PENYULUHAN NAPZA
Oleh:
Pendamping:
PUSKESMAS AMPARITA
Laporan Penyuluhan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) di Sekolah telah
disetujui guna melengkapi tugas Dokter Internsip dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Primer (PKMP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) di bidang Upaya Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat.
Mengetahui,
I. LATAR BELAKANG
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain
NARKOBA, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia adalah NAPZA yang merupakan singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik narkoba atau napza, mengacu pada
sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan
akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah
memberlakukan Undang-Undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5
tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya) sudah sejak lama dikonsumsi
manusia, baik dalam bentuk sederhana. Semakin lama pemakai narkoba makin meluas di
berbagai belahan dunia, termasuk indonesia (Hakim, 2004 dalam Hutahuruk, 2007). Obat
terlarang ini telah banyak beredar dan dipergunakan oleh berbagai kalangan terutama
remaja. Dimana pada masa remaja ada banyak faktor yang mempengaruhi persepsi
individu terhadap penyesuaian sosialnya (Makarao, 2003 dalam Hutauruk, 2007).
Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Sekitar 4-5 juta
orang menderita ketergantunan Napza dan segmen terbesar sekitar 55% sebagai
penyalahguna adalah para remaja yang masih berstatus siswa SMA. Para pencandu
narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah
usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba
biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini
sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan
inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu
kemudian mengalami ketergantungan.
Peran penting sektor kesehatan sering tidak disadari oleh petugas kesehatan itu
sendiri, bahkan para pengambil keputusan, kecuali mereka yang berminat dibidang
IV. PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal Januari 2020 .
1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Acara dibuka dengan perkenalan diri kemudian menyampaikan maksud dan tujuan
dari penyuluhan. Selanjutnya memberi pertanyaan pembuka untuk menilai tingkat
pengetahuan peserta (pretest) tentang materi penyuluhan yang akan disampaikan.
V. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
PESERTA PENDAMPING