Anda di halaman 1dari 8

Kepolisian Hong Kong menangkap enam warga negara Indonesia (WNI) yang diduga merampok

toko jam tangan mewah dalam sebuah distrik perbelanjaan.

Kepolisian Hong Kong juga mengamankan beberapa barang bukti seperti pisau, tas, dan palu
godam. Tak ada korban jiwa yang terluka dalam peristiwa tersebut.

Pihak kepolisian juga mengatakan bahwa tiga tersangka akan didakwa melakukan perampokan,
sementara tiga lainnya ditahan untuk penyelidikan. Namun, masih terdapat beberapa tersangka
yang lolos dan membawa jam tangan curian tersebut.

Enam warga negara Indonesia (WNI) ditangkap kepolisian Hong Kong atas pencurian jam
tangan senilai lebih dari HK$ 6 juta (Rp 12 miliar). Mereka terdiri dari tiga wanita dan tiga pria.

Kepala Inspektur Lo Ka-Chun dari unit kejahatan regional Pulau Hong Kong mengatakan bahwa
pihak kepolisian menangkap enam warga negara Indonesia pada Jumat (15/3).

Lo menambahkan bahwa empat dari enam orang tersebut sudah melebihi masa tinggal dan
satu orangnya lagi terduga melakukan penyiksaan.

"Mereka yang merencanakan dan melakukan kejahatan selalu salah mengira bahwa memiliki
kewarganegaraan yang berbeda, menjadi pemohon tuntutan penyiksaan atau tinggal melebihi
batas waktu dapat membuat mereka lolos dari penangkapan polisi," ujar Lo seperti dikutip dari
South China Morning Post.

Para pelaku tersebut melancarkan aksinya pada Rabu (28/3) dan menyerang salah satu
karyawan dan pelanggan perempuan yang berada di toko Legend Success Timepiece, Causeway
Bay Hong Kong.

Aksi tersebut terekam oleh seorang saksi mata yang memposting video tersebut di media
sosial. Polisi mengatakan geng pencuri tersebut melarikan diri dengan mobil hijau yang
dikemudikan oleh salah satu rekannya.

Lo menyebut salah satu tersangka wanita diduga berpura-pura menjadi pelanggan, sedangkan
perampokan dilakukan seorang tersangka pria dengan membawa pisau. Seorang tersangka
wanita lainnya bertugas mengumpulkan jam tangan saat perampokan berlangsung.
Tiga tersangka lainnya diperkirakan melakukan kontak dekat dengan kelompok tersebut
sebelum dan sesudah kejahatan terjadi. Keberadaan puluhan jam tangan yang dicuri itu masih
dicari oleh kepolisian setempat.

"Saya ingin menekankan bahwa perampokan adalah kejahatan serius, dan tidak peduli
kewarganegaraan atau status imigrasi perampoknya, polisi akan menggunakan segala cara
untuk membawa pencurinya ke pengadilan." tambah Lo.

Ini menjadi pertama kalinya warga negara Indonesia terlibat dalam aksi kejahatan seperti
pencurian.

Dikutip dari detikNews, enam WNI itu ditangkap oleh Kepolisian Hong Kong pada Jumat
(15/3/2024) waktu setempat. Mereka yang ditangkap disebut berusia antara 26 tahun hingga
35 tahun.

Kepolisian menerima laporan tanggal 28 Februari soal tiga perampok bersenjatakan pisau dan
palu godam mendatangi toko jam tangan di Jalan Foo Ming. Mereka merampas 25 jam tangan
dengan nilai pasar mencapai HK$ 6,12 juta (Rp 12,3 miliar) dan kabur dari lokasi kejadian
dengan mobil pribadi.

Satuan kepolisian kemudian menemukan mobil yang digunakan para perampok itu kabur dan
menangkap enam tersangka. Tiga tersangka di antaranya didakwa atas perampokan, sedangkan
tiga tersangka lainnya ditahan untuk diinterogasi.

Inspektur Kepala Lo Ka-chun dari unit kejahatan regional Kepolisian Hong Kong menyebut
semua tersangka yang ditangkap berkewarganegaraan Indonesia. Dia juga mengatakan bahwa
ini pertama kalinya Kepolisian Hong Kong mendapati sekelompok WNI ditangkap terkait kasus
perampokan semacam ini.

Disebutkan oleh Lo bahwa keenam tersangka mencakup empat orang yang overstaying atau
melebihi masa tinggal di Hong Kong dan satu orang lainnya pelapor kasus penyiksaan.

"Mereka yang merencanakan dan melakukan kejahatan selalu salah mengira bahwa memiliki
kewarganegaraan yang berbeda, menjadi pelapor tuntutan penyiksaan atau tinggal melebihi
batas waktu bisa membuat mereka lolos dari penangkapan polisi," ucapnya.
"Saya ingin menekankan bahwa perampokan adalah kejahatan serius dan tidak peduli
kewarganegaraan atau status imigrasi para perampok. Polisi akan menggunakan segala cara
untuk membawa para pencuri ke pengadilan," tegas Lo dalam pernyataannya.

Syuting dijadwalkan akan dimulai pada awal Maret, dan acara tersebut dijadwalkan tayang
perdana pada bulan Juni.

Jennie Kim lahir 16 Januari 1996 atau dikenal sebagai Jennie, Ia adalah penyanyi, rapper, dan
aktris Korea Selatan.

Lahir dan besar di Korea Selatan, Jennie belajar di Selandia Baru selama lima tahun sebelum
kembali ke Korea Selatan pada tahun 2010.

Dia memulai debutnya sebagai anggota girl grup Korea Selatan Blackpink, yang dibentuk oleh
YG Entertainment, pada Agustus 2016.

Pada tahun 2023, dia memulai debut aktingnya dengan nama panggung Jennie Ruby Jane di
serial televisi HBO The Idol.

Jennie BLACKPINK menolak tawaran bergabung dalam proyek variety show baru berjudul My
Name is Gabriel. Kabar itu dibenarkan JTBC selaku studio produksi.

Dikutip dari Soompi, sebuah sumber dari JTBC menyampaikan sebuah kabar, “Jennie tidak akan
muncul di My Name is Gabriel.”

Agensi Jennie juga mengumumkan, “Jennie telah menerima tawaran tapi menolaknya, ia tidak
berencana tampil di variety show untuk saat ini.”

My Name is Gabriel merupakan variety show baru milik JTBC yang diproduksi oleh PD Kim Tae
Ho, dimana ia telah terkenal dengan program hits MBC “Infinite Challenge.”

Acaranya melibatkan para pemainnya yang mengalami kehidupan orang lain di luar negeri,
dimana sebelumnya pada 11 Maret, JTBC mengonfirmasi bahwa aktor Ji Chang Wook
bergabung dalam variety tersebut.
Selain itu, ada aktor terkenal Park Bo Gum, dan Yeom Hye Ran serta entertainer Park Myung
Soo, dan Hong Jin Kyung yang akan membintangi acara tersebut.

Syuting My Name is Gabriel dijadwalkan mulai dilakukan pada awal Maret 2024. Variety show
itu kemudian akan tayang pada Juni 2024.

Sementara itu, Jennie BLACKPINK baru saja membintangi variety show berjudul Apartment 404.
Acara itu menjadi debut Jennie sebagai pemain tetap dalam variety show.

Ia bergabung dengan Yoo Jae-suk, Cha Tae-hyun, Oh Na-ra, Yang Se-chan, hingga Lee Jung-ha
yang dikenal lewat drama Moving.

Sekretaris Pribadi (Sespri) Ibu Negara Iriana, Sendi Fardiansyah mengaku telah mendapat restu
dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2024 di Kota Bogor.

Sendi menyebut restu itu ia dapatkan usai bertemu langsung dengan Jokowi di Istana
Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3) lalu.

“Alhamdulillah, Senin 18 Maret 2024, saya diterima menghadap Bapak Presiden di Istana
Merdeka untuk melaporkan hasil survei, kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan selama
satu tahun belakangan dan terakhir terkait dengan program yang akan kita laksanakan
menyambut Pilkada Kota Bogor mendatang," kata Sendi dalam keterangan tertulisnya.
“Beliau (Joko Widodo) menyambut baik laporan-laporan yang saya berikan. Juga memberikan
arahan dan dukungan kepada saya. Bagi saya itu modal yang sangat penting," ujarnya lagi.
Selepas pertemuan dan dukungan yang diberikan oleh Presiden tersebut,

"Beliau juga meminta saya bekerja keras untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas,"
ujarnya.

Sendi merasa kian optimis untuk maju dalam Pilwalkot Bogor 2024. Untuk diketahui, Sendi
sudah 10 tahun bekerja mendampingi Ibu Negara Iriana Jokowi. Sendi merupakan putra asli
Kota Bogor. Pria berusia 35 tahun ini sebelumnya telah digadang-digadang menjadi salah satu
kandidat kuat untuk maju dalam kontestasi Pilwalkot di Kota Bogor.

Pernikahan wanita satu ini bisa dibilang cukup unik. Dia pernah menghadiri pesta pernikahan
suaminya saat masih berusia 7 tahun. Bagaimana ceritanya?

Tanpa menulis apapun netizen pun bisa menduga bahwa anak kecil yang pernah menjadi tamu
pernikahan si pria kini menjadi istrinya. Kisah unik tersebut pun jadi viral dan sudah dilihat lebih
dari 6,9 juta kali. Kepada netizen, Renata lalu menjelaskan bahwa mereka memang punya
'hubungan' karena suaminya adalah keponakan tantenya. Karena itu, ia bisa menghadiri
pernikahan pertama suami.

Wanita itu mengatakan bahwa pasangan lebih tua 38 tahun. Renata datang ke pernikahan pria
tersebut pada 2009 ketika berusia tujuh tahun. Perkawinan tersebut adalah pesta pernikahan
kedua bagi sang suami yang kemudian kandas pada 2011.

Setelah menghadiri pesta pernikahan kedua suami, Renata baru bertemu lagi dengan calon
pasangannya pada 2019 di suatu acara. Mereka lalu menikah pada 2020 dan dikaruniai anak
pada 2021.

Suatu hari, Renata membuka album pernikahan suaminya dan menemukan bahwa ia ada di
sana. Renata pun berpikir bahwa mereka sudah ditakdirkan bersama.

Jodoh memang tidak ada yang tahu. Seorang wanita asal Malaysia membagikan kisah cintanya
yang unik dan terbilang langka.
Ini adalah kisah Renata Fadhae, yang dipersunting pria 60 tahun. Umur mereka terpaut cukup
jauh, Renata baru berusia 22 tahun.

Cerita Renata soal pernikahannya ini menjadi viral setelah diunggah di media sosial TikTok. Dia
menunjukkan foto pernah menghadiri pernikahan suaminya sebelum mereka menikah.

Lewat akun TikToknya, Renata membagikan kisah cinta tidak biasa mereka melalui empat foto
yang juga baru disadarinya. Postingan tersebut menjadi bukti bahwa jodoh itu dekat meski
kadang kita belum mengetahuinya.

Di halaman pertama, Renata menunjukkan satu foto pernikahan sepasang pengantin. Ia pun
melingkari seorang pria dan seorang gadis kecil dalam postingan tersebut. Pada potret
selanjutnya, Renata menulis bahwa anak perempuan 7 tahun yang ikut berfoto dengan
pengantin itu adalah dia sendiri.

Sedangkan foto ketiga terungkap pria yang memakai baju pengantin itu menjadi suaminya
sekarang. Lalu dalam foto terakhir, ia menampilkan potret keluarga kecilnya yang sekarang
sudah memiliki buah hati.

Renata kemudian menjelaskan bahwa foto pernikahan yang ia hadiri dulu adalah pernikahan
kedua suaminya di tahun 2009. Dan ia juga menjelaskan jika suami dan istri keduanya itu sudah
lama berpisah pada tahun 2011.

Tentu saja kisah cinta Renata ini mencuri perhatian netizen.

Melalui kolom komentar unggahan, Renata kemudian menjawab beberapa pertanyaan


warganet.

"Foto pertama kamu menghadiri pernikahan siapa? maksudnya yang jadi saudaramu itu
mempelai pria atau mempelai lakinya?," tanya sebuah akun.

Renata kemudian menjelaskan jika suaminya masih punya hubungan keluarga jauh dengan
dirinya.

Sedangkan foto pernikahan jadul yang ia tunjukkan adalah pernikahan suami bersama istri
keduanya.

"Suamiku sama istri keduanya. Suami ku tu masih keluarga jauh," jawab Renata.

Renata juga menyebut perbedaan usia mereka sangat jauh, 38 tahun.

Meski begitu, anak-anak suami dari pernikahan sebelumnya tidak mempermasalahkan.

Kini Renata pun hidup bahagia bersama suaminya itu.


Banyak pula netizen yang salah fokus lantaran paras suami Renata yang seakan tak menua.

Penayangan film dokumenter Taylor Swift Eras Tour (Taylor's Version) pada 14 Maret kemarin
disambut dengan euforia. Tak kalah dari versi terdahulu, penggemar masih sangat antusias
menunjukkan dukungan.

Film musik versi kedua ini justru memecahkan rekor stream di Disney+ dalam tiga hari
penayanangannya. Melansir The Hollywood Reporter, film berdurasi tiga jam lebih ini telah
disaksikan 16,2 juta jam di pekan pertama tayang.

Pencapaian itu menjadikannya sebagai film dokumenter dengan jumlah stream terbanyak di
Disney+ sejauh ini. Ia melampaui sejumlah dokumenter musik lain seperti Elton John: Farewell
From Dodger Stadium, Black Is King: A Film by Beyoncé and The Beatles: Get Back dan filmnya
sendiri, Folklore: The Long Pond Studio Sessions.

Versi original dari film ini pertama kali rilis pada Oktober lalu, dan langsung meraih pemasukan
film konser tertinggi sepanjang masa. Tercatat, pemasukan kotornya mencapai 92,8 juta dollar
Amerika.

Tak berhenti di situ, kejutan diberikan Taylor di momen ulang tahunnya Desember lalu. Ia
merilis 'Taylor's version' yang berdurasi lebih panjang dengan beberapa penampilan tambahan
seperti Cardigan hingga Wildest Dreams.

Digdaya Taylor Swift di kancah musik memang seolah tak pernah pudar. Meski sempat
dicurangi label, ia tetap produktif, bahkan makin gila. Album demi album dirilis dengan kualitas
teratas.

Taylor Swift, nama yang akan tercatat sebagai salah satu artis paling berpengaruh di era
milenium.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat penjualan tiket kereta api jarak menengah
dan jauh untuk periode Idulfitri 2024 sudah terjual lebih dari 1,6 juta atau 48 persen dari total
kursi yang disediakan.

Adapun periode angkutan kereta Lebaran 2024 yang ditetapkaan KAI yakni mulai H-10 atau 31
Maret hingga H+10 atau 21 April 2024.

Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa KAI menyediakan
sebanyak 3.320.239 tempat duduk untuk periode Lebaran 2024 ini.

“Tiket KA jarak menengah atau jauh yang terjual 1.603.463 dari tempat duduk yang disediakan
3.320.239. Okupansinya 48 persen,”ujar Joni dalam keterangan resmi, Rabu, 20 Maret.

Joni bilang jumlah tiket kereta api yang terjual ini masih mungkin untuk bertambah mengingat
penjualan tiket masih dilakukan.

“Jumlah tiket yang terjual ini akan terus meningkat karena penjualan masih berlangsung,”
ucapnya.

Joni menuturkan, sejauh ini keberangkatan 6 April 2024 atau H-4 menjadi tanggal dengan
penjualan tiket kereta terlaris dengan 95.748 tiket. Menyusul di belakangnya adalah
keberangkatan 7 April 2024 atau H-3 dengan 89.656 tiket dan 8 April 2024 sebanyak 89.034
tiket. Untuk arus balik, keberangkatan 14 April 2024 (H+3) menjadi pilihan terbanyak dengan
tiket terjual sebanyak 98.468. Selanjutnya, masyarakat juga banyak memilih kepulangan pada
H+2 atau 13 April 2024 dengan 97.243 dan H+1 atau 12 April 2024 sebanyak 91.887 tiket.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan potensi pergerakan


masyarakat pada lebaran 2024 akan mencapai 193,6 juta orang. Jumlah tersebut lebih tinggi
jika dibandingkan dengan pergerakan orang pada 2023 sebanyak 123,8 juta orang. Dia
menjelaskan, minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik
lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 39,32 juta orang atau 20,3% dari total pergerakan.

Menyusul di belakangnya adalah moda bus sebanyak 37,51 juta orang (19,4%), mobil pribadi
sebanyak 35,42 juta orang (18,3%), dan sepeda motor sebesar 31,12 juta orang (16,07%).
“Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya Covid-
19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca,” jelas Budi Karya.

Anda mungkin juga menyukai