Anda di halaman 1dari 7

HUKUM HUKUM TEKNIK KIMIA

Hukum Keadaan Standar


Untuk melakukan pengukuran terhadap volume gas, diperlukan suatu keadaan standar untuk
digunakan sebagai titik acu an. Keadaan ini yang juga dikenal sebagai STP (Standart
Temperature and Pressure) yaitu keadaan dimana gas mempunyai tekanan sebesar 1 atm (760
mmHg) dan suhu C (273,15 K).

Satu mol gas ideal, yaitu gas yang memenuhi ketentuan semua hukum-hukum gas akan
mempunyai volume sebanyak 22,414 liter pada keadaan standar ini.

Hukum Gas Ideal


Definisi mikroskopik gas ideal, antara lain:

1. Suatu gas yang terdiri dari partikel-partikel yang dinamakan molekul.


2. Molekul-molekul bergerak secara serampangan dan memenuhi hukum-hukum gerak
Newton.
3. Jumlah seluruh molekul adalah besar
4. Volume molekul adalah pecahan kecil yang diabaikan dari volume yang ditempati oleh gas
tersebut.
5. Tidak ada gaya yang cukup besar yang beraksi pada molekul tersebut kecuali selama
tumbukan.
6. Tumbukannya elastik (sempurna) dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat.

Gambaran Gas Ideal


Apabila jumlah gas dinyatakan dalam mol (n), maka suatu bentuk persamaan umum
mengenai sifat-sifat gas dapat diformasikan. Sebenarnya hukum Avogadro menyatakan
bahwa 1 mol gas ideal mempunyai volume yang sama apabila suhu dan tekanannya sama.
Dengan menggabungkan persamaan Boyle, Charles dan persamaan Avogadro akan didapat
sebuah persamaan umum yang dikenal sebagai persamaan gas ideal.

atau PV = nRT

R adalah konstanta kesebandingan dan mempunyai suatu nilai tunggal yang berlaku untuk
semua gas yang bersifat ideal. Persamaan di atas akan sangat berguna dalam perhitungan-
perhitungan volume gas.

Hukum Kekekalan Massa

Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah
suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun
terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut(dalam sistem tertutup Massa zat
sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan) ). Pernyataan yang umum digunakan
untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem
tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.

Hukum pertama termodinamika

Hukum pertama termodinamika sering disebut dengan hukum konversi energy. Konsep ini
mula-mula timbul dalam mekanika dan kemudian diperluas mencakup elektrostatika dan
elektrodinamika. Joule melakukan percobaan pada tahun 1840 1845 yang menunjukkan
bagaimana kalor dapat termasuk dalam konversi energi pula. Hukum pertama menuju ke
definisi energi dalam U dan entalpi H.

Hukum Kirchoff I

Hukum Kirchoff I berbunyi jumlah aljabar dari arus yang menuju/ masuk dengan arus yang
meninggalkan/keluar pada satu titik sambungan/cabang sama dengan nol
Sebagai contoh dapat digambarkan melalui Gambar berikut ini. Hukum tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Si=0
i1 + i2 + i3 - i4 i5 = 0
dimana:
Arus yang masuk (i1, i2, i3) diberi tanda positif.
Arus yang keluar (i4 dan i5) diberi tanda negatif

Hukum Boyle
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol
NH3 mempunyai volume 5 liter den tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P1 V1 = P2 V2
2.5 = P2 . 10 / P2 = 1 atmosfir

Hukum Gay-Lusac

Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada suhu dan
tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den sederhana.

Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2


Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2 ) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas hidrogen
(H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:

V1/V2 = n1/n2
10/1 = (x/28) / (0.1/2)

x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.

Hukum Boyle-Gay lusac

Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu dan diturunkan dengan keadaan harga n =
n2 sehingga diperoleh persamaan:

P1. V1 / T1 = P2 . V2 / T2

Hukum Avogardo

Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol
yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol
setiap gas volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.

Hukum Hess adalah sebuah hukum dalam kimia fisik untuk ekspansi Hess dalam siklus
Hess. Hukum ini digunakan untuk memprediksi perubahan entalpi dari hukum kekekalan
energi (dinyatakan sebagai fungsi keadaan H).
Hukum Pascal

Ketika pengisap kecil kamu dorong maka pengisap tersebut diberikan gaya sebesar F1
terhadap luas bidang A1, akibatnya timbul tekanan sebesar p1. Menurut Pascal, tekanan ini
akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata sehingga tekanan akan diteruskan ke
pengisap besar dengan sama besar. Dengan demikian, pada pengisap yang besar pun terjadi
tekanan yang besarnya sama dengan p1. Tekanan ini menimbulkan gaya pada luas bidang
tekan pengisap kedua (A2) sebesar F2 sehingga kamu dapat menuliskan persamaan sebagai
berikut.
Jadi, gaya yang ditimbulkan pada pengisap besar adalah:

Dari Persamaan , dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan efek gaya yang
besar dari gaya yang kecil, maka luas penampangnya harus diperbesar. Inilah prinsip
kerja sederhana dari alat teknik pengangkat mobil yang disebut pompa hidrolik.

Hukum Archimedes

Besarnya gaya apung ini bergantung pada banyaknya air yg didesak oleh benda tersebut.
Semakin besar air yg didesak maka semakin besar pula gaya apungnya. Hasil penemuannya
dikenal dengan Hukum Archimedes yg menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan
ke dalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya apung (gaya ke
atas) yg besarnya sama dengan berat zat cair yg didesaknya (dipindahkan) oleh benda
tersebut. Secara matematis ditulis sebagai berikut.

dengan: = gaya apung (N), = massa jenis zat cair (kg/m3), V = volume zat cair yg
didesak atau volume benda yg tercelup (m3), g = konstanta gravitasi atau percepatan gravitasi
(m/s2).

Hukum Wien
Panjang gelombang untuk intensitas cahaya maksimum berkurang dengan meningkatnya
cahaya .

Hukum Lee Chatelier

Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi
sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya.

Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat
adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan

Hukum Ohm
hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya.[1][2] Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila
nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang
dikenakan kepadanya.[1] Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis
penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.[1]
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:[3][4]

Dimana :

adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam
satuan volt.
adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar
dalam satuan ohm.

Hukum Planck
Hukum radiasi Planck untuk benda hitam merupakan persamaan yang sangat indah, dan juga
memberikan hasil yang sesuai dengan eksperimen.

Hukum I Newton
"Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol,maka benda yang mula2
diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus
beraturan".

Rumus:

Hukum II Newton
Perceoatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding lurus dengan
besar gayanya dan berbanding terbalik dengan masa benda".

Rumus:
Keterangan:
F = Gaya (N)
M = Massa (Kg)
A = Percepatan (m/s2)

Hukum III Newton


"Jika benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua akan
mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan".

Rumus:
Gaya Gesek :
Keterangan:
Fg = Gaya gesek (N)
= Koefisien gesekan
N = Gaya normal (N)
Hukum Hooke
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika yang
terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara
proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya,
atau lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan :
F adalah gaya (dalam unit newton)
k adalah konstante pegas (dalam newton per meter)
x adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam unit meter).

Anda mungkin juga menyukai