Anda di halaman 1dari 12

Berantas Narkoba di Kalangan Pelajar, BNN Sarankan Tes Urine

Achmad Irfan Fauzi | Selasa, 23 Oktober 2018 | 17:00

| Dibaca : 692

Kepala BNN Kota Tangerang AKBP Akhmad F Hidayanto. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)

TANGERANGNEWS.com-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang menyarankan agar pihak


sekolah khususnya tingkat SMA/SMK untuk melakukan tes urine kepada calon siswa saat proses
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).Hal ini untuk memberantas peredaran narkoba di kalangan
pelajar.

Diketahui dari pernyataan Kepala SMKN 2 Tangerang Dedi Kurniadi, bahwa dua siswanya yang
kedapatan teler di GOR Tangerang karena menghisap tembakau gorila disebabkan tidak ada kegiatan tes
urine saat PPDB.

"Pelaksanaan tes urine sebelum siswa masuk sekolah perlu dilaksanakan untuk menekan
pemberantasan narkoba terhadap pelajar," ujar Kepala BNN Kota Tangerang AKBP Akhmad F Hidayanto,
Selasa (23/10/2018).

Menanggapi pernyataan Dedi Kurniadi bahwa ada kendala biaya untuk melakukan tes urine saat seleksi
siswa di PPDB, Akhmad menangatakan biaya untuk tes urine hal yang wajar karena jelas peruntukannya,
sehingga tidak perlu dianggap pungutan liar jika pihak sekolah membebankannya kepada orang tua
siswa.

Terlebih, kata Akhmad, tes urine tersebut untuk menjaga siswa dari penyalahgunaan narkoba sehingga
peserta didik bebas dari narkoba.

"Kalau ini kan untuk mencegah, mungkin wajar saja untuk sekolah dan demi masa depan anak. Kalau
misalkan menekan tidak boleh meminta, ya harus disediakan melalui programnya," imbuhnya.
Sementara itu, Kasie Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Tangerang Agus Sarulloh
menambahkan, dari Januari hingga Oktober 2018 pihaknya telah melakukan 79 kali kegiatan
penyuluhan.

"Sampai Oktober ini 79 sosialisasi. Yang terbanyak kegiatan digelar hampir 80 persen di sekolah-sekolah,
sisanya di masyarakat," katanya.

Menurutnya, seluruh kegiatan sosialisasi yang menyasar kalangan pelajar telah menjangkau belasan ribu
orang, sehingga rata-rata pelajar di Kota Tangerang telah menerima informasi terkait bahaya narkoba.

"Dari 79 kali sosialisasi itu, kita sudah menjangkau sekitar 13.157 orang. Termasuk kita ada di car free
day, juga kami sosialisasi," kata Agus.(MRI/RGI)

__________________

Miris, Mayoritas Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar

KAMIS, 27 DES 2018 | 08:59:27 WIB, DILIHAT 235 KALI - OLEH PRASETIYO

SHARE

Miris, Mayoritas Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar

Baca Juga : Siap-siap, Bakal Ada Royal Wedding di Jogja

KORANBERNAS.ID-- Kepala Badan Narkotika Nasional(BNN) Kabupaten Purbalingga Istantiyono S.Sos


mengaku prihatin dengan kasus penyalahgunaan narkoba,utamanya obat-obatan golongan sedatif
hipnotik (psikotropika) di Purbalingga. Pasalnya, mayoritas pelakunya berstatus pelajar usia SMP dan
SMA/SMK atau usia produktif.

"Meskipun Purbalingga tergolong kabupaten kecil namun kasus penyalahgunaan narkoba utamanya
obat golongan sedatif hipnotik (psikotropika) sangat memprihatinkan. Selama tahun 2018, kami
melayani 22 klien, mayoritas pelajar usia SMP dan SMA/SMK," ujar Istantiyono pada press release akhir
tahun 2018 di Purbalingga, Rabu (26/12/2018).

Obat-obatan golongan sedatif hipnotik (psikotropika) merupakan golongan obat pendepresi susunan
saraf pusat (SSP). Efeknya bergantung dosis, mulai dari ringan yaitu menyebabkan tenang atau kantuk,
menidurkan, hingga berat yaitu kehilangan kesadaran, keadaan anestesi, koma dan mati. Dalam bahasa
dagang, yang termasuk psikotropika, diantaranya midazolam, alprazolam, diazepam, clobazam,
thiopental dan Phenobarbital, propofol, ketamin, dan dekstromethorpan.

Dari 22 klien itu, semuanya direhabilitasi medis dengan rawat jalan di wilayah Purbalingga. Yakni 13
klien di RSUD dr.R.Goetheng Taroenadibratha, 8 klien di klinik Siloam dan seorang di RSU Harapan Ibu.

Selain itu, karena kondisi klien yang sudah parah, BNN Purbalingga juga merujuk 2 klien lainnya untuk
menjalani rehabilitasi rawat inap. Yakni seorang ke Rumah Sakit Jiwa dr Soerojo Magelang,dan seorang
lagi ke Panti Sosial Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif
Lainnya (PSRSKP Napza) "Satria" di Baturraden,Kabupaten Banyumas.

Istantiyono menjelaskan, para pelajar yang menyalahgunakan obat-obatan itu,semula coba-coba, karena
pengaruh teman, dan lama-lama kecanduan.

Untuk mencegah penyalahgunaan obat-obatan di kalangan pelajar itu,lanjut Istantiyono, pihaknya


belakangan gencar melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan sosialisasi, dan pemeriksaan
pupil mata serta cek urine dengan rapid test narcotics di sekolah-sekolah.

"Kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan itu juga gencar kami lakukan di instansi-instansi pemerintah
maupun swasta. Secara keseluruhan, selama tahun 2018, kami sudah melakukan pemeriksaan pupil
mata kepada 1.185 orang dan 291 orang peserta cek urine dengan rapid test narcotics," ujarnya.
Istantiyono juga menjelaskan, selama tahun 2018, BNN Kabupaten Purbalingga berhasil membekuk
empat tersangka kasus narkoba.

Para tersangka tersebut terkait dua kasus Laporan Kejahatan Narkotika (LKN). Atas nama EH dan AS
yang dilakukan penangkapan pada 16 April 2018 dengan barang bukti Methampethamine seberat
0.44 gram.

Kasusnya kini telah mendapat putusan pengadilan. EH dengan putusan 3 tahun pidana penjara dan
denda Rp 800.000.000 subsider 3 bulan kurungan. AS dengan putusan 2 tahun pidana penjara dan
denda Rp 800.000.000 subsider 3 bulan kurungan.

LKN kedua atas nama STE dan STO yang dilakukan penangkapan pada tanggal 23 Oktober 2018 dengan
barang bukti Methampethamineseberat 0.35 gram dan saat ini dalam proses persidangan.

"Pada tahun 2017, BNN Purbalingga menyelesaikan 3 LKN dengan 3 tersangka dan pada tahun 2018 ini
terselesaikan 2 LKN dengan 4 Tersangka. Jumlah total barang bukti dari 2 Kasus yang ditangani oleh BNN
Purbalingga adalah 0.79 gram Methampethamine. Jadi tahun 2018 ada peningkatan kasus yang kami
tangani,” jelasnya.

Istantiyono menjelaskan, untuk melayani masyarakat terkait penyalahgunaan Narkoba, BNN Purbalingga
akan membuka klinik sendiri. Saat ini,izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga sudah turun.
Klinik itu akan dilengkapi dokter dan para medis.

"Rencananya, klinik yang berada di kompleks Kantor BNN Purbalingga itu akan kami resmikan akhir
Januari 2019," ujar Istantiyono.(yve)

__________________

BNN Bidik Peredaran Narkoba di Kalangan Pelajar

Whatsapp

Foto Berita BNN Bidik Peredaran Narkoba di Kalangan Pelajar


Warta Ekonomi.co.id, Sleman -

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengintensifkan


pengawasan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

"Peredaran narkoba di kalangan pelajar kini kian marak, kami melakukan antisipasi melalui upaya
preventif dengan melakukan razia dan sosialisasi pencegahan narkoba di kalangan pelajar," tutur Ketua
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sleman Kuntadi, Sabtu (11/8/2018).

Menurut dia, sudah beberapa tahun terakhir ini BNN Kabupaten Sleman kerja sama dengan Dinas
Pendidikan untuk penyuluhan bahaya narkoba. Semisal dalam rangka kegiatan pengenalan sekolah.

"Animo sekolah terhadap kegiatan semacam ini terbilang cukup baik bahkan kami sampai kesulitan
tenaga karena hanya didukung 30 orang personel," katanya.

Ia mengatakan, sosialisasi bahaya narkoba sering diminta sekolah-sekolah pada saat pelaksanaan masa
pengenalan sekolah.

"Dalam sehari kamu bisa berkunjung ke empat sampai lima sekolah. Namun sejauh ini persoalan itu bisa
diatasi dengan menggandeng kader penggerak di tingkat masyarakat dan sekolah," katanya.

Kuntadi mengatakan, selain sosialisasi, BNN Sleman juga menggelar operasi rutin bekerjasama dengan
Satpol PP dengan sasaran siswa yang berada di luar sekolah saat jam pelajaran.

"Pelajar yang terjaring operasi di luar akan dites urine. Pernah kami lakukan operasi di wilayah Pakem,
dan didapati oknum pelajar yang hasil tesnya positif. Terhadap yang bersangkutan dilakukan pembinaan
dan dikembalikan ke orang tua, tidak sampai diproses hukum karena cuma terindikasi saja tanpa temuan
barang bukt," katanya.
Ia mengatakan, dalam satu tahun, kegiatan operasi ini setidaknya diadakan tiga kali. Dari pemetaan
BNN, ada beberapa lokasi rawan penyalahgunaan narkoba terutama Kecamatan Depok.

"Kamu harus ekstra waspada karena Sleman bukan sebagai daerah transit narkoba tapi jadi pasar.
Transitnya di daerah perbatasan seperti Magelang dan Klaten, selanjutnya barang masuk ke Sleman
sudah berupa paketan kecil," pungkasnya. (HYS/Ant)

Tag: Sleman, Badan Narkotika Nasional (BNN)

Penulis: Redaksi/Ant

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Foto: Antara/Galih Pradipta

______________

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA

PENYALAHGUNAAN NARKOBA

DI KALANGAN REMAJA

Oleh : Bayu Pramutoko,SE,MM

Maraknya narkotika dan obat-obatan terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan sekaligus
pendidikan bagi para pelajar saat ini. Masa depan bangsa yang besar ini bergantung sepenuhnya pada
upaya pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba. Narkoba telah menyentuh lingkaran yang semakin
dekat dengan kita semua. Teman dan saudara kita mulai terjerat oleh narkoba yang sering kali dapat
mematikan. Sebagai makhluk Tuhan yang kian dewasa, seharusnya kita senantiasa berfikir jernih untuk
menghadapi globalisasi teknologi dan globalisasi yang berdampak langsung pada keluarga dan remaja
penerus bangsa khususnya. Kita harus memerangi kesia-siaan yang di akibatkan oleh narkoba.
I Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

a. Kegagalan yang di alami dalam kehidupan

Tidak memiliki rasa percaya diri ataupun kurang mendapat kasih sayang orang tua dapat menyebabkan
timbulkan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Misalnya saja, orang tua yang terbilang sukses
dalam berkarir tetepi kurang memberi perhatian kepada keluarga, adanya perselisihan di keluarga
hingga mengalami kehancuran (Broken Home).

b. Pergaulan yang bebas dan lingkungan yang kurang tepat.

Menurut teori Waddington, mengenai “develope mental land scape”, jika seorang anak di tempatkan
pada suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi kalangan tersebut untuk mengubah pengaruhnya,
terlebih lagi jika lingkungan itu sangat kuat mempengaruhi anak tersebut. Dengan demikian untuk
mencegah penggunaan narkoba, maka land scape (lingkungan) yang baik saat ini adalah lingkungan
Islam. Sebagai orang tua seharusnya dapat memperingatkan anaknya agar tidak bergaul dengan teman
yang berakhlak tidak baik.

c. Kurangnya siraman agama

Untuk memerangi narkoba, upaya yang perlu di lakukan adalah membangkitkan kesadaran beragama
dan menginformasikan hal-hal yang positif dan bermanfaat kepada para remaja. Karena, pada zaman
sekarang ini sangt sedikit para remaja yang sadar akan pentingnya siraman agama.

d. Keinginan untuk sekadar mencoba

Keyakinan bahwa bila mencoba sekali takkan ketagihan adalah salah satu penyebab penggunaan
narkoba, karena sekali memakai narkoba maka mengalami ketagihan dan sulit untuk di hentikan. Maka
dari itu, bila seseorang ingin terhindar dari narkoba, harus dapat menjauhkan dirinya dari hal-hal yang
memungkinkan untuk mencoba dan bersentuhan dengan narkoba.

II. Narkoba Yang Banyak Beredar Di Masyarakat.


Ada banyak jenis narkoba yang beredar di masyarakat yang banyak di salahgunakan oleh remaja, antara
lain:

Ganja, di sebut juga dengan mariyuana, grass/rumput, pot, cannabis, joint, hashish, cimeng.

Heroin, di sebut juga dengan putaw, putih, PT, bedak, etep.

Morfin, yaitu narkoba yang di olah dari candu/opium yang mentah.

Kokain, di sebut juga dengan crack, coke, girl, lady.

Ekstasi, di sebut juga dengan ineks, kancing.

Shabu-shabu, di sebut juga dengan es, ss, ubas, kristal, mecin.

Amphetamin, di sebut juga dengan speed.

# Zat Hirup

Berbagai jenis bahan perekat yang di pasarkan sebagai bahan bangunan juga sering kali di salah gunakan
untuk di hirup, antara lain: lem kayu (sejanis aica aibon), cat, thinner.

# Obat Penenang, di sebut juga pil koplo

berbagai obat penenang dan obat tidur (anti-insomnia) juga sring di pakai oleh pecandu narkoba. Obat-
obatan in masuk daftar G dan psikotropika, tetapi di perjualbelikan secara bebas di kios-kios kaki lima.

a. Akibat Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Kesehatan.

Secara keseluruhan obat-obatan ini dapat menimbulkan gangguan-gangguan pada sistem saraf manusia,
juga pada organ-organ tubuh manusia. Narkoba juga akan mengakibatkan kcanduan/ketagihan kepada
pemakainya dan apabila pemakaian di hentikan, dapat mengakibatkan kematian. Ciri-ciri kecanduan
antara lain: kejang, sakit perut, badan gemetar, muntah-muntah, mata dan hidung berair, hilangnya
nafsu makan dan hilangnya/berkurangnya berat badan.

b. Akibat Penggunaan Narkoba Terhadap Lingkungan Di Masyarakat


Penggunaan narkoba dapat menghilangkan kesadaran pemakainya, menyebabkan paranoia (linglung),
juga dapat membuat pemakainya menjadi ganas dan liar sehingga dapat mengganggu ketentraman di
masyarakat.

Untuk mendapatkan barang-barang haram itu, di perlukan tidak sedikit biaya, sehingga dapat
menimbulkan perbuatan-perbuatan kriminal seperti pencurian, perampasan ataupun pertengkaran dan
tidak sedikit pula yang menimbulkan pembunuhan.

III Pencegahan Dan Penanggulangan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba

Ada banyak hal untuk mencegah penggunaan narkoba antara lain adalah:

membangkitkan kesadaran beragama, menginformasikan hal-hal positif dan bermanfaat.

Selektif dalam memilih teman.

Selektif dalam memilih makanan dan minuman.

Menghindarkan diri dari lingkungan yang tidak tepat.

Membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling mengingatkan.

Bila berhadapan dengan orang/teman yang mulai bersentuhan dengan narkoba, gunakan kasih sayang
untuk menariknya ke jalan hidup yang lebih sehat.

Mengetahui fakta-fakta tentang narkoba termasuk akibat-akibat yang di timbulkan oleh barang-barang
haram tersebut.

________________________

Bahaya Narkoba di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa

Penulis : 12 May 2017 11:19

Bahaya Narkoba di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa

int Editor : Almaliki - Rakyatku.Com


Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin memprihatinkan, dari hari ke hari terus meningkat tajam.
Manusia Indonesia kian banyak masuk neraka narkotika dan obat terlarang (narkoba).

Selain generasi tua, lebih banyak generasi muda yang terpeleset narkoba. Narkoba sudah menjadi istilah
populer di tengah masyarakat, namun masih sedikit yang memahami arti narkoba.

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Dalam arti luas
adalah obat, bahan atau zat yang jika masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara oral, dihirup, maupun
intervena (suntik), dapat berpengaruh pada kerja otak atau susunan syaraf pusat.

Narkoba dan psikotropika berada dalam pengawasan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika tentang psikotropika. Jika ditanam, diproduksi, diperjual-belikan, dimiliki, disimpan, dan
digunakan secara tidak sah, berarti melanggar hukum.

Narkoba menyebabkan ketergantungan dan dinyatakan sebagai bahan yang berbahaya untuk
dikonsumsi. Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang narkoba, psikotropika, dan bahan adiktif.
Ketiganya berasal dari bahan yang berbeda dan memiliki dampak yang berbeda.

Ketiganya juga kerap menjadi perdagangan terselubung yang korbannya tidak lain anak-anak, remaja
dan orang dewasa yang belum memilki pengetahuan tentang narkoba.

Pengaruh Narkoba pada Otak

Narkoba yang ditelan atau dimasukan ke lambung kemudian terus menjalar ke pembuluh darah. Jika
diserap atau dihirup, zat yang diserap akan masuk ke pembuluh darah melalui saluran pernafasan dan
paru-paru.

Jika disuntikan, zat langsung masuk ke aliran darah. Darah membawa zat tersebut ke otak. Umumnya
narkoba mudah larut dalam lemak. Karena otak banyak mengandung lemak, ketika masuk ke tubuh,
narkoba mencapai konsentrasi yang tinggi di otak. Sementara otak adalah pusat pengendali tubuh dan
bekerja seperti processor pada komputer.

Otak menerima informasi yang diterima oleh panca indera dan pesan-pesan yang berasal dari dalam
tubuh, seperti rasa nyeri. Bagaimana jika ternyata otak mengalami gangguan? Otak sudah barang tentu
tidak dapat menerima dan mengirimkan pesan kepada seluruh tubuh.

Maka muncullah kelainan seperti berkurangnya pendengaran dan penglihatan. Lebih menakutkan dapat
mengakibatkan menurunnya fungsi daya ingat.

Pencegahan Narkoba

Beberapa cara yang harus dilakukan untuk mencegah jangan sampai melakukan penyalahgunaan
narkoba, baik oleh remaja dan mahasiswa.

1. Mencintai serta mensyukuri sebagai anugrah yang di berikan oleh yang kuasa.

2. Kenali diri dan kembangkan daya, minat,bakat,serta hoby dirimu.

3. Setiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan pada diri kita masing-masing dan
kembangkanlah hal yang positf pada dirimu serta tingalkan hal yang negatif pada diri.

4. Setiap inzan manusia sudah terlahir mempunyai masalah dalam hidupnya hadapi dan pecahakan
masalah itu bukan menghindar dan melarikan diri dari pemakaian narkoba.

5. Penyalahgunaan narkoba bukan penyelesaian masalah tetapi memperparah masalah.

6. Kenali teman akrab, tetapi jangan sampai kamu harus mengorbankan diri sendiri karena mengikuti
ajakan, bujukan atau paksaan teman.

7. Kuatkanlah kepercayaan diri dan keberanian kamu untuk mengatakan tidak serta menolak ajakan
teman untuk menyalahgunakan narkoba dan perbuatan lainnya yang melanggar agama, hukum, atau
moral.
Semua orang yakin dirinya tidak akan pernah menyalahgunakan narkoba. Namun kenyataannya, semua
orang pernah menerima tawaran salah satu jenis narkoba. Penawaran terjadi dalam kehidupan sehari-
hari, pada setiap waktu dan di setiap tempat.

Awalnya menolak. Karena bujukan, ingin tahu, ingin mencoba, apalagi gratisan, akhirnya mau menerima,
dan pemakaiannya berlanjut. Itu sebabnya orang tidak siap, ketika menghapdapi situasi penawaran
narkoba. Orang harus terampil berkata apa? tidak!

Jika tidak, meskipun tahu bahaya narkoba, belum tentu mampu menolaknya. Perlu sikap percaya diri,
agar mampu menolak tekanan kelompok sebaya.

Referensi dari pelbagai sumber

Anda mungkin juga menyukai