Anda di halaman 1dari 5

Pergaulan Bebas

Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menegaskan akan gencar mendatangi
sekolah, memberikan pemahaman tentang Kamtibmas dan bahaya pergaulan bebas kepada peserta
didik, mulai dari SD hingga SMA.

“Kami sudah melakukan evaluasi di tahun 2015. Kasus yang berkaitan dengan anak begitu
meningkat. Terutama kasus asusila,” jelas Kombes Pol Tubagus, kemarin, kepada Rakyat Kalbar (grup
JPNN).
Menurut Kapolresta, tahun 2015 pelajar tidak hanya menjadi korban warga sipil, melainkan juga dari
tenaga pendidik. Ada sejumlah kasus asusila terjadi di lingkungan sekolah. “Sehingga tahun 2016 ini
harus ditekan, guna tidak terjadi hal serupa,” jelas Tubagus.

Kedatangan polisi ke sekolah di Kota Pontianak maupun Kubu Raya, memberikan pemahaman
tentang rawannya tindak asusila. Langkah apa saja yang harus diambil oleh pelajar untuk
mengantisipasi, maupun saat menjadi korban. “Jadi proaktif pelajar untuk mengantisipasi. Itu sangat
penting. Dalam arti kata cepat tanggap melaporkan saat menjadi korban,” ungkapnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi, pelajar atau calon korban jangan mau termakan bujuk rayu pelaku.
Jangan mau diiming-imingi. Jika ada hal-hal yang aneh dan mengarah ke asusila, segera lapor kepada
orangtua maupun pihak sekolah, jika memang terjadi di lingkungan sekolah
TAWURAN ANTAR SEKOLAH

Dua kelompok remaja nyaris terlibat aksi tawuran di sekitar Halte Dispenda, Daan
Mogot, Jakarta Barat sore tadi. Tawuran itu berawal dari saling ejek dua kelompok itu.

Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri membenarkan peristiwa itu. Ia menyebut


kejadian itu berlangsung hanya sekitar 4 menit dan langsung dibubarkan oleh polisi yang
sedang berada di lokasi.

"Kurang lebih jam 17.30 WIB memang itu ada persiapan ingin tawuran, tapi anggota
kita cepat melerai dan dalam waktu singkat bisa kembali kita amankan situasi," kata Khoiri
kepada detikcom, Kamis (18/7/2019).

Khoiri menyebut tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Ia menyebut kejadian itu
dipicu aksi saling ejek antara pelajar sekolah yang baru pulang sekolah dengan remaja yang
sedang berkumpul di sekitar lokasi.

"Jadi ada beberapa motor diduga anak pulang sekolah dari arah Grogol lebih kurang
ada 20 motor. Di situ juga di depan Dispen ada parkiran anak-anak kampung situ. karena
mungkin jalanan macet awalnya terjadi ketersinggungan dengan anak-anak di situ," kata
Khoiri.

"Berawal saling ledek itu memang anak muda seperti itu. Ejek-ejekan awalnya,"
sambungnya.

Kejadian ini sempat menimbulkan kemacetan di lokasi. Sementara tidak ada pelaku
yang diamankan polisi dalam kejadian ini.
NARKOBA

Polresta Bogor menangkap 2 pelajar SMK dan 2 mahasiswa terkait kasus narkoba.
Beberapa paket ganja dan 0,70 gram sabu disita.

Berdasarkan pemeriksaan, 2 pelajar berinsial PS dan AN tersebut masih bersekolah di


kelas 1. Keduanya ditangkap di lokasi berbeda. Dari tangan keduanya, polisi mengamankan barang
bukti berupa 5 paket kecil berisi ganja seberat 53 gram.

"Satu pelajar berinisial PS ditangkap saat mengkonsumsi ganja di sebuah rumah di


Cibuluh, Bogor Utara. Sementara satu pelajar lainnya, ditangkap di lokasi yang berbeda," kata
Kapolres Bogor Kota AKBP Bahtiar Ujang Purnama di Mapolres Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat
Kota Bogor, Senin (28/4/2014).

Polisi masih mendalami dugaan bahwa salah satu pelajar yang diamankan merupakan
pengedar. "Kita kejar jaringannya. Kita telusuri apakah (pelajar) yang kita amankan ini merupakan
pengedar untuk kalangan pelajar," kata Bahtiar.

Sementara, 2 mahasiswa yang diamankan polisi adalah Aan Nursyirwansyah (21) dan
Ilkan alias Iam (23). "Dari keduanya kita amankan barang bukti berupa ganja seberat 535 gram dan
sabu seberat 0,70 gram," jelas Bahtiar.
Kasat Narkoba Polres Bogor Kota AKP Andri Alam menambahkan dalam seminggu
terakhir, polisi mengamankan 12 pengguna dan pengedar narkoba sabu dan ganja. "Ada pelajar,
mahasiswa, sopir dan karyawan. Barang bukti yang kita amankan, sabu seberat 0,90 gram dan ganja
2,5 kilogram," kata AKP Andri.

Pengguna dan pengedar narkoba akan dijerat dengan UU nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat 6 tahun dan maksimal 20 tahun penjara.

Narkoba Adalah obat atau bahan yang berbahaya bagi tubuh, nah zat adiktif yang
terkandung dalamnarkoba, dapat mempengaruhi perasaan, mood dan emosi bagi yang
mengkonsumsinya.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah
Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Anda mungkin juga menyukai