Dosen Pembimbing:
Bapak Faisal ST. MT.
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK KIMIA
2022/ 2023
KATA PENGANTAR
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori kinetik adalah teori yang menjelaskan perilaku sistem –
sistem fisis dengan menganggap bahwa sistem-sistem fisis tersebut terdiri
atas sejumlah besar molekul yang bergerak sangat cepat.
Gas, sebagai salah satu sifat dan bentuk alam, memiliki
karakteristik yang khas. Berbeda dengan bentuk zat lainnya, karakteristik
gas sangat erat kaitannya dengan tekanan, temperatur dan volume.
Beberapa teori dan hukum yang sangat mempengaruhi dalam
pemahaman sifat gas yang diantaranya adalah teori kinetik gas dan hukum
termodinamika. Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang
dari sudut momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan
sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara keseluruhan
sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel.
Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut
momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah
partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara keseluruhan sebagai
hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel zat tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, untuk memahami lebih
lanjut tentang sifat- sifat gas dan hukum yang mendasarinya, maka
penulis menulis makalah ini.
1.3 Tujuan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah:
1.3. 1 Mengetahui apakah gas ideal itu
1.3.2 Mengetahui sifat gas ideal
1.3.3 Mengetahui perubahan gas ideal
1.3.4 Mengetahui persamaan gas ideal
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hukum Boyle
Hukum Boyle dikemukakan oleh fisikawan Inggris yang bernama
Robert Boyle. Hasil percobaan Boyle menyatakan bahwa apabila suhu gas
yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan
gas berbanding terbalik dengan volumenya. Untuk gas yang berada dalam
dua keadaan keseimbangan yang berbeda pada suhu konstan, diperoleh
persamaan sebagai berikut.
p1 V 1 = p2 V 2
Keterangan:
P1: Tekanan gas pada keadaan 1(N/m2)
P2: Tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
V1: Volume gas pada keadaan 1 (N/m2)
V2: Volume gas pada keadaan 2 (N/m2)
2. Hukum Charles
Hukum Charles dikemukakan oleh fisikawan Prancis bernama
Jacques Charles. Charles menyatakan bahwa jika tekanan gas yang
berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan, maka volume gas
sebanding dengan suhu mutlaknya. Untuk gas yang berada dalam dua
keadaan seimbang yang berbeda pada tekanan konstan, diperoleh
persamaan sebagai berikut:
Keterangan:
V1: Volume gas pada keadaan 1 (N/m2) 5
V2:Volume gas pada keadaan 2 (N/m2) T1:Suhu pada gas 1 (K)
T2:Suhu pada gas 2 (K)
PV/T = k
Keterangan:
P = tekanan (N/m²),
T = suhu (kelvin),
V = volume (m³)
Dimensi konstanta K adalah = M][L]²[T]⁻²[
Persamaan di atas disebut hukum Boyle-Gay Lussac. Kita telah
mempelajari hukum-hukum tentang gas, yaitu hukum Boyle, Charles, dan
Gay Lussac. Namun, dalam setiap penyelesaian soal biasanya
menggunakan hukum Boyle-Gay Lussac. Hal ini disebabkan hukum ini
merupakan gabungan setiap kondisi yang berlaku pada hukum-hukum gas
ideal.
BAB III
PENUTUP
3 Kesimpulan
1. Gas ideal merupakan kumpulan dari partikel-partikel suatu zat
yang jaraknya cukup jauh dibandingkan dengan ukuran partikelnya.
Partikel-partikel itu selalu bergerak secara acak ke segala arah.
2. Suatu gas dikatakan ideal jika memenuhi kriteria sebagai
berikut:.Suatu gas terdiri atas partikel-partikel yang disebut molekul.
Setiap molekul identik (sama) sehingga tidak dapat dibedakan dengan
molekul lainnya.Molekul-molekul gas ideal bergerak secara acak ke segala
arah..Molekul-molekul gas ideal tersebar merata di seluruh bagian.Jarak
antara molekul gas jauh lebih besar daripada ukuran molekulnya.Tidak ada
gaya interaksi antarmolekul; kecuali jika antarmolekul saling bertumbukan
atau terjadi tumbukan antara molekul dengan dinding..Semua tumbukan
yang terjadi baik antarmolekul maupun antara molekul dengan dinding
merupakan tumbukan lenting sempurna dan terjadi pada waktu yang
sangat singkat (molekul dapat dipandang seperti bola keras yang
licin).Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku pada molekul gas
ideal.
3. Pada gas ideal terdapat empat macam perubahan keadaan
istimewa yaitu:
Proses isotermik yaitu berlangsung dalam suhu konstan, tidak
terjadi perubahan energi dalam (∆U = 0), Proses isokorik berlangsung
dalam volume konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan .
Proses Isobarik berlangsung dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha
(W = p∆V).
4. Persamaan gas ideal dapat ditinjau dari Hukum-hukum gas ideal
diantaranya Hukum boyle, Hukum Charles, Hukum Gay lussac dan Hukum
boyle-Gay lussac
DAFTAR PUSTAKA