Anda di halaman 1dari 4

Nama : Julia Aistawidya Sudarmono

NPM : 2310631010187 (1D)


Mata Kuliah : Pengantar Literasi Digital
Dosen : Nina Sulistiyowati, ST, M.Kom.

A. ANALISIS KEKERASAN AKIBAT TEKNOLOGI KASUS


PENIPUAN JARINGAN INTERNASIONAL

I. Penjelasan Kasus
Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Timur menangkap tiga orang
pelaku penipuan daring (online) yang merupakan jaringan internasional.
Tiga pelaku yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) itu berinisial DPP (27), WW
(35) dan DPS (26), seorang perempuan. Ketiganya ditangkap di tempat berbeda mengingat
mereka termasuk dalam jaringan internasional.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata saat jumpa pers di
Mapolres Metro Jakarta Timur, Jatinegara, Selasa, mengatakan, seorang wanita berinisial AH
menjadi korban penipuan tersebut senilai Rp878 juta di Jalan Raya Poncol, Ciracas, Jakarta
Timur.

II. Krnologi
Modus penipuan berupa penjualan barang melalui akun Instagram. "Kejadian bermula
ketika korban AH masuk ke akun Instagram milik tersangka, kemudian klik link di Instagram
dan terhubung masuk di grup WhatsApp bernama 'Tokped," kata Leonardus.
Penipuan tersebut terjadi saat korban diberikan tugas paruh waktu oleh pelaku dan
dijanjikan beberapa persen keuntungan, namun dengan syarat untuk mentransfer ke beberapa
rekening yang diarahkan pelaku. Awalnya pelaku mengembalikan uang milik korban dengan
komisi Rp400 ribu.
"Tetapi setelah beberapa kali korban melakukan transfer ternyata korban tidak menerima
kembali uangnya dan juga keuntungan yang dijanjikan," ujarnya.
Akibat perbuatan pelaku, korban mengalami kerugian mencapai Rp878 juta. Peran
pelaku DPP sebagai salah satu pemilik rekening penampung uang korban.
"DPP pernah bekerja sebagai Costumer Service Judi Online di Kamboja," katanya.
Sedangkan pelaku DPS berperan sebagai penyedia rekening penampung buku
tabungan dan ATM serta nomor kartu perdana yang akan diberikan ke pelaku WW.
Sedangkan pelaku DPS berperan sebagai penyedia rekening penampung buku
tabungan dan ATM serta nomor kartu perdana yang akan diberikan ke pelaku WW.
Selanjutnya oleh pelaku WW dikirim ke salah satu pelaku berinisial CS yang
berdomisili di luar negeri. "Selain itu kedua pelaku berinisial DPS dan DPP secara bersama
menarik tunai uang hasil transfer dari korban di rekening," ujarnya.

III. Putusan Akhir


Akibat perbuatannya, ketiga tersangka dijerat Pasal 28 ayat (1) Jo Pasal 45 (1) UU
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atays UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan
atau pasal 378 KUHP terkait penipuan melalui media elektronik dan atau penipuan.
Ketiga pelaku terancam kurungan penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda
paling banyak satu miliar rupiah. "Ketiganya sudah ditahan," kata Leonardus.

B. ANALISIS KASUS TERKAIT PEREKAMAN VIDEO DAN


PENYEBARAN VIDEO PORNO KEBAYA MERAH

I. Awal Mula Tersebarnya Video Porno


Video porno kebaya merah mulanya viral dengan potongan video di sosial media
seperti Twitter dan Instagram. Sementara, video full berdurasi 16 menit juga tersebar di
aplikasi perpesanan WhatsApp.
Video itu diperankan seorang perempuan sedang memakai kebaya merah. Video itu
membentuk sketsa antara tamu dan seorang pekerja di sebuah kamar. Namun, akhirnya
mereka melakukan adegan hubungan suami istri.

II. Pemeran Perempuan Memakai Kebaya Mirip Pakaian Adat Bali


Kebaya yang digunakan pemeran perempuan mencuri perhatian publik, khususnya
warga Bali. Jika dilihat, pemeran perempuan juga mengikat selendang kuning
kecokelatan di pinggang.
Sebab, kebaya Bali memiliki ciri yang paling khas terlihat dari paduan obi atau
selendang (dalam bahasa Bali adalah Senteng) yang diikatkan pada bagian pinggang.

III. Kedua Pemeran Memakai Topeng


Kedua pelaku dalam video porno tersebut sama-sama memakai topeng. Pemeran
perempuan mengenakan topeng hitam menutupi mata, sedangkan si pria bertopeng emas
dan bertato di lengan kirinya.
IV. Polda Pastikan Bukan di Bali
Kepolisian Daerah (Polda) Bali memastikan bahwa video porno kebaya merah yang
diperankan oleh pasangan bertopeng berlokasi di luar Bali. Hal itu didapatkan dari hasil
profiling. Polda Bali tetap berupaya melakukan penyelidikan terhadap video viral itu.
"Namun demikian tetap kita lakukan upaya penyelidikan," ujarnya.

V. Dugaan Video Direkan di Surabaya


Laporan terbaru mengatakan jika video tersebut dibuat di kawasan Gubeng, Surabaya,
Jawa Timur. Hal itu berdasarkan penemuan dari penyelidikan oleh tim detikJatim.
Beberapa bukti yang ditemukan adalah sebagai berikut.
Kecocokan antara foto di Google dan video, yaitu kamar mandi yang berdekatan
dengan pintu hotel berwarna abu-abu.
Ada beberapa momen di dalam video itu yang menangkap visual di luar
hotel.Berdasarkan penelusuran, ada tiga benda statis berupa billboard dan neon box
sebuah bangunan tinggi.
Sebuah papan penunjuk jalan yang ada di sekitar hotel. Jaraknya berkisar 50-100
meter dari hotel.

VI. Hotel di Surabaya Ungkap Video Direkam sebelum Bulan Juli


Polisi mengonfirmasi video seks kebaya merah yang diperankan sejoli bertopeng
dibuat di sebuah kamar hotel Jalan Sumatra Surabaya. Menurut pengakuan manajemen
hotel berinisial JN, video itu diperkirakan dibuat sebelum bulan Juli.
Dikutip dari detikJatim, JN menyebut video dibuat antara April, Mei atau Juni. Sebab
menurut JN, ada sebuah stiker yang menempel di pintu yang membuatnya bisa tahu kapan
video itu dibuat.
"Bisa Juni, Mei atau April. Karena dalam video itu belum ada stiker," kata JN, Minggu
(6/11/2022).
Stiker yang dimaksud JN adalah yang menempel di pintu. Di video mesum wanita
kebaya merah, tidak terlihat ada stiker larangan merokok. Nah, stiker tersebut baru
dipasang di seluruh kamar hotel pada Juli lalu.
"Jadi sejak Juli kemarin, kita sudah pasang stiker-stiker area smoking atau larangan
smoking. Itu yang membuat saya tahu video itu diambil sebelum Juli," papar JN.
Sementara versi berbeda disampaikan oleh BG, salah seorang manajemen hotel. Dia
mengaku menerima informasi jika video tersebut diambil baru-baru ini.
"Dari info yang saya dapat, video tersebut diambil sekitar dua mingguan," kata BG.
VII. Dua Pemeran Ditangkap Polda Jatim
Dua sejoli bertopeng pemeran video seks kebaya merah telah ditangkap Polda Jatim.
Namun, Polda Jatim masih belum menjelaskan identitas kedua secara detail.
"Iya, alhamdulillah sudah (ditangkap)," jelas Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Farman,
Senin (7/11/2022), seperti dikutip dari detikJatim.
Awalnya detikJatim memperoleh informasi dari seorang sumber jika salah satu
pemeran video wanita kebaya merah ditangkap. Setelah dikonfirmasi, Farman
memastikan bahwa pihaknya tak hanya menangkap pemeran wanita, tetapi juga sang pria.
Farman melanjutkan, personelnya telah mengkroscek seluruh data, informasi, dan
lokasi. Hasilnya, dua pelaku bisa ditangkap.
"Kami amankan kemarin (Minggu)," lanjutnya.
Ditanya identitas, Farman masih belum mau menjelaskan secara detail. Dia
memastikan bahwa Polda Jatim akan merilis kasus tersebut.
"Untuk detailnya, biar disampaikan Kabid Humas Polda Jatim," tukas Farman.

Anda mungkin juga menyukai