Anda di halaman 1dari 15

“TUMBUKAN DALAM GAS”

Dosen Pengampuh : Sri Sulistyaningsih N. D. Tiring, S.Si, M.Pd

OLEH

Elisabeth Elsi Bota


NIM : 084160004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana dan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini penulis memaparkan tentang “Tumbukan dalam Gas”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen
bersangkutan. Adapun sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan
dari beberapa Jurnal yang membahas materi yang berkaitan dan juga melalui
media internet.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya untuk menambah
ilmu pengetahuan.

Maumere, Februari 2018

Penulis

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tumbukan elastis molekul-molekul gas...............................................4


Gambar 2.2 Tumbukan molekul gas pada dinding wadah.......................................7
Gambar 2.3 Perubahan kecepatan molekul gas karena tumbukan...........................7

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Teori Kinetik Gas ..................................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Tumbukan .............................................................................. 5
2.3 Kecepatan Molekul Gas ........................................................................... 7
2.4 Penerapan Teori Kinetik Gas ................................................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10
3.2 Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kinetika kimia yang disebut juga kinetika reaksi merupakan studi tentang
laju berlangsungnya suatu reaksi, yang tercermin dalam suatu persamaan
hukum laju. Kinetika kimia juga mempelajari pengaruh konsentrasi dan suhu
terhadap laju reaksi. Pengetahuan tentang kinetika kimia ini penting untuk
mempelajari suatu mekanisme yang terjadi dalam suatu proses kimia.
Meskipun mekanisme reaksi dapat juga dipelajari dengan penelitian non-
kinetika, misalnya dengan deteksi intermediate reaksi dan pertukaran isotop,
namun penjelasan dan bukti-bukti yang memuaskan tentang pengetahuan
mekanisme reaksi diperoleh dari penelitian kinetika secara mendalam.
Reaksi kimia dapat terjadi pada fase gas, cairan dan padatan, serta
antarmuka. Namun, terdapat perbedaan pengertian yang mendasar antara
kinetika fase gas dan fase cair. Dalam fase gas molekul-molekul saling
berjauhan. Gerakan-gerakan dan antaraksinya dipelajari melalui teori kinetik
gas. Berdasarkan teori ini, laju proses fase gas dihitung dengan membuat
model sederhana gas-gas melalui pendekatan molekular. Dengan
menggunakan tumbukan molekul model bola kaku, frekwensi tumbukan dan
sifat perpindahan (transport properties) dalam gas tak bereaksi seperti
viskositas, difusi, dan hantaran kalor telah dapat dihitung. Berdasarkan model
tumbukan reaktif dalam teori kinetik gas, laju reaksi melalui pendekatan
molekular pada fase gas dapat ditentukan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas semua yang
berkaitan dengan kinetik gas.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalahnya adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan teori tumbukan atau teori kinetik gas?
2. Apa saja jenis-jenis tumbukan?
3. Bagaimana menentukan kecepatan molekul gas?
4. Bagaimana penerapan teori kinetik gas?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah adalah:
1. Untuk mengetahui teori kinetik gas
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tumbukan
3. Untuk menentukan kecepatan molekul gas
4. Untuk mengetahui penerapan dari teori kinetik gas

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Kinetik Gas


Teori kinetik gas dimulai dari penurunan Daniel Bernoulli (1738)
terhadap hukum Boyle dengan menerapkan hukum gerakan Newton pada
molekul. Hasil Bernoulli diabaikan lebih dari 100 tahun kemudian. Pada
tahun 1845, John Waterston mempresentasikan karyanya di Royal Society,
Inggris, yang berisi pengembangan teori kinetik. Namun sayangnya, karya
Waterston ini ditolak karena dianggap tidak masuk akal. Eksperimen Joule
yang mendemonstrasikan panas sebagai suatu energi menjadi dasar untuk
mengembangkan gagasan teori kinetik sungguh masuk akal. Sebagai
akibatnya, pada periode tahun 1848 – 1898, Joule, Clausius, Maxwell, dan
Boltzmann mengembangkan teori kinetik gas. Teori ini berdasarkan pada
anggapan bahwa zat disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang selalu
bergerak. Bunyi teori kinetik adalah sebagai berikut: Dalam benda yang
panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena itu memiliki energi
yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda yang lebih dingin.
Teori Kinetik Gas adalah konsep yang mempelajari sifat-sifat gas
berdasarkan kelakuan partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak.
Setiap benda, baik cairan, padatan, maupun gas tersusun atas atom-atom,
molekul-molekul, atau partikel-partikel.
Teori kinetika gas membahas sifat-sifat gas yang berhubungan dengan
gerakan translasi dari atom dan molekul dalam bentuk gas, serta menguji
bagaimana sifat-sifat gas tersebut dapat dibahas berdasarkan pada gerakan
translasi yang bebas dan kontinyu dari komponen-komponennya. Untuk dapat
membahas sifat-sifat gas dengan lebih sempurna, maka dalam teori kinetika
gas digunakan pendekatan gas ideal.

3
Pendekatan terhadap gas ideal ini didasarkan atas asumsi-asumsi berikut:
 Gas tersusun dari molekul-molekul bermassa m dan berdiameter d yang
bergerak terus-menerus secara acak.
 Ukuran molekul gas dapat diabaikan karena diameternya dapat diasumsikan
sangat kecil jika dibandingkan dengan jarak rata-rata yang ditempuh di
antara tumbukan.
 Molekul-molekul gas tidak saling berantaraksi, dan bertumbukan dengan
lenting sempurna.

Tumbukan-tumbukan yang terjadi hanyalah mengubah arah kecepatan


dari partikel. Jumlah rata-rata tumbukan yang terjadi persatuan waktu yang
dibuat oleh partikel tunggal disebut frekuensi tumbukan. Frekwensi tumbukan
memegang peranan penting dalam membahas sifat-sifat transport gas dan
reaksi-reaksi kimia dalam fasa gas. Jarak rata-rata gerakan partikel antara
tumbukan yang satu dengan tumbukan yang lain disebut jalan bebas rata-
rata, yang memegang peranan penting dalam membahas fenomena transport,
karena menunjukkan berapa jauh molekul mempunyai sifat tertentu sebelum
tumbukan.

Gambar 2.1 Tumbukan elastis molekul-molekul gas

4
2.2 Jenis-Jenis Tumbukan
Secara umum terdapat beberapa jenis tumbukan, antara lain Tumbukan
lenting sempurna, Tumbukan lenting sebagian dan Tumbukan tidak lenting
sama sekali.
2.2.1 Tumbukan Lenting Sempurna
Dua benda dikatakan melakukan Tumbukan lenting sempurna
jika Momentum dan Energi Kinetik kedua benda sebelum tumbukan
sama dengan momentum dan energi kinetik setelah tumbukan.
Dengan kata lain, pada tumbukan lenting sempurna berlaku Hukum
Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik. Hukum
Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik berlaku
pada peristiwa tumbukan lenting sempurna karena total massa dan
kecepatan kedua benda sama, baik sebelum maupun setelah
tumbukan. Hukum Kekekalan Energi Kinetik berlaku pada Tumbukan
lenting sempurna karena selama tumbukan tidak ada energi yang
hilang.
Salah satu contoh tumbukan yang mendekati lenting sempurna
adalah tumbukan antara dua bola elastis, seperti bola billiard. Untuk
kasus tumbukan bola billiard, memang energi kinetik tidak kekal tapi
energi total selalu kekal. Contoh jenis tumbukan ini tidak bisa kita
lihat dengan mata telanjang karena terjadi pada tingkat atom, yakni
tumbukan antara atom-atom dan molekul-molekul.
Untuk Tumbukan Lenting Sempurna, besar koofisien elastisitas
adalah 1. Ini menunjukkan bahwa total kecepatan benda setelah
tumbukan = total kecepatan benda sebelum tumbukan. Lambang
koofisien elastisitas adalah e. Secara umum, nilai koofisien elastisitas
dinyatakan dengan persamaan:

5
2.2.2 Tumbukan Lenting Sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian, Hukum Kekekalan Energi
Kinetik tidak berlaku karena ada perubahan energi kinetik terjadi
ketika pada saat tumbukan. Perubahan energi kinetik bisa berarti
terjadi pengurangan Energi Kinetik atau penambahan energi kinetik.
Pengurangan energi kinetik terjadi ketika sebagian energi kinetik awal
diubah menjadi energi lain, seperti energi panas, energi bunyi dan
energi potensial. Hal ini yang membuat total energi kinetik akhir lebih
kecil dari total energi kinetik awal. Kebanyakan tumbukan yang kita
temui dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam jenis ini, di mana
total energi kinetik akhir lebih kecil dari total energi kinetik awal.
Tumbukan antara kelereng, tabrakan antara dua kendaraan, bola yang
dipantulkan ke lantai dan lenting ke udara, dll.
Sebaliknya, energi kinetik akhir total juga bisa bertambah
setelah terjadi tumbukan. Hal ini terjadi ketika energi potensial
(misalnya energi kimia atau nuklir) dilepaskan. Contoh untuk kasus
ini adalah peristiwa ledakan.
Suatu tumbukan lenting sebagian biasanya memiliki koofisien
elastisitas sebesar 0≤ 𝑒 ≤ 1.

2.2.3 Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali


Suatu tumbukan dikatakan Tumbukan Tidak Lenting sama
sekali apabila dua benda yang bertumbukan bersatu alias saling
menempel setelah tumbukan. Besar koefisien elastisitas pada
tumbukan tidak lenting sama sekali adalah 0.
Salah satu contoh populer dari tumbukan tidak lenting sama
sekali adalah pendulum balistik. Pendulum balistik merupakan sebuah
alat yang sering digunakan untuk mengukur laju proyektil, seperti
peluru. Sebuah balok besar yang terbuat dari kayu atau bahan lainnya
digantung seperti pendulum. Setelah itu, sebutir peluru ditembakkan
pada balok tersebut dan biasanya peluru tertanam dalam balok.
Sebagai akibat dari tumbukan tersebut, peluru dan balok bersama-

6
sama terayun ke atas sampai ketinggian tertentu (ketinggian
maksimum).

2.3 Kecepatan Molekul Gas


Penentuan kecepatan gas didasarkan pada asumsi bahwa molekul gas
yang bergerak acak secara terus-menerus akan menumbuk dinding wadahnya
dan menimbulkan tekanan tertentu. Karena jumlah molekul yang
menghantam dinding permukaan dalam interval waktu tertentu sangat
banyak, maka tekanan yang ditimbulkannya pada dinding akan relatif tetap
dengan gaya yang tetap pula.

Gambar 2.2 Tumbukan molekul gas pada dinding wadah

Kecepatan suatu molekul tidak selalu sama, bisa berubah setiap saat.
Kecepatan awal suatu molekul dengan kecepatan awal molekul yang lain di
antara tumbukan-tumbukan dapat saja sama dan dapat juga berbeda..
Perubahan terjadi akibat tumbukan dengan sesama molekul. Tumbukan
menyebabkan pertukaran energi kinetik antara molekul tersebut dengan
molekul yang lain.

Gambar 2.3 Perubahan kecepatan molekul gas karena tumbukan

7
Ada empat macam kecepatan yang dinyatakan untuk menentukan posisi
molekul yang bergerak acak dan bebas, yaitu:
1. Kecepatan alur kuadrat rata-rata yaitu kecepatan akar pangkat dua rata
rata.
2. Kecepatan rata-rata yaitu dengan merata-ratakan semua kecepatan
molekul yang bergerak dalam bidang tiga dimensi
3. Kecepatan relatif, Kecepatan rata-rata relatif yang merupakan kecepatan
rata-rata molekul mendekati molekul lain.
4. Kecepatan yang paling mungkin atau kecepatan paling boleh jadi yaitu
kecepatan molekul gas pada saat frekuensinya terbesar.

2.4 Penerapan Teori Kinetik Gas


1. Gerak Brown
Pada tahun 1827, Robert Brown menemukan gejala gerak sembarang
yang terus-menerus dari tepung sari yang tergantung di dalam air.
Gerakan partikel tepung tersebut di dalam air kemudian dikenal sebagai
gerak Brown. Sebelum ditemukan teori kinetik, gerakan ini belum dapat
dijelaskan. Pada tahun 1905, Albert Einstein mengembangkan teori gerak
Brown. Anggapan dasar yang dikemukakan Einstein tentang fenomena
tersebut adalah bahwa partikel-partikel yang tergantung bebas di dalam
suatu fluida (cairan atau gas) bergerak karena temperatur medium
(disebut gerak termal).
Berdasarkan prinsip ini, gerak Brown berasal dari tumbukan
molekul-molekul fluida. Sementara partikel-partikel yang tergantung
mendapatkan tenaga kinetik rata-rata yang sama seperti molekul-molekul
fluida tersebut. Ukuran partikel-partikel yang tergantung tersebut adalah
sangat besar bila dibandingkan dengan molekul fluida. Akibat adanya
partikel yang cukup besar dan banyaknya molekul, maka tumbukan
dengan partikel dapat terjadi setiap saat.

8
2. Penguapan
Proses penguapan dapat dijelaskan dengan dasar teori kinetik.
Molekul-molekul air tarik-menarik satu sama lain. Gaya tarik-menarik ini
membuat molekul air berdekatan pada fase cair. Jika terjadi kenaikan
temperatur, molekul-molekul air akan bergerak lebih cepat yang berarti
energi kinetiknya tinggi. Molekul air yang mempunyai energi kinetik
tinggi mampu melawan gaya tarik molekul lain. Akibatnya, molekul
dengan energi kinetik tinggi dapat terlepas dari ikatan molekul lain, dan
berubah ke fase gas. Akan tetapi, jika molekul tidak memiliki kecepatan
yang memadai untuk berubah ke fase gas, maka ia akan tertarik kembali
ke permukaan air.
3. Difusi
Difusi merupakan peristiwa bergeraknya suatu zat dari konsentrasi
tinggi menuju konsentrasi rendah. Peristiwa difusi dapat diperhatikan
ketika meneteskan zat pewarna ke dalam gelas berisi air. Zat pewarna
yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi daripada konsentrasi air, akan
menyebar ke seluruh air, walaupun kalian tidak mengaduk air.
Pencampuran ini disebabkan oleh gerakan molekul yang acak.
Difusi dapat juga terjadi dalam gas. Sebagai contoh, asap hasil
pembakaran akan menyebar di udara. Jika kita mempunyai ruang tertutup
yang berisi gas, maka molekul gas yang mempunyai konsentrasi tinggi
akan bergerak menuju konsentrasi rendah. Gerak molekul gas akan
terhenti jika konsentrasi di setiap bagian seimbang. Peristiwa-peristiwa
ini melibatkan gerak molekul gas. Ini berarti, peristiwa tersebut dapat
dijelaskan dengan teori kinetik gas.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan, dapat disimpulakan bahwa Teori Kinetik Gas adalah
konsep yang mempelajari sifat-sifat gas berdasarkan kelakuan
partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak. Untuk dapat membahas
sifat-sifat digunakan pendekatan gas ideal yang didasarkan atas asumsi-
asumsi antara lain gas tersusun dari molekul-molekul bermassa m dan
berdiameter d yang bergerak terus-menerus secara acak, ukuran molekul gas
dapat diabaikan, dan molekul-molekul gas tidak saling berantaraksi, dan
bertumbukan dengan lenting sempurna.
Secara umum terdapat beberapa jenis tumbukan, antara lain Tumbukan
lenting sempurna dengan nilai koefesien elastisitas 1, Tumbukan lenting
sebagian yang besar koefisien elastisitasnya 0≤ 𝑒 ≤ 1 dan Tumbukan tidak
lenting sama sekali dengan besar koefisien elastisitasnya adalah 0.
Kecepatan suatu molekul tidak selalu sama, bisa berubah setiap saat.
Perubahan terjadi akibat tumbukan dengan sesama molekul. Adapun
penerapan teori kinetik gas antara lain gerak Brown, penguapan, dan difusi.

3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, pembaca diharapkan dapat lebih
mengerti tentang teori tumbukan dalam gas atau lebih dikenal dengan teori
kinetik gas. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca
agar sebagai referensi untuk menyelesaikan tugas selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Jaslin Ikhsan, M. P. (2013). Modul 1 Pembelajaran Kinetika Kimia. Teori


Kinetik Gas , 2-4.
Sunyono. (2012). Kimia Fisik. Teori Kinetika Gas , 1-2. Tersedia pada
https://sunyonoms.files.wordpress.com/2012/12/teori-kinetika-gas_sunyono.pdf.
Diakses pada 27 Februari 2018
Wikipedia, (2011). “Teori Kinetik”. Tersedia pada
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_kinetik. Diakses pada 27 Februari 2018

11

Anda mungkin juga menyukai