Anda di halaman 1dari 13

KONSEP SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

OLEH :
KELOMPOK 1

Reski Suci Muliyanti


Santi

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT bahwa dengan Rahmat dan
Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Konsep Sistem
Pendidikan Nasional” sebagai tugas mata kuliah Dasar – Dasar Pendidikan.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat
memenuhi tugas yang Dosen berikan serta dapat menjadi nilai untuk penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, Oleh sebab
itu penulis menerima kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan bagi penulis
untuk masa yang akan datang.

Kendari, 21 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
2.1 Pengertian Sistem Pendidikan dan sistem Pendidikan Nasional ............. 3
2.2 Batasan-Batasan Pendidikan Menurut Fungsinya .................................... 4
2.3 Unsur – Unsur Pendidikan Nasional ........................................................ 5
2.4 Konsep Pendidikan Nasional ................................................................... 6
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 8
3.2 Saran......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan kita membentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia diantaranya adalah untuk mencerdasakan kehidupan
bangsa. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang dapat bangkit di dalam
menghadapi berbagai kesulitan. Kenyataanya dewasa ini bangsa Indonesia sedang
dilanda dan masih berada di tengah-tengah krisis yang menyeluruh, termasuk di
dalam bidnag pendidikan. Sesungguhnya semenjak jaman perjuangan kemerdekaan
dahulu, para pejuang serta perintis kemerdekaan telah menyadari bahwa pendidikan
merupakan faktor yang sangat vital dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Tujuan Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokraris serta bertanggung jawab.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sistem pendidikan dan sistem pendidikan nasional?
2. Bagaimakah batasan-batasan pendidikan menurut fungsinya?
3. Apa saja unsur-unsur pendidikan?
4. Bagaimana konsep pendidikan nasional?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengertian sistem pendidikan dan sistem pendidikan nasional
2. Mengetahui batasan-batasan pendidikan menurut fungsinya
3. mengetahui unsur-unsur pendidikan
4. mengetahui konsep pendidikan nasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pendidikan dan Sistem Pendidikan Nasional


Sistem berasal dari bahasa Yunani yang berarti hubungan fungsional yang
teratur antara unit-unit komponen-komponen. Tatang M. Arifin mengemukakan
pengertian sistem sebagai suatu keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagian yang
satu dengan lainnya saling berhubungan secara teratur untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan menurut Banathy, sistem merupakan suatu organisme sintetik yang
dirancang secara sengaja, terdiri atas komponen-komponen yang saling terkait dan
saling berinteraksi yang dimanfaatkan agar berfungsi secara terintegrasi untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. (Kadir & dkk, 2012).
Dalam pengertian umum, sistem pendidikan merupakan suatu strategi atau
cara yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di
dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat. Setiap sistem
pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari semua komponen atau bagian-
bagiannya adalah diarahkan untuk tercapainya tujuan tersebut. Karena itu, proses
pendidikan merupakan sebuah sistem, yang disebut sebagai sistem pendidikan.
Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 3, sistem pendidikan
nasional adalah keseuruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Menurut Abdul Kadir dkk,
sisdiknas dirumuskan dengan misi utama dapat memberi pendidikan dasar bagi
setiap warga negara Republik Indonesia. Hal ini bertujuan supaya tiap-tiap warga
negara memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar.
Kemampuan dasar tersebut meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung
serta mampu menggunakan bahasa Indonesia yang diperlukan oleh setiap warga
negara untuk dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

3
2.2 Batasan-Batasan Pendidikan Menurut Fungsinya
Batasan-batasan pendidikan menurut fungsinya dibagi menjadi beberapa
bagian, antara lain.
1. Proses Transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya pendidikan diartikan sebagai kegiatan
pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal-hal yang perlu
ditransformasikan misalnya bahasa sehari-hari, kebiasaan menerima tamu,
makanan sehari-hari, proses perkawinan, dan lain - lain. Ada tiga bentuk
transformasi budaya antara lain nilai-nilai budaya yang cocok atau sesuai untuk
diteruskan, kejujuran dan tanggung jawab.

2. Proses Pembentukan Pribadi


Pendidikan dikatakan sebagai kegiatan yang sistematis dan terarah. Oleh
karena itu dapat berlangsung dalam semua situasi dan kondisi, disemua lingkungan
yang saling mengisi (rumah, sekolah, masyarakat).

3. Proses Menyiapkan Warga Negara


Suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik menjadi warga
negara yang baik.

4. Proses Penyiapan Tenaga Kerja


Penyiapan tenaga kerja industry kompeten diantaranya pendidikan vokasi
industry berbasis kompetensi, pelatihan industry, pemagangan industri dan
penempatan kerja dan sertifikasi kompetensi wajib.

5. Definisi Pendididkan Menurut GBHN


GBHN 1988 (BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan
nasional sebagai berikut: pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan
bangsa Indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945
diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan
pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

4
2.3 Unsur – Unsur Pendidikan Nasional
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Suatu usaha pendidikan menyangkut beberapa unsur pokok di antaranya sebagai
berikut:
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik)
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Oleh karena itu peserta didik
adalah subjek atau pribadi yang otonom yang ingin diakui keberadaannya.
2. Orang yang membimbing (pendidik)
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasarannya adalah peserta didik. Peserta didik mengalami
pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Oleh karena itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah
orang tua, guru , pemimpin program pembelajaran, latihan dan masyarakat.
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Pada dasarnya interaksi ini adalah sebuah komunikasi timbal balik antara
peserta didik dan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Untuk mencapai
tujuan pendidikan secara optimal maka perlu melalui proses komunikasi intensif
dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
a. Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan
ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara
khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan
efektifitas penggunannya.
b. Tempat peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut dengan tri pusat pendidikan
yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
c. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
d. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)

5
e. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan
pendidikan)

2.4 Konsep Pendidikan Nasional


Pendidikan bagi manusia menjadi penting sebagai upaya untuk melakukan
proses yang terencana dan berkesinambungan sebagai dasar untuk mengembangkan
potensi dan hakikat kemanusiaannya. Pendididkan di selenggarakan sebagai suatu
proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik. Pendidikaan bukan hanya
berlangsung di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat kuliah kita.
Pendidikan akan di mulai setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia
meninggal dunia, sepanjang hidup ia akan mampu menerima pengaruh pengaruh
yang posistif. Oleh karena itu proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga
, sekolah dan masyarakat.
Manusia hidup di dalam lingkungan tertentu, di dalam lingkungannyalah
setiap orang memperoleh berbagai pengalaman yang turut berpengaruh terhadap
perkembangan pribadinya. Dalam arti luas semua pengalaman hidup yang
berpengaruh positif terhadap perkembangan pribadi seseorang adalah pendidikan.
Sebab itu dimana lingkungan seseorang hidup merupakan lingkungan pendidikan
baginya. Ada tiga jenis lingkungan pendidikan yaitu :
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan
seseorang sekaligus merupakan dasar kepribadian anak. Pendidikan anak di perolah
melalui interaksi antara orang tua dan anak.
Berbagai faktor yang terjadi dalam keluarga mempengaruhi kualitas hasil
pendidikan anak. Jenis keluarga, gaya kepemimpinan orang tua, kedudukan anak
dalam urutan anggota keluarga , fasilitas yang ada dalam keluarga, hubungan
keluarga dengan dunia luar status ekonomi orang tua akan mempengaruhi situasi
pendidikan anak. Yang pada akhirnya akan mempengaruhi pribadi anak.

6
2. Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga. Sekolah
merupakan lembaga tempat dimana terjadi sosialisasi yang kedua setelah keluarga,
sehingga mempengaruhi pri badi anak dan perkembangan sosialnya. Sekolah di
selenggarakan secara formal. Di sekolah anak akan belajar apa yang ada dalam
kehidupan dala kata lain sekolah harus mencerminkan kehidupan sekelilingnya.
Oleh karena itu sekolah tidak bisa di pisahkan dari kehidupan dan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan perkembangan budayanya. Materi yang di berikan di
sekolah berhungan langsung dengan pengembangan pribadi anak, berisikan nilai
moral, dan agama berhubungan langsung dengan pengembangan teknologi dan
sains serta pengembangan kecakapan kecakapan tertentu.

3. Masyarakat
Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang di
selenggarakan di luar keluarga dan sekolah. Philip H. Coombs (Uyoh Sadulloh
1994:65) mengemukakan beberapa bentuk pendidikan di masyarakat antara lain :
a. Program persamaan bagi mereka yang tidak pernah bersekolah atau putus
sekolah
b. Program pemberantasan buta huruf
c. Penitipan bayi dan penitipaan anak pra sekolah
d. Kelompok pemuda tani
e. Perkumpulan olahraga dan rekreasi
f. Kursus kursus ketrampilan

Pada masyarakat tradisional pendidikan cukup di laksanakan di lingkungan


keluarga dan masyarakat saja. Akan tetapi dalam masyarakat modern, keluarga
tidak dapat lagi memenuhi semua kebutuhan dan aspirasi pendidikan bagi anak
anaknya, baik menyangkut pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan untuk
melaksanakan perannya di dalam masyarakat. Dengan demikian sekolah dan
masyarakat berfungsi untuk melengkapi pendidikan yang tidak dapat di berikan
oleh keluarga. Keluarga di harapkan bekerja sama dan mendukung kegiatan
pendidiakn di sekolah dan di masyarakat.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam BAB II, Maka dapat disimpulkan bahwa:
1. sistem pendidikan merupakan suatu strategi atau cara yang akan di pakai
untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para
pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya
yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat. Berdasarkan UU RI
No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 3, sistem pendidikan nasional adalah
keseuruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. Menurut Abdul Kadir dkk, sisdiknas
dirumuskan dengan misi utama dapat memberi pendidikan dasar bagi setiap
warga negara Republik Indonesia.
2. Batasan-batasan pendidikan menurut fungsinya dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu proses transformasi budaya, proses pembentukan pribadi, proses
menyiapkan warga negara, proses penyiapan tenaga kerja
3. Suatu usaha pendidikan menyangkut beberapa unsur pokok yaitu: Subjek
yang dibimbing (peserta didik), Orang yang membimbing (pendidik),
Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif), Ke arah
mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
4. Pendididkan di selenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik. Pendidikaan bukan hanya berlangsung di
lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat kuliah kita. Pendidikan
akan di mulai setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia
meninggal dunia, sepanjang hidup ia akan mampu menerima pengaruh
pengaruh yang posistif. Oleh karena itu proses pendidikan akan berlangsung
dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.

8
3.2 Saran
Penulis Menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari
isi materi maupun cara penulisan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fatturrahman, dkk. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser

Harun Ahmad, Yunita Anas, Artifa Sorraya. 2020. Jendela Pengantar Pendidikan.
Jawa Barat: Goresan Pena

Ihsan,Fuad. 2008. Dasar Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Kusuma, Rahayu Pratiwi. Makalah Sistem Pendidikan Nasional


.http://rahayukusumapratiwi.blogspot.com/2013/01/makalah-sistem-
pendidikan-nasional.html. (diakses pada 21 November 2022)

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:


Rineka Cipta

Wahyono. Budi. Definisi dan Dasar Sistem Pendidikan Nasional


.http://www.pendidikanekonomi.com/2012/12/definisi-dan-dasar-sistem-
pendidikan.html. (diakses pada 21 November 2022)

10

Anda mungkin juga menyukai