Anda di halaman 1dari 6

Judul Gambaran Faktor Internal Dan Eksternal Yang Mempengaruhi

Kejadian Relapse Pecandu Narkoba Di Kota Pontianak


Jurnal Jurnal Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa
Volume dan halaman -
Tahun 2019
Penulis Indah Ayu Pertama, Linda Suwarni, Abrori
Pendahuluan Data Kalimantan Barat saat ini tercatat 61.185 orang dalam usia
produktif menjadi pecandu narkoba, khusunya Kota Pontianak
kasus penyalahgunaan atau ketergantungan narkoba dari Tahun
2013 sampai dengan 2014 tercatat 60 kasus narkoba dengan
jumlah tersangka 77. Rehabilitasi pencandu narkoba merupakan
sebuah upaya pemulihan agar para pecandu berhenti untuk
mengkosumsi serta ketergantungan terhadap narkoba. Pecandu
narkoba yang ingin pulih sangat berisiko mengalami relapse.
Relapse merupakan perilaku penggunaan kembali narkoba setelah
menjalani penanganan secara rehabilitasi yang ditandai dengan
adanya pemikiran, perilaku dan perasaan adiktif setelah periode
putus zat. Secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi
terbentuknya relapse yaitu faktor internal dan faktor eksternal dari
individu. Penyebab yang mempengaruhi terjadinya relapse pada
pasien terapi rehabilitasi di Rehabilitas Berbasis Masyarakat
adalah 76% adalah faktor internal dan 24% penyebab lainnya
dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor
yang mempengaruhi kejadian relapse pada pecandu narkoba di
Kota Pontianak.
Metode penelitian Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 14
pasien rehabilitasi di Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyaraka.
Teknik sampel menggunakan total sampling dengan jumlah
sampel 14 orang. Teknik pengumpulan data dengan observasi
langsung menggunakan kuesioner. Tekni analisis data
menggunakan distribusi persentase.
Hasil penelitian Hasil penelitian yang didapatkan bahwa sebagian besar faktor
internal yaitu niat mendukung sebesar 79%, pekerjaan yang tidak
mendukung sebesar 85,7%, akses terhadap informan yang tidak
mendukung sebesar 50,0%, dan keluarga yang mempengaruhi
kejadian relapse pada pecandu narkoba di Kota Pontianak adalah
tidak mendukung sebesar 57,1%
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh faktor yang
mempengaruhi replase yaitu niat mendukung, pekerjaan yang tidak
mendukung, akses terhadap informan yang tidak mendukung dan
pengaruh keluarga
Judul Strategi Promosi Kesehatan Dalam Upaya Rehabilitasi
Penyalahgunaan Narkoba Oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Maluku Utara Tahun 2019
Jurnal Jurnal BIOSAINTEK
Volume dan halaman Vol 2 no 1 hal 58-69
Tahun 2020
Penulis Namira, Ramli dan Agustin Rahayu
Pendahuluan Penyalahgunaan narkoba saat ini sudah menjadi masalah global
yang mengakibatkan dampak buruk pada berbagai bidang
kehidupan masyarakat dan bangsa meliputi aspek kesehatan,
pendidikan, pekerjaan, kehidupan sosial, dan keamanan.
Berdasarkan hasil penlitian BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI
Tahun 2015 jumlah penyalah guna Narkoba diproyeksikan + 2,8%
atau setera dengan + 5,1 – 5,6 juta jiwa populasi penduduk
Indonesia. Tingginya angka prevalensi tersebut tentunya
memerlukan penanganan segera agar tidak semakin meningkat,
peran rehabilitasi dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba
sangat penting, karena setiap tahun slalu ada penyalahgunaan
Narkoba tingkat Nasional maupun tingkat lokal di Maluku Utara.
Dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba dan rehabilitasi
pengguna narkoba, maka diperlukan langkah strategik yang
dikenal dengan Strategi Promosi Kesehatan. Strategi ini meliputi
kegiatan Advokasi, Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait
Advokasi, Kemitaraan dan Pemberdayaan dalam Upaya
Rehabilitasi Penyelahgunaan Narkoba di BNNP Maluku Utara
Metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif,
pengumpulan data melalui wawancara mendalam, penentuan
informan dilakukan dengan tehnik purposive sampling dan jumlah
informan sebanyak 4 orang dengan rincian 2 informan pegawai
BNNP Maluku Utara dan 2 informan pegawai Lapas Kelas IIA
Ternate
Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada 5 Keberhasilan kegiatan
pemberdayaan dalam upaya rehabilitasi penyalahgunaan narkoba
yaitu :
1. Klien pulih produktif
2. Sudah ada pekerjaan tetap setelah kembali ke fungsi sosial
3. Adanya kasus voulantary yang meningkat, artinya bahwa dari
tahun ke tahun mulai adanya perubahan kunjungan kline yang
melakukan rehabilitasi secara suka rela walupun peningkatannya
dikategorikan masih sebagian kecil
4.Semua warga binaan sudah diberdayakan melalui
pascarehabilitasi dengan kegiatan vokasional melalui kerja sama
dengan Dinas Sosial dan BLK
5. Mengapikasikan Bakat dan minat di tempat warga binaan bekerj
Kesimpulan Badan Narkotika Nasional Provinsi Maluku Utara dalam Upaya
Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba di lihat dari Hasil
Wawancara (Data Primer) dan data Sekunder diketahui BNNP
Maluku Utara telah melakukan Advokasi dan mendapat dukungan
dari 12 Institusi Pemerintah dan dukungan masyarakat.
Bentuk Kemitraan BNNP Maluku Utara dalam upaya rehabilitasi
penyalahgunaan narkoba telah dirumuskan dalam surat Perjanjian
Kerja Sama (PKS) antar institusi, diantaranya dengan Lembaga
Pemasyarakat Kelas IIA Ternate dan Puskesmas Kalumata
Pemberdayaan yang dilakukan oleh BNNP Maluku Utara dalam
upaya rehabilitasi penyalahgunaan narkoba adalah melakukan
Penyuluhan dan Pelatihan.

Judul Perilaku Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Siswa Sekolah


Menengah Atas Negeri 1 Banawa Kabupaten Donggala
Jurnal Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia
Volume dan halaman Vol. 2. No. 1 hal 21-26
Tahun 2019
Penulis Herman, Arie Wibowo, Nurdin Rahman
Pendahuluan Hasil Survey BNN 2014 menyebutkan prevalensi penyalahgunaan
narkoba di Indonesia sebesar 2,18% atau sejumlah 4.022.702
orang, dimana kelompok pelajar penyalahguna narkoba
menyumbang angka 27,32% atau sebanyak 1.099.002 orang
dengan korban yang meninggal sebanyak 12.044 per tahunnya.
Berdasarkan data BNNK Donggala, kelompok pelajar
penyalahguna narkoba sebesar 1074 dari jumlah total 3977
penyalahguna. Seksi rehabilitasi menyebutkan jumlah
penyalahguna narkoba pelajar yang mendapatkan tindakan
rehabilitasi tahun 2017 sekitar 80 orang. Jumlah tersebut
meningkat signifikan dibanding tahun 2016, yaitu sebanyak 42
orang pelajar.
Meskipun Kabupaten Donggala berada pada peringkat 4
penyalahguna narkoba di Sulawesi Tengah tetapi hal yang menjadi
perhatian adalah jumlah pelajar yang menyalahgunakan dan
menjalani rehabilitasi terus meningkat setiap tahunnya, ditambah
luas wilayah yang terbuka terutama laut menjadi pemicu
berkembangnya peredaran gelap narkoba khususnya pada pelajar
sekolah menengah atas.
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku
penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa Sekolah Menengah
Atas Negeri 1 Banawa Kabupaten Donggala.
Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Informan Penelitian sejumlah 12
orang yang ditentukan berdasarkan kriteria tertentu (purposive
sampling). Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas
Negeri 1 Banawa Donggala pada bulan Agustus 2018. Penentuan
informan dilakukan melalui teknik purposive sampling. Informan
kunci adalah Kepala Sekolah dan BNNK Donggala, informan
biasa adalah siswa/siswi yang pernah dan masih menggunakan
narkoba, dan informan tambahan adalah Guru Bimbingan
Konseling dan Wali Kelas
Hasil penelitian Pengetahuan informan belum cukup baik karena kurang paham
terhadap informasi yang diterima, hal ini ditunjukkan dimana
informan bersikap acuh dan memiliki kecenderungan untuk tetap
menggunakan narkoba karena sudah mengalami kecanduan.
Peraturan/kebijakan sekolah ditujukan pada upaya-upaya
pembinaan dan pengawasan melalui kerjasama dengan pihak
terkait serta mmengeluarkan siswa yang mengonsumsi narkoba.
Sekolah aktif mengikuti kegiatan penyuluhan baik di internal
sekolah maupun di luar sekolah dengan melibatkan seluruh
komponen sekolah.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan siswa yang menggunakan
narkoba sangat kurang terutama terkait dampak, merea
menggunakan narkoba hanya karna penasaran. Sebagian
siswa/siswi memiliki sikap yang buruk, dimana mereka tetap
memiliki kecenderungan mengonsumsi narkoba kembali karena
sudah ketergantungan.
Referensi :

Herman, Arie Wibowo, N.R. (2019) ‘Perilaku Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Siswa
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Banawa Kabupaten Donggala’, 2(1), pp. 21–26.

Indah Ayu Pertama, Linda Suwarni, A. (2019) ‘Gambaran Faktor Internal Dan Eksternal
Yang Mempengaruhi Kejadian Relapse Pecandu Narkoba Di Kota Pontianak’, Jurnal
Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa, pp. 79–89.

Rahayu, A. (2020) ‘Strategi Promosi Kesehatan Dalam Upaya Rehabilitasi Penyalahgunaan


Narkoba Oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi ( BNNP ) Maluku Utara Tahun
2019’.

Anda mungkin juga menyukai