Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dwi Amanda Lestari Nst

NIM : PO71201200038
Prodi : Sarjana Terapan Keperawatan Tk 3 Semester 5
Mata Kuliah : Keperawatan HIV AIDS
Dosen Pengampu : Ade Suryaman, SST., M. Biomed

Tugas Individu

Membuat artikel dengan tema “Pencegahan Primer, Sekunder, Tersier pada Penyalahgunaan
NAPZA”

ARTIKEL NARKOBA

Apa itu NAPZA?

Napza merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya. Zat
adiktif yang mempengaruhi keadaan mental seseorang seperti pikiran, perasaan, perilaku disebut
juga dengan Narkoba.

Definisi narkotika menurut Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika


adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Sedangkan yang dimaksud psikotropika menurut Undang-Undang No. 5 tahun
1997 adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Remaja merupakan salah satu kelompok yang rentan dalam penyalahgunaaan narkoba di
Indonesia. Penyalahgunaan zat biasanya dimulai dengan penggunaan pertama pada usia sekolah
dasar atau menengah. Ini dimulai dengan tekanan serta tawaran dari teman dekat. Hal ini juga
memudahkan untuk membujuk mereka untuk terus menggunakan narkoba sampai mereka
menjadi kecanduan. Upaya pemberantasan narkoba sudah dilakukan berkali-kali, namun tetap
saja ada beberapa cara bagi remaja untuk menghindari narkoba , selain itu tidak hanya orang
dewasa tetapi juga siswa SD dan SMP yang jatuh dalam Penyalahgunaan zat. Upaya paling
efektif hingga saat in untuki mencegah penyalahgunaan zat pada anak adalah pendidikan di
rumah dengan cara orang tua diharapkan selalu mengawasi dan mendidik anaknya untuk
menjauhi penyalahgunaan zat.

Penyalahgunaan zat didorong oleh beberapa faktor yaitu :

1. Faktor individu yaitu keyakinan bahwa obat dapat memecahkan masalah, keinginan
untuk menikmati efek obat, menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang
dirasakan seseorang, dan ekspresi ketidakpuasan terhadap sistem atau yang berlaku.
Adanya kecenderungan untuk ingin tahu dan eksperimental, keinginan untuk dilihat oleh
orang lain sebagai pemberani, hebat dan luar biasa, kecenderungan untuk melanggar
aturan, sifat mudah tersinggung, sulit bergaul, kebosanan atau tekanan teman untuk
diterima/diakui dalam kelompok yang rentan terhadap isolasi.
2. Faktor lingkungan yaitu lingkungan rumah yang tidak harmonis, hidup dalam lingkungan
masyarakat yang kacau, dan adanya hubungan dengan pengguna narkoba.

Efek samping dalam penyalahgunaan zat pada anak dan remaja antara lain perubahan
sikap, temperamen dan kepribadian, sering menolak untuk sekolah, berkurangnya disiplin dan
nilai-nilai kelas, mudah marah, sering menguap, mengantuk dan malas, serta kesehatan diri yang
buruk. pencurian pada akhirnya akan terjadi karena penggunaan narkoba.

Apa itu Penyalahgunaan narkoba? Dan bagaimana pencegahan penyalahgunaan narkoba


tersebut ?

Penyalahgunaan NAPZA atau Narkoba adalah penggunaan narkotika, psikotropika, dan


zat adiktif yang bertentangan dengan fungsinya. Kondisi ini dapat menyebabkan kecanduan,
yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Pencegahan penyalahgunaan narkoba
adalah segala upaya yang ditujukan untuk mengurangi permintaan dan peredaran gelap narkoba.
pencegahan penyalahgunaan Narkoba ditujukan untuk lingkungan di rumah, sekolah, komunitas,
tempat kerja, dan masyarakat luas melalui kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi dengan
menggunakan media yang berbeda.

Pencegahan penyalahgunaan narkotika meliputi pencegahan primer, sekunder, dan


tersier.

1. Pencegahan primer yaitu pencegahan untuk melindungi orang yang tidak pernah
menggunakan, mencoba, atau secara teratur menggunakan zat adiktif. Upaya pencegahan
ini dimulai sejak usia dini sehingga anak dapat mengatasi faktor-faktor yang dapat
mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangannya secara memadai.
Pencegahan primer dapat dilakukan dengan :
a. Memberikan akses pelayanan dan komunikasi, informasi dan edukasi bagi remaja
atau masyarakat umum tentang bahaya penyalahgunaan zat
b. Menyebarluaskan informasi bahaya penyalahgunaan NAPZA dengan memberikan
penyuluhan, leaflet dan X-banner
2. Pencegahan sekunder yaitu pencegahan untuk melindungi mereka yang sudah
menggunakannya dari risiko dan menjadi ketergantungan atau kecanduan. Hal ini untuk
mencegah penyakit bertambah parah dan komplikasi berkembang. Selain itu, pencegahan
sekunder dilakukan untuk meminimalkan komplikasi sebelum penyakit makin
memburuk.
Kegiatan yang dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan sekunder antara lain:
a. Layanan informasi dan konsultasi
b. Konseling
c. Rujukan
d. Fasilitas dan peningkatan kelompok
e. Pembinaan Olahraga dan Seni
f. Informasi dan pendidikan untuk pengembangan pribadi
3. Pencegahan tersier yaitu untuk meminimalkan risiko yang timbul dari penyalahgunaan
zat dan masalah kecanduan, termasuk perawatan dan rehabilitasi, penggunaan dan
pantangan. Pencegahan tersier dapat dilakukan salah satunya dengan rehabilitasi meliputi
pemberian penyuluhan agama, pendidikan dan keterampilan kerja. Selama fase
rehabilitasi, pecandu akan dipulihkan dari kecanduan sehingga mereka dapat menjalani
kehidupan normal dan bersosialisasi lagi bersama keluarga dan masyarakat.
Kegiatan yang merupakan bagian dari upaya pencegahan ini antara lain:
a. Konseling dan bimbingan sosial untuk pengguna, keluarga, kelompok lingkungan
b. Ciptakan lingkungan yang mendorong mantan pengguna narkoba untuk tidak
melakukannya kembali sebagai pengguna narkoba.
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya D, Tiorida N, Fatimah A, Anisya D, Anggraini F, dll. 2022. Sosialisasi Bahaya


penggunaan Napza Di SMA Lancang Kuning Kelurahan Bumi Ayu Kota Dumai. Jurnal
Pendidikan dan Konseling. 4(5).

Shiddiqy AR, Marjo HK, Mamesah M, Fitriyani H. 2021. Pengembangan Modul Pencegahan
Penyalahgunaan NAPZA untuk meningkatkan pengetahuan pencegahan bagi Siswa SMP di
Jakarta Timur. Indonesian Journal Of Educational Counseling. 5(1).

Novita I, Noor M, Zulfiani D. 2018. Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba Oleh Badan
Narkotika Nasional Kota Samarinda. eJournal Administrasi Negara. 6(4).

Anda mungkin juga menyukai