PENDAHULUAN
1.1
perlunya
peran
agama
dalam
usaha
pencegahan
penyalahgunaan Narkoba.
Narkoba tidak boleh hanya dimengerti sebagai obat terlarang saja. Kita juga
perlu mengetahui jenis-jenis dan akibat dari penggunaannya, bahkan tak
cukup hanya itu saja, kita juga harus mengetahui pandangan Kristen terhadap
Narkoba. Hal ini penting untuk mengikat kita agar kita tidak tergoda untuk
menggunakan Narkoba secara berlebihan.
Banyak buku-buku tentang Narkoba yang beredar di pasaran, namun hanya
sedikit buku yang mengulasnya dari sisi pandang Kristen. Maka kami
membuat makalah yang mengulas tentang Narkoba dan juga sisi pandang
Kristen terhadap Narkoba. Hal itulah yang akan dikemukakan dalam makalah
ini.
1.2
Tujuan
1. Menambah
wawasan
penulis
tentang
Pandangan
kristen
tentang
Penyalahgunaan Narkoba
2. Memberi informasi pembaca
tentang
Pandangan
kristen
tentang
Penyalahgunaan Narkoba
3. Melengkapi syarat lulus kuliah
BAB 2
PANDANGAN KRISTEN TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
2.1 Definisi Penyalahgunaan Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan Narkotika, Psikotropika, dan
bahan adiktif lainnya diluar keperluan medis, tanpa pengawasan dokter, dan
merupakan perbuatan melanggar hukum. Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun
"napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko
kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya
adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien
saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi
itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009).\
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (UndangUndang No. 5/1997).
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis
maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang
dapat mengganggu sistem syaraf pusat
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun
sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok
adalah :
Rokok
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton,
cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia,
2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor
penyebab penyalahgunaan narkotika.
2.3
2.5
dan C .
Gangguan kesehatan psikis, diantaranya gelisah, cemas, takut, curiga dan
wapada berlebihan, fotofobia, mudah tersinggung, depresi, halusinasi
visual, agresif, gangguan daya ingat, gangguan konsentrasi, gangguan
2.6
kehilangan
identitas
yang
2.7
wewenang
untuk
melakukan
pencegahan
terhadap
penyalahgunaan Narkoba.
Menyangkut Narkotikanya sendiri yakni dengan dimasukkannya dua
golongan psikotropika, yaitu Psikotropika Golongan I dan Psikotopika
Golongan II menjadi Narkotika Golongan I dan telah diatur pula mengenai
Prekursor Narkotika, yaitu merupakan zat atau bahan pemula atau bahan
7
kimia
yang
dapat
digunakan
dalam
pembuatan
yang
Narkotika,
dimana
mempunyai wewenang
Narkotika
tidak
boleh
disalahgunakan,
karena
Narkotika
ilmu
pengetahuan,
disisi
lain
dapat
menimbulkan
anti
sosial,
merosotnya
produktivitas
kerja,
mempertingggi
narkoba.
Kegiatan Alternatif
Kegiatan alternatif, atau pengisi waktu luang khususnya bagi para
remaja dan
kecenderungan
untuk melakukan
perbuatan
penyalahgunaan narkoba.
Program Intervensi
Program intervensi yang dirancang untuk individu yang beresiko tinggi
terhadap penyalahgunaan narkoba, melalui konseling perseorangan
atau kelompok kecil guna mengubah sikap, pikiran, dorongan,
keinginan, perilaku serta kebiasaan untuk menyalahgunakan narkoba.
9
2.9
7 Ajaklah pasien berolah raga ini yg juga tidakalah pentingnya dan sangat
pentingsekali.
8 Berikan pasien motipasi hidup,katakan padanya bahwa hidup didunia
sangatlah berharga jika kita dalam keadaan sehat,dan segala seuatu itu
bisa dapat dan diraih bila kita sehat,ingat kan pasien tentang tuhan yg
mampu menolong kita dari masalah apapun jika kita mau berubah dan
mau kembali menjadi orang yg berguna bagi orang lain, dan yakin kan
pasien
dan
keluarganya
bahwa
pengguna
narkoba
itu
dapat
disembuhkan.
2.10
dapati
larangan-larangan
dan
ancaman-ancaman
bagi
yang
khusus,
dengan
sasaran
utama
penyalahguna
narkotika.
positif
seperti:
yang
bersangkutan
sehingga
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyalahgunaan Narkoba merupakan tindakan yang tidak dibenarkan
dalam masyarakat dari segi hukum maupun agama. Banyak sekali akibat
yang dirasakan oleh pengguna narkoba yang sudah pasti merugikan
pengguna tersebut baik pada fisik, ekonomi, keluarga maupun di dalam sosial
masyarakat. Kita sebagai orang kristen harus menyikapi penyalahgunaan
narkoba ini dengan tegas. Orang yang melakukan penyalahgunaan narkoba
berarti orang tersebut sudah merusak tubuhnya dimana dalam alkitab ditulis
bahwa Tubuh kita merupakan bait Allah. Kita sebagai orang kristen dapat
mencegah dan membantu dalam pengobatan orang yang sudah melakukan
penyalahgunaan narkoba, antara lain yaitu mengisi kegiatanyang lebih positif,
lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, memperbanyak ibadah, dan selalu
mengingat bahwa tubuh kita merupakan bait Allah yang harus di jaga dan
dipelihara. Oleh karena itu, sebaiknya kita menajuhkan diri dari Narkoba dan
fokus pada hal-hal positif di kehidupan kita.
3.2 Saran-saran
1. Narkoba harus dihindari demi menjaga kesehatan dan menjaga sikap di
masyarakat. Untuk itu, harus dilakukan penyuluhan atau sosialisasi
tentang bahaya narkoba dan cara-cara mencegah penyalahgunaan
narkoba di masyarakat
2. Perbanyak melakukan kegiatan kegiatan positif, seperti belajar, beribadah,
berorganisasi.
13
3. Sebaiknya orang tua mengambil peran penting dalam menjaga anakanaknya dari pergaulan yang tidak benar untuk menghindari anak tersebut
terjerumus dalam hal-hal negatif seperti narkoba.
14