Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TEORI KINETIK GAS

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6

1. TSABITAH NUR AQILAH


2. WAFDA ZAHIRA
3. WILNA HAPSAH
4. MUH. GAIRUL GIBRAN

XI MIA 1
SMA NEGERI 5 PALOPO
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nyalah, makalah Teori Kinetik Gas ini dapat
terselesaikan. Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran Fisika,
pada semester I. Dengan membuat tugas ini kami
diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang
materi ini.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih
dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat positif, guna penulisan yang lebih baiklagi di
masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini,
dapat memberi pemahaman yang lebih jelas bagi kita
semua bahwa kita juga harus mengetahui lebih jelas
tentang pemahamanTeori Kinetik Gas.

DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................
Daftar isi......................................................................................
BAB 1 : PENDHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
c. Tujuan Pembelajaran
BAB 2 : PEMBAHASAN
A. Teori Kinetik Gas
B. Gas Ideal
C. Persamaan ( Hukum gas ideal )
BAB 3 : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan alam yang pada hakikatnya
mempelajari aktivitas-aktivitas fisik manusia dengan
alam sekitarnya. Dengan mempelajari ilmu fisika, kita
dapat mengetahui apa sebenarnya yang kita alami
selama kita hidup didunia.
Pada kesempatan kali ini, kami telah menyusun
makalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran
fisika. Kami mengangkat topik pembahasan yaitu
“Teori Kinetik Gas’’

B. Rumusan masalah
1. a.Apa pengertian dari teori kinetic gas?
b.Sebutkan sifat umum gas ideal?
c.Bagaiman penjelasan para ahli tentang
pengertian dan hukum-hukum teori kenetik
gas?
2.Membuat tabel besaran
3.Membuat contoh soal lengkap dengan jawaban
4.Aplikasi dalam kehidupan sehari hari

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran:
1). Peserta didik mampu menunjukkan tiga hukum
dasar gas ideal pada persamaan umum gas ideal
melalui diskusi hasil pengamatan yang tepat.
2). Peserta didik mampu menyimpulkan persamaan
gas ideal berdasarkan jumlah partikel gas melalui
pengamatan simulasi dengan tepat.

BAB 2
PEMBAHASAAN
1. A. Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas merupakan cabang ilmu fisika
yang menjelaskan tentang sifat-sifat gas dengan
menggunakan hukum-hukum Newton tentang gerak
berdasarkan gerak acak partikel/molekul penyusun gas
yang berlangsung terus menerus Setiap benda, baik
cairan, padatan, maupun gas tersusun atas atomatom,
molekul-molekul, atau partikel-partikel. Oksigen,
nitrogen, hidrogen, uap air, bahkan udara di sekitar kita
merupakan contoh gas. Sifat-sifat gas dapat dibedakan
menjadi sifat makroskopis dan sifat mikroskopis

 Sifat makroskopis seperti temperatur, tekanan, dan


volume.
 Sifat mikroskopis seperti kelajuan, massa tiap-tiap
partikel penyusun inti,momentum, serta energi
yang dikaitkan dengan tingkah laku partikel gas.
Teori Kinetik (teori kinetik pada gas) berupaya
menjelaskan sifat-sifat makroskopis gas, seperti
tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan
komposisi molekular mereka dan gerakannya. Intinya,
teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah
disebabkan oleh gerakan vibrasi (getaran) diantara
molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac Newton,
melainkan disebabkan oleh tumbukan antar molekul
yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda.
Teori Kinetik dikenal pula sebagai teori Kinetik-
Molekular atau Teori Tumbukan. Dengan demikian,
teroi kinetika gas membahas sifat-sifat gas berdasarkan
gerak acak partikelnya yang berlangsung terus
menerus. Adapun gas yang akan dibahas adalah gas
ideal, yaitu gas yang secara tepat memenuhi hukum-
hukum gas
B.Gas Ideal
Gas yang akan kita bahas di sini adalah gas ideal.
Gas
ideal sebenarnya tidak ada di alam. Gas ideal
merupakan penyederhanaan atau idealisasi dari
gas yang sebenarnya (gas nyata) dengan
membuang sifat-sifat yang tidak terlalu signifikan
sehingga memudahkan analisis. Namun orang
dapat menciptakan kondisi sehingga gas nyata
memiliki sifat-sifat yang mendekati sifat-sifat gas
ideal. Sifat-sifat gas pada tekanan rendah dan suhu
kamar mendekati sifat-sifat gas ideal, sehingga gas
tersebut dapat dianggap sebagai gas ideal.
Sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut.
1.Terdiri atas partikel (atom atau molekul) yang
jumlahnya besar
2.Partikel-partikel tersebut tersebar merata dalam
seluruh ruang.
3.Partikel-partikel tersebut bergerak acak ke segala
arah.
4.Jarak antar partikel jauh lebih besar dari ukuran
partikelnya.
5.Tidak ada gaya interaksi antar partikel kecuali bila
bertumbukan.
6.Semua tumbukan (antar partikel atau dengan
dinding) bersifat lenting sempurna danterjadi dalam
waktu yang sangat singkat.
7.Hukum Newton tentang gerak berlaku
C. Persamaan Umum Gas Ideal
Dalam pembahasan keadaan gas, ada tiga besaran
yang saling berhubungan. Besaran- besaran tersebut
adalah tekanan (P), volume (V), dan temperatur mutlak
(T). Hubungan ketiga besaran ini telah dipelajari dan
diteliti oleh para ilmuwan. Untuk mengetahui
bagaimana hubungan ketiga variabel tersebut, mari
kita pelajari beberapa hukum mengenai gas ideal.

1.Hukum Boyle
Seorang ilmuwan yang menyelidiki hubungan volume
dengan tekanan gas adalah Robert Boyle. Boyle telah
menyelidiki hubungan tekanan dan volume gas dalam
ruang tertutup pada temperatur tetap. Boyle
menemukan bahwa :
“Jika suhu yang berada dalam ruang tertutup dijaga
tetap, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan
volume gas”
Hukum ini kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle.
Secara matematis, Hukum Boyle dituliskan dalam
bentuk :
P V = konstan atau P₁ V₁ = P₂ V₂
Keterangan:
P1 = Tekanan awal (N/m²)
P2= Tekanan akhir (N/m²)
V1 = Volume awal (m3)
V2= Volume akhir (m3)
Dari persamaan Hukum Boyle tersebut, hubungan
tekanan dan volume pada temperatur tetap dapat
digambarkan dalam bentuk grafik seperti Gambar
disamping.Proses isotermal (Suhu tetap) Jika tekanan
diturunkan, volume gas akan naik. Sebaliknya, jika
tekanan dinaikkan, volume gas akan mengecil
Contoh Penerapan Hukum Boyle
Salah satu penerapan prinsip hukum Boyle dapat dilihat
pada semprotan obat nyamuk. Pompa berfungsi untuk
mengubah volume gas dalam tabung semprotan. Saat
pompa digerakkan kekanan maka volume gas akan
mengecil dan tekanan gas meningkat. Tekanan gas
yang besarkeluar melalui ujung tabung dan membuat
cairan pada pipa tandon tersemprot keluar.Sedangkan
ketika pompa ditarik kearah kiri maka volume gas
semakin besar dan tekanan gasdalam tabung menjadi
menurun.
2. Hukum Charles
Berdasarkan penyelidikannya, Jacques Charles
menemukan bahwa:
“Jika gas dalam ruang tertutup tekanannya dijaga
konstan maka volume gasberbanding lurus dengan
temperatur mutlaknya”
Pernyataan Charles ini dikenal sebagai Hukum Charles
dan dituliskan dalam bentuk persamaan:

Keterangan:
V1 = Volume awal (m3)
V2= Volume akhir (m3)
T1 = Suhu awal (K)
T2= Suhu akhir (K)
Jika suhu gas biasanya dinyatakan dalam t℃, suhu
mutlak T menggunakan satuan Kelvin (K) dinyatakan
dengan persamaan :T = t + 273

Contoh peristiwa dapat dilihat secara langsung melalui


balon yang ditempatkan pada mulut botol yang
direndam air panas.Gambar tersebut menunjukkan
semakin tinggi suhu gas dalam botol maka volume gas
juga membesar. Sebaliknya, semakin rendah suhu gas
dalam botol maka semakin kecilvolume gasnya
3. Hukum gay lussac
Seorang ilmuwan bernama Joseph Gay Lussac, telah
menyelidiki hubungan tekanan dan temperatur gas pada
volume tetap. Gay Lussac menyatakan:
“Jika gas dalam ruang tertutup volumenya dijaga konstan
maka tekanan gas berbanding lurus dengan temperatur
mutlaknya”
Pernyataan ini disebut Hukum Gay Lussac yang
dituliskan dalam bentuk persamaan berikut

Keterangan:
P1 = Tekanan awal (N/m²)
P2= Tekanan akhir (N/m²)
T1= Suhu awal (K)
T2= Suhu akhir (K)
Contoh Penerapan Peristiwa yang berkaitan dengan
pernyataan tersebut adalah botol pengharum ruangan
yang dipanaskan. Semakin tinggi suhu botol saat
dipanaskan maka semakin besar pula tekanan gasdalam
botol sehingga menyebabkan botol akhirnya meledak.

4. HUKUM BOYLE – GAY LUSSAC


Ketiga hukum keadaan gas yang telah kita pelajari,
yaitu hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay
Lussac dapat digabungkan menjadi satu persamaan.
Hasil gabungan ketiga hukum tersebut dikenal sebagai
hukum Boyle - Gay Lussac. Hukum Boyle-Gay Lussac
menyatakan hubungan antara suhu, tekanan dan
volume gas. Hukum ini dinyatakan dalam bentuk
persamaan
Persamaan Gas Ideal

PV = nRT

Keterangan :
P = tekanan gas (N/m2 = Pa)

V = volume gas (m3)


n = jumlah mol gas (mol)
T = suhu gas (K)
R = konstanta umum gas
= 8,31 J/mol K (apabila P dalam Pa atau N/m2, V dalam
m3, dan n dalam kmol
= 0,082 L atm/mol K (apabila P dalam atm, V dalam
liter, n dalam mol)
Untuk menentukan n dapat menggunakan 2 rumus berikut
:
Atau

Keterangan :
m = Massa gas
M = Massa molekul relatif
N = Jumlah partikel gas
NA = Bilangan Avogadro (6,02 x 1023 mol)

Persamaan umum gas ideal tersebut di atas dapat juga


dinyatakan dalam bentuk :
Jika persamaan kita substitusikan ke persamaan PV =
nRT akan diperoleh persamaan
N
PV = RT
Nₐ

R
Jika k=
Nₐ maka
PV =N ( NₐR )T ⟹ PV =NkT

k = Konstanta Boltzman (1,38 x 10-23 J/K )

2. TABEL BESARAN

NAMA BESARAN SIMBOL RUMUS SATUAN

Tekanan gas P PV = nRT N/m 2

p1 V 3
Volume gas V 1=¿ P2V ¿
2
m

Suhu mutlak gas T TK = TC + 273 K


Volume
Jumlah zat n 22,4 L mol
Ek 3
Energi kinetic gas Ek = 2 KT J

Kecepatan efektif
gas ideal
Vrms √ 3 KT
m
=
√ 3 RT
Mr
=
√ 3p
p
N/m 2

PMr
Massa jenis gas p RT
Kg/m 3
3. CONTOH SOAL
1. tangki memiliki volume 60 liter. Tangki tersebut diisi
hidrogen hingga tekananya 220 atm. Tentukan volume
gas pada saat tekannya 10 atm dan suhunya tetap.
Penyelesaian:
Diketahui:
V1 = 60 L
P1 = 220 atm
P2 = 10 atm
Ditanyakan:
Berapa volume gasnya….?
Jawab:
P1 V1 = P2 V2
(220 atm) (60 L) = (10 atm) V2
13.200 atm.L = 10 atm V2
V2 = 1320 L
Maka , volume gas pada saat tekanan 10 atm ialah 1320
L.
2. Diketahui Sebanyak 0,01mol gas yang terdapat
dalam tangki yang bervolume 100 liter serta bersuhu
87°C.Maka apabila diketahui percepatan gravitasi 10
m/s2, jadi tentukan tekanan gas tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
T=87°C+273K=360K
V=100L=0,1m3
n=0,01mol
Ditanyakan:
Berapa tekanan (P) gas tersebut……?
Jawab:
PV = nRT
P(0,1 m3) = (0,01 mol)(8,314 J/kmol K)(360 K)
0,1 P = 29,930 N/m2
P = 299,300 N/m2
= 2,9 x 10-3 atm
Maka,tekanan gas tersebut ialah 2,9 x 10-3 atm.
4. APLIKASI GAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
 Balon Karet
Mengapa balon dapat meletus? Balon dapat meletus
disebabkan oleh dua hal yaitu kenaikan suhu dan
tekanan gas pada balon. Jika kita meletakkan balon di
bawah sinar matahari dalam waktu cukup lama maka
balon akan meletus. Peristiwa meletusnya balon di atas
terkait dengan hubungan tekanan, suhu,dan volume gas.
Hal ini karena gas dalam balon juga meningkat, sama
halnya dengan memompa balon secara terus-
menerus.Gas dalam balon akan menekan dinding balon
secara terus-menerus bersamaan dengan kenaikan
tekanan dan volume balon.Nah pada saat dinding balon
tidak dapat menahan tekanan gas maka pada saat itulah
balon akan meletus.

BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN:
Teori kinetik gas adalah yang menjelaskan perilaku
system-sistem fisis dengan menganggap bahwa sistem-
sistem fisis tersebut terdiri atas sejumlah besar molekul
yang bergarak sangat cepat.
Teori ini didasarkan atas 3 pengandaian:
1. Gas terdiri daripada molekul-molekul yang bergerak
secara acak dan tanpa henti.
2. Ukuran molekul-molekul dianggap terlalu kecil
sehingga boleh diabaikan, maksudnya garis pusatnya
lebih kecil daripada jarak purata yang dilaluinya antara
perlanggaran.
3. Molekul-molekul gas tidak berinteraksi antara satu
sama lain. Perlanggaran sesama sendiri dan dengan
dinding bekas adalah kenyal yaitu jumlah tenaga kinetik
molekulnya sama sebelum dan sesudah perlanggaran.
Dapat kita ketahui bahwa sifat gas itu terdiri atas
partikel dalam jumlah banyak yang disebut molekul.
Partikelnya bergerak secara acak atau sembarang tidak
ada gaya tarik-menarik antara partikel yang satu dengan
partikel yang lain, selang waktu tumbukan antara satu
partikel dengan partikel yang lain berlangsung sangat
singkat. Macam-macam gas yaitu
monatomik,diatomik,dan poliatomik.

B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini mungkin jauh dari
kesempurnaan, hal ini disebabkan oleh kurangnya
Referensi yang dimiliki oleh kami, maka untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari guru dan
teman-teman demi kesempurnaan dimasa yang
akan datang.

Anda mungkin juga menyukai