Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk
didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain
narkoba, sebutan lainyang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Narkoba yaitu
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. Istilah Narkoba biasanya lebih banyak dipakai oleh
para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua
istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama tadi. Menurut UU No. 22 Tahun
1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika. Narkotika adalah “zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Sebenarnya Narkoba
adalah obat legal yang digunakan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba
banyak disalahgunakan. Bahkan di kalangan remaja tidak sedikit yang terjerumus dalam
bahaya narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk
kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai bahaya narkoba. Di
Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu
pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif
atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal
yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah
menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dalam kurun waktu dua dasawarsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara
yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi
internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran narkotika di negara-
negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif
secara komersial bagi sindikat internasional yang beroperasi di negara-negara sedang
berkembang. Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa
lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka
cenderung merosot.melihat latar belakang diatas maka kami mengangkat judul Makalah
Kenakalan remaja ( tentang Narkoba ) yang terfokus pada pengetahuan tentang narkoba dan
akibatnyan bagi remaja. Oleh karena itu, selain untuk menyelesaikan tugas dari mata
pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, saya menyusun makalah ini bertujuan untuk
memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba, khususnya di kalangan remaja atau
generasi muda.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari karya ilmiah ini, yaitu:
1. Apa Pengertian atau definisi Narkoba?
2. Apa saja jenis-jenis narkoba yang dikonsumsi di masyarakat?
3. Apa penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda?
4. Apa saja dampak atau bahaya narkoba terhadap generasi muda?
5. Bagaimana pencegahan terhadap penyebaran dan penyalahgunaan narkoba dikalangan
generasi muda?
6. Bagaimana penerapan pola hidup sehat yang baik dan benar di kalangan generasi muda?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan karya ilmiah ini, yaitu:
1. Memahami pengertian narkoba.
2. Lebih mengatahui jenis-jenis narkoba di kalangan masyarakat.
3. Mencari tahu apa dampak atau bahaya narkoba terhadap generasi muda.
4. Lebih mengetahui penyebab penyalahgunaan narkoba dikalangan kalangan generasi muda.
5. Mengetahui bagaimana cara pencegahan terhadap penyebaran dan penyalahgunaan
narkoba di kalangan generasi muda.
6. Mengetahui bagaimana penerapan pola hidup sehat yang baik dan benar di kalangan
generasi muda.
BAB II

PEMBAHASAN
B. Jenis Narkoba dan Bahayanya Bagi Generasi Muda

 Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun
1997).Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi.
Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin,
kokain, morfin, dan opium.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.

2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Psikotropika
digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui
manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP,
dan ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan
diazepam.

3. Bahan Adiktif
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis
yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim
syaraf pusat,

Narkoba ini memiliki dampak sebagai berikut :1. Gangguan pada system syaraf (neurologis)
seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan
(abses), alergi, eksim4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru5. Sering sakit kepala, mual-
mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur6.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan
fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi
seksual7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)8.
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga
saat ini belum ada obatnya9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over
Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis
bisa menyebabkan kematian

C. Akibat Yang Ditimbulkan

Narkoba merupakan obat atau zat yang berasal dari tanaman/ bukan tanaman baik yang dapat
menyebabkan perubahan kesadaran, menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit,
mengakibatkan rasa kantuk, menurunkan serta menghilangkan rasa nyeri, hingga mampu
menimbulkan ketergantungan. Narkoba sendiri disalahgunakan oleh oknum sebagai jalan
keluar pintas untuk mendapatkan efek tersebut, yang pada akhirnya berdampak pada
berbagai aspek dalam kehidupan individu tersebut mulai dari aspek kesehatan, sosial,
ekonomi, hukum, hingga psikologis.

Dari berbagai hal yang dapat diakibatkan oleh penggunaan narkoba, ada satu dampak yang
cukup memberikan perubahan besar, yaitu dampak secara psikologis. Tentunya banyak sekali
dampak psikologis yang dapat diakibatkan penggunaan narkoba seperti tegang/gelisah,
lamban kerja, ceroboh dalam bekerja, hilangnya percaya diri, sulit berkonsentrasi, suka
mengkhayal, curiga secara berlebihan, hilangnya kontrol pada diri sendiri, pemalas, keadaan
emosi yang tidak stabil, perasaan tidak aman, perasaan kesal, tertekan, menjadi ganas dengan
tingkah laku yang brutal, hingga dapat menyebabkan gangguan kejiwaan.

Beberapanya dapat djelaskan sebagai berikut :

1. Merasa tegang/gelisah, dimana saat seseorang mencoba narkoba maka akan


mengalami ketergantungan dan ingin mencobanya lagi. Hal ini membuat orang
tersebut menjadi sering gelisah.
2. Lamban dalam bekerja, dimana saat seseorang mengkonsumsi narkoba akan
membuatnya merasa “melayang/nge-fly” sehingga ia selalu merasa ingin bersantai
dan bersenang-senang. Hal itu dapat mempengaruhi kinerjanya dalam bekerja ataupun
dalam melakukan sesuatu.
3. Perasaan tidak aman, yang muncul akibat kecemasan dan kekhawatiran karena
mengetahui jika narkoba sebenarnya tidak boleh disalahgunakan. Resiko karena
pelanggaran hukum juga akan menambah peraaan tidak aman bagi penggunanya,
ketakutan nantinya tidak bisa menggunakan ketika butuh, ketakutan mengalami
dampak yang semakin buruk dari hari ke hari, dan lain sebagainya.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan, dimana meskipun narkoba
memberikan ketenangan dan perasaan melayang, hal itu hanya berlaku sesaat setelah
penggunaan. Setelahnya atau ketika pengaruhnya hampir habis, pengguna akan
kehilangan ketenangan tersebut, kesulitan berkonsentrasi dan perasaan sedih akan
mulai muncul.
5. Gangguan kesehatan mental sebagai dampak negatif dari penggunaan narkoba jangka
panjang. Hal ini disebabkan kandungan di narkoba yang bisa memicu gangguan di
otak. Baik dalam sistem saraf maupun fungsi otak. Hal ini dapat mengakibatkan otak
mendapatkan pesan abnormal melalui jaringan. Bila syarat ini berlangsung, terdapat
beberapa gangguan kesehatan mental yang kerap dialami oleh pengguna narkoba.
Mulai dari paranoia, depresi, gangguan kecemasan, gangguan panik, serta juga
halusinasi.

Berdasarkan bahaya dari dampak psikologis yang ditimbulkan, tentunya sangat penting bagi
individu terutama generasi muda untuk tidak mencoba – coba dan menjauhi narkoba. Adapun
Sasaran yang sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba ialah kelompok usia remaja
yang baru memasuki masa “mencari jati diri”. Remaja cenderung dipenuhi oleh rasa ingin
tahu dan seringkali mencoba cara ataupun hal-hal yang membuat mereka merasa tertantang.
Lingkungan juga merupakan salah satu faktor terbesar terhadap perilaku penyalahgunaan
narkoba, jika remaja terpapar dengan lingkungan dimana banyak terjadi penyalahgunaan
narkoba di sekitarnya, maka bukan tidak mungkin ia akan terpengaruh untuk ikut
menyalahgunakan narkoba. Untuk itu, menjadi tugas kita semua untuk menjaga generasi
muda dari bahaya narkoba.

D. Langka Penanggunangannya

Anda mungkin juga menyukai