Anda di halaman 1dari 7

KLIPING

KRIMINOLOGI

OLEH
NAMA
NIM

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
Seorang remaja putri di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi
Tenggara, mengalami aksi perundungan. Korban dianiaya tujuh temannya hingga tak sadarkan
diri. Aksi perundungan ini sempat direkam menggunakan kamera handpone oleh salah satu
pelaku hingga viral di media sosial.
Dalam rekaman video tersebut, terlihat korban dianiaya sejumlah remaja hingga korban
menjerit kesakitan. Terlihat korban dipukuli dan ditendang berkali-kali tanpa ampun hingga
korban tak sadarkan diri. Para pelaku yang terdiri dari tiga orang perempuan dan empat orang
laki-laki langsung meninggalkan korban yang sudah tak berdaya.
Kapolsek Wangi-Wangi Selatan mengungkapkan, peristiwa penganiayaan ini terjadi pada
Kamis dini hari (5/10/2023) di Kelurahan Mandati III, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan,
Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
"Ada sorang warga yang melaporkan bahwa ada orang yang terbaring di halaman rumahnya,
setelah itu kami langsung ke TKP dan langsung membawa korban ke rumah sakit," ungkap
Ipda Hadi Purnama, saat diwawancarai, Kamis (5/10/2023).
Sejumlah polisi dan warga langsung mengevakuasi korban ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Daerah Wakatobi. Selang 1 jam setelah penemuan korban, video penganiayaan tersebut
viral di media sosial. Berbekal gambar dari video, polisi dengan mudah mengenali wajah para
pelaku. Kapolsek Wangi-Wangi Selatan memimpin langsung pengungkapan kasus dan berhasil
mengamankan ketujuh pelaku.
"Setelah kami cek video tersebut, ternyata korban yang dianiaya dalam video tersebut adalah
korban yang berada di rumah sakit," jelas Hadi.
Dalam pemeriksaan awal diketahui motif penganiayaan disebabkan salah satu pelaku menuduh
korban mencuri handpone dan memprovokasi pelaku lain hingga terjadi penganiayaan terhadap
korban.

Seorang ayah di Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, tega
mencabuli anak tirinya yang masih di bawah umur.
Pelaku berinisial LI (53) mencabuli korban beberapa kali di rumahnya sejak tahun 2020 hingga
tahun 2023.
“Hubungan antara korban dan pelaku adalah pelaku merupakan ayah tiri korban. Di hadapan
penyidik, pelaku telah mengakui perbuatannya namun hanya satu kali selebihnya pelaku lupa,”
kata Kasat Reskrim Polres Buton Tengah, Iptu Sunarton Hafala, Sabtu (7/10/2023).
Peristiwa ini terungkap setelah ayah kandung korban pulang dari perantauan. Korban bercerita
kepada ayah kandungnya bahwa pelaku LI beberapa kali meraba alat vitalnya.
Mendengar hal tersebut, ayah kandung korban kemuidan melaporkan pelaku ke polisi.
“Berdasarkan keterangan dari korban, bahwa pertama kali pelaku melakukan aksi pencabulan
berawal dari saat itu korban lagi sakit perut,” ujar Sunarton.
Kemudian datang pelaku di samping korban yang sedang berbaring di ruangan tengah. Saat itu
di dalam rumah hanya ada pelaku dan korban.
Lalu pelaku mengatakan kepada korban akan mengobatinya agar sakit perutnya sembuh.
Namun pelaku langsung meraba kemaluan korban yang dilanjutkan dengan aksi pencabulan.
Sebuah rekaman yang menunjukkan seorang remaja diduga jadi korban bullying sejumlah
orang. Para pelaku dengan sengaja mendorong bocah dari belakang viral di media sosial. Si
bocah bahkan sampai masuk ke selokan penuh sampah diduga terjadi di lorong mata air,
Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Namun pelaku yang mendorong bocah justru tertawa.
Video berdurasi 18 detik yang menunjukkan kejadian tersebut beredar luas pada Sabtu
(26/8/2023).
Tampak dalam video itu, para pelaku dengan sengaja mendorong korban ke dalam selokan
penuh sampah
Seorang pria terekam Closed Circuit Television (CCTV) menggasak puluhan charger HP di
salah satu konter HP yang ada di Jalan Saosao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota
Kendari, Rabu (16/8/2023).
Korban bernama Ical (20) mengatakan, pelaku melancarkan aksinya sekira pukul 02.00 Wita,
dini hari. Ia memasuki konter itu dengan cara membobol bagian bawah pintu.
“Posisi sudah tutup, tidak ada yang berjaga. Dia bobol bagian bawah,” kata korban, Ical (20),
Minggu (20/8).
Sementara itu, dalam rekaman CCTV yang diterima Kendariinfo, pelaku menggunakan cahaya
senter HP untuk menerangi konter itu. Selanjutnya, ia mengambil 56 charger HP dan 30 buah
headset.
Saat beraksi juga, pelaku memantau keadaan sekitar dalam konter HP. Namun, maling tersebut
tiba-tiba panik dan keget melihat ada CCTV di bagian belakangnya. Pelaku pun menutup
CCTV itu agar wajahnya tidak tersorot kamera.
Ical menambahkan, di malam yang sama ada pencurian di dekat konter HP miliknya. Diduga,
pelaku adalah orang yang sama dengan yang orang mencuri di konternya.
Saat ini, kasus pencurian tersebut telah dilaporkan ke Polresta Kendari. Korban berharap
pelaku bisa diberikan efek jera sebab aksi pencurian yang dilakukan itu telah meresahkan
warga sekitar.
Kejaksaan TInggi (Kejati) Sulawesi Tenggara menyita uang sebesar Rp 79 miliar hasil korupsi
pertambangan di wilayah IUP PT Antam di Blok Mandiodo, Konawe Utara.
Uang tersebut disita dari sejumlah rekening pemilik perusahaan yang terlibat dalam
pertambangan ilegal di Blok Mandiodo.
Uang yang disita Kejati terdiri dari beberapa pecahan, pecahan rupiah sebanyak Rp 59,275.226,
mata uang Dollar Singapura sebesar SGD 1.350.000 atau setara Rp 15.273.900.000 dan mata
uang Dollar Amerika sebesar USD 296.700 atau setara Rp 4.539.510.000.
"Ini hasil pertambangan ore nikel di Blok Mandiodo Konawe Utara, hasil penyitaan dari
beberapa orang dengan jumlah keseluruhan Rp 79.088.636.828 dengan berupa mata uang
rupiah, dolar Singapura dan dolar Amerika sebesar," kata Kejati Sultra, Patris Yusrin Jaya,
dalam konfrensi pers, kamis 924/8).
Patris menjelaskan bahwa penyitaan tersebut adalah bentuk pertanggung jawabkan kepada
negara untuk disamapikan kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai