Anda di halaman 1dari 13

“MENUJU OTONOMI PADA TINGKAT SEKOLAH’’

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan

Dosen Pengampu : Rohani, S. Ag, M. Pd

Sem. III/T.BIO 1

Disusun Oleh :

Kelompok 3

➢ Bunga Supandi (0310213025)


➢ Neska Fadillah (0310213037)
➢ Salwa Yurinanda Lubis (0310213029)
➢ Yassir Ni’ma Rangga Wiryawan (0310212035)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puja dan puji syukur kita ucapkan serta hadiahkan kepada Allah SWT karena atas
rahmat, berkah, dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan bagi penulis sebagai
penyusun makalah untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dan tidak lupa
pula shalawat serta salam kita hadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
Wassalam semoga kita mendapat syafa’atnya di hari kiamat kelak.

Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Inovasi Pendidikan yang diampu oleh
ibu Rohani, S. Ag, M. Pd. Dan dengan dibuatnya tugas ini diharapkan pembaca dapat
mengetahui lebih jauh dan mendalam tentang materi yang berjudul “Menuju Otonomi pada
Tingkat Sekolah”. Mengenai penjelasan dan pemaparan lebih lanjut dijelaskan dalam bagian
pembahasan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Dan penulis mengucapkan terima kasih banyak
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik
yang membangun dengan sangat terbuka kami terima untuk meningkatkan kualitas dari
makalah ini.

Medan, 18 November 2022

Kelompok 3

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................. .................................................................................... I


DAFTAR ISI................................. .................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ....... .................................................................................... 2

1.3. Tujuan Penulisan ......... .................................................................................... 2


BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Otonomi pada Tingkat Sekolah ..................................................... 3

2.2. Prinsip-Prinsip Otonomi pada Tingkat Sekolah .............................................. 4

2.3. Manfaat Otonomi pada Tingkat Sekolah ......................................................... 5

2.4. Implementasi Otonomi pada Tingkat Sekolah sebagai Upaya Penyelenggaraan

Pendidikan yang Efektif................................................................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ................. .................................................................................... 8

3.2. Saran ........................... .................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................... .................................................................................... III

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Indonesia sangat mendambakan manusia-manusia yang bersumber-daya tinggi
(berkualitas) yaitu manusia yang berperilaku bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu dan
bermanfaat, beramal ilmiah dan berteknologi. Berbicara tentang sumber daya manusia,
pendidikan merupakan wadah yang tepat di dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Konsekuensinya, pembangunan di bidang pendidikan mutlak diutamakan dan
dioptimalkan. Prioritas pembangunan pendidikan harus dimulai dari sekolah dasar dan
menengah. Sekolah dasar dan menengah merupakan satuan pendidikan yang membekali
dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat mengikuti pendidikan pada jenjang
berikutnya. Namun pendidikan nasional kita baik sekolah negeri maupun swasta, memiliki
sejumlah masalah yang salah satunya adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap
jenjang pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah.
Implementasi konsep otonomi daerah telah membawa Indonesia menjadi “negara baru”
dengan berbagai perubahan dari kondisi sebelumnya. Pemerintahan daerah yang dulu
hanya menunggu konsep pembangunan dari pusat, kini telah mengubah diri dengan
mengupayakan kreativitas tinggi untuk dapat berdiri sendiri sebagai daerah yang otonom.
Hal ini berdampak pula pada otonomi sekolah. Dengan digulirkannya otonomi daerah,
berdasarkan UU No. 22 dan 25 tahun 1999, tentang otonomi daerah yaitu pelimpahan
wewenang yang diberikan pusat terhadap daerah, dan perimbangan keuangan antara pusat
dan daerah. Sekolah yang tadinya berdimensi pola-pola manajemen lama sekarang menjadi
pola manajemen baru. Kewenangan sekolah kini bernuansa otonomi dan demokratis.
Sekolah akan memiliki suatu kewenangan lebih besar dalam pengelolaan lembaganya.
Tadinya kewenangan bersifat terpusat sekarang partisipatif. Hal ini membuka peluang bagi
masyarakat untuk ikut aktif berpartisipasi.
Sejalan dengan reformasi pendidikan yang dikaitkan adanya Undang-undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah pusat dan daerah, pemerintah
mempunyai kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang pendidikan
baik negeri maupun swasta dengan pendekatan peningkatan mutu pendidikan berbasis

1
sekolah dan masyarakat. Akan tetapi, di sekolah dasar dan menengah belum berjalan sesuai
dengan yang dikehendaki sebagaimana pelaksanaan school based management yakni
otonomi sekolah, pengambilan keputusan partisipasi, untuk mencapai mutu sasaran
sekolah. Praktik school based management yang sesungguhnya (sesuai dengan konsep)
perlu dilaksanakan pada semua sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah.

1.2. Rumusan Masalah

1) Apa definisi atau pengertian dari otonomi pada tingkat sekolah?


2) Apa saja prinsip otonomi pada tingkat sekolah?
3) Apa saja manfaat otonomi pada tingkat sekolah?
4) Bagaimana implementasi otonomi pada tingkat sekolah sebagai upaya
penyelenggaraan pendidikan yang efektif?

1.3. Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui definisi atau pengertian dari otonomi pada tingkat sekolah.
2) Untuk mengetahui prinsip otonomi pada tingkat sekolah.
3) Untuk mengetahui manfaat otonomi pada tingkat sekolah.
4) Untuk mengetahui cara mengimplementasikan otonomi pada tingkat sekolah
sebagai upaya penyelenggaraan pendidikan yang efektif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Otonomi pada Tingkat Sekolah


Kata otonomi atau autonomy berasal dari Bahasa Yunani autos yang berarti sendiri, dan
nomos yang berarti hokum atau aturan. Menurut Hasbullah, otonomi pada tingkat sekolah
yaitu: “Kewenangan sekolah untuk mengatur dan mengurus kepentingan warga sekolah
menurut prakarsa sendiri, berdasarkan aspirasi warga sekolah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan pendidikan nasional yang berlaku”.1

Otonomi Sekolah adalah kewenangan sekolah untuk mengatur dan mengurus


kepentingan warga sekolah menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi warga sekolah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal-hal yang diotonomikan adalah yang
secara langsung berpengaruh kepada siswa. Otonomi sekolah sebagai keputusan-keputusan
yang dibuat di tingkat sekolah sesuai dengan suatu kerangka garis pedoman dan kebijakan
lokal dan nasional. Otonomi sekolah harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Maksudnya pelaksanaan otonomi sekolah bisa dipertanggungjawabkan sebagai
konsekuensi pemberian hak dan kewenangan kepada sekolah. Tugas dan tanggung jawab
yang diberikan kepada sekolah harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar tujuan
pemberian pendidikan tercapai. Tujuan pemberian otonomi sekolah tak lepas dari tujuan
pemberian otonomi daerah, yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat
yang semakin baik, pengembangan kehidupan yang demokratis, berkeadilan, dan
pemerataan, serta pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar
daerah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Realisasi otonomi dalam pendidikan diberikan kepada penyelenggara pendidikan, yaitu


sekolah. Sekolah merupakan sebuah sistem yang memiliki berbagai perangkat dan unsur
yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga kewenangan penyelenggaraan otonomi di
bidang pendidikan adalah pada sekolah. Dengan demikian sekolah merupakan organisasi
penyelenggara pendidikan yang langsung berhubungan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders). Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang

1
Hasbullah. (2006). Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hal: 76.

3
maupun ancaman yang dihadapinya. Dengan demikian perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan harus melibatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan.

Otonomi pengelolaan sekolah mengandung arti bahwa sekolah diberi keleluasaan


dalam mengelola sumber dayanya sesuai dengan prioritas kebutuhan Sekolah bersama
masyarakat. Dalam hal ini masyarakat berperan membantu dan mengontrol
penyelenggaraan pendidikan dalam kerangka kebijakan nasional. Pemberian otonomi
kepada sekolah merupakan upaya menampilkan kemandirian sekolah melalui
pemberdayaan semua potensi yang tersedia guna meningkatkan mutu pendidikan.2

2.2. Prinsip-Prinsip Otonomi pada Tingkat Sekolah


Di dalam pelaksanaan otonomi sekolah terdapat prinsip-prinsip otonomi sekolah,
sebagai berikut:3
a. Keterbukaan, artinya otonomi sekolah dilakukan secara terbuka dengan sumber daya
manusia di sekolah dan masyarakat.
b. Kebersamaan, artinya otonomi sekolah dilakukan bersama oleh sekolah dan
masyarakat.
c. Berkelanjutan, artinya otonomi sekolah dilakukan secara berkelanjutan tanpa
dipengaruhi pergantian pimpinan sekolah.
d. Menyeluruh, artinya otonomi sekolah yang disusun hendaknya mencakup semua
komponen yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan.
e. Pertanggungjawaban, artinya pelaksanaan otonomi sekolah dapat
dipertanggungjawabkan ke masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Demokratis, artinya keputusan yang diambil dalam otonomi sekolah hendaknya
dilaksanakan atas dasar musyawarah antar komponen sekolah dan masyarakat.
g. Kemandirian sekolah, artinya sekolah memiliki prakarsa, inisiatif, dan inovatif dalam
kerangka pencapaian tujuan pendidikan.
h. Berorientasi pada mutu, artinya berbagai upaya yang dilakukan selalu didasarkan pada
peningkatan mutu.
i. Pencapaian standar pelayanan minimal secara total, artinya bertahap dan
berkelanjutan.

2
Depdiknas. (2001). Manajemen Berbasis Sekolah untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Hal: 4.
3
Ibid. Hal: 6.

4
j. Pendidikan untuk semua, artinya semua anak memiliki hak memperoleh pendidikan
yang sama.
Di dalam pelaksanaan otonomi pendidikan sebaiknya memperhatikan prinsip-prinsip
tersebut agar proses pelaksanaan otonomi sekolah di dalam penyelenggaraan pendidikan
dapat berjalan dengan sesuai rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.

2.3. Manfaat Otonomi pada Tingkat Sekolah


Otonomi sekolah sangat berguna sekali dalam meningkatkan kepuasan kerja tenaga
pendidikan, efisien menajemen, dan juga dapat menciptakan kbijakan-kebijakan yang
konkret dalam sistem pendidikan.dan juga dengan adanya otonomi pendidikan kita dapat
mempergunakan sumber daya secara optimal dan juga dapat mengelola sistem pendidikan
dengan kebudayaan yang ada , jadi banyak sekali manfaat dari otonomi pendidikan dalam
meningktakan mutu pendidikan.4 Manfaat dari otonomi sekolah juga dapat meyakinkan
bahwa dana masyarakat dipergunakan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan
dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan jika mungkin untuk menyajikan
informasi mengenai apa yang sudah dikerjakan. Untuk itu, setiap sekolah harus
memberikan laporan pertanggung jawaban dan mengkomunikasikannya kepada orang
tua/masyarakat dan pemerintah, serta melaksanakan kaji ulang secara komprehensif
terhadap pelaksanaan program prioritas sekolah dalam proses peningkatan mutu.5

Menurut Direktorat SLTP Depdiknas (2002), secara khusus tujuan implementasi


Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah:

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kemandirian, fleksibilitas,


partisipasi, keterbukaan, kerja sama, akuntabilitas, sustainabilitas, dan inisiatif sekolah
di dalam mengelola, memanfaatkan, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan


pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.

4
Sri Diana Putri. Rusdinal. Hade Afriansyah. (2019). Peningkatan Mutu Pendidikan Di Era Otonomi Pendidikan.
Padang.
5
Ade Cahyana. (2010). Upaya Peningkatan Mutu Sekolah Melalui Otonomi Satuan Pendidikan. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 16. No. 2.

5
c. Meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah
untuk meningkatkan mutu sekolah.

d. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah dalam meningkatkan kualitas


pendidikan.6

Jadi, otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya dengan
mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan serta agar sekolah lebih tanggap
terhadap kebutuhan masyarakat setempat.

2.4. Implementasi Otonomi pada Tingkat Sekolah sebagai Upaya Penyelenggaraan


Pendidikan yang Efektif
Otonomi sekolah memberikan wewenag yang besar dalam mengelola sekolah, sehingga
sekolah akan lebih mandiri. Dengan mandirinya sekolah, diharapkan sekolah dapat
mengembangkan programprogram yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang
dimiliki.7 Kehadiran Manajemen Berbasis Sekolah diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan sistem pendidikan pendidikan yang telah ada, sebelumnya sekolah
diwajibkan mengikuti sistem pendidikan terpusat/ sentralisasi. Hal ini menyebabkan
ketidakselarasan antara sistem pendidikan dengan tuntutan ataupun kebutuhan yang
diperlukan masyarakat. Penerapan MBS menjadikan sekolah lebih mandiri dan dapat
mengembangkan sekolah berdasarkan program pendidikan yang sesuai dengan potensi dan
kebutuhan masyarakat di sekitarnya.

Implementasi otonomi pada tingkat sekolah sebagai upaya penyelenggaraan pendidikan


yang efektif dapat dilakukan dengan (1) proses belajar mengajar, (2) perencanaan dan
evaluasi program sekolah, (3) pengelolaan kurikulum, (4) pengelolan ketenagaan, (5)
pengelolan peralatan dan perlengkapan, (6) pengelolaan keuangan, (7) pelayanan peserta
didik, (8) hubungan sekolah masyarakat, dan (9) pengelolaan iklim sekolah.8

6
Anastasia Dewi Anggraeni. (2016). Pelaksanaan Otonomi Sekolah Di Dalam Upaya Penyelenggaraan
Pendidikan Yang Efektif. Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. 3. No. 2.
7
Rivai, Veithzal. Sylviana Murni. (2009). Education Management. Jakarta.
8
Agus Wibowo. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

6
Jadi, dapat disimpulkan bahwa agar pendidikan berjalan dengan efektif maka harus
meningkatkan mutu pendidikannya dengan cara memaksimalkan penerapan otonomi suatu
lembaga pendidikan atau sekolah dengan (1) menjaga kualitas layanan terhadap masyarakat
dengan menerima kritik dan saran dari masyarakat dan wali siswa; (2) mengawasi
pelaksanaan program kegiatan; (3) melalukan perbaikan terus menerus; (4) membuat
kebijakan - kebijakan, seperti kedisiplinan dalam kehadiran dan berpakaian; (5)
memberlakukan sistem reward and punishment dan (6) menjaga hubungan baik antara
sekolah dengan masyarakat.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan serta pembahasan yang kami paparkan dapat disimpulkan bahwa
otonomi sekolah adalah kewenangan sekolah untuk mengatur dan mengurus kepentingan
warga sekolah menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi warga sekolah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Hal-hal yang diotonomikan adalah yang secara langsung
berpengaruh kepada siswa. Adapun prinsip-prinsip otonomi pada tingkat sekolah yaitu
keterbukaan, kebersamaan, berkelanjutan, menyeluruh, pertanggungjawaban, demokratis,
kemandirian, berorientasi pada mutu, pencapaian standar pelayanan minimal secara total,
dan pendidikan untuk semua. Manfaat dari otonomi pada tingkat sekolah yaitu sangat
berguna sekali dalam meningkatkan kepuasan kerja tenaga pendidikan, efisien menajemen,
dan juga dapat menciptakan kbijakan-kebijakan yang konkret dalam sistem pendidikan.dan
juga dengan adanya otonomi pendidikan kita dapat mempergunakan sumber daya secara
optimal dan juga dapat mengelola sistem pendidikan dengan kebudayaan yang ada , jadi
banyak sekali manfaat dari otonomi pendidikan dalam meningktakan mutu pendidikan.
Implementasi otonomi pada tingkat sekolah sebagai upaya penyelenggaraan pendidikan
yang efektif dapat dilakukan dengan (1) proses belajar mengajar, (2) perencanaan dan
evaluasi program sekolah, (3) pengelolaan kurikulum, (4) pengelolan ketenagaan, (5)
pengelolan peralatan dan perlengkapan, (6) pengelolaan keuangan, (7) pelayanan peserta
didik, (8) hubungan sekolah masyarakat, dan (9) pengelolaan iklim sekolah.

3.2. Saran
Penyusun makalah ini hanya manusia yang memiliki keterbatasan ilmunya, yang hanya
mengandalkan buku referensi dan rujukan yang telah ada saja. Oleh karena itu, penyusun
menyarankan agar para pembaca yang ingin mendalami masalah Menuju Otonomi pada
Tingkat Sekolah ini, diharapkan agar setelah membaca makalah ini, kemudian membaca
sumber-sumber lain yang lebih komplit, yang tidak hanya sebatas membaca makalah ini
saja.

8
Kami sadar bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami bisa menjadikan saran tersebut
sebagai pedoman di kesempatan mendatang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Dewi, Anastasia. (2016). Pelaksanaan Otonomi Sekolah Di Dalam Upaya


Penyelenggaraan Pendidikan Yang Efektif. Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. 3. No. 2.
Cahyana, Ade. (2010). Upaya Peningkatan Mutu Sekolah Melalui Otonomi Satuan Pendidikan.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 16. No. 2.
Depdiknas. (2001). Manajemen Berbasis Sekolah untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Hasbullah. (2006). Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Putri, Diana, Sri. dkk. (2019). Peningkatan Mutu Pendidikan Di Era Otonomi Pendidikan.
Padang.
Rivai, Veithzal. Sylviana Murni. (2009). Education Management. Jakarta.
Wibowo, Agus. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.

III

Anda mungkin juga menyukai