Anda di halaman 1dari 8

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DIKALANGAN REMAJA

Oleh : Amir Fakhrudin, Khoirunnisa Azzahra, Rosalina Ristanto, Siti Fadillah, Wildan Setiawan

Teknik komputer & jaringan1

amirfakhrudin2122@gmail.com

Abstrak

Permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan suatu yang bersifat urgent dan
kompleks. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasahalan ini menjadi marak.
Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan,
seiring meningkatnya keungkapan kasus tindak kejahatan narkoba yang makin seragam
polanya dan semakin masif pula jaringan singdikatnya. Masyarakan Indonesia, bahkan
masyarakat dunia, pada umumnya saat ini sedang dihadapkan pada keadaan yang sangat
menghawatirkan akibat maraknya pemakaian bermacam-macam jenis narkoba secara ilegal.
Kehawatiran ini semakin dipertajam akibat maraknya peredaran gelap narkotika yang telah
merebak disegala ratusan masyarakat, termasuk dikalangan generasi muda. Hal ini akan
sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara pada masa mendatang. Perilaku
sebagaian remaja yang secara nyata telah jauh mengabaikan nilai-nilai kaidah dan norma
serta hukum yang berlaku ditengah kehidupan masyarakat menjadi salah satu penyebab
maraknya pengguna narkoba dikalangan generasi muda. Dalam kehidupan sehari-hari
ditengah tengah masyarakat masih banyak dijumpai remaja yang masih melakukan
penyalahgunaan narkoba.

Kata kunci: Penyalahgunaan Narkoba, Kenakalan Narkoba

A.Pendahuluan

A.1 Latar belakang

Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) atau


istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai Narkoba (Narkotika, Psikotropika, dan
Obat Berbahaya) semakin banyak terjadi. Menurut Azmiyati (2014) dalam Sholihah
(2015), penyalahgunaan narkoba merupakan penggunaan salah satu atau beberapa jenis

1
SMK Insan Mulia
narkoba secara berkala atau teratur di luar indikasi medis, sehingga menimbulkan
gangguan kesehatan fisik, psikis, dan gangguan fungsi sosial. Penyalahgunaan narkoba
memberikan dampak yang tidak baik yaitu dapat mengakibatkan adiksi (ketagihan) yang
berakibat pada ketergantungan.

Menurut Hawari dalam Azmiyati, 2014, ketergantungan tersebut terjadi karena


sifat-sifat narkoba yang dapat menyebabkan keinginan yang tidak tertahankan (an over
powering desire) terhadap zat yang dimaksud dan kalau perlu dengan jalan apapun untuk
memperolehnya, kecenderungan untuk menambahkan takaran atau dosis dengan
toleransi tubuh, ketergantungan psikologis yaitu apabila pemakaian zat dihentikan akan
menimbulkan gejalagejala kejiwaan sperti kegelisahan, kecemasan, depresi, dan
sejenisnya, ketergantungan fisik yaitu apabila pemakaian zat dihentikan akan
menimbulkan gejala fisik yang dinamakan gejala putus obat (withdrawal symptoms).

Apabila narkoba digunakan terus-menerus maka dapat menimbulkan


ketergantungan. Ketergantungan pada narkoba merupakan salah satu dampak akibat
penyalahgunaan obat yang tidak sesuai dengan dosis yang diharuskan, sehingga pemakai
zat tersebut tidak dapat menghentikan untuk mengonsumsinya dan secara berkala harus
terus mendapatkannya. Apabila telah mengkonsumsi narkoba terus-menerus maka akan
merugikan kesehatan dan menimbulkan dampak sosial yang luas.

Berdasarkan teori stage of substance use dalam Keane (2006) seseorang


menggunakan narkoba dilatarbelakangi oleh pengaruh sosial (perilaku menyimpang,
aktivitas kelompok, penggunaan narkoba dalam 6 jangka waktu yang lama, tekanan
sosial, peredaran secara bebas, persepsi dapat meningkatkan daya tahan tubuh, adanya
perasaan nyaman), gaya hidup (hanya untuk bersenang-senang, konsumsi yang terlalu
banyak untuk merasakan kenyamanan dan merasa baik, memunculkan perasaan senang
dan perasaan yang baru, mengatasi stress dan rasa tidak nyaman, mengatasi depresi,
menyendiri), kebiasaan (penggunaan yang banyak pada awal pemakaian akan berdampak
pada kehidupan, susah tidur dan konsentrasi, memikirkan kesempatan untuk
menggunakan lagi), ketergantungan (tidak ada kontrol dalam penggunaan, terus-menerus
memakai dalam berbagai keadaan, dalam tahap bahaya, dapat merusak kesehatan,
hubungan, dan komitmen sosial).

Banyaknya kasus narkoba yang terjadi saat ini menjadi permasalahan kesehatan
yang memiliki dampak yang cukup besar yaitu fisik, emosi, dan perilaku pemakai
narkoba. Sebagian besar penyalahguna berada pada umur 17-25 tahun, dimana kelompok
umur tersebut merupakan kelompok umur remaja akhir dan usia produktif. Hal ini perlu
mendapat perhatian sebab pada kelompok umur tersebut seseorang memiliki keinginan
untuk mencoba hal yang baru atau dalam masa peralihan dari remaja ke dewasa muda,
sehingga relatif lebih mudah terpengaruh akan hal-hal yang baru (Yusfar, 2013).

A.2 Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyalahgunaan narkoba.

A.3 Metode Penulisan

Penulisan ini menggunakan metode tinjauan literatur.

B. Uraian Teoritis

B.1 Pengertian penyalahgunaan Narkoba

Narkoba adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi
sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Obat obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakainnya berlebihan.
Manfaat dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan
ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum.

B.2 Gejala dan Tanda-tandanya

Berikut gejala penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja :

1. Menjadi malas
2. Kurang memperhatikan badan sendiri
3. Hidup tidak teratur
4. Tidak dapat memegang kepentingan orang lain
5. Mudah tersinggung
6. Egosentrik

Berikut tanda-tanda penyalahgunaa narkoba dikalangan remaja :

1. Hilangnya minat bergaul dan olahraga


2. Mengabaikan perawatan dan kerapihan diri
3. Disiplin pribadi mengendur
4. Suka menyendiri
5. Menghindar dari perhatian orang lain
6. Cepat tersinggung dan cepat marah
7. Berlaku curang, tidak jujur dan menghindari tanggung jawab
8. Sering berlama-lama di tempat tak biasa seperti kamar mandi, dan lainnya
9. Suka mencuri berang dirumah
10. Prestasi sekolah atau kerja menurun

B.3 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan terdiri dari :

a. Pencegahan
Cara pencegahan narkoba :
1. Berbicara kepada remaja tersebut.
2. Dorong para remaja untuk berkata dengan jujur. Pastikan kalian berbicara
dengan tenang agar si remaja bisa mengutarakan perasaannya dengan baik
pula. Katakan juga bila kalian peduli terhadapnya, meski di satu sisi harus
bisa memverifikasi setiap perkataannya.
3. Amati serta fokus pada tingkah lakunya. Bukan terhadap orangnya ya.
Tekankan pula jika penggunaan narkoba sangat berbahaya. Namun tetap
jangan menilai mereka sebagai orang jahat.
4. Periksa si remaja secara teratur. Pemeriksaan bisa dilakukan dari
lingkungan aktivitasnya. Kalian juga bisa mulai mengajak bicara mereka
setiap pulang dari sekolah.
5. Datang ke bantuan profesional. Hal ini dilakukan jika si remaja telah
menyalahgunakan narkoba dalam jumlah banyak. Kalian bisa segera
menghubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan untuk membantu
mengatasi.

b. Pengobatan
Pengobatan penderita narkoba yaitu dengan cara :
1. Rehabilitas
Menurut UU RI No. 35 Tahun 2009, ada dua jenis rehabilitasi, yaitu :
a) Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara
terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan
narkotika.
b) Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara
terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu
narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam
kehidupan masyarakat.
2. Terapi
Fase penanganan progam Therapeutic Community (TC) menurut Perfas
(2003) terdiri atas 5 tahap, yaitu :
a) Entry / Orientation Phase Perkiraan waktu 2 sampai 4 minggu
Tahap awal berupa orientasi terhadap aturan, norma, ritual dan
tugas di TC. Pengenalan terhadap komunitas dan staf pegawai.
Kegiatan yang dilakukan berupa pekerjaan sederhana dan mudah
sehingga tidak perlu mengambil keputusan penting, tetapi perlu
pengawasan tingkat tinggi.
b) Core Treatment Phase Perkiraan waktu antara 3 – 6 bulan Belajar
untuk mengidentifikasi isu-isu klinis atau pengobatan misalnya
psikologis, sosial atau keluarga, kesehatan, pendidikan, pelatihan,
dll. Pengelolaan emosi dan belajar ekspresi perasaan yang tepat
dalam kelompok dan bentuk lain dari konseling. Selain itu praktek
dalam mengartikulasikan dan mengungkapkan masalah kritis
kehidupan atau masalah pribadi yang belum terselesaikan dalam
sesi kelompok atau sesi pribadi (2003:100).
c) Pre – Reentry Phase Perkiraan waktu antara 2 – 3 bulan Pada tahap
ini fokus terhadap pengejaran karier, pendidikan dan kegiatan
produktif lainnya yang meningkatkan kemandirian, sebagai wujud
resosialisasi secara bertahap untuk persiapan kegiatan di luar TC.
Proses Internalisasi yang baru untuk memperoleh norma, nilai-nilai
pribadi dan gaya hidup bebas narkoba. Keberhasilan dari proses ini
perlu melibatkan peran manajerial dan pengawasan.
d) Reentry Phase Perkiraan waktu antara 2 – 6 bulan Dalam usaha
pengembalian diri ke masyarakat di luar kehidupan komunitas,
maka perlu belajar untuk menangani isu-isi jika terjadi kekambuhan
dan menemukan gaya hidup yang stabil. Oleh karena itu perlu
dukungan dari keluarga, teman, komunitas, dll. Melatih
kemampuan dengan gaya hidup baru seperti mengelola uang,
manajemen waktu, manajemen stress, kesehatan dan praktek seks
yang aman.
e) Aftercare Phase Perkiraan waktu antara 6 - 12 bulan Melakukan
kunjungan ke komunitas TC untuk berhubungan kembali dengan
komunitas atau memberi waktu pribadi sebagai pembicara atau
fasilitator dari kelompok-kelompok khusus dalam upaya
mempertahankan gaya hidup bebas dari narkoba (2003:101).

C. Pembahasan

Peredaran narkoba di kalangan remaja makin parah. Sekitar 4,7 persen pengguna
narkoba adalah pelajar dan mahasiswa. Badan Narkotika Nasional (BNN) mengakui
pengaruh narkoba telah merambah ke berbagai kalangan. Berdasarkan survei BNN,
penggunaan narkoba tercatat sebanyak 921.695 orang adalah pelajar dan mahasiswa.5

Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1997 yang dimaksud dengan


Narkotika adalah zat atau obat-obatan yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintesis maupun sistematis, yang dapat menurunkan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Berikut ini jenis dan golongan narkoba narkotika antara lain adalah
sebagai berikut:

1. Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya


sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan.
Contoh jenis narkoba golongan satu antara lain adalah : ganja, heroin, kokain,
morfin, dan opium.
2. Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh jenis narkoba golongan dua
antara lain adalah : petidin, benzetidin, dan betametadol.
3. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh jenis narkoba golongan tiga
antara lain adalah : kodein dan turunannya.
Kurangnya penyuluhan dan informasi di masyarakat mengenai bahaya
penyalahgunaan narkoba. Untuk itu penyuluhan dan tindakan edukatif harus
direncanakan, diadakan dan dilaksanakan secara efektif dan intensif kepada
masyarakat yang disampaikan dengan sarana atau media yang tepat untuk masyarakat.
Bahaya pemakaian narkoba sangat besar pengaruhnya terhadap negara, jika sampai
terjadi pemakaian narkoba secara besar-besaran di masyarakat, maka bangsa
Indonesia akan menjadi bangsa yang sakit, apabila terjadi demikian negara akan rapuh
dari dalam karena ketahanan nasional merosot.

Jika diambil rata- ratakan usia sasaran pengguna narkoba ini adalah usia
pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Akibatnya, generasi harapan bangsa
yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran
narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.

D. Penutup

Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA)


atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai Narkoba (Narkotika,
Psikotropika, dan Obat Berbahaya) semakin banyak terjadi. Penyalahgunaan narkoba
memberikan dampak yang tidak baik yaitu dapat mengakibatkan adiksi (ketagihan)
yang berakibat pada ketergantungan. Ketergantungan pada narkoba merupakan salah
satu dampak akibat penyalahgunaan obat yang tidak sesuai dengan dosis yang
diharuskan, sehingga pemakai zat tersebut tidak dapat menghentikan untuk
mengonsumsinya dan secara berkala harus terus mendapatkannya.

Daftar Pusaka

https://media.neliti.com/media/publications/170095-ID-penyalahgunaan-narkoba-di-
kalangan-remaj.pdf (Diakses tanggal 1 Februari 2023. Pukul 13:00 WIB).

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/01/150000369/penyalahgunaan-narkoba--
alasan-gejala-tanda-ciri-dan-bahaya (Diakses tanggal 1 Februari 2023. Pukul 13:00
WIB).

https://tribrata-news.muna.sultra.polri.go.id/kenali-pencegahan-narkoba-pada-remaja-satu-
cara-mencegah-kerusakan-generasi-bangsa/ (Diakses tanggal 1 Februari 2023. Pukul
13:00 WIB).

Anda mungkin juga menyukai