B. Dasar Teori
Berdasar eksperimen diketahui semua gas dalam kondisi kimia
apapun,pada temperature tinggi, dan tekanan rendah cenderung
memperlihatkan suatu hubungan sederhana tertentu diantara sifat sifat
makroskopisnya yaitu tekanan,volume,dan temepratur. Hal ini
menganjurkan adanya konsep gas ideal yang memiliki sifat makroskopis
yang sama . Berdasarkan sifat makroskopis suatu gas seperti
kelajuan,energy kinetic momentum dan massa setip molekul penyusun
gas,anda
dapat
mendefinisikan
gas
ideal
dengan
suatu
asumsi(anggapan) tetapi konsisten(sesuai)dengan definisi makroskopis.
Power supply
Kinetic teori model
Tabung
Gabus
Pelor ( sebagai molekul gas)
Kabel
Ring pemberat
D.Cara Kerja :
1. Siapkan power supply dan kinetic teori model
2. Pada power supply terdapat kabel kuning (untuk AC) dan kabel merah
hitam (untuk DC). Sambungkan kabel DC pada power supply dn kinetic
teori model
3. Jangan lupa sambungkan kabel utama power supply pada stop kontak
4. Atur voltage pada power supply ( semakin besar voltage semakin besar
tekanan)
5. Mula mula atur voltage dari yang paling kecil. Missal : 3V, 6V, 9V
6. Amati apa yang terjadi pada saat 3V, 6V Dan 9V
E. Hasil pengamatan:
P1V1 = P2V2
Persamaan tersebut sesuai dengan hukum Boyle yang dikemukakan oleh
fisikawan inggris yang bernama Robert boyle. Dari hasil percobaanya ia
menyatakan bahwa apabila suhu gas yang berada dalam bejana tertutup
dipertahnkan konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan
volumenya.
Namun telah kita ketahui pula bahwa dalam tabng tersebut selain
terdapat volume dan tekanan juga terdapat suhu. Dalam hal ini suhu juga
mempengaruhi pergerakan molekul. Sesuai dengan hokum Charles yang
dikemukakan oleh fisikawa perancis jaques Charles, Charles mengatakan
bahwa jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan
konstan. Maka volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya sehingga
diperoleh persamaan
V 1 V2
=
T1 T 2
Jika hukum Charles menunjukkan hubungan antara volume dan suhu.
Hukum gay lusaac menunjukkan hubungan antara tekanan dan volume.
Hukim gay lusaac dikemukakan oleh kimiawan prancis bernama Joseph Gay
Lussac, ia menyatakan bahwa jika volume gas yang berada dalam bejana
tertutup dipertahankan konstan maka tekanan gas sebanding dengan suhu
mutlaknya,sehingga diperoleh persamaan.
P1 P2
=
T1 T2
P 1 V 1 P2 V 2
=
T1
T2
F.
Kesimpulan:
Jadi dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa Gas Ideal adalah
gas yang secara tepat memenuhi hukum-hukum gas
Karena adanya tumbukan antara molekul molekul gas menyebabkan
pemberat (gabus) terangkat keatas,ini membuktikan bahwa adanya
energy yang disebabkan oleh tumbukan molekul molekul tersebut,selain
itu karena adanya pergerakan molekul maka gas ideal juga
berhubungan dengan energy kinetic
Ek = mv
1
/2 mvrms = /2 KT atau V
3
2
rms
3 KT
m
Selain itu, dari percobaan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahw sifat
sifat gas ideal monoatomik yaitu :
1. Suatu gas terdiri dari atsa molekul molekul yang disebut molekul
2. Molekul- molekul gas ideal bergerak secara acak kesegala arah
3. Molekul- molekul gas ideal tersebar merata ke seluruh bagian
4. Jarak antar molekul gas jauh lebih besar dari pada ukuran molekulnya
5. Tidak ada gaya interaksi antar molekul kecuali jika antar molekul
saling bertumbukan atau terjadi tumbukan antar molekul dengan
dinding
6. Semua tumbukan yang terjadi baik antar molekul maupun antara
molekul dengan dinding merupakan tumbukan lenting sempurna dan
terjadi pada waktu yang sangat singkat (tidak terjadi kehilangan
energy)
7. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku pada molekul gas ideal
U=
3
2
NkT