Anda di halaman 1dari 90

FISIKA

MODERN
Tugas Akhir

DIAH INDAH
SARI

XII MIA 4
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak


nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak
untuk Allah Tuhan seruluruh alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul
”FISIKA MODERN”. Dalam penyusunannya, saya memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Kedua orang tua, guru, teman-teman dan segenap keluarga besar saya yang telah
memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun saya berharap isi dari makalah
ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,
saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik
lagi. Akhir kata saya berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Jakarta, Desember 2015

Penyusun

Fisika Modern 1
DAFTAR ISI
I. Teori Atom Dalton 3
II. Teori Atom Thomson 8
III. Teori Atom Rutherford 14
IV. Teori Atom Bohr 20
V. Teori Atom Modern 29
VI. Sprektum Atom Hidrogen 35
VII. Hukum Stefan-Boltzman 46
VIII. Hukum Pergeseran Wein 49
IX. Hipotesa Plank 53
X. Efek Fotolistrik 60
XI. Struktur Atom 71
XII. Energi Ikat & Defek Massa 79
XIII. Radioaktifitas & Peluruhan 81
XIV. Pemanfaatan Radio Isotop 87
XV. Daftar Pusaka 88

Fisika Modern 2
I. TEORI ATOM DALTON

1. Perkembangan teori atom

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang


atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa
(hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan
bahwa "Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat
hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa "Perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa selalu tetap".

Teori atom selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan penemuan
baru. teori atom telah berkembang sejak abad sebelum masehi dan menjadi pertanyaan
besar di kalangan para ahli filsafat yunani. Demokritus berpendapat bahwa suatu materi
bersifat diskontinu, jika dibelah terus menerus akan diperoleh materi yang lebih kecil lagi.
bagian terkecil yang tidak bisa dibagi lagi disebut dengan atom.

A. Teori Atom Dalton

Fisika Modern 3
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang
atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa
(hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan
bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat
hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “ Perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan
pendapatnya tentang atom sebagai berikut:

1. Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak dapat
dibagi kembali(disebut atom).Dalam reaksi kimia,mereka tidak dapat
diciptakan,dihancurkan atau diubah menjadi jenis unsur yang lain.
2. Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama dan oleh karena itu memiliki
sifat-sifat yang serupa;seperti massa dan ukuran.
3. Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat-sifat yang berbeda pula.
4. Senyawa dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis unsur yang digabungkan.
5. Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-
perbandingan yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis senyawa

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak
peluru.

Fisika Modern 4
Percobaan Lavosier

Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah
beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B
menyatakan volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk
merah (merkuri oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri
oksida, kemudian dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan merkuri
dan sejumlah volume gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan
dalam percobaan pertama

Percobaan Joseph Pruost

Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang
dihasilkan
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang
tetap.

Sebelum
Percobaan Setelah pemanasan Perbandingan
pemanasan
ke- (g MgO) Mg/MgO
(g Mg)
1 0,62 1,02 0,62/1,02 = 0,61

Fisika Modern 5
2 0,48 0,79 0,48/0,79 = 0,60

3 0,36 0,60 0,36/0,60 = 0,60

Kelebihan

 Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom


 teori atom dalton merupakan teori pokok yang membuat ilmuan lain tergeleng-
geleng untuk mempelajari atom secara lebih mendalam sehingga muncul mide-
model atom yang lebih kompleks.

Kelemahan
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus
listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik
adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus
listrik.

 model atom dalton tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi.
 model atom dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antar atom yang satu
dengan atom yang lain.
 model atom dalton tidak dapat menjelaskan bagaimana cara atom saling berkaitan.
 atom sebenarnya dapat dilainkan membikin partkel yang kian kecil., hal ini
tentunya bertentangan dengan yang dikemukakan teori dalton bahwa atom tidak dapat
dibagi lagi.

Model Atom Dalton

Model Atom Dalton, seperti bola pejal

Fisika Modern 6
Kesimpulan Teori Atom Dalton
 atom merupakan partikel paling kecil yang tidak dapat dipecah.
 natom dalam suatu kepingan yang sama hendak memiliki sifat yang sama,
sedangkan atom dari unsur yang berbeda akan memiliki karakteristik dan massa yang
berbeda.
 atom digambarkan menyerupai sebuah bola pejal yang berukuran sangat kecil.
 atom-atom yang bergabung hendak memebentuk senyawa yang dengan
perbandingan bilangan bulat serta juga standart.
 atom enggak dapat diubah melalui reaksi kimia karena reaksi kimia hanya akan
memisahkan atau menggabungkan kembali atom.
model atom dalton merupaka satu hal pendapat mengenai partikel materi yang menyatakan
bahwa suatu benda terdiri atas suatu butiran dengan isi yang sangat kecil yang disebut
atom. model atom dalton telah menghapus teori sebelumnya yang menyatakan
bahwasanya pembagian materi mempunyai sifat berkelanjutan.

Fisika Modern 7
II. TEORI ATOM THOMSON

Pada tahun 1897, JJ Thomson menemukan partikel subatomik pertama, elektron, saat
meneliti sinar katoda. Untuk menjelaskan netralitas atom, Thomson mengusulkan model
atom yang memiliki elektron negatif yang tersebar di seluruh lingkup dari muatan positif.
Ia menyebut atom nya model roti kismis.

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J.
Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar
katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara
katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode

Fisika Modern 8
merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan
selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif,
maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif
elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari
teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom
Thomson. Yang menyatakan bahwa:

"Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan
negatif elektron"

Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji
jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang
pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal.
Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:

Percobaan Sinar Katode

Percobaan Thomson

Dalam penelitiannya, Thomson melewatkan arus melalui tabung sinar katoda. Sebuah
tabung sinar katoda adalah tabung gelas yang hampir semua udara telah dihilangkan. Ini
berisi sepotong logam disebut elektroda pada setiap ujung. Satu elektroda bermuatan
negative dan dikenal sebagai katoda. Elektroda lainnya bermuatan positif dan dikenal

Fisika Modern 9
sebagai anoda. Ketika tegangan tinggi arus listrik diterapkan diujung plat, sinar katoda
berjalan dari katoda ke anoda.

Fisika Modern 10
Model atom roti kismis

Thomson juga tahu bahwa atom memiliki muatan listrik yang netral, sehingga ia ditanya
pertanyaan yang sama: Bagaimana atom dapat berisi partikel negatif dan masih netral? Dia
mengambil hipotesis bahwa bagian atom lainnya harus bermuatan positif untuk
menghilangkan muatan negatif dari elektron. Dia membayangkan atom sebagai mirip
dengan roti kismis, seperti yang digambarkan pada Gambar di bawah – sebagian besar
daerah (roti) bermuatan positif dengan elektron negatif (kismis) yang tersebar melalui itu.

Bagaimana pemahaman struktur atom modern yang berbeda dari Model roti kismis
Thomson?

Kita menjadi tahu bahwa semua muatan positif dalam atom terkonsentrasi di daerah pusat
kecil yang disebut nukleus, dengan elektron berputar melalui ruang kosong di sekitarnya,
seperti pada Gambar di bawah ini. Inti ditemukan hanya beberapa tahun setelah Thomson
menemukan electron, sehingga model roti kismis segera ditolak.

Fisika Modern 11
Kelebihan
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom
bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam
bola atom tersebut.

Model Atom Thomson, bola positif yang pejal

Fisika Modern 12
Kesimpulan Teori Atom Thomson

Pada tahun 1897, JJ Thomson menemukan partikel subatomik pertama, elektron, saat
meneliti sinar katoda. Untuk menjelaskan netralitas atom, Thomson mengusulkan model
atom yang memiliki elektron negatif yang tersebar di seluruh lingkup dari muatan positif.
Ia menyebut atom nya model roti kismis. Bunyi dari teori atom Thomson dapat diringkas
sebagai berikut :

1. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang bermuatan
negatif di sekelilingnya.

2. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan atom
bermuatan netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif atau negatif yang
berlebihan.

Selain roti kismis, teori atom Thomson dapat diumpamakan sebagai semangka. Daging
buah yang berwarna merah melambangkan ruang yang bermuatan positif, sedangkan biji
yang tersebar di dalamnya adalah elekton yang bermuatan negatif.

Fisika Modern 13
III. TEORI ATOM RUTHERFORD

Pada tahun 1903 Philipp Lenard melalui percobaannyamembuktikan bahwa teori atom
Thomson yang menyatakan bahwa elektron tersebar merata dalam muatan positif atom
adalah tidak benar. Hal ini mendorong Ernest Rutherford (1911) tertarik melanjutkan
eksperimen Lenard. Dengan bantuan kedua muridnya Hans Geiger dan Ernest Marsden,
Rutherford melakukan percobaan dengan hamburan sinar α. Partikel α bermuatan positif.
Fisika Modern 14
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan
percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas.
Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan
bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas.
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah
atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila
partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar
partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan
Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut
90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan
beberapa berikut:

1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas,
maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan
positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan
fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan
1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom
kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan model atom rutherford yang menyatakan
bahwa atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat
partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak
menolak.
Hasil percobaan tersebut menggugurkan teori atom Thomson. Kemudian Rutherford
mengajukan teori atom sebagai berikut: atom tersusun atas inti atom yang bermuatan
positif sebagai pusat massa dan dikelilingi elektron-elektron yang bermuatan negatif.

Fisika Modern 15
Gambar 3. Atom Rhuterford

Percobaan Rutherford

Fisika Modern 16
Gambar 3. Skema percobaan Geiger dan Marsden.

Gambar 3. memperlihatkan percobaan yang dilakukan oleh Geiger dan Marsden (1911).
Berdasarkan percobaan tersebut, Rutherford mengemukakan suatu model atom berikut ini.

a. Sebuah atom terdiri atas inti bermuatan positif yang terletak di tengah/pusat.
b. Inti atom dikelilingi elektron yang dipengaruhi oleh gaya tarik-menarik, yang disebut
gaya Coulomb sebesar:

Fisika Modern 17
Gaya Coulomb tersebut diimbangi oleh gaya sentripetal sebesar:

Jadi, elektron berputar pada lintasan tertentu, seperti perputaran planet-planet yang
mengelilingi pusat tata surya.
c. Atom bersifat netral, yaitu jumlah proton sama dengan jumlah elektron yang
mengelilingi inti.

Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti

Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan
teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama -
kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti
dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan
sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas
kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan
mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut.

Fisika Modern 18
Karena Rutherford adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut
dengan kulit.

Kesimpulan Teori Atom Rutherford

Ernest Rutherford adalah seorang ahli kimia yang pernah menerima hadiah nobel pada
tahun 1908. Dia menyelidiki tentang pemecahan unsur dan materi radioaktif. Pada tahun
1911, Rutherford bersama kedua mahasiswanya (Geiger dan Ernest
Marsden) melakukan percobaan dengan menembak lapisan tipis emas menggunakan
partikel alfa, yang dikenal dengan eksperimen hamburan sinar alfa.

Model atom Rutherford

Hasil eksperimen ini berhasil menyempurnakan teori atom guru Rutherford, yaitu J.J.
Thomson.Rutherford mengemukakan model atomnya sebagai berikut:

1. Sebagian besar massa dan seluruh muatan positif yang terdapat dalam atom
terpusat di wilayah yang sangat kecil yang disebut Inti atom. Atom itu sendiri
sebagian besar merupakan ruangan kosong.
2. Besarnya muatan positif adalah berbeda antara satu atom dengan atom lainnya.
3. Banyaknya elektron di sekitar inti atom sama dengan banyaknya muatan positif
pada inti atom. Atom itu sendiri secara keseluruhan bersifat netral.

Fisika Modern 19
IV. TEORI ATOM BOHR

Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom
Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini
berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti
atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai
berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron
dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner
(menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.

Fisika Modern 20
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner
lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan
persamaan planck,
E2 – E1 = hf
1. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut
merupakan kelipatan dari h/2p atau nh/2p, dengan n adalah bilangan bulat dan h
tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah
adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor
kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

Gambar 4. Atom Bohr

Fisika Modern 21
Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron bermuatan negatif
mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan
positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai dengan
pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik hf.

Menurut Bohr :
”Ada aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan sejumlah tertentu elektron dalam
tiap orbit. Hanya ada ruang untuk dua elektron dalam orbit terdekat dari inti. (John
Gribbin, 2005)”

Fisika Modern 22
Gambar 1. Model Atom Bohr

Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron bermuatan negatif


mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan
positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai dengan
pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik hf.

Model ini adalah pengembangan dari model puding prem (1904), model Saturnian (1904),
dan model Rutherford (1911). Karena model Bohr adalah pengembangan dari model
Rutherford, banyak sumber mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutannya
menjadi model Rutherford-Bohr.

Kunci sukses model ini adalah dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-garis
emisi spektral atom hidrogen, walaupun formula Rydberg sudah dikenal secara
eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan landasan teoritis sebelum model Bohr
diperkenalkan. Tidak hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula
Rydberg, ia juga memberikan justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-suku konstanta
fisika fundamental.

Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai sebuah teori,
model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen
menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian
dapat dianggap sebagai model yang telah usang. Namun demikian, karena
kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap
diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika kuantum.

Fisika Modern 23
Gambar 2. Model Bohr untuk atom hydrogen

Keterangan

1. Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n = 1, n = 2, n =3 dst. Bilangan ini


dinamakan bilangan kuantum, huruf K, L, M, N juga digunakan untuk menamakan
lintasan

2. Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12, 22, 32, 42, …n2. Untuk orbit tertentu dengan
jari-jari minimum a0 = 0,53 Å. Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n,
energi dipancarkan dan energi elektron menjadi lebih rendah.

Bila elektron menempati orbit pertama (n=1), dikatakan bahwa atom hidrogen dalam
keadaan dasar(ground state) karena atom ini mempunyai energi terendah yang umumnya
dicapai pada temperatur kamar untuk hampir sebagian besar unsur maupun molekul.
Untuk keadaan tingkat energi yang lebih tinggi, yaitu n>1 untuk atom hidrogen, dikatakan
atom dalamkeadaan tereksitasi yang tentunya relatif kurang stabil daripada keadaan
dasarnya.

Fisika Modern 24
Gambar 3. Tingkat-tingkat energi atom Hidrogen

Kelemahan teori atom Rutherford yang diperbaiki oleh Neils Bohr yaitu :

a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.


b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika
berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah ke orbit
yang lebih dalam

Bohr mengaitkan konsep energi dengan gerak elektron dan mendasarkan teorinya pada
dua postulat berikut ini.

a. Elektron mengelilingi inti dengan lintasan atau orbit tertentu. Berdasarkan teori
mekanika kuantum, benda yang bergerak beraturan dengan orbit tertentutidak akan
membebaskan energi jika keliling lintasannya merupakan bilangan bulat dari panjang
gelombang de Broglie, dengan momentum anguler sebesar:

Fisika Modern 25
dengan n adalah bilangan bulat (n = 1, 2, 3, .......) yang menyatakan bilangan kuantum, h
adalah tetapan Planck, m adalah massa elektron, dan r adalah jari-jari lintasan.

b. Elektron dapat berpindah dari tingkat energi satu ke tingkat energi yang lain. Tingkat
energi pada tiap lintasan elektron adalah berbeda-beda. Elektron yang paling dekat dengan
inti (n = 1) mempunyai tingkat energi yang paling rendah.

Jika elektron berpindah ke lintasan yang lebih dekat dari inti (ke tempat energi yang
rendah), akan melepaskan (memancarkan) energi foton sebesar hf. Sebaliknya, jika
elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi akan menyerap energi.

Gambar 7. Loncatan elektron dari satu orbit ke orbit lainnya.

Bohr beranggapan bahwa suatu elektron tunggal dengan massa m bergerak dalam lintasan
orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari r, dan kecepatan v, mengelilingi inti bermuatan
positif. Keadaan ini menunjukkan adanya keseimbangan antara gaya Coulomb pada
persamaan (1) dan gaya sentripetal pada persamaan (2).

Fisika Modern 26
sehingga diperoleh:

Dari persamaan (9) dan (10) akan diperoleh jari-jari lintasan elektron berikut ini.

untuk n = 1 diperoleh nilai r = 5,3 × 10-9 cm = 0,53 yang disebut jari-jari Bohr (Bohr
radius).

Energi tiap lintasan elektron merupakan jumlah dari energi kinetik dan energi
potensialnya.

Berdasarkan nilai r pada persamaan (11) maka energi elektron pada persamaan (12)
menjadi:

Fisika Modern 27
sehingga diperoleh:

dengan n adalah tingkat energi.

Percobaan Bohr

Kelebihan
Atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk tempat berpindahnya electron dan atom

Fisika Modern 28
membentuk suatu orbit dimana inti atom merupakan positif dan disekelilingnya terdapat
elektron.
Kelemahan
a. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
b. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh
medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak.

Kesimpulan Teori Atom Bohr

Ia menbuat percobaan yang dinamakan spectra atom hidrogen. Penjelasan Bohr tentang
atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum
dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:

1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam
atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap)
elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner
lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan
persamaan planck, ΔE = hv

V. TEORI ATOM MODERN

Fisika Modern 29
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum
Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin
dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat
bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak
tertentu dari inti atom”. Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk
mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh
ErwinSchrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan
fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron
dalam tiga dimensi.

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model
atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut
ini. Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau
model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar
berikut ini.

Fisika Modern 30
Gambar 5. Atom Modern

Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital


menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama
atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk
kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari
beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Persamaan Schrodinger

x,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi


Y = Fungsi gelombang
m = massa
ђ = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E = Energi total
V = Energi potensial

Fisika Modern 31
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model
atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut
ini.

Model atom mutakhir atau model


atom mekanika gelombang

CIRI KHAS MODEL ATOM MEKANIKA GELOMBANG

1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak


stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi
gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling
besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan
kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan
kuantum tersebut)
3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu
yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya electron

Fisika Modern 32
Percobaan chadwick

Kelebihan
Mampu membuktikan bahwa adanya lintasan elektron untuk atom hidrogen.

Kelemahan
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel
dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal. Hanya dapat menerangkan atom-atom
yang memiliki elektron tunggal seperti gas hidrogen tetapi tidak dapat menerangkan
spektrum warna dari atom yang memiliki banyak elektron.

Kesimpulan Teori Atom Modern

 Inti atom tersusun atas proton(p) bermuatan positif 1(+1) dan netron(n) tidak
bermuatan (netral) yang dikelilingi elektron bermuatan negative 1(-1),
 Elektron beredar mengelilingi inti melalui lintasan kulit mulai yang paling rendah
sebagai kulit No.1, selanjutnya kulit No.2 , dan sebagainya.
 Kulit elektron tersusun atas sub kulit
 Sub kulit tersusun atas orbital (ruang elektron)
 Kulit, sub kulit, Orbital serta peredaran elektron ditentukan oleh bilangan-bilangan
kuantum.

Fisika Modern 33
CONTOH SOAL TEORI ATOM

1. Para ahli berikut yang tidak mengemukakan teori atom modern adalah…….
a. Louis de Broglie
b. Erwim Schrodinger
c. W. Heisenberg
d. Neils Bohr
e. Aufbau
2. Berikut ini percobaan yang mendukung teori atom mekanika kuantum, kecuali…
a. Efek fotolistrik
b. Eksperimen compton
c. Eksperimen difraksi berkas elektron
d. Radiasi benda mampat
e. Penembakan partikel alfa terhadap lempeng tipis
3. Dualisme gelombang – partikel dikemukakan oleh…
a. Louis de Broglie
b. Erwin Schrodinger
c. W. Heisenberg
d. Einstein
e. Max Planck
4. Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama
pada saat bersamaan. Pernyataan ini dikemukakan oleh…
a. Louis de Broglie
b. Erwin Schrodinger
c. W. Heisenberg
d. Einstein
e. Max Planck
5. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang
yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya
elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom). Pernyataan tersebut adalah ciri khas
dari model atom…..
a. Bohr
b. Dalton
Fisika Modern 34
c. Thomson
d. Modern
e. Rutherford
6. Tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
Pernyataan tersebut merupakan kelemahan dari model atom…..
a. Dalton
b. Thomson
c. Rutherford
d. Bohr
e. Modern
7. Daerah di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut…
a. Sub orbit
b. Sub kulit
c. Kulit
d. Orbit
e. Orbital
8. Fungsi persamaan Schrodinger untuk menentukan kedudukan…
a. Proton dalam tiga dimensi
b. Neutron dalam tiga dimensi
c. Elektron dalam tiga dimensi
d. Proton dalam orbital
e. Neutron dalam orbital
9. Model atom Rutherford digambarkan seperti……
a. Tata surya
b. Bola pejal
c. Bola positif yang pejal
d. seperti bola, dengan inti atom yang dikelilingi sejumlah elektron
e. Model atom dengan orbital lintasan elektron

Fisika Modern 35
Sprektrum Atom Hidrogen

Susunan alat berada percobaan untuk mempelajari sprektrum pancar atom dan molekul.
gas dipelajari berada dalam tabung pelucutan yang mempunyai dua elektroda. Ketika
elektron mengalir dari elektroda negatif ke elektroda positif, elektron-elektron itu
bertumbukkan dengan gas. Proses tumbukan ini secara bertahap akan menyebabkan
pemancaran cahaya oleh atom (atom molekul). Cahaya yang dipancarkan diuraikan
menjadi komponen-komponen oleh sebuah prisma. Selain komponen warna terfokus pada
posisi tertentu,sesuai dengan panjang gelombangnya dan membentuk garis berwarna
(bayangan celah) pada pelat foto. Bayangan berwarna ini disebut garis-garis sprektrum.

Fisika Modern 36
Sejarah

Pada akhir abad ke 2l, tentang menganalisis spektrum radiasi diskret yang dipancarkan
apabila lucutan muatan-muatan listrik yang dihasilkan dalam gas. Atom yang paling
ringan dan paling sederhana merupakan atom hidrogen yang tersusun dari sebuah inti dan
sebuah elektron. Maka, pengukuran sprektroskopis menunjukan bahwa hidrogen memiliki
sprektrum yang sederhana dibandingkan unsur lain. Didapatkan bahwa garis dalam daerah
optis dan bukan optis terletak sitematis dalam berbagai deretan. Semua panjang
gelombang atom hidrogen diberikan oleh sebuah hubungan empiris tunggal.

Pengertian

Spektrum pancar merupakan sprektrum kontinu maupun sprektrum garis dan radiasi yang
dipancarkan oleh zat. Sprektrum pancar zat dapat dihasilkan dengan cara memberi energi
pada sampel materi baik dengan energi termal maupun dengan bentuk energi lainnya
(misalnya loncatan listrik dengan tegangan tinggi bila zatnya berupa gas. Spektrum garis
(line sprekta) yaitu sprektrum pancar atom yang terjadi dalam frasa gas, tidak menunjukan
spektrum panjang gelombang kontinu yang merentang dari merah sampai violet, namun
atom hanya memancarkan cahaya pada panjang (gelombang yang khas.

Spektrum Hidrogen

Deret sprektrum pancar atom hidrogen

Deret nf l Daerah sprektum

Lyman I 2,3,4,… Ultraviolet

Balmer 2 3,4,5,… Cahaya Tampak dan ultraviolet

Paschen 3 4,5,6,… Inframerah

Brackett 4 5,6,7,… Inframerah

Spektrum pancar hidrogen mencangkup rentang panjang gelombang yang luas dari
inframerah sampai violet. Deret Balmer mudah dipelajari karena jumlah garisnya berada
di daerah cahaya tampak

Teori Bohr

Fisika Modern 37
Pada tahun 1913, Bohr mengembangkan teori fisika atom hidrogen berdasarkan rumus
Reynberg. Model Bohr untuk atom hidrogen didasarkan pada gambaran planet dengan
sebuah elektrn ringan bermuatan negatif beredar mengelilingi sebuah inti berat bermuatan
positif. gaya yang mempertahankan elektron dalam orbitnya adalah gaya tarik Coulomb.

Pancaran radiasai dalam teori Bohr

Bohr mempostulat bahwa sebuah atom akan memancarkan radiasi apabila elektron yang
semula pada satu orbit stabil diperkenankan dengan E = Eu, berpindah ke orbit yang
diperkenankan lainnya dengan energi yang lebih kecil yang diberikan E = Er . Energy
foton yang dipancarkan dengan demikian sama dengan selisih energi elektron di dalam
kedua orbit yang diperkenankan.

Transisi elektron dari kulit bernergi tinggi (kulit luar) menuju kulit dengan energi yang
lebih rendah (kulit lebih dalam) akan menghasilkan pancaran cahaya atau foton dengan
panjang gelombang yang berbeda tergantung dari seberapa besar selisih energi antar kulit.
Untuk dapat mempelajarispektrum atom ini diperlukan sebuh alat yang
namanyaspektrometer. Untuk dapat mempelajari spektrum setiap atom, para ilmuwan
memulai pengamatan dari spektrum sederhana yang dihasilkan dari transisi elektron atom
hidrogen.

Atom hidrogen merupakan atom yang memiliki struktur paling sederhana yaitu terdiri atas
1 elektron dan satu proton. Kesederhanaan dari struktur ini menghasilkan spektrum yang
sederhana pula sehingga lebih mudah untuk diamati dan dipelajari. Untuk dapat
mengamati spektrum atom hidrogen dilakukanlah suatu percobaan dengan menggunakan
gas hidrogen pada tabung bertekanan rendah seperti yang ditunjukkan pada gambar
berikut.

Fisika Modern 38
Tabung hidrogen dihubungkan dengan beda potensial tertentu sehingga dihasilkan atom-
atom hidrogen dan memancarkan cahaya. Cahaya tersebut diteruskan pada sebuah celah
sempit agar terpolarisai dan dibiaskan melalui prisma kaca. Hasil pembiasan dari prisma
akan ditangkap oleh layar. Ternyata spektrum yang dihasilkan dari percobaan ini adalah
spektrum garis.
Panjang gelombang yang dihasilkan pada spektrum atom hidrogen dipengaruhi oleh
transisi elektron dari kulit ke kulit dengan mengikuti persamaan berikut:

dengan
λ = panjang gelombang yang dihasilkan spekrum atom hidrogen
R = tetapan Rydberg (1,097×107 m-1)
n = kulit elektron yang dituju
m = kulit elekron mula-mula atau asal

Untuk memudahkan kita dalam perhitungan maka persamaan ini bisa diturunkan menjadi:

Fisika Modern 39
Panjang gelombang yang dihasilkan dari spektrum atom hidrogen merupakan sebuah
bilangan istimewa yang menghasilkan sebuah deret yang disebut deret spektral. Deret
spektral yang pertama ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama J.J Balmer pada tahun
1885 ketika dia sedang mempelajari bagian sinar tampak pada spektrum atom hidrogen.

Balmer menemukan bahwa cahaya sinar tampak dihasilkan pada transisi elektron dari
berbagai kulit luar menuju kulit ke-2 (n=2). Selanjutnya beberapa ilmuwan
seperti Lyman, Paschen, Bracket, dan Pfund menemukan beberapa deret lain yang
terletak pada daerah panjang gelombang berbeda.
Semua deret yang dihasilkan pada spektrum atom hidrogen dapat disusun sebagai berikut:

Fisika Modern 40
1. Deret Lyman terbentuk pada transisi elektron dari kulit luar menuju kulit dasar
lintasan elektron.

n = 1 m = 2,3,4,5,6,7…..

Deret ini terletak pada spektrumcahaya ultraviolet


2. Deret Balmer terbentuk pada transisi elektron dari kulit luar menuju kulit ke-2
lintasan elektron

n = 2 m = 3,4,5,6,7,8,…..

Deret ini terletak pada spektrumcahaya tampak


3. Deret Paschen terbentuk pada transisis elektron dari kulit luar menuju kulit ke-3
lintasan elektron

n = 3 m = 4,5,6,7,8,9,…..

Deret ini terletak pada spektruminframerah-1


4. Deret Bracket terbentuk pada transisi elektron dari kulit luar menuju kulit ke-4
lintasan elektron

n = 4 m = 5,6,7,8,9,10,…

Deret ini terletak pada spektruminframerah-2


5. Deret Pfund terbentuk pada transisi elektron dari kulit luar menuju kulit ke-5
lintasan elektron

n = 5 m = 6,7,8,9,10,11,…

Deret ini terletak pada spektruminframerah-3


Transisi elektron yang menghasilkan deret spektral dapat digambarkan sebagai
berikut

Fisika Modern 41
Spektrum atom hidrogen mengikuti pola yang dihasilkan pada deret spektral dan memiliki
keteraturan dalam jarak garis-garis spektrum. Pada Gambar 14.2 hanya menampilkan
perpindahan elektron dari sebagian kulit elektron, sejatinya elektron dapat berpindah dari
semua lapisan kulit bahkan sampai kulit tak berhingga asalkan bertransisi menuju kulit-
kulit yang telah ditetapkan pada deret spektral.

Setiap transisi elektron menuju kulit yang lebih dalam atau tingkat energi yang lebih
rendah akan dihasilkan panjang gelombang yang berbeda. Panjang gelombang yang
dihasilkan pada setiap deret akan mencapai maksimum pada saat terjadi transisi dari kulit
yang satu tingkat lebih tinggi energinya. Sebaliknya panjang gelombang minimum
dihasilkan pada saat elektron bertransisi dari kulit tak berhingga menuju kulit yang lebih
rendah energinya (lebih dalam).

Contoh soal
1. Elektron bertansisi dari kulit ke-5 menuju kulit ke 3. Berapakah panjang gelombang
yang dipancarkan?

Fisika Modern 42
Dik : n = 3 m = 5 R = 1,097×107 m-1
Dit : λ
Jawab : P
2. Atom hidrogen berpindah lintasan dari n = 3 ke n = 1. Jika R adalah konstanta
Reidberg, berapakah panjang gelombang foton yang dipancarkan?

Dik : n = 1 m = 3
Dit : λ
Jawab :

3. Berapakah energi terbesar yang dipancarkan pada perpindahan elektron dalam deret
Balmer?

Dik : n = 2
Dit : Emax
Jawab :

Energi maksimum akan terpenuhi jika elektron bertransisi dari kulit dengan energi paling
tinggi yaitu kulit tak berhingga. Karena deret yang dihasilkan adalah deret Balmer, maka
elektron dari kulit tak berhingga akan bertransisi menuju kulit ke-2.

Dengan demikian panjang gelombang yang dihasilkan adalah

Fisika Modern 43
Soal Latihan
1. UMB 2009 kode 121
Model atom Bohr untuk atom H menempatkan elektron pada tiap lintasan dengan

memiliki spektrum dengan panjang gelombang . Spektrum cahaya


tampak dapat dijelaskan apabila elektron berpindah dari suatu lintasan B ke lintasan A,
diantaranya dari
A. nB = 2 ke nA = 1
B. nB = 3 ke nA = 2
C. nB = 3 ke nA = 1
D. nB = 4 ke nA = 3
E. nB = 4 ke nA = 1
2. UM-UGM 2008 kode 472
Dalam spektrum hidrogen, rasio panjang gelombang terpendek untuk radiasi Paschen
terhadap panjang gelombang terpanjang radiasi Balmer adalah
A. 5/48
B. 5/4
C. 1/3
D. 3
E. 9

Fisika Modern 44
3. UMB 2011 Kode 152
Frekuensi foton yang terlepas saat terjadi transisi dua tingkat tenaga berurutan pada atom
hidrogen dapat dinyatakan dalam bilangan kuantum n dan tetapan positif C dalam bentuk
A. C/n2
B. C (1-n2)
C. C (n+1)2
D. C (2n+1)/n2(n+1)2
E. ε
4. UMB 2008 Kode 280
Deret Balmer untuk atom hidrogen bersesuaian dengan perpindahan elektron dari tingkat
eksitasi ketiga dan yang lebih tinggi menuju keadaan dengan bilangan kuantum n = 2.
Apabila energi ionisasi atom hidrogen sebesar 13,6 eV, maka panjang gelombang
maksimum pada deret Balmer adalah
A. 360 nm
B. 510 nm
C. 660 nm
D. 810 nm
E. 1200 nm

Fisika Modern 45
5. UMPTN 1999 Rayon A
Diagram di bawah ini menunjukkan empat tingkatan energi atom hidrogen suatu logam.

Dari pengolahan data tersebut, dengan mengendalikan transisi ke tingkat energi yang lebih
rendah selalu mungkin, dapat ditarik kesimpulan bahwa
(1) Ada enam garis spektrum yang mungkin terjadi akibat transisi elektron
(2) Panjang gelombang minimum spektrum emisinya 1 x 10-7m
(3) Panjang gelombang maksimum spektrum emisinya 5 x 10-7m
(4) Ada empat komponen spektrum emisi yang merupakan sinar tampak

Fisika Modern 46
HUKUM STEFAN-BOLTZMANN
Hukum Stefan-Boltzman
Pengukuran pertama kalor yang dipindahkan oleh radiasi antara suatu benda dengan
lingkungannya dilakukan oleh Tyndall. Berdasarkan percobaan ini diambil kesimpulan
oleh Stefan, dalam tahun 1879, bahwa kalor yang diradiasi berbanding lurus dengan
pangkat empat dari perbedaan temperatur mutlak. Hasil percobaan murni ini kemudian
ternyata bisa diturunkan secara termodinamis oleh Boltzmann yang menunjukkan bahwa
pemancaran radiasi suatu benda hitam pada sebarang temperatur θ sama dengan

Hukum ini dikenal sebagai hukum Stefan-Boltzman, dan σ disebut tetapan Stefan-
Boltzmann
Dengan mengacu pada persamaan (4.20), kita dapatkan kalor yang dipindahkan oleh
radiasi antara benda pada temperatur θ dan dinding pada θ

Dengan α mengacu pada temperatur θ,


Dua metode sederhana dapat dipakai untuk menentukan tetapan Stefan-Boltzmann dan
diuraikan dibawah ini

1. Metode ketaksetimbangan
Piringan perak yang dihitamkan diletakkan pada pusat kubah setengah bola yang terbuat
dari tembaga yang dihitamkan. Piringan perak ini ditutup dan dilindungi dari radiasi
sampai kubah tembaga mencapai temperatur pengembunan uap;temperatur ini diukur
dengan suatu termokopel. Selanjutnya tutup piringan dibuka dan temperaturnya diukur
sebagai fungsi dari waktu. Dari hasil kurva pemanasan yang didapatkan kemiringan dθ/dƮ
didapatkan. Andaikanlah piringan perak merupakan benda hitam, masukkan ƌQ = Cp dθ,
dengan Cp menyatakan kapasitas kalor pada tekanan tetap, maka kita dapatkan

2. Metode kesetimbangan
Sebuah bola tembaga berongga yang dihitamkan dan dilengkapi dengan pemanas listrik
dan sebuah termokopel digantungkan didalam bejana yang dindingnya dipertahankan pada

Fisika Modern 47
temperatur tetap θW. Energi listrik dengan kelajuan tetap εi dialirkan hingga bola mencapai
temperatur kesetimbangan θ pada saatlaju pengiriman energi sama dengan laju
pemancaran radiasi. Andaikanlah bola itu suatu benda hitam, maka dalamkesetimbangan
didapat

Dengan r menyatakan jejari bola. Pengukuran terbaik sampai sekarang


mengahasilkan harga
Energi Radiasi Benda HitamJika luas seluruh permukaan benda diketahui, energi per
satuan waktu atau daya yang dipancarkan oleh benda tersebut dapat dihitung dengan
persamaan berikut.P = I A = e  T4
A……………………………………......……………(2)A adalah luas permukaan benda
dengan satuan m2. Dari persamaan (2) dapat ditentukan bahwa daya P yang dipancarkan
memiliki satuan watt (W).Jadi, energi total yang dihasilkan oleh permukaan benda hitam
dalam selang waktu t sekon menjadiW = P t = e  T4 A
t…………………………………….......…………(3)Energi total W yang dipancarkan
benda memiliki satuan watt sekon atau joule.Jika diketahui suhu benda T dan suhu
lingkungan T0, benda akan memancarkan radiasi kalor. Sebaliknya besarnya radiasi kalor
yang dipancarkan atau yang diserap oleh benda terhadap lingkungannya lingkungannya
akan memenuhi persamaan berikut:I = e  (T4-
T04)…………………………………......………………….(4)Jika suhu benda T lebih
besar daripada suhu lingkungan T0,benda akan memancarkan radiasi kalor. Sebaliknya,
jika suhu benda T lebih kecil daripada suhu lingkungan T0, benda akan menyerap radiasi
kalor.b. Pergeseran WienDengan meninjau kembali sebuah lubang pada kotak berongga
yang diasumsikan sebagai benda hitam. Jika kotak dipanaskan, atom-atom pada dinding
kotak akan menyerap energi panas dan bergetar. Atom-atom yang bergetar ini akan
berlaku sebagai osilator harmonik yang menimbulkan gelombang elektromagnetik. Setiap
gelombang yang ditimbulkan oleh osilator akan dipantulkan bolak-balik oleh dinding
kotak dan membentuk gelombang berdiri. Kejadian ini hampir sama dengan proses
terbentuknya gelombang berdiri pada tali yang digetarkan.Suatu gelombang
elektromagnetik terdiri atas spektrum gelombang-gelombang dengan panjang gelombang
yang berbeda-beda. Para fisikawan meneliti intensitas radiasi untuk panjang gelombang
tertentu. Alat yang digunakan dalam percobaan tersebut didasarkan pada prinsip
penguraian cahaya (dispersi) oleh prisma menjadi spektrumnya.

Fisika Modern 48
Ketika temperatur berkurang, puncak dari kurva radiasi benda hitam bergerak
ke intensitas yang lebih rendah danpanjang gelombang yang lebih panjang.
Grafik radiasi benda hitam ini dibandingkan dengan model klasik dari
Rayleigh dan Jeans.

Fisika Modern 49
Pergeseran Wien

Jika suatu benda padat dipanaskan maka benda itu akan memancarkan radiasi kalor. Pada
suhu normal, kita tidak menyadari radiasi elektromagnetik ini karena intensitasnya rendah.
Pada suhu lebih tinggi ada cukup radiasi inframerah yang tidak dapat kita lihat tetapi dapat
kita rasakan panasnya jika kita mendekat ke benda tersebut.

Pada suhu yang lebih tinggi (dalm orde 1000 K ) benda mulai berpijar merah, seperti besi
dipanaskan. Pada suhu diatas 2000 K benda pijar kuning atau keputih-putihhan, seperti
besi berpijar putih atau pijar putih dari filament lampu pijar.

Fisika Modern 50
Bila suhu benda terus ditingkatkan, intensitas relative dari spectrum cahaya yang
dipancarkan berubah. Ini menyebabkan pergeseran dalam warna-warna spectrum yang
diamati, yang dapat digunakan untuk menaksir suhu suatu benda seperti pada gambar :

Grafik Pergeseran Wien

Gambar diatas menunjukkan grafik antara intensitas radiasi yang dipancarkan oleh suatu
benda hitam terhadap panjang gelombang (grafik I – l ) pada berbagai suhu. Total energi
kalor radiasi yang dipancarkan adalah sebanding dengan luas di bawag grafik. Tampak
bahwa total energi kalor radiasi radiasi meningkat dengan meningkatnya suhu ( menurut
hokum Stefan- Bolztman. Energi kalor sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak.

Radiasi kalor muncul sebanding suatau spectra kontinu, bukan spectra diskret seperti
garis-garis terang yang dilihat dalam spectra nyala api. Atau garis-garis gelap yang dapat
dilihat dalam cahaya matahari (garis Fraunhofer) (Spektra adalah bentuk tunggal
spectrum) Sebagai gantinya, semua panjang gelombang hadir dalam distribusi energi kalor
yang luas ini. Jika suhu bendahitam meningkat, panjang gelombang untuk intensitas
maksimum (lm) bergeser ke nilai panjang gelombang yang lebih pendek

Fisika Modern 51
Pengukuran spectra benda hitam menunjukkan bahwa panjang gelombang untuyk
intensitas maksimum (lm) berkurang dengan meningkatnya suhu, seperti pada persamaan
berikut :

λm = panjang gelombang dengan intensitas maksimum (m)


T = suhu mutlak benda hitam (K)

C = tetapan pergeseran Wien = 2,90 x 10-3 m K


Soal

Berapa panjang gelombang yang bersesuaian dengan energi radiasi maksimum suatau
benda yang bersuhu 57oC ?
Jawab :

Suhu mutlak T = 57 + 273 = 330 K

C = tetapan pergeseran Wien = 2,90 x 10-3 m K


lm . T = C → λm = C/T = 2,90 x 10-3 m K/330 K = 8,8 x 10-6 m

Gambar 1

Spektrum radiasi benda hitam pada awalnya dipelajari oleh Rayleigh dan Jeans
menggunakan pendekatan fisika klasik. Mereka meninjau radiasi dalam rongga
bertemperatur T yang dindingnya merupakan pemantul sempurna sebagai sederetan
gelombang elektromagnetik. Akan tetapi, pada suhu 2.000 K bentuk grafik hasil

Fisika Modern 52
eksperimen berbeda dengan bentuk grafik yang dikemukakan Rayleigh dan Jeans, seperti
ditunjukkan pada gambar 1

Gambar 2

Rayleigh dan Jeans meramalkan bahwa benda hitam ideal pada kesetimbangan
termal akan memancarkan radiasi dengan daya tak terhingga. Akan tetapi, ramalan
Rayleigh dan Jeans tidak terbukti secara eksperimental. Ramalan ini dikenal sebagai
bencana ultraungu.Ilmuwan lain yang mempelajari spektrum radiasi benda hitam adalah
Wilhelm Wien. Wien mempelajari hubungan antara suhu dan panjang gelombang pada
intensitas maksimum. Perhatikan gambar 2 di samping! Puncak-puncak kurva pada grafik
2 menunjukkan intensitas radiasi pada tiap-tiap suhu. Dari gambar 2 tampak bahwa
puncak kurva bergeser ke arah panjang gelombang yang pendek jika suhu semakin tinggi.
Panjang gelombang pada intensitas maksimum ini disebut sebagai panjang
gelombang maks. Wien merumuskan hubungan antara suhu dan panjang
gelombang maks sebagai berikut.

C: konstanta Wien (2,878 . 10-3 m.K)


Persamaan tersebut dikenal sebagai hukum pergeseran Wien.

Fisika Modern 53
Hukum Radiasi Planck

Pada tahun 1900, fisikawan Jerman, Max Planck, mengumumkan bahwa dengan membuat
suatu modifikasi khusus dalam perhitungan klasik dia dapat menjabarkan fungsi P (λ,T)
yang sesuai dengan data percobaan pada seluruh panjang gelombang.

Hukum radiasi Planck menunjukkan distribusi (penyebaran) energi yang dipancarkan oleh
sebuah benda hitam. Hukum ini memperkenalkan gagasan baru dalam ilmu fisika, yaitu
bahwa energi merupakan suatu besaran yang dipancarkan oleh sebuah benda dalam bentuk
paketpaket kecil terputus-putus, bukan dalam bentuk pancaran molar. Paket-paket kecil ini
disebut kuanta dan hukum ini kemudian menjadi dasar teori kuantum.

Gambar 2. Distribusi spektrum radiasi benda hitam terhadap panjang


gelombang pada T = 1.600 K.

Rumus Planck menyatakan energi per satuan waktu pada frekuensi v per satuan selang
frekuensi per satuan sudut tiga dimensi yang dipancarkan pada sebuah kerucut tak
terhingga kecilnya dari sebuah elemen permukaan benda hitam, dengan satuan luas dalam
proyeksi tegak lurus terhadap sumbu kerucut.

Pernyataan untuk intensitas jenis monokromatik Iv adalah:

Iv = 2hc-2v3/(exp (hv/kT) –1) ....................................... (2)

Fisika Modern 54
dengan h merupakan tetapan Planck, c adalah laju cahaya, k adalah tetapan Boltzmann,
dan T adalah temperatur termodinamik benda hitam.

Intensitas juga dapat dinyatakan dalam bentuk energi yang dipancarkan pada panjang
gelombang λ per satuan selang panjang gelombang. Pernyataan ini dapat dituliskan dalam
bentuk:

Rumus Planck dibatasi oleh dua hal penting berikut ini.

1. Untuk frekuensi rendah v << (kT/h), dan panjang gelombang yang panjang λ >>
(hc/kT), maka akan berlaku rumus Rayleigh-Jeans.

Iv = 2.c-2.v2.k.T

atau

Iλ = 2.c.λ-4 .k.T

Pada persamaan tersebut tidak mengandung tetapan Planck, dan dapat diturunkan secara
klasik dan tidak berlaku untuk frekuensi tinggi, seperti energi tinggi, karena sifat kuantum
foton harus pula diperhitungkan.

2. Pada frekuensi tinggi v >> (kT/h), dan pada panjang gelombang yang pendek λ <<
(hc/kT), maka akan berlaku rumus Wien:

Iv = 2.h.c-2v3exp (-hv/kT)

atau

Iλ = 2.h.c2. λ−5 exp (-hv/λkT)

Fisika Modern 55
Max Planck menyatakan dua anggapan mengenai energi radiasi sebuah benda hitam.

1. Pancaran energi radiasi yang dihasilkan oleh getaran molekul-molekul benda


dinyatakan oleh:

E = n.h.v ........................................................ (4)

dengan v adalah frekuensi, h adalah sebuah konstanta Planck yang nilainya 6,626 × 10-
34
Js, dan n adalah bilangan bulat yang menyatakan bilangan kuantum.

2. Energi radiasi diserap dan dipancarkan oleh molekul-molekul secara diskret yang
disebut kuanta atau foton. Energi radiasi ini terkuantisasi, di mana energi untuk satu foton
adalah:

E = h.v ........................................................ (5)

dengan h merupakan konstanta perbandingan yang dikenal sebagai konstanta Planck. Nilai
h ditentukan oleh Planck dengan menyesuaikan fungsinya dengan data yang diperoleh
secara percobaan. Nilai yang diterima untuk konstanta ini adalah:

h = 6,626× 10-34 Js = 4,136× 10-34 eVs.

Planck belum dapat menyesuaikan konstanta h ini ke dalam fisika klasik, hingga Einstein
menggunakan gagasan serupa untuk menjelaskan efek fotolistrik.

Hipotesis Planck

Teori klasik gagal menjelaskan gejala radiasi benda hitam; gejala yang berhubungan
dengan emisi dan absorpsi energi cahaya oleh benda. Menurut teori klasik, interaksi antara
cahaya dan benda melalui pertukaran energi berlangsung secara kontinu. Energi cahaya
dengan frekuensi dapat diabsorpsi dalam jumlah yang tidak tercatu. Jumlah ini

Fisika Modern 56
bergantung pada intensitas berkas cahaya. Planck menemukan bahwa pertukaran energi
bersifat diskret (tercatu). Menurut Planck, energi radiasi dengan frekuensi diserap oleh
materi dalam paket energi
(11)

dimana adalah tetapan Dirac sedangkan ada ah tetapan Planck, yaitu

(12)

Menurut Planck radiasi dengan frekuensi laksana aliran partikel yang disebut
foton dengan energi yang dapat dipancarakan atau diserap oleh materi. Oleh karena
partikel-partikel itu bergerak secepat cahaya, berati massa diamnya harus nol, konsekuensi
dari teori Relativitas Khusus. Hubungan relativistik antara energi dan momentum adalah
(13)

yang berarti bahwa untuk foton

(14)

Persamaan 1.9, 1.11 dan 1.14 dapat digabungkan dengan mengiliminasi , sehingga

(15)

Persamaan ini jelas menunjukkan hubungan antara parameter partikel () dari foton dan

parameter gelombang ( ).

Fisika Modern 57
Contoh sederhana yang menunjukkan aspek partikel dari cahaya adalah percobaan efek
fotolistrik. Jika berkas cahaya monokromatik, dengan frekuensi , dijatuhkan pada
permukaan logam, maka elektron-elektron dapat teremisi. Apabila lebih kecil
daripada harga batas , yang bergantung pada jenis logam, maka tidak terdapat elektron

yang diemisi meskipun intensitas cahaya diperbesar. Jika , elektron-elektron


akan diemisi dengan energi kinetik sebesar

(16)

Perhatikan bahwa energi kinetik elektron yang teremisi tidak bergantung pada intensitas
radiasi, melainkan bergantung hanya pada frekuensi radiasi. Hal ini tak dapat dijelaskan
oleh konsep klasik yang menyatakan bahwa radiasi bersifat kontinu. Sebaliknya, dengan
menggunakan konsep kuantum yang dikemukakan oleh Planck, tidak sulit memahami
gejala efek fotolistrik.

Gambar 1.1: Tumbukan antara foton dan elektron. Cahaya mengalami


perpanjangan panjang gelombang.

Besaran merupakan kerja yang diperlukan untuk melepasakan elektron dari


potensial ikat logam. Apabila energi yang dipancarkan oleh foton lebih kecil
daripada , maka tidak ada elektron yang diemisi. Jika lebih besar daripada , maka
energi foton sebesar yang diberikan ke elektron akan menyebabkan elektron lepas
dengan energi kinetik seperti yang diberikan oleh 1.16.

Fisika Modern 58
Efek fotolistrik merupakan konfirmasi paling jelas mengenai kebenaran hipotesis kuantum
Planck, sebab secara langsung dikendalikan oleh mekanisme pertukaran energi antara
radiasi dan elektron, tanpa melibatkan efek fisis yang lain.

Efek fotolistrik dan radiasi benda hitam hanya menujukkan bahwa pertukaran energi
terjadi oleh kuanta . Sifat partikel dari radiasi itu sendiri ditunjukkan lebih jelas oleh
hamburan sinar-X oleh elektron (efek Compton). Tinjaulah sebuah foton dengan

momentum (energi ), bertumbukan dengan elektron diam. Setelah tumbukan,

foton memiliki momentum (energi ), dan elektron yang massanya memiliki

momentum . Dengan kekekalan momentum,

(17)

Oleh karena itu

(18)

Dengan hukum kekekalan energi relativistik (lihat 1.13),

(19)

Dengan mengeliminasi dari 1.18 dan 1.19, dapat diperoleh bentuk sederhana

(20)

Jika kedua ruas dibagi dengan , dan menyatakan hasilnya dalam panjang gelombang

Fisika Modern 59
(21)

diperoleh

(22)

Dalam hal ini panjang gelombang elektron Compton,

(23)

Di sini terlihat bahwa perubahan panjang gelombang bergantung hanya pada sudut
hamburan dan bukan pada frekuensi awal. Kenyataan ini sesuai dengan hasil eksperimen
dan menguatkan gagasan bahwa cahaya memiliki sifat sebagai partikel. Fenomena efek
Compton tidak dapat dijelaskan melalui konsep gelombang radiasi.

Fisika Modern 60
Efek fotolistrik

Prinsip pengukuran efek fotolistrik.

Efek fotolistrik adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam) ketika
dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan radiasi
ultraungu) yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis permukaan. Istilah
lama untuk efek fotolistrik adalah efek Hertz (yang saat ini tidak digunakan lagi). Hertz
mengamati dan kemudian menunjukkan bahwa elektrode diterangi dengan sinar ultraviolet
menciptakan bunga api listrik lebih mudah.

Efek fotolistrik membutuhkan foton dengan energi dari beberapa electronvolts sampai
lebih dari 1 MeV unsur yang nomor atomnya tinggi. Studi efek fotolistrik menyebabkan
langkah-langkah penting dalam memahami sifat kuantum cahaya, elektron dan
mempengaruhi pembentukan konsep Dualitas gelombang-partikel. fenomena di mana
cahaya mempengaruhi gerakan muatan listrik termasuk efek fotokonduktif (juga dikenal
sebagai fotokonduktivitas atau photoresistivity ), efek fotovoltaik , dan efek
fotoelektrokimia .

Mekanisme Emisi

Foton dari sinar memiliki energi karakteristik yang ditentukan oleh frekuensi cahaya.
Dalam proses photoemission, jika elektron dalam beberapa bahan menyerap energi dari
satu foton dan dengan demikian memiliki lebih banyak energi daripada fungsi kerja
(energi ikat elektron) dari materi, itu dikeluarkan. Jika energi foton terlalu rendah, elektron
tidak bisa keluar dari materi. Peningkatan intensitas sinar meningkatkan jumlah foton
dalam berkas cahaya, dan dengan demikian meningkatkan jumlah elektron, tetapi tidak
meningkatkan energi setiap elektron yang dimemiliki. Energi dari elektron yang

Fisika Modern 61
dipancarkan tidak tergantung pada intensitas cahaya yang masuk, tetapi hanya pada energi
atau frekuensi foton individual. Ini adalah interaksi antara foton dan elektron terluar.

Elektron dapat menyerap energi dari foton ketika disinari, tetapi mereka biasanya
mengikuti prinsip "semua atau tidak" . Semua energi dari satu foton harus diserap dan
digunakan untuk membebaskan satu elektron dari atom yang mengikat, atau energi
dipancarkan kembali. Jika energi foton diserap, sebagian energi membebaskan elektron
dari atom, dan sisanya dikontribusi untuk energi kinetik elektron sebagai partikel bebas.

Tidak ada elektron yang dilepaskan oleh radiasi di bawah frekuensi ambang, karena
elektron tidak mendapatkan energi yang cukup untuk mengatasi ikatan atom. Elektron
yang dipancarkan biasanya disebut fotoelektron dalam banyak buku pelajaran.

Efek fotolistrik banyak membantu penduaan gelombang-partikel, dimana sistem fisika


(seperti foton dalam kasus ini) dapat menunjukkan kedua sifat dan kelakuan seperti-
gelombang dan seperti-partikel, sebuah konsep yang banyak digunakan oleh
pencipta mekanika kuantum. Efek fotolistrik dijelaskan secara matematis oleh Albert
Einstein yang memperluas kuanta yang dikembangkan oleh Max Planck.

Hukum emisi fotolistrik:

Untuk logam dan radiasi tertentu, jumlah fotoelektro yang dikeluarkan berbanding lurus
dengan intensitas cahaya yg digunakan.

Untuk logam tertentu, terdapat frekuensi minimum radiasi. di bawah frekuensi ini
fotoelektron tidak bisa dipancarkan.

Di atas frekuensi tersebut, energi kinetik yang dipancarkan fotoelektron tidak bergantung
pada intensitas cahaya, namun bergantung pada frekuensi cahaya.

Perbedaan waktu dari radiasi dan pemancaran fotoelektron sangat kecil, kurang dari
10−9 detik.

Deskripsi Matematika[sunting | sunting sumber]

Maksimum energi kinetik K maks dari sebuah elektron yang dikeluarkan dituliskan
sebagai berikut

Fisika Modern 62
di mana h adalah konstanta Planck dan f adalah frekuensi foton. Lambang φ adalah fungsi
kerja (kadang dilambangkan W), yang memberikan energi minimum yang diperlukan
untuk memindahkan elektron terdelokalisasi dari permukaan logam. Fungsi kerja
memenuhi

dimana f 0 adalah frekuensi ambang batas untuk logam. Maksimum energi kinetik dari
sebuah elektron dikeluarkan kemudian

Energi kinetik adalah positif, jadi kita harus memiliki f> f 0 untuk efek fotolistrik terjadi.

Potensial Penghenti[sunting | sunting sumber]

Hubungan antara arus dan tegangan diterapkan menggambarkan sifat efek fotolistrik.
Untuk diskusi, sumber cahaya menerangi P piring, dan lain elektrode pelat Q
mengumpulkan setiap elektron yang dipancarkan. Kami bervariasi potensial antara P dan
Q dan mengukur arus yang mengalir dalam sirkuit eksternal antara dua lempeng.

Jika frekuensi dan intensitas radiasi insiden adalah tetap, arus fotolistrik meningkat secara
bertahap dengan peningkatan potensi positif sampai semua foto elektron yang dipancarkan
dikumpulkan. Arus fotolistrik mencapai nilai saturasi dan tidak meningkatkan lebih lanjut
untuk peningkatan potensi positif. Arus saturasi tergantung pada intensitas pencahayaan,
tapi tidak panjang gelombang.

Jika kita menerapkan potensi negatif ke piring Q sehubungan dengan plat P dan secara
bertahap meningkatkan itu, berkurang saat fotolistrik sampai nol, pada potensial negatif
tertentu di piring Q. potensi negatif minimum yang diberikan ke piring Q di mana arus
fotolistrik menjadi nol disebut potensial menghentikan atau memotong potensial. [7]

Untuk frekuensi yang diberikan radiasi insiden, potensi berhenti adalah independen dari
intensitasnya.

Untuk frekuensi yang diberikan radiasi insiden, potensi Vo berhenti berhubungan dengan
energi kinetik maksimum fotoelektron yang hanya berhenti dari T. piring mencapai Jika m
adalah massa dan v adalah kecepatan maks maksimum fotoelektron dipancarkan, maka

Fisika Modern 63
Jika e adalah muatan pada elektron dan V 0 adalah potensial penahan, maka pekerjaan
yang dilakukan oleh potensi perlambatan dalam menghentikan elektron = e V 0, yang
memberikan

Hubungan di atas menunjukkan bahwa kecepatan maksimum fotoelektron dipancarkan


tidak tergantung pada intensitas cahaya insiden. Oleh karena itu,

Tegangan menghentikan bervariasi secara linear dengan frekuensi cahaya, tapi tergantung
pada jenis bahan. Untuk materi tertentu, ada frekuensi ambang yang harus dilampaui,
independen dari intensitas cahaya, untuk mengamati emisi elektron.

Tiga langkah model[sunting | sunting sumber]

Dalam rezim sinar-X, efect fotolistrik dalam bahan kristal sering didekomposisi menjadi
tiga langkah: [8]

Inner efek fotolistrik (lihat diode di bawah). Lubang tertinggal dapat menimbulkan efek
auger , yang terlihat bahkan ketika elektron tidak meninggalkan materi. Dalam padatan
molekul fonon sangat antusias dalam langkah ini dan dapat terlihat sebagai garis dalam
energi elektron akhir. The inner photoeffect has to be dipole allowed. Para photoeffect
batin harus dipol diperbolehkan. Para aturan transisi untuk atom menerjemahkan melalui
model ketat mengikat ke kristal. Mereka adalah serupa geometri untuk osilasi plasma
dalam bahwa mereka harus transversal.

Balistik transportasi setengah dari elektron ke permukaan. Some electrons are scattered.
Beberapa elektron tersebar.

Elektron melarikan diri dari bahan di permukaan.

Dalam model tiga langkah, elektron dapat mengambil beberapa jalur melalui tiga langkah.
Semua jalan dapat mengganggu dalam arti formulasi jalan terpisahkan. Untuk negara
permukaan dan molekul model tiga langkah apakah masih masuk akal bahkan beberapa

Fisika Modern 64
sebagai yang paling atom memiliki elektron yang dapat menyebarkan beberapa elektron
yang meninggalkan.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

J.J. Thomson: Elektron[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1899, Joseph John Thomson meneliti cahaya ultraungu dalam tabung sinar
katode. Dipengaruhi oleh kerja James Clerk Maxwell, Thomson menyimpulkan bahwa
sinar katode terdiri atas partikel-partikel bermuatan negatif, yang dia
sebut corpuscles (belakangan disebut "elektron"). Dalam penelitian tersebut, Thomson
menempatkan pelat logam (yaitu, katode) dalam tabung hampa, dan menyinarinya dengan
radiasi frekuensi tinggi.

Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik – Pengantar

Sebelum menjelaskan mengenai fenomena efek fotolistrik, kita harus mengetahui sifat-
sifat dari cahaya. Menurut teori modern, cahaya merupakan bagian dari spektrum
gelombang elektromagnetik dan juga merupakan sebuah partikel yang memiliki paket
energi yang disebut dengan foton. Oleh karena itu cahaya menganut dualisme gelombang-
partikel, yaitu cahaya dapat berupa gelombang dan juga dapat berupa partikel. Efek
fotolistrik membantu menjelaskan mengenai dualisme ini. Albert Einstein adalah orang
yang menjelaskan mengenai efek ini dan meraih Nobel Prize In Physics pada tahun 1921.

Cahaya merupakan paket energi, maksudnya cahaya yang terdapat di alam memiliki
energi yang besarnya terkuantitas dan merupakan kelipatan dari bilangan bulat. Energi
dari sebuah foton didefinisikan dengan persamaan Planck yaitu , dimana h adalah
konstanta Planck yang besarnya h = 8,85×10-34 J.s dan f adalah frekuensi dari foton
(cahaya) tersebut.

Persamaan Efek Fotolistrik

Fisika Modern 65
Secara singkat, efek fotolistrik adalah pengeluaran elektron-elektron dari sebuah logam
akibat adanya penyinaran cahaya dengan energi yang sesuai. Cabang dari fisika yang
menjelaskan mengenai fenomena ini adalah fisika kuantum. Syarat agar elektron tersebut
dapat keluar dari logam adalah adanya pemberian energi dari foton yang melewati ambang
batas dari kerja minimal logam tersebut. Secara matematis dapat ditulis dengan:

adalah energi kinetik yang terekstasi dari metal karena adanya foton

adalah energi dari foton yang dikenakan terhadap logam

adalah fungsi kerja dari sebuah logam yang juga merupakan energi ambang agar
elektron dapat keluar dari logam.

Fungsi kerja dari logam ini bergantung terhadap jenis logam yang disinari oleh cahaya.
Misalnya energi ambang atau energi yang dibutuhkan oleh elektron pada besi akan
berbeda dengan energi ambang pada zink. Adapun energi ambang ini sama dengan energi
foton pada frekuensi ambang.

di mana fo adalah frekuensi ambang dari foton (cahaya). Oleh karena itu efek fotolistrik
sangat tergantung dengan frekuensi cahaya yang diberikan.

Fisika Modern 66
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efek Fotolistrik

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi fotolistrik ini yaitu :

Faktor yang mempengaruhi keluar atau tidaknya elektron adalah frekuensi dari cahaya dan
jenis logam yang dipakai.

Frekuensi cahaya mempengaruhi energi kinetik dari elektron oleh karena itu, seberapa
cepatnya elektron bergerak setelah keluar dari logam ditentukan oleh frekuensi cahaya

Banyak atau tidaknya elektron yang keluar ditentukan oleh besarnya intensitas cahaya
yang diberikan.

CONTOH CONTOH SOAL

HUKUM PERGESERAN WIEN

Soal No.1

Radiasi bintang X pada intensitas maksimum terdeteksi pada panjang gelombang 580 nm.
Jika tetapan pergeseran Wien adalah 2,9 × 10– 3 mK maka suhu permukaan bintang X
tersebut adalah…

A. 3000 K

B. 4000 K

C. 5000 K

D. 6000 K

E. 7000 K

Pembahasan
Data:
λm = 580 nm = 580 × 10−9 meter
Tetapan Wien = 2,9 × 10– 3 mK
T =....

λm T = tetapan Wien

Fisika Modern 67
(580 × 10−9)T = 2,9 × 10– 3
T = 2,9 × 10– 3 : 580 × 10−9 = 5000 K

Soal No.2
Jika radiasi matahari pada intensitas maksimum adalah warna kuning dengan panjang
gelombang 510 nm maka suhu permukaan matahari adalah…..
(Tetapan pergeseran Wien adalah 2,9 . 10−3 mK )
A. 1,69 x 103 K
B. 2,69 x 103 K
C. 3,69 x 103 K
D. 4,69 x 103 K
E. 5,69 x 103 K

Pembahasan
λm = 510 nm = 510 × 10−9 m

Soal No.3
Sebuah bintang dengan temperatur permukaannya 10500 K akan memancarkan spektrum
benda hitam yang berpuncak pada panjang gelombang
A. 2,76 x 10−7 meter
B. 2,76 x 10−7 nanometer
C. 2,76 x 10 −5 meter
D. 2,76 x 10−5 nanometer
E. 2,76 x 10−5 centimeter
(Astronomy seleksi kabupaten 2009)
Pembahasan
T = 10 500 K
λm =....

Fisika Modern 68
Soal No.4
Gambar di bawah adalah spektrum sebuah bintang.

Berdasarkan spektrum bintang ini, tentukanlah temperatur bintang tersebut.


A. 20.000 K
B. 15.500 K
C. 12.250 K
D. 7.250 K
E. 5.250 K
(Astronomi Propinsi 2009)

Pembahasan
λm = 4 000 Å = 4 000 × 10−10 m
T =....

T = 2,9 × 10−3 / λm

Fisika Modern 69
T = 2,9 × 10−3 / 4 000 × 10−10
T = 7 250 K

Soal No. 5
Temperatur permukaan sebuah bintang adalah 12000 K, dan misalkan temperatur
permukaan Matahari adalah 6000 K. Jika puncak spektrum Matahari berada pada panjang
gelombang 5000 Angstrom, pada panjang gelombang berapakah puncak spektrum bintang
yang mempunyai temperatur 12000 K?
A. 5000 Angstrom
B. 10000 Angstrom
C. 2500 Angstrom
D. 6700 Angstrom
E. 1200 Angstrom

FOTO LISTRIK

Soal No. 1
Cermati gambar percobaan penyinaran suatu lempeng logam dengan cahaya berikut. Jika
fungsi kerja logam adalah 2,2 eV dan cahaya yang disinarkan memiliki panjang
gelombang λ dan frekuensi f tentukan:

a) energi cahaya minimal yang diperlukan agar elektron lepas dari logam
b) frekuensi cahaya minimal yang diperlukan agar elektron lepas dari logam
c) panjang gelombang maksimum yang diperbolehkan agar elektron lepas dari logam
Gunakan data berikut :
Cepat rambat cahaya c = 3 x 108 m/s

Fisika Modern 70
Tetapan Planck h = 6,6 x 10−34 Js
1 eV = 1,6 x 10−19 joule

Pembahasan
a) energi cahaya minimal yang diperlukan agar elektron lepas dari logam
energi cahaya minimal tidak lain adalah energi ambang atau fungsi kerja logam. Sehingga
Wo = 2,2 eV
Wo = 2,2 x (1,6 x 10−19 ) joule = 3,52 x 10−19 joule

b) frekuensi cahaya minimal yang diperlukan agar elektron lepas dari logam
Ingat energi foton atau cahaya adalah E = hf, E disini dilambangkan sebagai Wo sehingga
Wo = h fo
3,52 x 10−19 = 6,6 x 10−34 x fo
fo = 0,53 x 1015 joule

c) panjang gelombang maksimum yang diperbolehkan agar elektron lepas dari logam
Hubungkan dengan kecepatan cahaya
λmax = c / fo
λmax = 3 x 108 / 0,53 x 1015
λmax = 5,67 x 10−7 m

Fisika Modern 71
Struktur Atom
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam inti
atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya.
semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton bermuatan positif (+) . sementara
itu neutron bermuatan netral. Elektron bermuatan yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh
proton yang bermuatan positif (+) pada inti atom.

Dalam hal ini, semua atom di alam semesta akan terjadi bermuatan positif (+) karena ada
kelebihan muatan listrik positif (+) di dalam proton. Akibatnya, semua atom akan saling
bertolak satu sama lain.
A. Perkembangan Teori Atom

Konsep atom dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen yang
menyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu pengetahuan dan
filsafat.

Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805),
kemudian dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh
Bohr (1914)

Hasil ekperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilakn gambaran mengenai
susunan parikel-partikel tersebut didalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk
memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-
partikel dasar dalam atom disebut model atom.

B. Percobaan-percobaan Mengenal Struktur Atom

1. Elektron

Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875). Hasil
ekperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke
anode yang disebut sinar katode.

George Johnstone Stoney (1891) yand mengusulkan nama sinar katode disebut “elektron”.
Kelemahan dari stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan
sifat antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur lainya. Antonine Henri

Fisika Modern 72
Beecquerel (1896) menemukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur radioaktof yang
sifatnya mirip dengan elektron.

Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh
medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.

Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah
kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif
dalam suatu atom.

Besarnya muatan dalam eletron ditemukan oleh Robert Andreww miliki (1908) melalui
percobaan tetes Minyak Milikan seperti gambar berikut.

Minyak disemprotkan kedalam tabung yang bermuatan litrik. Akibat gaya tarik grafitasi
akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan
negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan
Thomson diperoleh muatan elektron-1 dan massa elektron 0.

Fisika Modern 73
2. Proton

Jika massa elektron 0 bearti suatu partikel


tidak mempunyai massa. Namun pada kenyataan nya partikel materi mempunyai massa
yang dapat diukur dan atom bersifat atom netral. Eugene Goldstein (1886) melakukan
eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode, yang diberi lubang-lubang dan diberi
muatan listrik.

Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju
anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melalui lubang pada
katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang
menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatanya,
sehingga partikel ini disebut proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan
muatan proton = +1

3. Inti atom

Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian


penembakan lempang tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan
negatif maka sinar alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/
menembus lempeng sehingga mincullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh
Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh
penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896).

Fisika Modern 74
Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut.

Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun
dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif,
sehingga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang
ada dalam inti atom, sehingga dapt diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.

4. Neutron

Prediksi dari Rutherford memicu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen
penembakan partikel pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya
tembus tinggi.

James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus
tinggi itu bersifat nertal atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton.
Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan
C. Menetukan Struktur Atom Berdasarkan Tabel Periodik

1. Partikel Dasar Penyusun Atom

Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut.
Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun, atom
tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang tersebar dalam kulit-kulitnya.
Secara sistematis dapat digambarkan partikel-partikel sub atom berikut.

Fisika Modern 75
Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang dalamnya terdapat inti yang sangat
kecil di mana massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh elektron-
elektron yang bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton dan neutron.
Jumlah proton dalam inti atom menentukan muatan inti atom, sedangkan massa atom inti
ditentukan oleh banyaknya proton dan neutron. Selanjutnya ketiga partikel sub atom
(proton, neutron, dan elektron ) dangan kombinasi tertentu membentuk atom suatu unsur
yang lambangnya dapat dituliskan :

X : lambang suatu unsur

Z : nomor atom

A : nomor massa

2. Memahami Susunan dari Sebuah Atom

1.
1. Lihatlah nomor dari tabel periodik. Nomor atom selalu labih kecil dari nomor
massa
2. Nomor atom merupakan jumlah proton. Oleh karena sifat atom netral, maka
nomor atom juga merupakan jumlah elekton
3. Susunan elektron-elektron dalam level-level energi, selalu isi level terdalam
sebelum mengisi level luar

Dua hal yang penting diperhatikan jika anda melihat susunan daam tabel periodik.

Fisika Modern 76
1. Jumlah elektron tingkat terluar (atau kulit terluar)sama dengan nomor golongan
(kecuali helium yang memiliki 2 elektron. Gas mulia biasa disebut dengan golonga
0 bukan golongan 8). Hal ini berlaku diseluruh golongan unsur pada tabel periodik
(kecuali unsur-unsur transisi). Jadi, jika anda mengetahui bahwa barium terletak
pada golongan 2, bearti barium memiliki 2 elektron pada tingkat teluar.
2. Gas mulia memiliki elektron penuh pada tingkat terluar
D. Nomor Atom dan Nomor Massa

Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan partikel
penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A)

Penulisan lombang atom unsur menyetarakan nomor atom dan nomor massa.

Dimana :

A = nomor massa

Z = nomor atom

X = lambang unsur

Nomor Massa (A) = Jumlah proton + Jumlah Neutron

Atau

Jumlah Neutron = Nomor massa – Nomor atom

Nomor Atom (Z) = Jumlah proton

1. Nomor Atom (Z)

Nomor atom (Z) menujukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron dalam
atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur. Oleh karena atom bersifat
netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronya, sehingga nomor atom juga
menujukkan jumlah elektron. Elektron inilah yang nantinya paling menentukan sifat suatu
unsur. Nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum lambang unsur

2. Nomor Massa (A)

Fisika Modern 77
Massa elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan oleh inti
atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan
neutron yang menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis agak ke atas sebelum
lambang unsur.
E. Isotop, Isobar, dan Isoton suatu Unsur

1. Isotop

Isotop adalah atom yang mempunyai nomor sama tetapi memiliki nomor massa berbeda

Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektron valensinya
sama.

Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menetukan massa atom relatif (Ar) atom
tersebut berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop

2. Isobar

Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama.

3. Isoton

Atom-atom yang berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama


F. Menetukan Elektron Valensi

1. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut. Setiap
atom dapat terisi eletron maksimum 2n2, dimana n merupakan letak kulit.

Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari yang terdekat dengan
inti atom.

Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum sesuai
daya tampung kulit tersebut. Jadi masing ada sisa elektron yang tidak dapat ditampung
pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.

Fisika Modern 78
2. Elektron Valensi

Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan reaksi kimia adalah
elektron pada kulit terluar atau elektron valensi.

Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada
kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Perhatikan Tabel untuk menentukan
jumlah elektron valensi

Unsur –unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat
kimia yang sama pula.

Fisika Modern 79
Defek Massa dan Energi Ikat Inti
Massa Atom
Massa atom suatu unsur besarnya tertentu dan dinyatakan dalam satuan massa atom (sma).
Satu satuan massa atom (1 sma) didefinisika sebagai massa yang besarnya 1/12 kali massa
isotop karbon C-12. 1 sma = 1,66056 x 10-27 kg.
Satuan massa atom (sma) juga sering disetarakan dengan satuan energi, yakni: 1 sma
ekuivalen dengan energi sebesar 931, 48 MeV (mega elektron volt).

Defek Massa (Δm)

Oleh karena inti atom tersusun oleh proton dan neutron, massa inti harusnya tepat sama
dengan jumlah massa proton dan massa neutron (massa nukelon). Akan tetapi,
kenyataannya tidaklah demikian. Massa inti selalu lebih kecil daripada massa nukelon.
Selisih antara massa nukleon dan massa inti disebut defek massa (Δm). Defek massa (Δm)
pada pembentukan nuklida X adalah sebagai berikut:

Δm = Zmp + (A – Z) mn - mX

Dengan, mp : massa proton


mn : massa neutron
mX : massa inti atom
Defek massa sebuah atom tidak hilang begitu saja, melainkan digunakan sebagai energi
untuk mengikat nukleon-nukleon dalam inti yang disebut energi ikat inti.

Energi Ikat Inti (E)

Konversi sebagian massa inti menjadi energi ikat E merupakan ilustrasi dari teori Einstein
(1905) dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
E = Δmc2
Dengan Δm dalam kg, c = 3 x 108 m/s, dan E dalam joule (J). Jika Δm dinyatakan dalam
satuan sma, energi ikat inti memenuhi persamaan berikut.

Fisika Modern 80
E = Δm 931,5 MeV

Energi ikat inti (binding energy) berkaitan dengan energi yang harus diberikan untuk
memisahkan inti menjadi nukleon pembentuknya.

Energi ikat inti belum menggambarkan kestabilan suatu nuklida. Perkiraan tentang
kestabilan inti dapat dilakukan dengan memperhatikan energi ikat rata-rata per
nukleonEave yang besarnya dapat dihitung melalui persamaan di samping.

Grafik Energi Ikat Rerata per Nukleon terhadap nomor massa A

Dari grafik energi ikat rerata per nukleon terhadap nomor massa A di atas, dapat diketahui
bahwa:

 Untuk A kecil, energi ikat rerata per nukleon rendah dan mengalami kenaikan dengan
cepat.
 Untuk A disekitar 50, terdapat harga maksimum energi ikat rerata per nukleon yang
datar dan turun ketika A – 140.
 Untuk A diatas 140, energi ikat rerata per nukleon mengalami penurunan.

Fisika Modern 81
Radioaktivitas dan Peluruhan Radioaktif

Radioaktivitas adalah proses dimana inti atom tidak stabil melepaskan partikel subatomik
energik atau radiasi elektromagnetik (EMR). Fenomena ini dapat menyebabkan salah satu
unsur untuk berubah menjadi yang lain dan ikut bertanggung jawab untuk panas inti bumi.
Radioaktivitas memiliki berbagai kegunaan, termasuk tenaga nuklir, dalam pengobatan,
dan dalam penanggalan sampel organik dan geologi. Hal ini juga berpotensi berbahaya,
seperti partikel berenergi tinggi dan radiasi dapat merusak dan membunuh sel-sel, dan
mengubah DNA, menyebabkan kanker.
Peluruhan radioaktif
Inti atom yang tidak stabil dikatakan mengalami peluruhan, yang berarti bahwa mereka
kehilangan sebagian dari massa atau energi untuk mencapai keadaan lebih stabil, energi
yang lebih rendah. Proses ini paling sering terlihat pada unsur yang lebih berat, seperti
uranium.

Tak satu pun dari unsur-unsur yang lebih berat mempunyai isotop stabil, tetapi unsur yang
lebih ringan juga bisa eksis dalam tidak stabil atau bentuk radioaktif, seperti karbon-14.
Diperkirakan bahwa panas dari peluruhan unsur-unsur radioaktif mempertahankan suhu
yang sangat tinggi dari inti bumi, menjaganya agar tetap dalam keadaan cair, yang sangat
penting untuk pemeliharaan medan magnet yang melindungi planet ini dari kerusakan
radiasi.

Peluruhan radioaktif adalah proses acak, yang berarti bahwa secara fisik tidak mungkin
untuk memprediksi apakah atau tidak inti atom tertentu akan meluruh dan memancarkan

Fisika Modern 82
radiasi pada saat tertentu. Sebaliknya, hal ini diukur dengan paruh, yang merupakan
periode waktu yang diperlukan untuk setengah dari sampel yang diberikan inti meluruh.
Waktu Paruh berlaku untuk sampel dari berbagai ukuran, dari jumlah mikroskopis sampai
semua atom dari jenis di alam semesta. Isotop radioaktif yang berbeda bervariasi dalam
waktu paruh mereka, yang berkisar dari beberapa detik, dalam kasus astatine-218, miliaran
tahun untuk uranium-238.

Jenis jenis
Untuk menjadi stabil, inti tidak bisa terlalu berat, dan harus memiliki keseimbangan yang
tepat dari proton dan neutron. Sebuah inti berat – yang memiliki sejumlah besar proton
dan neutron – cepat atau lambat akan menurunkan berat badan, atau massa, dengan
memancarkan partikel alfa, yang terdiri dari dua proton dan dua proton terikat bersama-
sama. Partikel-partikel ini memiliki muatan listrik positif, dan, dibandingkan dengan
partikel lain yang bisa dipancarkan, lebih berat dan lambat bergerak. Peluruhan alpha
dalam unsur menyebabkannya berubah menjadi unsur yang lebih ringan.

Peluruhan beta terjadi ketika inti memiliki terlalu banyak neutron untuk jumlah tempat
proton. Dalam proses ini, sebuah neutron, yang netral, secara spontan berubah menjadi
proton bermuatan positif dengan memancarkan elektron bermuatan negatif. Elektron
berenergi tinggi yang dikenal sebagai sinar beta, atau partikel beta. Karena ini akan
meningkatkan jumlah proton dalam inti, itu berarti bahwa atom berubah menjadi unsur
yang berbeda dengan lebih banyak proton.

Fisika Modern 83
Proses sebaliknya bisa terjadi di mana ada terlalu banyak proton, dibandingkan dengan
neutron. Dengan kata lain, proton berubah menjadi neutron dengan memancarkan
positron, yang merupakan anti-partikel bermuatan positif dari elektron. Hal ini kadang-
kadang disebut peluruhan beta positif, dan hasil dalam atom berubah menjadi unsur
dengan proton lebih sedikit. Kedua jenis peluruhan beta menghasilkan partikel bermuatan
listrik yang sangat ringan dan cepat.

Meskipun transformasi ini melepaskan energi dalam bentuk massa, mereka juga dapat
meninggalkan inti yang tersisa dalam keadaan “bersemangat”, di mana ia memiliki lebih
banyak energi dari jumlah minimum. Oleh karena itu akan kehilangan energi ekstra ini
dengan memancarkan sinar gamma – bentuk frekuensi sangat tinggi radiasi
elektromagnetik. Sinar gamma tidak memiliki berat, dan berjalan dengan kecepatan
cahaya.

Beberapa inti berat bisa, bukannya memancarkan partikel alpha, sebenarnya terpecah,
melepaskan banyak energi, proses yang dikenal sebagai fisi nuklir. Hal ini dapat terjadi
secara spontan dalam beberapa isotop dari unsur-unsur berat, seperti uranium-235. Proses
ini juga melepaskan neutron. Serta terjadi secara spontan, fisi dapat diminta oleh inti berat
dengan menyerap neutron. Jika bahan fisi tidak cukup dibawa bersama-sama, reaksi
berantai dapat terjadi di mana neutron yang dihasilkan oleh fisi menyebabkan inti lainnya
untuk membagi, melepaskan lebih banyak neutron, dan seterusnya.

Fisika Modern 84
Pemanfaatan Radioisotop
Manfaat
Berdasarkan Sinar Radiasi α, β dan γ
Sinar alpha
-ditembakkan pada inti suatu atom untuk menghasilkan radioisotop (yang lebih sering
digunakan untuk menembak adalah neutron)

Sinar beta
-menentukan letak kebocoran pipa saluran minyak / cairan atau gas yang tertimbun dalam
tanah
-mengukur ketebalan kertas
-pancaran sinar beta Karbon C-14 dari fosil dapat digunakan untuk memperkirakan umur
fosil.

Sinar gamma
- radiotherapy (membunuh sel kanker)/radiasi sinar gamma terkontrol
-sterilisasi alat-alat kedokteran
-sterilisasi pada makanan dan pengawetan makanan
-mengukur ketebalan baja
-mendeteksi datangnya pasokan minyak/cairan dari jauh yang disalurkan melalui pipa-pipa
-membuat varietas tanaman baru yang tahan penyakit
-dimanfaatkan pada pembuatan radiovaksin.

Pemanfaatan sinar α, β dan γ diantaranya berdasar atas daya tembus yang dimilikinya
dimana daya tembus sinar gamma paling besar dibanding dua lainnya:
daya tembus α < β < γ

Jika dilihat dari daya ionisasinya, maka yang paling besar adalah sinar alpha:
Daya ionisasi α > β > γ

Lintasan sinar radioaktif dalam medan magnet

Fisika Modern 85
Lintasan sinar α, β γ saat melewati medan magnet
homogen arah tegak lurus masuk bidang baca.

Lintasan sinar α, β γ saat melewati medan magnet


homogen arah tegak lurus keluar bidang baca.

Manfaat Radioisotop
Berdasarkan Nama Unsur

No. Nama Unsur Manfaat / Kegunaan

1. Iodium (I-131) - mencari ketidaknormalan pada tiroid / kelenjar tiroid.


- di bidang hidrologi dapat digunakan untuk mengetahui
kecepatan aliran sungai.

2 Iodium (I-123) -disuntikkan pada pasien untuk mengetahui ada tidaknya


gangguan ginjal.

3 Karbon (C-14) -mencari ketidaknormalan yang berhubungan dengan diabetes dan


anemia.

4 Kromium (Cr-51) -keperluan scanning limpa.

5 Selenium (Se-75) -keperluan scanning pankreas.

6 Teknetium (Tc-99) -keperluan scanning tulang dan paru-paru


-scanning kerusakan jantung

Fisika Modern 86
-menyelidiki kebocoran saluran air bawah tanah.

-mendeteksi kerusakan jantung, digunakan bersama dengan Tc-


7 Ti-201
99.

8 Galium (Ga-67) - keperluan scanning getah bening.

9 Xe-133 -mendeteksi kesehatan paru-paru.

10 Fe-59 -mempelajari pembentukan sel darah merah.

11 Natrium (Na-24) -untuk deteksi penyempitan pembuluh darah/trombosis


-mendeteksi kebocoran saluran air bawah tanah dan menyelidiki
kecepatan aliran sungai
- di bidang kesehatan digunakan untuk mendeteksi gangguan
peredaran darah.

12 Radioisotop Silikon -perunut radioisotop pada proses pengerukan lumpur pelabuhan


atau terowongan.

13 Fosfor (P-32) -di bidang pertanian ddapat digunakan untuk memperkirakan


jumlah pupuk yang diperlukan tanaman.
-di bidang kesehatan dapat digunakan mendeteksi penyakit mata,
tumor dan hati.

14 Karbon (C-14) -mengukur umur fosil hewan, tumbuhan dan manusia (dengan
pengukuran pancaran sinar beta).

15 Uranium (U-238) -menaksir umur batuan.

16 Uranium (U-235) Reaksi berantai terkendali dalam PLTN.

17 Kobalt (Co-60) -mengontrol pertumbuhan beberapa jenis kanker melalui sinar


gamma yang dihasilkan.

18 Isotop 8O15 -menganalisis proses fotosintesis pada tanaman.

19 Isotop O-18 -di bidang kimia dapat digunakan sebagai atom tracer / perunut
asal mula molekul air yang terbentuk.

20 K-40 K-40 digunakan bersama-sama dengan dan Ar-40 stabil untuk


mengukur umur batuan, dengan membandingkan konsentrasi K-

Fisika Modern 87
40 dan Ar-40 pada batuan.

Manfaat Fungsi-fungsi lain


-membuat varietas tanaman baru yang tahan penyakit dan produktivitas yang tinggi
-pemandulan /sterilisasi serangga pengganggu tanaman
-mendeteksi pemalsuan lukisan atau keramik.

Manfaat Secara Umum


-Tracer (perunut, pencari jejak) untuk berbagai keperluan
-Sumber Tenaga Listrik/PLTN
-Memanfaatkan sinar-sinar radiasinya untuk berbagai keperluan.

Bahaya Roadioaktivitas:
-dapat merusak sel-sel penting seperti sel tulang sumsum /penghasil sel darah, akibat
radiasi tinggi yang tidak terkendali (termasuk juga radiasi sinar gamma)
-dapat merusak/mematikan jaringan atau sel-sel pada makhluk hidup
-dapat merusak/mengubah struktur DNA makhluk hidup
-dapat mengakibatkan tumor atau kanker
-Radon yang terhirup paru-paru memancarkan alpha dapat menimbulkan kerusakan dan
pertumbuhan kanker
-dapat menimbulkan luka bakar (akibat radiasi dosis tinggi).

Fisika Modern 88
DAFTAR PUSAKA
http://perpustakaancyber.blogspot.com/

http://4muda.com/spektrum-atom-hidrogen/

https://musnainimusnaini.wordpress.com

http://pembelajaranfisikauny.blogspot.co.id/

http://budisma.net/

http://fisikastudycenter.com/

http://ranihdyt.blogspot.co.id

https://id.wikipedia.org

Fisika Modern 89

Anda mungkin juga menyukai