XI-MIPA 2
Kelompok 4
DI SUSUN OLEH :
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan
puja puji serta syukur kehadirat- Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan makalah Fisika ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami membahas mengenai Tekanan dan Teori Kinetik
Gas. Selain untuk menambahkan wawasan pengetahuan yang aplikatif, penyusunan makalah ini
pun direkomendasi untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Fisika.
Semoga susunan makalah ini dapat diterima dengan baik, dan besar harapan kami
makalah ini dapat memenuhi tugas yang telah di berikan. Mengingat keterbatasan pengalaman
dan kemampuan yang penyusun miliki, maka dengan kerendahan hati penyusun memohon kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna perbaikan penulisan makalah berikutnya.
Penyusun mengharapkan semoga laporan ini berguna, khususnya bagi penyusun dan umumnya
bagi pembaca.
Penulis,
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 20
B. SARAN...................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori kinetik gas merupakan suatu teori yang secara garis besar adalah hasil
kerja dari Count Rumford (1753-1814), James Joule (1818-1889), dan James
Clerk Maxwell (1831-1875), yang menjelaskan sifat-sifat zat berdasarkan gerak
acak terus menerus dari molekul-molekulnya.
Teori kinetik muncul dengan anggapan bahwa partikel-partikel gas selalu
bergerak terus-menerus. Gas yang tersusun atas satu unsur atom disebut gas
monoatomik. Semua unsur gas mulia (golongan VIII) merupakan gas monoatomik,
yaitu helium (He), neon (Ne), radon (Rn), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon (Xe).
Helium dengan Ar = 4, digunakan dalam kapal, balon udara, dan penyelam. Neon
dengan Ar = 20, digunakan untuk papan reklame neon dan cahaya fluoresen. Radon
dengan Ar = 222, terbentuk dari hasil peluruhan radioaktif radium. Argon dengan Ar
= 40, digunakan pada bohlam listrik dan tabung fluoresen. Kripton dengan Ar = 84,
digunakan pada beberapa tabung laser, fluoresen, dan di dalam cahaya stroboskopik
bandara. Xenon dengan Ar = 131, digunakan untuk mengisi tabung fluoresen dan
bohlam.
Teori kinetik gas (juga dikenal sebagai teori molekul kinetik) adalah hukum
yang menjelaskan perilaku gas ideal. Menurut teori ini, gas yang terdiri dari partikel-
partikel kecil secara acak, gerak garis lurus. Mereka bergerak cepat dan terus
menerus dan membuat tabrakan dengan satu sama lain dan dinding. Ini adalah teori
pertama untuk menggambarkan tekanan gas dalam hal tabrakan dengan dinding
wadah, bukan dari kekuatan statis yang mendorong molekul terpisah. Teori kinetik
gas juga menjelaskan konsep hubungan antara suhu gas, energy dalam gas dan
tekanan gas terhadap dinding wadah, seperti yang akan di paparkan dalam makalah
ini.
B. RUMUSAN MASALAH
- Bagaimanakah konsep Teori Kinetik Gas?
- Bagaimanakah konsep Tekanan dan Energi Kinetik menurut Teori Kinetik
Gas?
- Bagaimanakah persamaan matematis dari konsep Tekanan dan Energi Kinetik
menurut Teori Kinetik Gas?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
PEMBAHASAN
Teori kinetik gas merupakan suatu teori yang secara garis besar adalah hasil
kerja dari Count Rumford (1753-1814), James Joule (1818-1889), dan James Clerk
Maxwell (1831-1875), yang menjelaskan sifat-sifat zat berdasarkan gerak acak terus
menerus dari molekul-molekulnya. Dalam gas misalnya, tekanan gas adalah berkaitan
dengan tumbukan yang tak henti-hentinya dari molekul-molekul gas terhadap dinding-
dinding wadahnya.
Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena
itu memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda yang
lebih dingin.
(Gambar 1 : partikel gas bersuhu tinggi (kiri) partikel gas bersuhu rendah (kanan))
Teori kinetik gas adalah teori yang menjelaskan perilaku sistem-sistem fisis dengan
menganggap bahwa sejumlah besar molekul yang bergerak sangat cepat.
Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum. Peninjauan
teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara
keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel zat tersebut.
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat
makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi
molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah
disebabkan oleh gerakan vibrasi di antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac
Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan
yang berbeda-beda. Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori
Kinetik pada Gas.
Dengan demikian, teori kinetik gas membahas sifat-sifat gas yang berhubungan
dengan gerakan translasi dari atom dan molekul dalam bentuk gas, serta menguji bagaimana
sifat-sifat gas tersebut dapat dibahas berdasarkan pada gerakan translasi yang bebas dan
kontinyu dari komponen-komponennya. Untuk dapat membahas sifat-sifat gas dengan lebih
sempurna, maka dalam teori kinetika gas digunakan pendekatan gas ideal.
1. Gas terdiri daripada molekul-molekul yang bergerak secara acak dan tanpa
henti.
Gas yang kita pelajari adalah gas ideal, yaitu gas yang secara tepat memenuhi
hukum-hukum gas. Dalam keadaan nyata, tidak ada gas yang termasuk gas ideal, tetapi
gas-gas nyata pada tekanan rendah dan suhunya tidak dekat dengan titik cair gas, cukup
akurat memenuhi hukum-hukum gas ideal.
P = Nmv2 / 3V
dengan :
P = tekanan gas (N/m2)
v = kecepatan partikel gas (m/s)
m = massa tiap partikel gas (kg)
N = jumlah partikel gas
V = volume gas (m3)
(Gambar 4 :Kubus tertutup berisi gas
ideal)
2. Hubungan antara Tekanan, Suhu, dan Energi Kinetik Gas
Secara kualitatif dapat diambil suatu pemikiran berikut. Jika suhu gas berubah, maka
kecepatan partikel gas berubah. Jika kecepatan partikel gas berubah, maka energi kinetik tiap
partikel gas dan tekanan gas juga berubah. Hubungan ketiga faktor tersebut secara kuantitatif
membentuk persamaan :
Persamaan P = Nmv2 / 3V dapat disubstitusi dengan persamaan energi kinetik, yaitu
Ek = mv2 , sehingga terbentuk persamaan :
P = Nmv2 / 3V sedangkan mv2 = 2 Ek
P = N2Ek / 3V
P= 2NEk / 3V
dengan :
Ek = energi kinetik partikel gas (J)
Dengan mensubstitusikan persamaan umum gas ideal pada persamaan tersebut, maka
akan diperoleh hubungan energi kinetik dengan suhu gas sebagai berikut.
PV = NkT
P = NkT / V = 2/3 . (N / V) Ek
Ek = 3/2 kT
Rerata energi kinetik molekuler adalah sebanding dengan suhu absolut.
Nilai akar rata-rata kuadrat dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai nilai efektif.
Kecepatan efektif vrms (rms = root mean square) didefinisikan sebagai akar dari rata-rata
kuadrat kecepatan.
vrms = atau
3
atau =
dengan :
Mengingat bahwa massa jenis maka persamaan tekanan gas dan kecepatan
efektifnya dapat ditulis menjadi:
Sedangkan untuk gas diatomik suhu tinggi, memiliki gerak translasi, gerak rotasi, dan
gerak vibrasi. Energi kinetiknya adalah :
Ek = 7/2 kT
4.1. Energi dalam Gas
Gas terdiri atas partikel-partikel gas, setiap partikel memiliki energi kinetik.
Kumpulan dari energi kinetik dari partikel-partikel gas merupakan energi dalam gas. Besar
energi dalam gas dirumuskan :
U = N Ek
dengan :
U = energy dalam gas (J)
N = jumlah partikel
Energi dalam pada gas ideal atau sering diberikan notasi U, merupakan jumlah energi
kinetik total dari seluruh molekul gas dalam suatu ruangan.
Keterangan:
Berdasarkan rumus di atas, besar energi dalam tergantung dari jumlah molekul, suhu
gas, serta jenis gas apakah monoatamik, diatomik, atau triatomik.
1. Gas monoatomik (f = 3) seperti He, Ne, dan Ar.
1. Partikel-partikel gas oksigen didalam tabung tertutup pada suhu 20oC memiliki energi
kinetik 2140 J. Untuk mendapatkan energi kinetik 6420 J kita harus menaikkan
suhunya menjadi...
A. 615 oC
B. 606 oC
C. 589 oC
D. 60 oC
E. 40 oC
Pembahasan
Gunakan perbandingan persamaan energi kinetik gas
EK1 / EK2 = (3/2 k T1) / (3/2 k T2) = T1 / T2
2140 J / 6420 J = (20 + 273) K / T2
0,33 = 293 K/T2
T2 = 293 K / 0,33 = 887,9 K = 887,9 - 273 = 615 Co
Pembahasan
Gunakan perbandingan persamaan energi kinetik gas
EK1 / EK2 = T1 / T2
EK1 / EK2 = T / 1/2T = 2 / 1 = 2 : 1
Jawaban: D
3. Sebuah ruang tertutup berisi gas ideal dengan suhu T dan kelajuan partikel gas di
dalamnya v. Jika suhu gas itu dinaikkan menjadi 2T, maka kelajuan partikel gas
tersebut menjadi
A. 2 v
B. 12 v
C. 2 v
D. 4 v
E. v2
Pembahasan
Data dari soal adalah:
T1 = T
T2 = 2T
V1 =
v2 =.....
Sehingga diperoleh
Jawaban : A
4. Didalam sebuah ruangan tertutup terdapat gas dengan suhu 27oC. Apabila gas
dipanaskan sampai energi kinetiknya menjadi 5 kali energi semula, maka gas itu harus
dipanaskan sampai suhu
A. 100oC
B. 135oC
C. 1.200oC
D. 1.227oC
E. 1.500oC
Pembahasan
Data diambil dari soal
T1 = 27C = 27 + 273 = 300 K
Ek2 = 5 Ek1
T2 = .....
Sehingga diperoleh
Jawaban :D
5. Gas dalam ruang tertutup memiliki suhu sebesar T Kelvin energi kinetik rata-rata Ek =
1200 joule dan laju efektif V = 20 m/s. Jika suhu gas dinaikkan hingga menjadi 2T,
tentukan perbandingan energi kinetik rata-rata gas kondisi akhir terhadap kondisi
awalnya
A. 1:2
B. 2:1
C. 2:4
D. 5:1
E. 3:9
Pembahasan :
Jawaban :B
(Soal Tekanan Gas Dalam Wadah Tertutup)
6. Suatu gas ideal dengan tekanan P dan volume V. Jika tekanan gas dalam ruang
tersebut menjadi kali semula pada volume tetap, maka perbandingan energi kinetik
sebelum dan sesudah penurunan tekanan adalah...
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 4 : 1
E. 5 : 1
Pembahasan:
Diketahui:
P1 = P
V1 = V
P2 = P
V2 = V1 = V
Ditanya: Ek1 : Ek2 = ...
7. Dua mol gas menempati ruang 24,08 L. tiap molekul gas memiliki energi kinetik
sebesar 3 . 10 21 Joule. Jika bilangan Avogadro 6,02 . 1023 partikel maka tekanan gas
dalam tangki adalah...
A. 1,00 . 102 Pa
B. 2,41 . 102 Pa
C. 6,02 . 102 Pa
D. 1,00 . 105 Pa
E. 2,41 . 105 Pa
Pembahasan:
Diketahui:
n = 2 mol
V = 24,08 L = 24,08 . 10 3 m3
Ek = 3 . 10 21 J
NA = 6,02 . 1023 partikel
Ditanya: P = ...
Jawab:
Terlebih dahulu hitung banyak partikel N.
N = n . NA = 2 . 6,02 . 1023 partikel
N = 12,04 . 1023 partikel
8. Sejumlah gas ideal dalam tabung tertutup dipanaskan secara isokhorik sehingga
suhunya naik 4 kali semula. Energi kinetik rata-rata molekul gas ideal menjadi...
A. kali semula
B. kali semula
C. Sama dengan semula
D. 2 kali semula
E. 4 kali semula
Pembahasan:
9. Suatu gas ideal dengan tekanan P dan volume V. Jika tekanan gas dalam ruang
tersebut menjadi kali semula pada volume tetap, maka perbandingan energi kinetik
sebelum dan sesudah penurunan tekanan adalah...
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 4 : 1
E. 5 : 1
Pembahasan:
Diketahui:
P1 = P
V1 = V
P2 = P
V2 = V1 = V
Ditanya: Ek1 : Ek2 = ...
10. Suhu gas ideal dalam tabung dirumuskan mutlak dan Ek menyatakan energi kinetik
rata-rata molekul gas. Berdasarkan persamaan tersebut...
A. Semakin tinggi suhu, energi kinetik semakin kecil.
B. Semakin tinggi suhu, gerak partikel semakin lambat.
C. Semakin tinggi suhu, gerak partikel semakin cepat.
D. Suhu gas berbanding terbalik dengan energi kinetik.
E. Suhu gas tidak mempengaruhi gerak partikel.
Pembahasan:
A. KESIMPULAN
1. Teori kinetik gas merupakan suatu teori yang secara garis besar adalah
hasil kerja dari Count Rumford (1753-1814), James Joule (1818-1889), dan
James Clerk Maxwell (1831-1875).
Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena
itu memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda
yang lebih dingin.
3
=
Atau
3
=
U = N Ek
B. SARAN
http://untukku-saja.blogspot.co.id/2015/01/bab-14-teori-kinetik-gas
http://www.wikipedia.com
http://syukriadizulkifli.blogspot.co.id/2013/04/makalah-teori-kinetik-gas
http://fisikavlem-ipa3.blogspot.co.id/2010/01/teori-kinetik-gas