Sem. III/T.BIO 1
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Puja dan puji syukur kita ucapkan serta hadiahkan kepada Allah SWT karena atas
rahmat, berkah, dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan bagi penulis sebagai
penyusun makalah untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dan tidak lupa
pula shalawat serta salam kita hadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
Wassalam semoga kita mendapat syafa’atnya di hari kiamat kelak.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Inovasi Pendidikan yang diampu oleh
ibu Rohani, S. Ag, M. Pd. Dan dengan dibuatnya tugas ini diharapkan pembaca dapat
mengetahui lebih jauh dan mendalam tentang materi yang berjudul “Menuju Otonomi pada
Tingkat Sekolah”. Mengenai penjelasan dan pemaparan lebih lanjut dijelaskan dalam bagian
pembahasan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Dan penulis mengucapkan terima kasih banyak
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik
yang membangun dengan sangat terbuka kami terima untuk meningkatkan kualitas dari
makalah ini.
Kelompok 3
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
sekolah dan masyarakat. Akan tetapi, di sekolah dasar dan menengah belum berjalan sesuai
dengan yang dikehendaki sebagaimana pelaksanaan school based management yakni
otonomi sekolah, pengambilan keputusan partisipasi, untuk mencapai mutu sasaran
sekolah. Praktik school based management yang sesungguhnya (sesuai dengan konsep)
perlu dilaksanakan pada semua sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah.
1) Untuk mengetahui definisi atau pengertian dari otonomi pada tingkat sekolah.
2) Untuk mengetahui prinsip otonomi pada tingkat sekolah.
3) Untuk mengetahui manfaat otonomi pada tingkat sekolah.
4) Untuk mengetahui cara mengimplementasikan otonomi pada tingkat sekolah
sebagai upaya penyelenggaraan pendidikan yang efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hasbullah. (2006). Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hal: 76.
3
maupun ancaman yang dihadapinya. Dengan demikian perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan harus melibatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan.
2
Depdiknas. (2001). Manajemen Berbasis Sekolah untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Hal: 4.
3
Ibid. Hal: 6.
4
j. Pendidikan untuk semua, artinya semua anak memiliki hak memperoleh pendidikan
yang sama.
Di dalam pelaksanaan otonomi pendidikan sebaiknya memperhatikan prinsip-prinsip
tersebut agar proses pelaksanaan otonomi sekolah di dalam penyelenggaraan pendidikan
dapat berjalan dengan sesuai rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.
4
Sri Diana Putri. Rusdinal. Hade Afriansyah. (2019). Peningkatan Mutu Pendidikan Di Era Otonomi Pendidikan.
Padang.
5
Ade Cahyana. (2010). Upaya Peningkatan Mutu Sekolah Melalui Otonomi Satuan Pendidikan. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 16. No. 2.
5
c. Meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah
untuk meningkatkan mutu sekolah.
Jadi, otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya dengan
mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan serta agar sekolah lebih tanggap
terhadap kebutuhan masyarakat setempat.
6
Anastasia Dewi Anggraeni. (2016). Pelaksanaan Otonomi Sekolah Di Dalam Upaya Penyelenggaraan
Pendidikan Yang Efektif. Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. 3. No. 2.
7
Rivai, Veithzal. Sylviana Murni. (2009). Education Management. Jakarta.
8
Agus Wibowo. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
6
Jadi, dapat disimpulkan bahwa agar pendidikan berjalan dengan efektif maka harus
meningkatkan mutu pendidikannya dengan cara memaksimalkan penerapan otonomi suatu
lembaga pendidikan atau sekolah dengan (1) menjaga kualitas layanan terhadap masyarakat
dengan menerima kritik dan saran dari masyarakat dan wali siswa; (2) mengawasi
pelaksanaan program kegiatan; (3) melalukan perbaikan terus menerus; (4) membuat
kebijakan - kebijakan, seperti kedisiplinan dalam kehadiran dan berpakaian; (5)
memberlakukan sistem reward and punishment dan (6) menjaga hubungan baik antara
sekolah dengan masyarakat.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan serta pembahasan yang kami paparkan dapat disimpulkan bahwa
otonomi sekolah adalah kewenangan sekolah untuk mengatur dan mengurus kepentingan
warga sekolah menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi warga sekolah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Hal-hal yang diotonomikan adalah yang secara langsung
berpengaruh kepada siswa. Adapun prinsip-prinsip otonomi pada tingkat sekolah yaitu
keterbukaan, kebersamaan, berkelanjutan, menyeluruh, pertanggungjawaban, demokratis,
kemandirian, berorientasi pada mutu, pencapaian standar pelayanan minimal secara total,
dan pendidikan untuk semua. Manfaat dari otonomi pada tingkat sekolah yaitu sangat
berguna sekali dalam meningkatkan kepuasan kerja tenaga pendidikan, efisien menajemen,
dan juga dapat menciptakan kbijakan-kebijakan yang konkret dalam sistem pendidikan.dan
juga dengan adanya otonomi pendidikan kita dapat mempergunakan sumber daya secara
optimal dan juga dapat mengelola sistem pendidikan dengan kebudayaan yang ada , jadi
banyak sekali manfaat dari otonomi pendidikan dalam meningktakan mutu pendidikan.
Implementasi otonomi pada tingkat sekolah sebagai upaya penyelenggaraan pendidikan
yang efektif dapat dilakukan dengan (1) proses belajar mengajar, (2) perencanaan dan
evaluasi program sekolah, (3) pengelolaan kurikulum, (4) pengelolan ketenagaan, (5)
pengelolan peralatan dan perlengkapan, (6) pengelolaan keuangan, (7) pelayanan peserta
didik, (8) hubungan sekolah masyarakat, dan (9) pengelolaan iklim sekolah.
3.2. Saran
Penyusun makalah ini hanya manusia yang memiliki keterbatasan ilmunya, yang hanya
mengandalkan buku referensi dan rujukan yang telah ada saja. Oleh karena itu, penyusun
menyarankan agar para pembaca yang ingin mendalami masalah Menuju Otonomi pada
Tingkat Sekolah ini, diharapkan agar setelah membaca makalah ini, kemudian membaca
sumber-sumber lain yang lebih komplit, yang tidak hanya sebatas membaca makalah ini
saja.
8
Kami sadar bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami bisa menjadikan saran tersebut
sebagai pedoman di kesempatan mendatang.
9
DAFTAR PUSTAKA
III