Anda di halaman 1dari 3

Nama : fitriani (PO71201200039)

Prodi : sarjana terapan keperawatan profesi

Tingkat 3 semester 5

Dosen pengampu : Ade suryaman, S.Sit, M.Biomed

Mata kuliah : keperawatan HIV/AIDS

PENCEGAHAN PRIMER, SEKUNDER DAN TERSIER NAPZA

PENDAHULUAN
Menurut Sumiati (2009), faktor internal dalam penyalahgunaan NAPZA biasanya berasal dari
diri sendiri yang menyebabkan adanya perubahan perilaku, adapun diantaranya : rasa ingin tahu
yang tinggi sehingga terdapat keinginan untuk mencoba, keinginan untuk bersenang-senang,
keinginan untuk mengikuti gaya hidup terbaru, keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau
kelompok, pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-kali tidak menimbulkan ketagihan,
pengetahuan agama yang kurang, ketidaktahuan akan bahaya NAPZA baik bagi dirinya,
keluarga, lingkungan maupun masa depannya. Selain itu juga disebabkan oleh faktor lain seperti
rendah diri dan merasa tertekan atau ingin lepas dari segala aturan-aturan dari orang tua.

Dampak dari penyalahgunaan narkoba terutama adalah dapat menimbulkan ketergantungan


yang sulit untuk disembuhkan, bahkan cenderung para pengguna narkoba menambah
dosis yang dikonsumsinya untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila narkoba yang
dikonsumsinya dihentikan secara mendadak, maka akan timbul gejala putus obat yang
menimbulkan rasa tidak nyaman yang mendorong pengguna narkoba mengkonsumsi
narkoba kembali, bahkan mungkin dengan dosis yang lebih besar.Dalam jangka tertentu
penggunaan narkoba yang terus menerus dapat menimbulkan kerusakan sistem syaraf pusat
serta gangguan jiwa. (Suyadi.2013)

PENCEGAHAN NAPZA

Upaya yang dilakukan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh Badan
Narkotika Nasional (BNN) yaitu :
1. Pencegahan Primer
Pencegahan Primer merupakan suatu tindakan pencegahan yang dilakukan sejak dini
supaya orang tidak menyalahgunakan napza. Sasaran utamanya anak atau remaja,
keluarga dan kesatuan masyarakat yang belum terkena masalah penyalahgunaan Napza.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan Penyuluhan dan Pendidikan tentang pengetahuan
narkoba dan bahayanya. Metode yang digunakan mengutamakan kerjasama dengan
keluarga, sekolah, masyarakat ataupun komunitas dalam mengembangkan program
pencegahan yang menekankan pada aspek pendidikan (edukasi).
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan Sekunder menitik beratkan pada mengarahkan orang yang melakukan
penyalahguna narkoba untuk melalukan pola hidup sehat dalam keseharian mereka .
Selain itu juga dibantu agar mereka menjalani terapi maupun rehabilitasi.Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini dapat berupa Layanan informasi
dan konsultasi, konseling, rujukan, fasilitas dan penguatan kelompok, pembinaan
olahraga dan kesenian, penerangan dan pendidikan pengembangan individu
3. Pencegahan tersier
Pencegahan Tersier ditujukan bagi para pecandu yang sudah lama mengonsumsi narkoba
dan bergaul dengan barang haram ini. Dalam tahap pencegahan ini para pecandu akan
direhabilitasi. Ini karena para pecandu tersebut pada dasarnya adalah seseorang yang sakit
sehingga perlu disembuhkan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan
berupa konseling kepada pengguna dan keluarga serta kelompok lingkungannya, dan
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna narkoba.

KESIMPULAN SARAN

Napza adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan saraf yang bisa
merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Napza dapat menimbulkan
dampak negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik dan psikologis. Diharapkan
orang tua yang harus memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan
NAPZA. Disamping itu perlu kerja sama antar masyarakat dengan aparat untuk
memeberantas Napza.

DAFTAR PUSTAKA

Suyadi.2013.Mencegah Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Melalui Pendidikan


Budaya dan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Penerbit Andi
Sumiati, 2009, Asuhan Keperawatan pada Klien Pasien Penyalahgunaan dan Ketregantungan
NAPZA, Jakarta, Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai