelola keuangan sekolah agar semua kebutuhan
atau keperluan dalam sekolah dapat terpenuhi dengan baik yang
dilaksanakan secara bertanggungjawab, jujur, tertib, terbuka, efektif dan
efisien sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan optimal.
2. Administrasi keuangan sekolah perlu memperhatikan beberapa prinsip-
prinsip yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
3. Proses administrasi keuangan melalui beberapa proses, yaitu:
penyusunan RPS, penyusunan RKAS, pertanggungjawaban keuangan
sekolah, dan perencanaan serta pembuatan anggaran.
4. Administrasi sarana dan prasarana dalam lembaga pendidikan adalah
keseluruhan prosedur yang disengaja, direncanakan, dan diupayakan
dengan sungguh-sungguh, serta pengembangan objek pendidikan yang
berkelanjutan.
5. Dalam administrasi sarana dan prasarana perlu memperhatikan beberapa
prinsip, yaitu: prinsip percapaian tujuan, efisiensi, administratif, kejelasan
tanggungjawab, dan kekohesifan.
6. Adapun proses dalam administrasi sarana dan prasarana yaitu:
perencanaan, pengadaan, penggunaan, inventarisasi, pemeliharaan dan
penghapusan.
7. Administrasi keuangan dan sarana prasarana sangatlah penting dalam
lembaga pendidikan karena merupakan salah satu upaya yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan dengan mengoptimalkan kinerja
administrasi tersebut.

16
B. Saran

Penyusun makalah ini hanya manusia yang memiliki keterbatasan ilmunya, yang
hanya mengandalkan buku referensi dan rujukan yang telah ada saja. Oleh karena itu,
penyusun menyarankan agar para pembaca yang ingin mendalami masalah
Pentingnya Administrasi Keuangan dan Sarana Prasarana dalam Lembaga
Pendidikan ini, diharapkan agar setelah membaca makalah ini, kemudian membaca
sumber-sumber lain yang lebih komplit, yang tidak hanya sebatas membaca makalah
ini saja.
Saya sadar bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar saya bisa menjadikan
saran tersebut sebagai pedoman dikesempatan mendatang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Arwildayanto, Lamatenggo, N., & Sumar, W. T. 2017. Manajemen Keuangandan


Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Widya Padjajaran.
Daryanto. 2013. Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta: Rinekacipta.
Ellong, T. A. 2018. Manajemen Sarana Dan Prasarana Di Lembaga Pendidikan Islam.
Jurnal Ilmiah Iqra’. Vol. 11, No. 1. https://Doi.Org/10.30984/Jii.V11i1.574
Fatmawati, Nur, dkk. 2019. “Pemanfaatan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana
Pendidikan.” Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran. Vol. 3, No. 2:
115–121. https://doi.org/10.26858/pembelajar.v3i2.9799
Malau, T. F., dkk. 2022. “Pentingnya Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan”.
Dewantara: Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora. Vol. 1, No. 4: 186-195.
Nasution, I. 2010. Administrasi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.
Nurhizrah, Gistituati. 2013. Manajemen Sekolah: Menajemen Program Non Akademik Dan
Hubungan Sekolah Dan Masyarakat. Padang: UNP PRESS.
Purwanto, M., N. 2012. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakaya.
Ramayulis. 2019. Ilmu Pendidikan Islam. Journal Common. Vol. 3, No. 1.
Reswanda, & Afriansyah, Ade. 2019. Pentingnya Administrasi Keuangan dalam Sekolah.
Padang: UNP PRESS.
Saidah, Nur. 2020. Proses Administrasi Sarana Dan Prasarana. Padang: Universitas
Negeri Padang. https://osf.io/vmbzq/download/?format=pdf
Syafi’I, I., K. 2016. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: Rinekacipta.
Udin, S., & Sutisna, A. 2020. Kurikulum Terpadu Berbasis Nilai-Nilai Islami. Paedagogie:
Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam. Vol. 1, No.1.
https://Doi.Org/10.52593/Pdg.01.1.01

iii

Anda mungkin juga menyukai