Anda di halaman 1dari 13

Setelah 5 Bulan, Penjual Miras Oplosan Tewaskan 3 Orang Bantul Ditangkap!

Polisi akhirnya menciduk peracik sekaligus penjual minuman keras (miras) oplosan yang
menewaskan tiga orang di Kapanewon Jetis, Bantul, AM (27) alias Babon. Peristiwa maut itu
terjadi pada Oktober 2022.
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry menjelaskan penangkapan dilakukan setelah
Babon mangkir dari wajib lapor di Polsek Jetis.

"Awalnya Babon diamankan tapi kami belum kantongi alat bukti yang kuat, sehingga hanya
disuruh wajib lapor. Tapi kok Babon ini malah menghilang, lalu disebar DPO dan kami
lakukan penyelidikan," kata Jeffry saat jumpa pers di Polsek Jetis, Bantul, Rabu (15/3/2023).

"Akhirnya tersangka ditangkap pada 12 Maret Cikopo, Tangerang, Banten," lanjut Jeffry.

Selain meringkus Babon warga Kalurahan Trimulyo, Jetis, Bantul, polisi akhirnya mampu
mengamankan barang bukti berupa satu botol plastik warna putih tanpa merek ukuran 600
mililiter (ml) yang berisikan 20,2 ml sisa minuman keras oplosan warna kuning keemasan.

"Jadi setelah sehari kejadian Babon langsung kabur ke Tangerang, Banten. Di sana
(Tangerang) dia kerja serabutan," ujarnya.

Selanjutnya, satu botol plastik warna putih tanpa merk ukuran 600 ml yang berisikan 19 ml
sisa minuman keras oplosan warna kuning keemasan. Selain itu, satu jeriken alkohol 90%
ukuran 5.000 ml, satu jeriken warna putih tanpa merek, satu botol warna putih tanpa merk,
dan satu botol warna bening tanpa merek.

"Dari hasil pemeriksaan, Babon mengakui membuat miras oplosan dan dijual mulai bulan
Juli. Bahan bakunya alkohol murni beli di toko online," ucapnya.
Selanjutnya, miras oplosan itu dikemas dalam botol ukuran 600 ml dan dijual Rp 15 ribu
untuk yang sudah mengenal Babon. Sedangkan untuk yang belum Babon kenal, miras
oplosan itu dijual Rp 20 ribu per botol.

"Atas perbuatannya tersangka disangkakan Pasal 204 ayat 1 dan ayat 2 KUHP. Untuk ayat 1
hukumannya maksimal 15 tahun penjara dan untuk ayat 2 hukumannya maksimal 20 tahun
penjara," ucapnya.

Sementara itu, Babon mengakui semua perbuatannya. Babon tidak menyangka jika miras
oplosannya bakal memakan korban. Karena selama berjualan belum ada korban jiwa.

"Sebelumnya belum pernah ada korban. Saya tidak pernah minum itu (miras oplosan
racikannya)," ujarnya.

Babon mengaku menyesal miras oplosannya membuat orang tewas. Pasalnya ketiga korban
adalah teman dekatnya.

"Menyesal sekali, karena mereka itu teman dekat saya," katanya.

Sebelumnya, lima orang di Kapanewon Jetis mengonsumsi miras oplosan setelah persiapan
pernikahan pada 13 Oktober 2022. Setelah itu 3 dari 5 orang meninggal dunia
secara berurutan.
Kronologi Tawuran Antarpelajar di Tangerang yang Menewaskan Remaja 16 Tahun

Tawuran antarpelajar yang menewaskan remaja berusia 16 tahun di Tanjung Pasir,


Teluknaga, Kabupaten Tangerang, bermula saat korban dan rekan-rekannya rampung
mengikuti ujian sekolah.

Tawuran yang menewaskan pelajar berinisial NR itu terjadi pada Senin (28/3/2022). Polisi
telah menetapkan tiga tersangka terkait tawuran tersebut, yakni MA, SG, dan S.

Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota, Komisaris Besar Komarudin mengatakan,
seusai mengikuti ujian sekolah, NR dan teman satu sekolahnya melakukan konvoi ke
dermaga di Tanjung Pasir.

"Awalnya siswa MTS Negeri 6 Tangerang (sekolah korban) selesai melaksanakan ujian
akhir, lalu mereka melaksanakan konvoi menuju ke dermaga di Tanjung Pasir," ujar
Komarudin, saat memberikan keterangan, Rabu (30/3/2022).

Ketika pulang dari dermaga, NR dan teman-temannya diikuti oleh sekelompok siswa dari
sekolah lain. Saat itulah NR dibacok menggunakan senjata tajam jenis samurai.

"Di sana konvoi mereka diikuti oleh kelompok siswa lain, kemudian dilakukan pengejaran,
lalu dipepet dan korban dibacok," kata Komarudin.

Setelah dibacok, korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawa NR tak dapat
diselamatkan.

Menurut Komarudin, aksi tawuran yang terjadi secara tiba-tiba merupakan pola kekerasan
antarpelajar yang sudah lama terjadi.
"Ini pola lama. Kerap kali terjadi pada saat mereka konvoi-konvoi, berkumpul, bertemu
dengan kelompok lain, saling ejek, maka terjadi tawuran," tutur dia.

Sebagai informasi, tersangka MA sudah berusia 18 tahun sedangkan SG dan S masih berusia
17 tahun ke bawah.

Akibat aksinya, SG, S, dan MA disangkakan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dan
terancam hukuman penjara maksimal 7 tahun.
Kronologi Lengkap Klitih Libatkan 15 Anak dan Remaja di DIY

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Polda DIY mengungkapkan kasus kejahatan


jalanan klitih yang terjadi di daerah Bumijo, DIY. Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan
mengatakan peristiwa itu berawal saat rombongan korban berencana melakukan perang
sarung dengan kelompok lain di Demak Ijo.

"Tanggal 24 Maret 2023 sekitar pukul 04.30, korban dan rombongannya sebanyak 10 orang
anak dengan empat sepeda motor berangkat dari rumah anak inisial T alamat di Nitikan,
Umbulharjo, bermaksud melakukan perang sarung dengan kelompok tertentu di daerah
Demak Ijo, dengan rute yang dilalui Nitikan - Lowanu - Jalan Ireda - Jogjatronik - Alun-alun
Utara - Ngabean - Pasar Serangan - Jalan Amri Yahya, dan HOS Cokroaminoto," kata
Suwondo dalam konferensi pers.

Kemudian sesampainya di Jalan HOS Cokroaminoto, rombongan korban bertemu dengan dua
sepeda motor lainnya. Saling umpat terjadi antar dua kelompok tersebut. Dua sepeda motor
kemudian putar balik dan mengejar rombongan korban ke utara arah Simpang Tiga
Jatikencana.

Sesampainya di pom bensin Jati Kencana, sebanyak tujuh sepeda motor ikut mengejar
rombongan korban. Rombongan korban dikejar ke arah barat Jalan Godean Demak Ijo ke
arah Jalan Wates.

"Kemudian rombongan korban memutar balik dan dilempar oleh batu dan korban N
terlempar tubuhnya sehingga korban oleng dan jatuh," tegasnya.
Berangkat dari TKP, kepolisian kemudian melakukan penyelidikan terhadap saksi dan
dibantu masyarakat. Hasilnya sebanyak 15 pelaku berhasil ditangkap. Sembilan diantaranya
masih anak-anak, sedangkan enam orang berusia dewasa.

"Kami mendapatkan informasi awal dari teman si korban melalui jaringan akhirnya kita tahu
siapa temannya karena waktu kejadian temannya langsung meninggalkan korban karena
takut, lalu kita dapat dan kita tahu ceritanya. Dari situ kita bisa mengurut siapa saja yang
berpotensi berada di wilayah tersebut," ungkapnya.

Suwondo berjanji akan mengusut peristiwa tersebut seterang-terangnya. Termasuk menindak


apabila nantinya ditemukan kesalahan dari pihak korban. "Tidak menutup
kemungkinan," kata dia.
Penganiayaan di Titik Nol Km Yogyakarta

Sebanyak 6 orang warga Kota Yogyakarta ditangkap jajaran Polresta setempat pada awal
Februari 2023 lalu setelah diduga menganiaya seorang mahasiswa asal NTB di Titik Nol
Kilometer Kota Yogyakarta memakai sepotong besi hingga celurit.

Berdasarkan pengakuan salah satu pelaku berinisial GN (17), penganiayaan dipicu atraksi
motor korban saat melintasi Jalan Malioboro. Niat pelaku yang mencoba mengingatkan
berujung aksi saling baku hantam antara GN dan korban beserta.

Pelaku yang tidak terima lantas memanggil kelima rekannya untuk menganiaya korban.
Beruntung, korban selamat karena hanya menderita luka ringan.

Video penganiayaan di Nol Kilometer Yogyakarta ini sempat viral sehari setelah kejadian.
Kasus Pembunuhan Munir

Munir Said Thalib merupakan aktivis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran
HAM. Pria asal Malang ini meninggal dunia pada 7 September 2004 di dalam pesawat
Garuda Indonesia ketika Munir sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda.
Penyebab tewasnya tidak diketahui, tetapi banyak berita yang menyebutkan ia tewas diracun.
Hingga kini belum ada titik temu mengenai kasus pembunuhan Munir ini.
Peristiwa Tanjung Priok merupakan satu di antara contoh kasus pelanggaran HAM di
Indonesia yang cukup terkenal.Kasus ini terjadi pada 1984 antara aparat dengan warga
sekitar. Pemicu peristiwa terjadi akibat masalah SARA dan unsur politis.Warga sekitar
melakukan demonstrasi pada pemerintah karena menolak pemindahan makam keramat Mbah
Priok Hal ini memicu bentrok antara warga dengan anggota polisi dan TNI. Diperkirakan
ratusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan akibat
bentrok yang terjadi.
Kegiatan penangkapan ikan secara tidak bertanggungjawab bukan hanya terbatas pada
kegiatan penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing), tetapi juga terdapat kegiatan
penangkapan ikan dengan cara-cara yang merusak (destructive fishing). Kegiatan ini juga
dapat menyebabkan kerugian yang besar terutama terhadap kelestarian ekosistem perairan
yang ada. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan, lewat Direktorat Jenderal
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) berupaya terus untuk menjaga
laut dari ancaman destructive fishing.

Kegiatan destructive fishing yang dilakukan oleh oknum masyarakat umumnya menggunakan
bahan peledak (bom ikan), dan penggunaan bahan beracun untuk menangkap ikan.
Penggunaan bahan-bahan tersebut mengakibatkan kerusakan terumbu karang dan ekosistem
di sekitarnya, serta menyebabkan kematian berbagai jenis dan ukuran yang ada di perairan
tersebut. Setidaknya, hasil penelitian World Bank tahun 1996 menunjukkan bahwa
penggunaan bom seberat 250 gram akan menyebabkan luasan terumbu karang yang hancur
mencapai 5,30 m2.

Dalam hal pengawasan kegiatan destructive fishing, Direktorat Jenderal PSDKP melalui para
Pengawas Perikanan yang tersebar di seluruh Indonesia telah berhasil menggagalkan kegiatan
pengggunaan bom ikan. Keberhasilan terbaru dilakukan oleh Pangkalan PSDKP Tual yang
menggagalkan penangkapan dengan bom ikan di perairan Tual Maluku pada bulan Maret
2017. Selanjutanya pada tanggal 10 April 2017 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa
Tenggara Barat bersama TNI Angkatan Laut juga berhasil menggagalkan penangkapan ikan
menggunakan bom ikan di perairan Lombok Timur. Sementara pada tanggal 30 Mei 2017,
Polair Polda Sulawesi Selatan juga menangkap pelaku penangkapan ikan menggunakan bom
di perairan Barang Lompo, Sulawesi Selatan.

Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan menyebutkan bahwa setiap orang
dilarang memiliki, menguasasi, membawa, dan/atau menggunakan alat penangkapan ikan
dan/atau alat bantu penangkapan ikan yang mengganggu dan merusak keberlanjutan sumber
daya ikan di kapal penangkap ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia.
Apabila diketahui dan didapatkan cukup bukti terdapat oknum masyarakat yang melakukan
kegiatan penangkapan ikan dengan cara merusak, maka dapat dikenakan sanksi pidana
penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp. 2 milyar.
Satreskrim Polres Karanganyar meringkus pelaku spesialis pencurian sepeda motor di
sekolah. Lokasi pencurian mulai Sleman, Kulonprogo, Klaten, Salatiga dan Karanganyar.
Pelaku bernama Aditya Kleymibi Mestuson (28) asal Rusunawa Begalon Surakarta. Ia
merupakan residivis kasus pencurian. Aditya ditangkap di kamar kosnya di Klaten pada
Kamis, 5 Januari 2023. Aparat memburunya usai SMAN Colomadu melaporkan kasus
pencurian sepeda motor Honda Vario AD 4718 AHB milik siswa kelas X bernama Favian
Farrel Kurnia Prasetyo (15).

Pelaku mengincar sekolah minim penjagaan saat beraksi. Saat beraksi di SMAN Colomadu
pada Selasa, 18 Oktober 2022 pukul 16.30 WIB, pelaku menunggu kelas sepi. Ia mencuri
kunci elektrik usai menggeledah sebuah tas. Ia juga menggondol laptop di dalam tas itu. Ia
lalu menyalakan kunci itu untuk mengetahui sepeda motor incarannya. Setelah dikira aman,
ia pun kabur dengan jarahannya. Ternyata, tindakan kriminalitasnya itu terekam CCTV.
Berbekal data tersebut, pelaku diburu polisi.

Wakapolres Karanganyar Kompol Purbo Adjar Waskito mengatakan pelaku ditangkap tanpa
perlawanan. Kepada penyidik, pelaku mengaku beraksi sendirian. Ia tak hanya mencuri di
Karanganyar namun juga menyasar sepeda motor di lingkungan sekolah wilayah Sleman,
Kulonprogo, Klaten, Salatiga dan Karanganyar.

"Dia spesialis menjarah di sekolah. Incarannya yang minim penjagaan dan kelas dibiarkan
kosong. Ini buat pembelajaran semuanya," katanya saat gelar barang bukti di Mapolres
Karanganyar, Kamis (19/1).

Ia mengimbau sekolah dilengkapi satpam dan pintu kelasnya dikunci jika pelajaran luar atau
olahraga. Selain itu sekolah perlu dilengkapi CCTV.

Lebih lanjut dikatakan, pelaku menjual sepeda motor hasil jarahan Rp4 juta dan laptop Rp1
juta ke situs online. Uangnya dipakai membeli pakaian bermerek dan mahal serta aksesori
lainnya. sisanya untuk berfoya-foya. Namun kini dia diganjar pasal 303 KUHP tentang
pencurian dengan hukuman 5 tahun penjara kurungan. (Lim)
Pulang ke thailand,takshin shinawatra langsung dikirim di penjara

Bangkok - Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra yang baru saja
pulang ke negaranya, akan menjalani masa hukuman total delapan tahun penjara. Pekan ini,
Thaksin kembali dari pengasingannya di luar negeri selama belasan tahun.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (22/8/2023), pengumuman itu disampaikan oleh Mahkamah
Agung Thailand dalam pernyataan yang dirilisnya.

Mahkamah Agung Thailand menyatakan bahwa masa hukuman delapan tahun penjara itu
mencakup tiga kasus berbeda, yakni penyalahgunaan kekuasaan dan penyelewengan jabatan,
perintah ilegal terhadap bank milik negara untuk mengeluarkan pinjaman asing, dan
kepemilikan saham secara ilegal melalui nominasi.

Thaksin telah dibawa ke Mahkamah Agung Thailand pada Selasa (22/8) waktu setempat,
sepulangnya dia ke negaranya usai mengasingkan diri selama 17 tahun di luar negeri.
Kepulangan Thaksin ke Thailand ini dianggap sebagai momen bersejarah.

Tahun 2008 lalu, Thaksin melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari hukuman penjara
dalam kasus penyalahgunaan kekuasaan. Kasus itu menjerat Thaksin sekitar dua tahun
setelah militer menggulingkan dirinya atas tuduhan korupsi dan ketidaksetiaan pada Kerajaan
Thailand. Tuduhan itu dibantahnya mentah-mentah.

Kepolisian Thailand menyatakan bahwa Thaksin akan ditangkap setibanya di Bangkok dan
dibawa langsung ke Mahkamah Agung untuk diadili, sebelum dijebloskan ke dalam penjara.
Thaksin yang kini berusia 74 tahun merupakan politisi Thailand yang paling dikenal dan
buronan yang menjadi tokoh gerakan populasi Pheu Thai.

Lewat media sosial sebelum Thaksin menaiki pesawat yang membawanya ke Bangkok dari
Singapura, saudara perempuannya, Yingluck, memberikan pesan berbunyi: "Hari yang
ditunggu kakak saya telah tiba."
"Selama 17 tahun terakhir, kamu merasa terisolasi, kesepian, cemas dan merindukan rumah,
tetapi kamu bertahan," tulis Yingluck yang kini juga tinggal dalam pengasingan di luar nege

Anda mungkin juga menyukai