Disusun Oleh :
Puja dan puji syukur kita ucapkan serta hadiahkan kepada Allah SWT karena atas
rahmat, berkah, dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan bagi penulis sebagai
penyusun makalah untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dan tidak
lupa pula shalawat serta salam kita hadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wassalam semoga kita mendapat syafa’atnya di hari kiamat kelak.
Makalah ini merupakan tugas individu dari mata kuliah Administrasi Pendidikan
yang diampu oleh bapak Mahidin Drs., M. Pd. Dan dengan dibuatnya tugas ini diharapkan
pembaca dapat mengetahui lebih jauh dan mendalam tentang materi mengenai
“Pentingnya Administrasi Keuangan dan Sarana Prasarana dalam Lembaga
Pendidikan”. Mengenai penjelasan dan pemaparan lebih lanjut dijelaskan dalam bagian
pembahasan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Dan penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Saran dan kritik yang membangun dengan sangat terbuka saya terima untuk
meningkatkan kualitas dari makalah ini.
Neska Fadillah
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 16
B. Saran ........................................................................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1 Gistituati Nurhizrah. 2013. Manajemen Sekolah: Menajemen Program Non Akademik Dan Hubungan
Sekolah Dan Masyarakat. Padang: UNP PRESS. hal. 5.
2 Reswanda dan Hade Afriansyah. 2019. Pentingnya Administrasi Keuangan dalam Sekolah. Padang: UNP
PRESS. hal. 1.
1
selalu di lengkapi dan sempurna.3 Seluruh proses bekerja sama dengan dua atau lebih
individu untuk mencapai tujuan dengan cepat dan berhasil dengan memanfaatkan
sarana dan prasarana yang sudah ada dikenal sebagai administrasi. Istilah
"administrasi" juga dapat merujuk pada perusahaan atau tindakan yang terlibat dalam
melaksanakan rencana untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa administrasi adalah tindakan yang dilakukan sebagai suatu kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan
hal yang sangat menunjang bagi tercapainya tujuan dari pendidikan. Proses belajar
mengajar akan semakin sukses bila sarana dan prasarana pendidikan memadai.
Untuk itu sarana dan prasarana pendidikan sangat diharapkan tersedia dengan baik
sesuai yang dibutuhkan untuk PBM.4 Selaku pemerintah baiknya selalu berupaya
untuk secara terus menerus melengkapi sarana dan prasarana pendidikan bagi
seluruh jenjang dan tingkat pendidikan. Untuk itu perlu sekali dalam proses
pembelajaran itu diciptakan suasana yang kondusif agar peserta didik benar- benar
tertarik dan ikut proses tersebut.5 Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan
suasana yang kondusif itu saranadan prasarana pendidikan memegang peranan yang
sangat penting. Sehingga baik buruknya manajemen sarana dan prasarana
pendidikan akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran.6
Jadi, dapat diketahui bahwa administrasi keuangan dan sarana prasarana dalam
lembaga pendidikan sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena
itu, penulis menulis makalah dengan judul “Pentingnya Administrasi Keuangan dan
Sarana Prasarana dalam Lembaga Pendidikan” agar pemerintah ataupun pihak
3 Nur Fatmawati, Andi Mappincara, dan Sitti Habibah. 2019. “Pemanfaatan Dan Pemeliharaan Sarana Dan
Prasarana Pendidikan.” Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran. Vol. 3, no. 2: 115–121.
https://doi.org/10.26858/pembelajar.v3i2.9799
4 Tiarma Fitri Malau, Kurnia Novita Harianja, Yesiana Simarmata dan Helena Turnip. 2022. “Pentingnya
Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan”. Dewantara: Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora. Vol. 1,
No. 4: 186-195.
5 Ramayulis. 2019. Ilmu Pendidikan Islam. Journal Common. Vol. 3, No. 1.
6 Ellong, T. A. 2018. Manajemen Sarana Dan Prasarana di Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Iqra’.
Vol. 11, No. 1. https://Doi.Org/10.30984/Jii.V11i1.574
2
lembaga pendidikan memperbaiki serta meningkatkan kualitas administrasi keuangan
dan sarana prasarana supaya kualitas serta mutu pendidikan juga meningkat.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk melatih penulis agar mampu menyusun tulisan ilmiah yang benar.
2. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan
pembacanya.
3. Untuk memberi sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoritis maupun
praktis.
4. Untuk mendukung perkembangan konsep keilmuan maupun pemecahan
masalah mengenai pentingnya administrasi keuangan dan sarana prasarana
dalam lembaga pendidikan.
5. Untuk menjelaskan serta memaparkan mengenai pengertian, prinsip-prinsip,
serta proses administrasi keuangan.
6. Untuk memaparkan mengenai pengertian, prinsip-prinsip, serta proses
administrasi sarana prasarana.
7. Untuk menjelaskan mengenai pentingnya administrasi keuangan dan sarana
prasarana dalam lembaga pendidikan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
7 Inu Kencana Syafi’i. 2016. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: Rinekacipta. h. 16.
8 Daryanto. 2013. Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta: Rinekacipta. h. 2.
9 Irwan Nasution. 2010. Administrasi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing. h. 27.
4
Kegiatan menajemen keuangan sekolah cukup variatif, mulai dari yang
sangat sederhana, yaitu perencanaan keuangan yang sangat sederhana, sampai pada
pengelolaan keungangan yang sangat kompleks, akibat dari perencanaan kegiatan
yang kompleks.10 Dalam menajemen keuangan sekolah terdapat beberapa rangkaian
kegiatan, yaitu yang dimulai dari perencanaan, perencanaan merupakan kegitan
merencanakan atau merancang program kegiatan pendidikan, memperkirakan serta
menetapkan anggaran pendapatan sekolah dengan pengunaan anggaran
pengeluaran sekolah, pengawasan pengendalian keuangan sekolah dan
pertanggungajawaban dalam pengunaan dana atau anggaran sekolah serta
pelaporannya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi keuangan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memanajemen atau mengelola keuangan
sekolah agar semua kebutuhan atau keperluan dalam sekolah dapat terpenuhi dengan
baik yang dilaksanakan secara bertanggungjawab, jujur, tertib, terbuka, efektif dan
efisien sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan optimal.
1. Transparansi
Transparan berarti terbuka, transparan dalam bidang manajemen yaitu
adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan/program. Pada lembaga
pendidikan, manajemen keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan dalam memanejemen keuangan lembaga pendidikan,
keterbukaan yang dimaksud adalah keterbukaan sumber keuangan dan
10 M. Ngalim Purwanto. 2012. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakaya.
5
jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas
sehingga memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan mengetahuinya dan
tidak ada hal yang ditutup-tutupi.
Prinsip transparasi ini sangatlah penting dalam rangka meningkatkan
dukungan dari masyarakat dan pemerintah terhadap program atau kegiatan
yang akan diselenggarakan sekolah, di sisi lain transparansi keuangan juga
dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat,
orang tua siswa dengan warga sekolah melalui penyediaan informasi yang
ada. Informasi yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua
dapat ditempel di papan madding atau di depan ruangan tata usaha agar
memudahkan siapa saja yang membutuhkan informasi tersebut. Perolehan
informasi ini dapat menambah kepercayaan orang tua terhadap sekolah
bahwa dana/anggaran yang ada benar benar digunakan untuk kebutuhan dan
kepentingan sekolah, dan mengurangi penyelewengan-penyelewengan dana
agar apa yang diharapkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitasnya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi
tanggungjawabnya. Akuntabilitas dalam manajemen keuangan berarti
pertanggungjawaban sekolah tehadap dana yang dipakai untuk
menyelenggarakan program sekolah dan sesuai dengan perencanaan yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan aturan yang berlaku
sekolah harus menggunakan dana yang tersedia dan dapat
dipertanggungjawabkan atas program yang akan diadakan,
pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan
pemerintah.
Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyaratan terbangunnya
akuntabilitas, yaitu: (a) adanya transparansi antara penyelenggara sekolah
yaitu dengan cara menerima masukan serta melibatkan komponen-komponen
yang berkepentingan untuk kemajuan sekolah, (b) adanya standar kinerja di
6
setiap institusi yang dapat diukur, (c) adanya partisipasi untuk saling
menciptakan suasana kondusif dan tentram dalam menciptakan pelayanan
masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan
yang cepat.
3. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes
(pendapatan). Dimana kegiatan yang direncanakan anggarannya sebanyak
yang telah ditentukan sesuai dengan apa yang direncanakan. Manajemen
keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang
dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dan semua program yang
direncanakan sesuai dengan yang telah diharapkan agar dana yang
digunakan tidak terbuang sia-sia.
Efektifitas dalam manajemen keuangan dapat mengurangi resiko yang
akan terjadi pada suatu program pendidikan. Dengan efektifnya suatu
program yang akan dijalankan maka program tersebut dapat terlaksana
seperti tujuan yang diharapkan.
4. Efisiensi
Efisiensi yang dimaksud disini yaitu berkaitan dengan kuantitas hasil
suatu kegiatan. Dimana efisiensi manajamen keuangan sekolah yaitu
perbadingan antara penerimaan pemasukan sekolah dengan pengeluaran
sekolah terhadap hasil kegiatan yang akan diselenggarakan. Efisiensi juga
merupakan perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran
(output) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga,
pikiran, waktu, biaya.
Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal seperti berikut ini: (a)
Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya: Kegiatan/program yang
diadakan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya
yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan atau yang
7
diharapkan, (b) Dilihat dari segi hasil: Kegiatan/Program yang diadakan dapat
dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu
memberikan hasil semaksimal mungkin baik kuantitas maupun kualitasnya.11
1. Penyusunan RPS
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) merupakan salah satu wujud
dari salah satu fungsi manajemen sekolah yang amat penting, yang harus
dimiliki sekolah untuk dijadikan sebagai panduan dalam menyelenggarakan
pendidikan di sekolah, baik untuk jangka panjang (20 tahun), menengah (5
tahun) maupun pendek (satu tahun). Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
memiliki fungsi amat penting guna memberi arah dan bimbingan bagi para
pelaku sekolah dalam rangka pencapaian tujuan sekolah yang lebih baik
(peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk
mengurangi ketidakpastian masa depan. Standar Nasional Pendidikan
(standar kelulusan, kurikulum, proses, pendidikan dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan, dan penilaian pendidikan)
merupakan substansi penting dalam sistem pengelolaan sekolah yang harus
direncanakan sebaik-baiknya dan diakomodir dalam penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah.
Atas dasar itu, Depdiknas telah menyiapkan sebuah panduan teknis bagi
sekolah dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah, yang
disampaikan oleh Prof. Slamet PH. MA, MEd, MA, MLHR, Ph. D, yang
mengupas tentang:
a. Pentingnya Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). RPS penting
dimiliki untuk memberi arah dan bimbingan para pelaku sekolah
dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih baik
11 Reswanda dan Hade Afriansyah. 2019. Pentingnya Administrasi Keuangan dalam Sekolah. Padang: UNP
PRESS. hal. 4-5.
8
(peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk
mengurangi ketidakpastian masa depan.
b. Arti Perencanaan Sekolah/RPS. Perencanaan sekolah adalah suatu
proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang
tersedia.RPS adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di
masa depan dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan sekolah
yang telah ditetapkan.
c. Tujuan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). RPS disusun
dengan tujuan untuk: (1) menjamin agar perubahan/tujuan sekolah
yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang
tinggi dan resiko yang kecil; (2) mendukung koordinasi antar pelaku
sekolah; (3) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antar pelaku sekolah, antarsekolah dan dinas pendidikan
kabupaten/kota, dan antar waktu.
d. Sistem Perencanaan Sekolah (SPS). Sistem Perencanaan Sekolah
adalah satu kesatuan tata cara perencanaan sekolah untuk meng-
hasilkan rencana-rencana sekolah (RPS) dalam jangka panjang,
jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara sekolah dan masyarakat (diwakili oleh komite
sekolah).
e. Tahap-tahap Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS),
mencakup: (a) Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah; (b)
Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan
sekolah saat ini (IPS); (c) Memformulasikan pendidikan yang
diharapkan di masa mendatang; (d) Mencari kesenjangan antara butir
2 & 3; (e) Menyusun rencana strategis; (f) Menyusun rencana
tahunan; (g) Melaksanakan rencana tahunan; dan (h) Memonitor dan
mengevaluasi.
2. Penyusunan RKAS
Tujuan penyusunan RKAS
9
a. Memberikan arah yang jelas terhadap program sekolah.
b. Merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah di masa yang akan datang.
c. Menjamin tercapainya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi pendanaan
pada kegiatan-kegiatan sekolah.
d. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
e. Mengoptimalakan partisipasi warga sekolah dan masyarakat dan hal
dukungan dan pengawasan.
f. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat beserta
hal dukungan financial.
g. Menjamin tercapainya penggunaan sumber dana secara efisien,
efektif, berkeadilan, dan berkesinambungan.
10
d. Menentukan kesenjangan antara situasi sekolah saat ini dan yang
diharapkan satu tahun kedepan.
e. Merumuskan tujuan sekolah selama satu tahun ke depan (disebut
juga dengan sasaran atau tujuan situasional satu tahun).
f. Mengidentifikasi fungsi-fungsi atau urusan-urusan sekolah untuk dikaji
tingkat kesiapannya.
g. Melakukan analisis SWOT.
h. Merumuskan dan mengidentifikasi alternatif langkah-langkah
pemecahan persoalan.
i. Menyusun rencana program.
j. Menentukan tonggak-tonggak kunci keberhasilan/output apa dan
kapan dicapai.
k. Menyusun rencana biaya (besar dana, alokasi, sumber dana).
l. Menyusun rencana pelaksanaan program.
m. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi.
n. Membuat jadwal pelaksanaan program.
o. Menentukan penanggungjawab program/kegiatan.
3. Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah
Tanggung jawab yang paling penting dari menajer sekolah terhadap
pemerintah, dan juga terhadap komite sekolah, masyarakat, serta guru-guru
adalah laporan mengenai kondisi keungan sekolah. Penerimaan dan
pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
secara rutin oleh manajer sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari orang tua
peserta didik dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai
dengan sumber dana. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang
berasal dari usaha mandiri sekolah dilakukan lainnya. Laporan
pertanggungjawaban keuangan ini penting, agar pemerintah atau masyarakat
pemberi dana tahu untuk apa saja uang yang telah diberikan ke sekolah
dimanfaatkan, apakah kegiatan yang didukung oleh dana tersebut terlaksana
atau terimplementasikan sebagaimana yang direncanakan, serta bagaimana
11
hasil kegiatan yang didukung oleh dana tersebut, dan bagaimana dampaknya
terhadap pelaksanaan tugas utama sekolah, yaitu pembelajaran peserta didik.
4. Perencanaan dan Pembuatan Anggaran
Di dalam membuat perencanaan keuangan sekolah, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan:
a. Perencanaan keuangan sekolah harus disesuaikan dengan rencana
pengembangan sekolah, baik jangka panjang, jangka menengah, dan
jangka pendek.
b. Perencanaan keuangan sekolah harus komprehensif, artinya adalah
perencanaan keuangan sekolah harus mencakup semua sumber
keuangan yang ada, dan aktifitas sekolah yang akan dilakukan. dalam
hal ini yang harus dilakukan adalah menganalisis semua program
kegiatan dan prioritasnya, menganalisis dana yang ada dan yang
mungkin bisa diadakan dari berbagai sumber pendapatan, dan dari
berbagai kegiatan.
c. Perencanaan keuangan sekolah harus seimbang antara pengerluaran
dengan pemasukan, jangan sampai pengeluaran lebih besar dari
pemasukan.12
12 Lamatenggo Arwildayanto & Sumar W. T. 2017. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan.
Bandung: Widya Padjajaran.
13 Nur Saidah. 2020. Proses Administrasi Sarana Dan Prasarana. Padang: Universitas Negeri Padang. hal:
1–20. https://osf.io/vmbzq/download/?format=pdf
12
bersangkutan, fasilitas pendidikan akan berperan positif. Dapat disimpulkan bahwa
administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah keseluruhan prosedur yang
disengaja, direncanakan, dan diupayakan dengan sungguh-sungguh, serta
pengembangan objek pendidikan yang berkelanjutan.
14 Ellong, T. A. 2018. Manajemen Sarana Dan Prasarana di Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Iqra’.
Vol. 11, No. 1. https://Doi.Org/10.30984/Jii.V11i1.574
13
F. Proses Administrasi Sarana Prasarana
Proses administrasi sarana dan prasarana pendidikan yang akan dibahas
di sini berkaitan erat dengan: perencanaan, pengadaan, penggunaan, inventarisasi,
pemeliharaan dan penghapusan.15
15 Udin & Sutisna. 2020. Kurikulum Terpadu Berbasis Nilai-Nilai Islami. Paedagogie: Jurnal Pendidikan Dan
Studi Islam. Vol. 1, No.1. https://Doi.Org/10.52593/Pdg.01.1.01
14
karena sudah diatur oleh pemerintah dan setiap sekolah harus bisa
mempertanggungjawabkannya kepada negara/masyarakat/pengguna.
5. Pemeliharaan. Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan dilakukan agar setiap
sarana dan prasarana itu senantiasa siap pakai dalam proses/kegiatan belajar
mengajar.
6. Penghapusan. Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan
pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan serta pembahasan yang saya paparkan dapat disimpulkan bahwa:
16
B. Saran
Penyusun makalah ini hanya manusia yang memiliki keterbatasan ilmunya, yang
hanya mengandalkan buku referensi dan rujukan yang telah ada saja. Oleh karena itu,
penyusun menyarankan agar para pembaca yang ingin mendalami masalah
Pentingnya Administrasi Keuangan dan Sarana Prasarana dalam Lembaga
Pendidikan ini, diharapkan agar setelah membaca makalah ini, kemudian membaca
sumber-sumber lain yang lebih komplit, yang tidak hanya sebatas membaca makalah
ini saja.
Saya sadar bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar saya bisa menjadikan
saran tersebut sebagai pedoman dikesempatan mendatang.
17
DAFTAR PUSTAKA
iii