Anda di halaman 1dari 9

Pengantar teori 

sastra

Kelas C
MUHAMMAD NUR ADIL
N1D122091

Jurusan Sastra Indonesia


Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Halu Oleo
Kendari
2022
Berita 1
Mayat yang Ditemukan di Bawah Jembatan Triping Kendari Diduga Sudah
10 Hari Meninggal
31 Oktober 2022 | 15.52 wita |Zonasultra.id

Penemuan mayat yang telah membusuk di kolong Jembatan Triping Kendari

Warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) digegerkan dengan penemuan


mayat yang telah membusuk di kolong Jembatan Triping Kendari yang terletak di
Jalan ZA Sugianto, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, pada Senin
(31/10/2022).

Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Kendari Kombes Pol M. Eka


Faturrahman membenarkan penemuan mayat itu. Ia menduga mayat tanpa
identitas tersebut sudah meninggal selama 10 hari.

“Kalau kami lihat sudah sekitar 10 hari lebih, karena sudah muncul belatung,
sekujur tubuhnya sudah membengkak dan bukan lagi membiru tapi sudah
menghitam,” ucapnya di Kendari.
Eka menjelaskan, berdasarkan observasi di TKP pihaknya juga menduga mayat
yang ditemukan memang tinggal di bawah kolong jembatan tersebut dan tidak
memiliki keluarga.
Selanjutnya, mayat tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk
dilakukan pemeriksaan forensik. Pihak Polresta Kendari juga akan melakukan
olah TKP untuk memastikan penyebab kematian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, mayat tersebut kali pertama ditemukan


oleh warga bernama Muhammad Suparjo dan adiknya saat memancing di area
tersebut. Ia mengira mayat tersebut adalah sebuah boneka, namun memiliki bau
tidak sedap yang disangkanya bau bangkai tikus. Mayat tersebut diduga berjenis
kelamin laki-laki dan saat ditemukan hanya mengenakan kolor. Di sekitarnya
ditemukan pula perabotan seperti kompor, piring, dan galon. (B)
Berita 2
Dua Orang Begal Dibekuk Polresta Kendari, Satu Pelaku Tenaga Honorer
Kebersihan
16:24 | 28 Oktober 2022 | Indosultra.com

Dua pelaku diamankan Buser 77 Polresta Kendari, pada Kamis (27/10/2022)

Dua pelaku begal di Kota Kendari berinisial MF (21) dan rekannya SU (20)
dibekuk Tim Gabungan Resintel Polresta Kendari di Lorong RM. Cici, Jalan
Mayjend S. Parman, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota
Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (27/10/2022).

Kapolresta Kendari Kombes Pol Muh. Eka Faturrahman mengungkapkan, bahwa


kedua pelaku ini melakukan aksi begal terhadap korban bernama Sudirman (45) di
Jalan Poros Chairil Anwar, Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puwatuu, Kota
Kendari pada Minggu (23/10/2022).

Awalnya korban hendak pulang dari rumah saudaranya di BTN Lalombaku,


namun saat di perjalanan tiba-tiba ada dua orang pelaku langsung mengayunkan
sebilah parang kepada korban. ” Korban sempat berteriak minta tolong kepada
warga namun pelaku masih tetap menganiaya, atas insiden itu korban mengalami
luka robek pada bagian telinga, Luka robek bagian pergelangan tangan. Lalu luka
robek bagian kaki, Luka gores bagian kaki kanan dan Luka robek bagian kepala,”
tutur Kombes Eka dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/10/2022).

Dari pengakuan pelaku, mereka sengaja melakukan penganiayaan dengan cara


membegal korban untuk tujuan menimbulkan keresahan masyarakat.

“Saat ini kedua pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Mako Polresta
Kendari guna proses hukum lebih lanjut,”jelas mantan Direktur Narkoba Polda
Sultra.

Atas perbuatan itu, kedua pelaku akan dijerat pasal pasal 351 KUHPidana tentang
penganiayaan dengan hukuman penjara 2 tahun paling lama 5 tahun. (b)
Berita 3
Pria di Kendari Ditemukan Tewas dalam Kamar Indekos, Sempat Minta Isi
Token Listrik
1 November 2022 | 09.38 Wita | Kendariinfo.com

Polisi saat melakukan pengamanan tempat jasad korban ditemukan

Seorang pemuda di Lorong Lapas 3, Jalan Kapten Pierre Tendean, Kelurahan


Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama
Kurniawan (29) ditemukan tewas di dalam kamar indekosnya, Senin
(31/10/2022).
Korban diketahui merupakan alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Kendari. Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman
mengungkapkan, sehari sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat
meminta bantuan temannya untuk mengisi token listrik.

“Sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, korban sempat meminta


tolong kepada temannya untuk mengisikan token listrik, karena korban sedang
sakit,” ungkap Eka dalam keterangan resminya.

Eka menuturkan, korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 19.00 WITA oleh
pemilik indekos bernama Zulkarnain.
“Awalnya pemilik indekos memeriksa keadaan rumah dan menemukan korban
sudah terbaring tidak bernyawa,” tuturnya.

Penyebab kematian korban sendiri belum diketahui pasti. Polisi yang tiba di lokasi
langsung mengamankan jasad korban dan melakukan olah tempat kejadian
perkara (TKP). Setelah itu jasad korban langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara
untuk dilakukan visum.
Berita 4
Penemuan Ular Piton Sepanjang 7 Meter Gegerkan Warga Desa Latompe
Muna Barat
23 September 2022 | 09.00 Wita | Kendariinfo.com

Ular sanca yang ditemukan sepanjang tujuh meter

Penemuan ular sanca atau Piton raksasa berukuran panjang hingga tujuh meter
gegerkan warga Desa Latompe, Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat pada
Rabu (21/9/2022).

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, terlihat sembilan orang warga
memikul ular Piton bermotif batik tersebut dalam keadaan mati.

Menurut keterangan Kepala Desa Latompe, La Ode Sugira, para petani yang
menemukan ular Piton itu langsung melumpuhkannya.

Ular itu didapati di areal hutan pada hari Rabu sekitar pukul 09.00 WITA, saat
pembukaan lahan kebun baru.
“Ular itu ditemukan sama warga bernama Pak La Densi, posisinya sedang dalam
posisi diam, melilitkan tubuhnya di semak-semak,” ungkap Sugira, Jumat
(23/9/2022).

Setelah itu, La Densi yang melihat ular itu kemudian berteriak memanggil rekan-
rekannya. Saat itu, dia dan delapan orang rekannya langsung melumpuhkan ular
itu.

Usai dilumpuhkan, lanjut dia, ular langsung dibawa keluar area hutan. Menurut
warga setempat, ular dibawa ke kampung tetangga (Kambara) untuk dijual
dagingnya.

Sugira juga membeberkan, bahwa di wilayah desanya memang sudah sering kali
ditemukan adanya ular sanca yang berukuran besar. Diduga, ular inilah yang
memangsa 23 ekor sapi milik warga desa.

“Sudah belasan kali, ukurannya bervariasi, mulai dari yang kecil sampai ada yang
paling besar. Desa kita ini memang lokasi rawa-rawa. Sehingga, ular yang
menyukai daerah basah dan lembap. Makanya, kami sering kasitahu warga, agar
ketika beraktivitas dalam hutan, bisa lebih dari satu orang,” pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai