Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH FISIKA

TEKANAN DAN TEORI KINETIK GAS

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS FISIKA

XI-MIPA 2

Kelompok 4

DI SUSUN OLEH :

Luthfi Afidin F M. Fadhil R

M. Bahrun Najah M. Jiddan AB

M. Faras Raihan R M. Pramudia A

Pena Palguna S M. Afnan A

Jln. K.H. Abdul Halim No.113 Majalengka


Telp (0233) 281220. 45418
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan
puja puji serta syukur kehadirat- Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan makalah Fisika ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami membahas mengenai Tekanan dan Teori Kinetik
Gas. Selain untuk menambahkan wawasan pengetahuan yang aplikatif, penyusunan makalah ini
pun direkomendasi untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Fisika.

Dalam penyusunannya tidak sedikit penyusun mengalami kesulitan, hal tersebut


dikarenakan keterbatasan pengalaman penyusun. Namun berkat usaha, bantuan, bimbingan, dan
petunjuk dari berbagai pihak pada akhirnya laporan ini dapat diselesaikan

Semoga susunan makalah ini dapat diterima dengan baik, dan besar harapan kami
makalah ini dapat memenuhi tugas yang telah di berikan. Mengingat keterbatasan pengalaman
dan kemampuan yang penyusun miliki, maka dengan kerendahan hati penyusun memohon kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna perbaikan penulisan makalah berikutnya.
Penyusun mengharapkan semoga laporan ini berguna, khususnya bagi penyusun dan umumnya
bagi pembaca.

Majalengka, Mei 2016

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 1
C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................................ 2
D. MANFAAT PENULISAN ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A. Konsep Teori Kinetik Gas ......................................................................................... 3


B. Konsep Tekanan dan Energi Kinetik Menurut Teori Kinetik Gas ............................ 6
C. Soal Dan Jawaban Tekanan Dan Energi Kinetik Menurut Teori Kinetik Gas .......... 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 20

A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 20
B. SARAN...................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 23
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Teori kinetik gas merupakan suatu teori yang secara garis besar adalah hasil
kerja dari Count Rumford (1753-1814), James Joule (1818-1889), dan James
Clerk Maxwell (1831-1875), yang menjelaskan sifat-sifat zat berdasarkan gerak
acak terus menerus dari molekul-molekulnya.
Teori kinetik muncul dengan anggapan bahwa partikel-partikel gas selalu
bergerak terus-menerus. Gas yang tersusun atas satu unsur atom disebut gas
monoatomik. Semua unsur gas mulia (golongan VIII) merupakan gas monoatomik,
yaitu helium (He), neon (Ne), radon (Rn), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon (Xe).
Helium dengan Ar = 4, digunakan dalam kapal, balon udara, dan penyelam. Neon
dengan Ar = 20, digunakan untuk papan reklame neon dan cahaya fluoresen. Radon
dengan Ar = 222, terbentuk dari hasil peluruhan radioaktif radium. Argon dengan Ar
= 40, digunakan pada bohlam listrik dan tabung fluoresen. Kripton dengan Ar = 84,
digunakan pada beberapa tabung laser, fluoresen, dan di dalam cahaya stroboskopik
bandara. Xenon dengan Ar = 131, digunakan untuk mengisi tabung fluoresen dan
bohlam.
Teori kinetik gas (juga dikenal sebagai teori molekul kinetik) adalah hukum
yang menjelaskan perilaku gas ideal. Menurut teori ini, gas yang terdiri dari partikel-
partikel kecil secara acak, gerak garis lurus. Mereka bergerak cepat dan terus
menerus dan membuat tabrakan dengan satu sama lain dan dinding. Ini adalah teori
pertama untuk menggambarkan tekanan gas dalam hal tabrakan dengan dinding
wadah, bukan dari kekuatan statis yang mendorong molekul terpisah. Teori kinetik
gas juga menjelaskan konsep hubungan antara suhu gas, energy dalam gas dan
tekanan gas terhadap dinding wadah, seperti yang akan di paparkan dalam makalah
ini.
B. RUMUSAN MASALAH
- Bagaimanakah konsep Teori Kinetik Gas?
- Bagaimanakah konsep Tekanan dan Energi Kinetik menurut Teori Kinetik
Gas?
- Bagaimanakah persamaan matematis dari konsep Tekanan dan Energi Kinetik
menurut Teori Kinetik Gas?
C. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

- Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Fisika.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

- Untuk mengetahui konsep Teori Kinetik Gas.


- Untuk memahami konsep Tekanan dan Energi Kinetik menurut Teori Kinetik
Gas.
- Untuk mengetahui persamaan matematis dari konsep Tekanan dan Energi
Kinetik menurut Teori Kinetik Gas?
D. MANFAAT PENULISAN
- Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan bagi pembaca
khususnya dalam rumpun keilmuan Fisika.
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP TEORI KINETIK GAS

Teori kinetik gas merupakan suatu teori yang secara garis besar adalah hasil
kerja dari Count Rumford (1753-1814), James Joule (1818-1889), dan James Clerk
Maxwell (1831-1875), yang menjelaskan sifat-sifat zat berdasarkan gerak acak terus
menerus dari molekul-molekulnya. Dalam gas misalnya, tekanan gas adalah berkaitan
dengan tumbukan yang tak henti-hentinya dari molekul-molekul gas terhadap dinding-
dinding wadahnya.

Bunyi teori Kinetik adalah sebagai berikut:

Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena
itu memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda yang
lebih dingin.

(Gambar 1 : partikel gas bersuhu tinggi (kiri) partikel gas bersuhu rendah (kanan))

Teori kinetik gas adalah teori yang menjelaskan perilaku sistem-sistem fisis dengan
menganggap bahwa sejumlah besar molekul yang bergerak sangat cepat.

Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum. Peninjauan
teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara
keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel zat tersebut.

Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat
makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi
molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah
disebabkan oleh gerakan vibrasi di antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac
Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan
yang berbeda-beda. Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori
Kinetik pada Gas.
Dengan demikian, teori kinetik gas membahas sifat-sifat gas yang berhubungan
dengan gerakan translasi dari atom dan molekul dalam bentuk gas, serta menguji bagaimana
sifat-sifat gas tersebut dapat dibahas berdasarkan pada gerakan translasi yang bebas dan
kontinyu dari komponen-komponennya. Untuk dapat membahas sifat-sifat gas dengan lebih
sempurna, maka dalam teori kinetika gas digunakan pendekatan gas ideal.

Teori ini didasarkan atas 3 pengandaian:

1. Gas terdiri daripada molekul-molekul yang bergerak secara acak dan tanpa
henti.

2. Ukuran molekul-molekul dianggap terlalu kecil sehingga boleh diabaikan,


maksudnya garis pusatnya lebih kecil daripada jarak pusat yang dilaluinya antara
perlanggaran.

3. Molekul-molekul gas tidak berinteraksi antara satu sama lain. Perlanggaran


sesama sendiri dan dengan dinding bekas adalah kenyal yaitu jumlah tenaga kinetik
molekulnya sama sebelum dan sesudah perlanggaran.

Gas yang kita pelajari adalah gas ideal, yaitu gas yang secara tepat memenuhi
hukum-hukum gas. Dalam keadaan nyata, tidak ada gas yang termasuk gas ideal, tetapi
gas-gas nyata pada tekanan rendah dan suhunya tidak dekat dengan titik cair gas, cukup
akurat memenuhi hukum-hukum gas ideal.

Sifat Gas Umum

1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya.


2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

Untuk menyederhanakan permasalahan teori kinetik gas diambil pengertian tentang


gas ideal, dalam hal ini gas dianggap sebagai gas ideal.
Sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut.
- Suatu gas terdiri dari partikel-partikel yang disebut molekul yang sangat banyak dan
jarak antar meolukul lebih besar daripada ukurannya.
- Molekul-molekul bergerak secara acak dengan kecepatan tetap dan memenuhi hukum
gerak Newton.
- Gaya interaksi antar molekul dapat diabaikan kecuali selama satu tumbukan yang
berlangsung sangat singkat.
- Molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna satu sama lain dan dengan
dinding wadahnya.
- Setiap molekul adalah identik (sama) sehingga tidak dapat dibedakan dengan molekul
lainnya.
- Setiap partikel mempunyai masa yang sama.
- Tidak ada gaya tarik menarik antara partikel satu dengan partikel lain.
- Gas selalu memenuhi hukum Boyle-Gay Lussac.

(Gambar 2 : Model partikel gas menurut teori kinetic gas)


Gas terdiri atas molekulmolekul yang bergerak menurut jalan-jalan yang lurus ke
segala arah ,dengan kecepatan yang sangat tinggi .Molekul-molekul gas ini selalu
bertumbukan dengan molekul-molekul yang lain atau dengan dinding bejana. Tumbukan
terhadap dinding bejana ini yang menyebabkan adanya tekanan.
Volume dari molekulmolekul gas sangat kecil bila dibandingkan dengan volume
yang ditempati oleh gas tersebut ,sehingga sebenarnya banyak ruang yang kosong antara
molekul molekulnya. Hal ini yang menyebabkan gas mempuyai rapat yang lebih kecil dari
pada cairan atau zat padat. Hal ini juga yang menyebabkan gas bersifat kompresibel atau
mudah ditekan.
Karena molekul molekul gas selalu bergerak ke segala arah,maka gas yang satu
mudah bercampur dengan gas yang lain (diffusi) ,asal keduanya tidak bereaksi. Misalnya
N2dan O2 ;CO2 dan H2; dan sebagainya.

B. Konsep Tekanan dan Energi Kinetik Menurut Teori Kinetik Gas


Tekanan dan suhu dapat dimengerti dengan meninjau gerak dari atom-atom
(ataumolekul-molekul) dalam suatu wadah tertutup (mikroskopis).
Menurut teori kinetik gas, bahwa tekanan gas pada dinding-dinding wadah adalah
konsekuensi dari tumbukan molekul-molekul gas dengan dinding-dinding wadah. Sedangkan
energi kinetik gas timbul akibat molekul gas yang sangat banyak yang bergerak secara acak
dan cepat.

(Gambar 3 :Model partikel gas yang menumbuk wadah)


1. Persamaan Umum Gas Ideal
Persamaan umum gas ideal dapat dituliskan :
=
dengan :
P = tekanan gas (N/m2 = Pa)
V = volume gas (m3)
n = jumlah mol gas (mol)
T = suhu gas (K)
R = tetapan umum gas = 8,314 J/mol K
Persamaan umum gas ideal tersebut di atas dapat juga dinyatakan dalam bentuk :
n = N / NA
PV = nRT
PV = NRT / NA
dengan : R / NA = k
Maka diperoleh :
=
k = tetapan Boltzman = 1,38 . 10-23J/k
1. Tekanan Gas Dalam Wadah Tertutup
Pada pembahasan sifat-sifat gas ideal dinyatakan bahwa gas terdiri dari partikel-
partikel gas. Partikel-partikel gas senantiasa bergerak hingga menumbuk dinding tempat gas.
Dan tumbukan partikel gas dengan dinding tempat gas akan menghasilkan tekanan.

P = Nmv2 / 3V
dengan :
P = tekanan gas (N/m2)
v = kecepatan partikel gas (m/s)
m = massa tiap partikel gas (kg)
N = jumlah partikel gas
V = volume gas (m3)
(Gambar 4 :Kubus tertutup berisi gas
ideal)
2. Hubungan antara Tekanan, Suhu, dan Energi Kinetik Gas
Secara kualitatif dapat diambil suatu pemikiran berikut. Jika suhu gas berubah, maka
kecepatan partikel gas berubah. Jika kecepatan partikel gas berubah, maka energi kinetik tiap
partikel gas dan tekanan gas juga berubah. Hubungan ketiga faktor tersebut secara kuantitatif
membentuk persamaan :
Persamaan P = Nmv2 / 3V dapat disubstitusi dengan persamaan energi kinetik, yaitu
Ek = mv2 , sehingga terbentuk persamaan :
P = Nmv2 / 3V sedangkan mv2 = 2 Ek
P = N2Ek / 3V
P= 2NEk / 3V
dengan :
Ek = energi kinetik partikel gas (J)
Dengan mensubstitusikan persamaan umum gas ideal pada persamaan tersebut, maka
akan diperoleh hubungan energi kinetik dengan suhu gas sebagai berikut.
PV = NkT
P = NkT / V = 2/3 . (N / V) Ek
Ek = 3/2 kT
Rerata energi kinetik molekuler adalah sebanding dengan suhu absolut.

(Gambar 5 : Grafik energi kinetik terhadap suhu mutlak)


dengan :
T = suhu gas (K)
3. Kelajuan Efektif Gas
Setiap partikel pada gas memiliki energi kinetik dan untuk gas ideal energi kinetik.
Karena molekul-molekul gas tidak seluruhnya bergerak dalam kecepatan yang sama, maka
kita perlu mendefiniskan arti v2 . Misalnya, di dalam sebuah bejana tertutup terdapat N1
molekul yang bergerak dengan kecepatan v1, N2 molekul yang bergerak dengan kecepatan v2,
dan seterusnya, maka rata-rata kuadrat kecepatan molekul gas ( v2 ) dapat dinyatakan melalui
persamaan berikut :
(Gambar 6 : Kelajuan efektif gas)

Nilai akar rata-rata kuadrat dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai nilai efektif.
Kecepatan efektif vrms (rms = root mean square) didefinisikan sebagai akar dari rata-rata
kuadrat kecepatan.

vrms = atau

Mengingat bahwa maka persamaan dapat ditulis menjadi:

3
atau =

dengan :

vrms = kelajuan efektif partikel


T =suhu gas (K)
m = massa partikel (kg)
k = 1,38 . 10-23 J/K
3
Karena k = dan m = , maka persamaannya menjadi: =

Mengingat bahwa massa jenis maka persamaan tekanan gas dan kecepatan
efektifnya dapat ditulis menjadi:

Persamaan diatas adalah rumus fisika


untuk menentukan kecepatan efektif gas ideal.

4. Prinsip Ekuipartisi Energi


Energi kinetik yang dimiliki oleh partikel gas ada tiga bentuk, yaitu energi kinetik
translasi, energi kinetik rotasi, dan energi kinetik vibrasi.

(Gambar 7 : Kemungkinan gerak dari sebuah molekul diatomic)


Gas yang memiliki f derajat kebebasan energi kinetik tiap partikelnya, rumusnya
adalah :
Ek = f/2 kT
Untuk gas monoatomik (misalnya gas He, Ar, dan Ne), hanya memiliki energi kinetik
translasi, yaitu pada arah sumbu X, Y, dan Z yang besarnya sama. Energi kinetik gas
monoatomik memiliki 3 derajat kebebasan dan dirumuskan :
Ek = 3/2 kT
Dan untuk gas diatomik (missal O2, H2), selain bergerak translasi, juga bergerak rotasi
dan vibrasi. Gerak translasi mempunyai 3 derajat kebebasan. Gerak rotasi mempunyai 2
derajat kebebasan. Gerak vibrasi mempunyai 2 derajat kebebasan. Jadi, untuk gas diatomik,
energi kinetik tiap partikelnya berbeda-beda.
Untuk gas diatomik suhu rendah, memiliki gerak translasi. Energi kinetiknya adalah :
Ek = 3/2 kT
Untuk gas diatomik suhu sedang, memiliki gerak translasi dan rotasi. Energi
kinetiknya adalah :
Ek = 5/2 kT

Sedangkan untuk gas diatomik suhu tinggi, memiliki gerak translasi, gerak rotasi, dan
gerak vibrasi. Energi kinetiknya adalah :
Ek = 7/2 kT
4.1. Energi dalam Gas
Gas terdiri atas partikel-partikel gas, setiap partikel memiliki energi kinetik.
Kumpulan dari energi kinetik dari partikel-partikel gas merupakan energi dalam gas. Besar
energi dalam gas dirumuskan :

U = N Ek
dengan :
U = energy dalam gas (J)
N = jumlah partikel
Energi dalam pada gas ideal atau sering diberikan notasi U, merupakan jumlah energi
kinetik total dari seluruh molekul gas dalam suatu ruangan.

Keterangan:

U : energi dalam gas (J) T : suhu mutlak (K)


N : banyaknya molekul k : tetapan Boltzman
f : derajat kebebasan R : tetapan umum gas

Berdasarkan rumus di atas, besar energi dalam tergantung dari jumlah molekul, suhu
gas, serta jenis gas apakah monoatamik, diatomik, atau triatomik.
1. Gas monoatomik (f = 3) seperti He, Ne, dan Ar.

2. Gas diatomik seperti H2, O2, dan H2.

Pada suhu rendah (T = 250 K), f = 3, maka

Pada suhu sedang (T = 500 K), f = 5, maka

Pada suhu tinggi (T = 1000 K), f = 7, maka


C. Soal dan Jawaban Tekanan dan Energi Kinetik Menurut Teori Kinetik Gas

(Soal Energi Kinetik Rata-rata)

1. Partikel-partikel gas oksigen didalam tabung tertutup pada suhu 20oC memiliki energi
kinetik 2140 J. Untuk mendapatkan energi kinetik 6420 J kita harus menaikkan
suhunya menjadi...

A. 615 oC
B. 606 oC
C. 589 oC
D. 60 oC
E. 40 oC

Pembahasan
Gunakan perbandingan persamaan energi kinetik gas
EK1 / EK2 = (3/2 k T1) / (3/2 k T2) = T1 / T2
2140 J / 6420 J = (20 + 273) K / T2
0,33 = 293 K/T2
T2 = 293 K / 0,33 = 887,9 K = 887,9 - 273 = 615 Co

(Soal Energi Kinetik Rata-rata)


2. Gas ideal dalam ruang tertutup bersuhu T kelvin mengalami penurunan suhu menjadi
T kelvin. Perbandingan energi kinetik partikel sebelum dan sesudah penuruan suhu
adalah...
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 1 : 1
D. 2 : 1
E. 4 : 1

Pembahasan
Gunakan perbandingan persamaan energi kinetik gas
EK1 / EK2 = T1 / T2
EK1 / EK2 = T / 1/2T = 2 / 1 = 2 : 1
Jawaban: D
3. Sebuah ruang tertutup berisi gas ideal dengan suhu T dan kelajuan partikel gas di
dalamnya v. Jika suhu gas itu dinaikkan menjadi 2T, maka kelajuan partikel gas
tersebut menjadi

A. 2 v
B. 12 v
C. 2 v
D. 4 v
E. v2

(Dari soal Ebtanas 1990)

Pembahasan
Data dari soal adalah:
T1 = T
T2 = 2T
V1 =
v2 =.....

Kelajuan gas untuk dua suhu yang berbeda

Sehingga diperoleh

Jawaban : A

(Soal Energi Kinetik Rata-rata)

4. Didalam sebuah ruangan tertutup terdapat gas dengan suhu 27oC. Apabila gas
dipanaskan sampai energi kinetiknya menjadi 5 kali energi semula, maka gas itu harus
dipanaskan sampai suhu
A. 100oC
B. 135oC
C. 1.200oC
D. 1.227oC
E. 1.500oC
Pembahasan
Data diambil dari soal
T1 = 27C = 27 + 273 = 300 K
Ek2 = 5 Ek1
T2 = .....

Energi kinetik gas untuk dua suhu yang berbeda

Sehingga diperoleh

Dalam Celcius adalah = 1500 273 = 1227C

Jawaban :D

(Soal Energi Kinetik Rata-rata)

5. Gas dalam ruang tertutup memiliki suhu sebesar T Kelvin energi kinetik rata-rata Ek =
1200 joule dan laju efektif V = 20 m/s. Jika suhu gas dinaikkan hingga menjadi 2T,
tentukan perbandingan energi kinetik rata-rata gas kondisi akhir terhadap kondisi
awalnya
A. 1:2
B. 2:1
C. 2:4
D. 5:1
E. 3:9
Pembahasan :

Jawaban :B
(Soal Tekanan Gas Dalam Wadah Tertutup)

6. Suatu gas ideal dengan tekanan P dan volume V. Jika tekanan gas dalam ruang
tersebut menjadi kali semula pada volume tetap, maka perbandingan energi kinetik
sebelum dan sesudah penurunan tekanan adalah...
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 4 : 1
E. 5 : 1

Pembahasan:

Diketahui:
P1 = P
V1 = V
P2 = P
V2 = V1 = V
Ditanya: Ek1 : Ek2 = ...

(Soal Tekanan Gas Dalam Wadah Tertutup)

7. Dua mol gas menempati ruang 24,08 L. tiap molekul gas memiliki energi kinetik
sebesar 3 . 10 21 Joule. Jika bilangan Avogadro 6,02 . 1023 partikel maka tekanan gas
dalam tangki adalah...
A. 1,00 . 102 Pa
B. 2,41 . 102 Pa
C. 6,02 . 102 Pa
D. 1,00 . 105 Pa
E. 2,41 . 105 Pa

Pembahasan:

Diketahui:
n = 2 mol
V = 24,08 L = 24,08 . 10 3 m3
Ek = 3 . 10 21 J
NA = 6,02 . 1023 partikel
Ditanya: P = ...
Jawab:
Terlebih dahulu hitung banyak partikel N.
N = n . NA = 2 . 6,02 . 1023 partikel
N = 12,04 . 1023 partikel

(Soal Energi Kinetik Rata-rata)

8. Sejumlah gas ideal dalam tabung tertutup dipanaskan secara isokhorik sehingga
suhunya naik 4 kali semula. Energi kinetik rata-rata molekul gas ideal menjadi...
A. kali semula
B. kali semula
C. Sama dengan semula
D. 2 kali semula
E. 4 kali semula

Pembahasan:

Dari persamaan energi kinetik gas Ek = 3/2 k T, menunjukkan energi kinetik


sebanding dengan suhu. Artinya jika suhu naik 4 kali semula berarti energi kinetik
naik 4 kali semula.
Jawaban: E

(Contoh soal Tekanan Gas Dalam Wadah Tertutup)

9. Suatu gas ideal dengan tekanan P dan volume V. Jika tekanan gas dalam ruang
tersebut menjadi kali semula pada volume tetap, maka perbandingan energi kinetik
sebelum dan sesudah penurunan tekanan adalah...
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 4 : 1
E. 5 : 1

Pembahasan:

Diketahui:
P1 = P
V1 = V
P2 = P
V2 = V1 = V
Ditanya: Ek1 : Ek2 = ...

(Contoh soal Energi Kinetik Rata-rata)

10. Suhu gas ideal dalam tabung dirumuskan mutlak dan Ek menyatakan energi kinetik
rata-rata molekul gas. Berdasarkan persamaan tersebut...
A. Semakin tinggi suhu, energi kinetik semakin kecil.
B. Semakin tinggi suhu, gerak partikel semakin lambat.
C. Semakin tinggi suhu, gerak partikel semakin cepat.
D. Suhu gas berbanding terbalik dengan energi kinetik.
E. Suhu gas tidak mempengaruhi gerak partikel.

Pembahasan:

Dari persamaan energi kinetik gas Ek = 3/2 k T, menunjukkan energi kinetik


sebanding dengan suhu. Sehingga semakin tinggi suhu maka energi kinetik makin
besar. Energi kinetik makin besar maka gerak partikel makin cepat.
Jawaban: C
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Teori kinetik gas merupakan suatu teori yang secara garis besar adalah
hasil kerja dari Count Rumford (1753-1814), James Joule (1818-1889), dan
James Clerk Maxwell (1831-1875).

Bunyi teori Kinetik adalah sebagai berikut:

Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena
itu memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda
yang lebih dingin.

Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut


momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi
diutamakan pada sifat zat secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan
partikel-partikel zat tersebut.

Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan


sifat-sifat makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan
memperhatikan komposisi molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini
menyatakan bahwa tekanan tidaklah disebabkan oleh gerakan vibrasi di antara
molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac Newton, melainkan disebabkan
oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-
beda. Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori
Kinetik pada Gas.
2. Tekanan dan suhu dapat dimengerti dengan meninjau gerak dari atom-
atom (ataumolekul-molekul) dalam suatu wadah tertutup (mikroskopis).
Menurut teori kinetik gas, bahwa tekanan gas pada dinding-dinding
wadah adalah konsekuensi dari tumbukan molekul-molekul gas dengan
dinding-dinding wadah. Sedangkan energi kinetik gas timbul akibat molekul
gas yang sangat banyak yang bergerak secara acak dan cepat.
3. Persamaan matematis konsep Tekanan Dan Energy Kinetik Menurut Teori
Kinetik Gas
3.1. Persamaan Umum Gas Ideal
=
Atau
=
3.2. Tekanan Gas Dalam Wadah Tertutup
P = Nmv2 / 3V
Atau
P= 2NEk / V
3.3. Energi kinetik rata-rata partikel
Ek = 3/2 kT
3.4. Kelajuan Efektif Partikel

3
=

Atau

3
=

3.5. Ekuipartisi Energi


Ek = f/2 kT

3.6. Energi Dalam

U = N Ek
B. SARAN

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini


tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan agar
penyusunan makalah untuk kedepannya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://untukku-saja.blogspot.co.id/2015/01/bab-14-teori-kinetik-gas
http://www.wikipedia.com
http://syukriadizulkifli.blogspot.co.id/2013/04/makalah-teori-kinetik-gas
http://fisikavlem-ipa3.blogspot.co.id/2010/01/teori-kinetik-gas

Anda mungkin juga menyukai