Oleh : Amir Fakhrudin, Khoirunnisa Azzahra, Rosalina Ristanto, Siti Fadillah, Wildan Setiawan
amirfakhrudin2122@gmail.com
Abstrak
Permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan suatu yang bersifat urgent dan
kompleks. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasahalan ini menjadi marak.
Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan,
seiring meningkatnya keungkapan kasus tindak kejahatan narkoba yang makin seragam
polanya dan semakin masif pula jaringan singdikatnya. Masyarakan Indonesia, bahkan
masyarakat dunia, pada umumnya saat ini sedang dihadapkan pada keadaan yang sangat
menghawatirkan akibat maraknya pemakaian bermacam-macam jenis narkoba secara ilegal.
Kehawatiran ini semakin dipertajam akibat maraknya peredaran gelap narkotika yang telah
merebak disegala ratusan masyarakat, termasuk dikalangan generasi muda. Hal ini akan
sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara pada masa mendatang. Perilaku
sebagaian remaja yang secara nyata telah jauh mengabaikan nilai-nilai kaidah dan norma
serta hukum yang berlaku ditengah kehidupan masyarakat menjadi salah satu penyebab
maraknya pengguna narkoba dikalangan generasi muda. Dalam kehidupan sehari-hari
ditengah tengah masyarakat masih banyak dijumpai remaja yang masih melakukan
penyalahgunaan narkoba.
A.Pendahuluan
1
SMK Insan Mulia
narkoba secara berkala atau teratur di luar indikasi medis, sehingga menimbulkan
gangguan kesehatan fisik, psikis, dan gangguan fungsi sosial. Penyalahgunaan narkoba
memberikan dampak yang tidak baik yaitu dapat mengakibatkan adiksi (ketagihan) yang
berakibat pada ketergantungan.
Banyaknya kasus narkoba yang terjadi saat ini menjadi permasalahan kesehatan
yang memiliki dampak yang cukup besar yaitu fisik, emosi, dan perilaku pemakai
narkoba. Sebagian besar penyalahguna berada pada umur 17-25 tahun, dimana kelompok
umur tersebut merupakan kelompok umur remaja akhir dan usia produktif. Hal ini perlu
mendapat perhatian sebab pada kelompok umur tersebut seseorang memiliki keinginan
untuk mencoba hal yang baru atau dalam masa peralihan dari remaja ke dewasa muda,
sehingga relatif lebih mudah terpengaruh akan hal-hal yang baru (Yusfar, 2013).
B. Uraian Teoritis
Narkoba adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi
sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Obat obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakainnya berlebihan.
Manfaat dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan
ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum.
1. Menjadi malas
2. Kurang memperhatikan badan sendiri
3. Hidup tidak teratur
4. Tidak dapat memegang kepentingan orang lain
5. Mudah tersinggung
6. Egosentrik
B.3 Penatalaksanaan
a. Pencegahan
Cara pencegahan narkoba :
1. Berbicara kepada remaja tersebut.
2. Dorong para remaja untuk berkata dengan jujur. Pastikan kalian berbicara
dengan tenang agar si remaja bisa mengutarakan perasaannya dengan baik
pula. Katakan juga bila kalian peduli terhadapnya, meski di satu sisi harus
bisa memverifikasi setiap perkataannya.
3. Amati serta fokus pada tingkah lakunya. Bukan terhadap orangnya ya.
Tekankan pula jika penggunaan narkoba sangat berbahaya. Namun tetap
jangan menilai mereka sebagai orang jahat.
4. Periksa si remaja secara teratur. Pemeriksaan bisa dilakukan dari
lingkungan aktivitasnya. Kalian juga bisa mulai mengajak bicara mereka
setiap pulang dari sekolah.
5. Datang ke bantuan profesional. Hal ini dilakukan jika si remaja telah
menyalahgunakan narkoba dalam jumlah banyak. Kalian bisa segera
menghubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan untuk membantu
mengatasi.
b. Pengobatan
Pengobatan penderita narkoba yaitu dengan cara :
1. Rehabilitas
Menurut UU RI No. 35 Tahun 2009, ada dua jenis rehabilitasi, yaitu :
a) Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara
terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan
narkotika.
b) Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara
terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu
narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam
kehidupan masyarakat.
2. Terapi
Fase penanganan progam Therapeutic Community (TC) menurut Perfas
(2003) terdiri atas 5 tahap, yaitu :
a) Entry / Orientation Phase Perkiraan waktu 2 sampai 4 minggu
Tahap awal berupa orientasi terhadap aturan, norma, ritual dan
tugas di TC. Pengenalan terhadap komunitas dan staf pegawai.
Kegiatan yang dilakukan berupa pekerjaan sederhana dan mudah
sehingga tidak perlu mengambil keputusan penting, tetapi perlu
pengawasan tingkat tinggi.
b) Core Treatment Phase Perkiraan waktu antara 3 – 6 bulan Belajar
untuk mengidentifikasi isu-isu klinis atau pengobatan misalnya
psikologis, sosial atau keluarga, kesehatan, pendidikan, pelatihan,
dll. Pengelolaan emosi dan belajar ekspresi perasaan yang tepat
dalam kelompok dan bentuk lain dari konseling. Selain itu praktek
dalam mengartikulasikan dan mengungkapkan masalah kritis
kehidupan atau masalah pribadi yang belum terselesaikan dalam
sesi kelompok atau sesi pribadi (2003:100).
c) Pre – Reentry Phase Perkiraan waktu antara 2 – 3 bulan Pada tahap
ini fokus terhadap pengejaran karier, pendidikan dan kegiatan
produktif lainnya yang meningkatkan kemandirian, sebagai wujud
resosialisasi secara bertahap untuk persiapan kegiatan di luar TC.
Proses Internalisasi yang baru untuk memperoleh norma, nilai-nilai
pribadi dan gaya hidup bebas narkoba. Keberhasilan dari proses ini
perlu melibatkan peran manajerial dan pengawasan.
d) Reentry Phase Perkiraan waktu antara 2 – 6 bulan Dalam usaha
pengembalian diri ke masyarakat di luar kehidupan komunitas,
maka perlu belajar untuk menangani isu-isi jika terjadi kekambuhan
dan menemukan gaya hidup yang stabil. Oleh karena itu perlu
dukungan dari keluarga, teman, komunitas, dll. Melatih
kemampuan dengan gaya hidup baru seperti mengelola uang,
manajemen waktu, manajemen stress, kesehatan dan praktek seks
yang aman.
e) Aftercare Phase Perkiraan waktu antara 6 - 12 bulan Melakukan
kunjungan ke komunitas TC untuk berhubungan kembali dengan
komunitas atau memberi waktu pribadi sebagai pembicara atau
fasilitator dari kelompok-kelompok khusus dalam upaya
mempertahankan gaya hidup bebas dari narkoba (2003:101).
C. Pembahasan
Peredaran narkoba di kalangan remaja makin parah. Sekitar 4,7 persen pengguna
narkoba adalah pelajar dan mahasiswa. Badan Narkotika Nasional (BNN) mengakui
pengaruh narkoba telah merambah ke berbagai kalangan. Berdasarkan survei BNN,
penggunaan narkoba tercatat sebanyak 921.695 orang adalah pelajar dan mahasiswa.5
Jika diambil rata- ratakan usia sasaran pengguna narkoba ini adalah usia
pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Akibatnya, generasi harapan bangsa
yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran
narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.
D. Penutup
Daftar Pusaka
https://media.neliti.com/media/publications/170095-ID-penyalahgunaan-narkoba-di-
kalangan-remaj.pdf (Diakses tanggal 1 Februari 2023. Pukul 13:00 WIB).
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/01/150000369/penyalahgunaan-narkoba--
alasan-gejala-tanda-ciri-dan-bahaya (Diakses tanggal 1 Februari 2023. Pukul 13:00
WIB).
https://tribrata-news.muna.sultra.polri.go.id/kenali-pencegahan-narkoba-pada-remaja-satu-
cara-mencegah-kerusakan-generasi-bangsa/ (Diakses tanggal 1 Februari 2023. Pukul
13:00 WIB).