Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BRINGIN
Jalan Raya Sidokerto No. 02 Krompol – Bringin Ngawi
Telp. 081 331 843 040 email : uptpkmbringin@gmail.com Kode Pos 62385

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PERTEMUAN SOSIALISASI KRR DAN NAPZA

A. Pendahuluan
Masih banyak orang belum mengetahui apa sebenarnya narkoba itu,
karena bersimpang siurnya pemakaian dari istilah dan penafsirannya. Hal ini
bisa terjadi karena istilah ini baru saja disosialisasikan Badan Narkotika
Nasional (BNN).
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan adaktif
lainya,yaitu nama seglongan zat alamiah, semi sintetik maupun sintetik.
Kadang disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif).
Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti
Halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa
melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya
yang dikonsumi dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa
hisapan.
Narkoba pada prinsipnya adalah zat atau bahan yang dapat
mempengaruhi kesadaran, fikiran dan prilaku yang dapat menimbulkan
ketergantungan kepada pemakaianya. Bila hal terakhir ini kejadian pada
seseorang, maka dapat dipastikan berakhirlah semua masa depan
gemilangnya. Dari itu dihimbau kepada seluruh putra/putrid tercinta anak
bangsa, jangan sentuh itu narkoba.
Dampak kejahatan Narkoba akan terimbas kepada seluruh keluarga.
Merusak tatanan dan tata karma yang pernah ada. Angka kejahatan narkoba
berkembang pesat diseluruh Indonesia, kejahatan tersebut tidak hanya
dilakukan warga Indonesia tapi juga orang asing. Itu berarti sindikat
internasinal sudah menjadikan Indonesia tidak saja sebagai transit atau
peredaran saja melainkan sebagai sarang produksi Narkoba internasional.

B. Latar belakang
Terlepas dari berbagai alasan mendukung atau menolak penggunaan
narkoba, tahukah anda berapa banyak jumlah pengunaan narkoba?
Berdasarkan Laporan Akhir Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan
Narkoba tahun anggaran 2014, jumlah penyalahguna narkoba diperkirakan
ada sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang yang pernah memakai narkoba
dalam setahun terakhir (current users) pada kelompok usia 10-59 tahun di
tahun 2014 di Indonesia. Jadi, ada sekitar 1 dari 44 sampai 48 orang berusia
10-59 tahun masih atau pernah pakai narkoba pada tahun 2014. Angka
tersebut terus meningkat dengan merujuk hasil penelitian yang dilakukan
Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Puslitkes UI dan diperkirakan
pengguna narkoba jumlah pengguna narkoba mencapai 5,8 juta jiwa pada
tahun 2015. Jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan adalah ganja,
shabu dan ekstasi. Jenis narkoba tersebut sangat terkenal bagi
Pelajar/mahasiswa, pekerja, dan rumah tangga.Sebagian besar
penyalahgunaan berada pada kelompok coba pakai terutama pada kelompok
pekerja. Alasan penggunakan narkoba karena pekerjaan yang berat,
kemampuan sosial ekonomi, dan tekanan lingkungan teman kerja merupakan
faktor pencetus terjadinya penyalahgunaan narkoba pada kelompok pekerja.
Kepala Bagian Humas BNN, Kombes (Pol) Sumirat Dwiyanto,
menyampaikan, pelajar dan mahasiswa masih menjadi kelompok rentan
pengguna narkoba. Lemahnya pengawasan orangtua serta labilnya psikologi
remaja membuat mereka mudah terjerumus menggunakan narkotika.
Artinya dari empat juta orang di Indonesia yang menyalahgunakan
narkoba, 22 persen di antaranya merupakan anak muda yang masih duduk di
bangku sekolah dan universitas. Umumnya pengguna yang berada di
kelompok 15–20 tahun menggunakan narkotika jenis ganja dan psikotropika
seperti Sedatin (Pil BK), Rohypnol,Megadon.
Menurutnya, naiknya angka pengguna narkotika di kalangan pelajar
dan mahasiswa akibat minimnya keinginan melakukan rehabilitasi.Setiap
tahun, baru ada sekitar 18 ribu pengguna yang mendaftarkan diri ke program
rehabilitasi. Untuk kelompok pelajar sendiri, pada 2013 tercatat ada 456
pelajar dan 391 mahasiswa yang mengikuti program rehabilitasi dari BNN.

C. Tujuan
Memberikan informasi secara konferhensif kepada masyarakat tentang
narkoba dan bahayanya bagi generasi muda. Sehingga para generasi muda
mengetahui pengaruh buruk dari narkoba, sebab narkoba dapat merusak
masa depan generasi muda yang menjadi tumpuan harapan orangtua,
agama, bangsa dan negara.

D. Sasaran
Guru dan siswa MTs Walisongo Sumberbening

E. RINCIAN KEGIATAN

NO Jadwal Kegiatan Rincian Kegiatan Narasumber


1 08.00 – 08.30 Absensi Kehadiran
2 08.30 – 08.45 Pembukaan sekaligus
Sambutan dari Kepala
Sekolah MTs Walisongo
Sumberbening
3 08.45 – 11.00 1. Materi Mengenal Pelaksana Program
bahaya Narkoba bagi KRR, Napza dan
Remaja Gizi UPT
2. Remaja rentan resiko Puskesmas Bringin
TRIAD KRR
3. Materi Anemia pada
remaja
4 11.00 – 11.30 Diskusi dan tanya jawab
5 11.30 – 11.45 Penutup

F. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan tanya
jawab

G. Waktu dan tempat


a. Lokasi : MTs Walisongo Sumberbening
b. Tanggal : 23 Juni 2022
H. Pembiayaan
Pembiayaan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah BOK 2022
I. Penutup
Demikianlah kerangka acuan kegiatan PERTEMUAN SOSIALISASI KRR
DAN NAPZA. Kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan
kegiatan pertemuan tersebut.

Pelaksana Program

WIJI, Amd.Keb
NIP. 19770615 200701 2 020

Anda mungkin juga menyukai