Anda di halaman 1dari 19

HARDNESS (Wear Resistance)

Kelompok: 4
Nama: 1. Vina Dwita (D1121161006)
2. Dody Susanto (D1121161019)
3. Trimah Nurhayani (D1121161026)
Definisi
Kekerasan (hardness) dapat didefinisikan sebagai kemampuan bahan
untuk tahan terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), indentasi
atau penetrasi.
Kedalaman atau ukuran lekukan yang dihasilkan diukur, semakin
lembut materialnya, semakin besar lekukannya, dan semakin rendah
nomor indeks kekerasannya.
Jenis-jenis Pengujian Kekerasan
1. Uji Kekerasan Rockwell
2. Uji Kekerasan Brinell
3. Uji Kekerasan Knoop dan Vickers Microindentation
Uji Kekerasan Rockwell
Rockwell merupakan metode yang paling umum digunakan untuk mengukur
kekerasan karena mereka sangat sederhana untuk dilakukan dan tidak
memerlukan keterampilan khusus. Beberapa skala yang berbeda dapat
dimanfaatkan dari kombinasi yang mungkin dari berbagai indenters dan beban
yang berbeda, yang memungkinkan pengujian hampir semua paduan logam
(serta beberapa polimer). Dua jenis tes: Rockwell beban kecil dan Rockwell
dangkal.
1. Rockwell beban kecil
Untuk Rockwell, beban kecil adalah 10 kg, sedangkan beban utama adalah 60,
100, dan 150 kg. Setiap skala diwakili oleh huruf abjad; beberapa terdaftar
dengan indentor dan muatan yang sesuai dalam Tabel.
2. Untuk tes dangkal, 3 kg adalah beban kecil; 15, 30, dan 45 kg adalah
kemungkinan nilai beban utama. Skala ini diidentifikasi oleh 15, 30, atau 45
(menurut beban), diikuti oleh n, t, w, x, atau y, tergantung pada indentor. Tes
superfisial sering dilakukan pada spesimen tipis.
Uji Kekerasan Brinell
Dalam Uji Brinell, seperti dalam pengukuran Rockwell, indentor yang
keras dan bulat akan diuji. Diameter indentor baja keras (atau tungsten carbide)
adalah 10,00 mm (0,394 inci). Beban standar berkisar antara 500 dan 3000 kg
dengan peningkatan 500-kg, selama pengujian, beban dipertahankan konstan
untuk waktu tertentu (antara 10 dan 30 detik). Nomor kekerasan Brinell, HB,
adalah fungsi dari besarnya beban dan diameter lekukan yang dihasilkan.
Diameter ini diukur dengan mikroskop khusus berdaya rendah. Diameter
diukur kemudian diubah ke nomor HB. Kekerasan brinell dapat dihitung
dengan:
Uji Kekerasan Knoop dan Vickers
Microindentation
Untuk uji ini beban yang diberikan jauh lebih kecil daripada untuk Rockwell dan
Brinell, berkisar antara 1 dan 1000 g, dan panjang diagonal indentasi diukur
dalam mikron. knoop dan Vickers disebut sebagai metode pengujian
microindentation atas dasar ukuran indentor, biasanya digunakan untuk
mengukur material yang getas seperti keramik. Angka pengujian kekerasan ini
dapat dihitung dengan:
Manfaat uji kekerasan bagi dunia
industri
1. Dapat menentukan tingkat kekerasan suatu produk yang digunakan
dalam dunia industry
2. dapat menentukan unsur dari logam untuk digunakan dalam
pembuatan produk
3. memudahkan dalam pemeliharaan barang yang akan digunakan
pada proses pemeliharaan barang
DAFTAR PUSTAKA
Callister, William D.. 2007. Materials Science and Engineering: An
Introduction, Edisi 7. Utah: Wiley
Tugas Tambahan
1. Unsur logam apa saja yang biasa terdapat didalam suatu produk yang dapat di
uji kekerasannya
2. Persamaan dan perbedaan dari 4 metode pengujian kekerasan
3. Aplikasi dari jenis jenis metode pengujian
4. Sebutan faktor-faktor yang mempengaruhi pengujian kekerasan
5. Pada faktor pengujian kekerasan, terdapat salah satu faktor yakni kadar
karbon. Mengapa semakin banyak unsur karbon pada suatu material maka
semakin rapuh saat di uji kekerasannya?
Jawaban
1. Alumunium (Al), Nikel (Ni), Titanium (Ti) dan Wolfram/Tungsten (W/T)
2. Persamaaan dari ke empat metode ini adalah:
◦ Brinel, Rockwell., Vickers dan Knoop:
1. Dilakukan untuk melakukan pengujian kekerasan sutau bahan.
2. Butuh ketelitian saat mengukur diameter lekukan hasil indentasi
3. Lama pengujian waktu hingga 5 menit, belum termasuk persiapan
dan perhitungannya.
4. menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan
material terhadap bola baja (identor) yang ditekankan pada
permukaan material uji tersebut (spesimen). (Untuk Brinell dan
Rockwell)
Perbedaaan dari ke empat metode ini adalah:
A. Brinell: - diperuntukan untuk material yang memiliki permukaan
yang kasar dengan uji kekuatan berkisar 500-3000 kgf
- Identor untuk uji brinell berbentuk bola dengan diameter 10
mm, diameter 5 mm, diameter 2 mm dan diameter 1 mm.
- Wakyu yang dilakukan untuk proses pengujian ini selama
10 – 30 detik
- Pengujian ini dapat dilakukan untuk material yang tebal, sama
seperti rockwell, sebagai tambahan dibutuhkan juga specimen
dengan permukaan yang datar dan smooth
B. Rockwell: - Untuk Rockwell, beban minor adalah 10kgf, dimana beban
mayor adalah 60, 100, dan 150 kgf.
- Identor untuk uji Rockwell berbentuk bola dengan diameter
antara 1/16, 1/8, ¼, dan ½ in (1.588, 3.175, 6.350, dan 12.70
mm).
- Berdasarkan besar beban dari minor maupun mayor, ada dua tipe
pengujian yaitu rockwell dan superficial Rockwell
- Pengujian rockwell biasanya digunakan untuk spesimen yang
tebal sedangkan superficial rockwell biasanya digunakan untuk
spesimen tipis
C. Vikcers dan Knoop:
1. Vickers: - Uji kekerasan vickers merupakan indentasi spesimen dengan
menggunakan indentor piramida intan, dengan besar sudut 136˚
terhadap kedua sisi yang berhadapan.
- Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding dengan
pengujian rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai 1000 gram.
- Wakyu yang dilakukan untuk proses pengujian ini selama
10 – 20 detik
2. Knoop: - Untuk pengujian material yang nilai kekerasannya rendah.
- Indentor knop merupaan piramida intan yang membentuk indentasi
berbentuk layang-layang dengan perbandingan diagonal 7:1.
- Kedalaman dan luas daerah dari indentasi hanya sekitar 15% dari
luas daerah vickers
3. Aplikasi dari 3 jenis pada hardness :
◦ A. Uji kekerasan Rockwell dan Brinell : Aplikasi jenis ini untuk
mengukur material yang terbuat dari logam curah. Misalnya :
Keramik
◦ B. Uji kekerasan Vickers : Aplikasi jenis ini untuk mengukur
material yang kecil dan tipis. Misalnya : Keramik (porselen),
polimer, dan biomaterial.
4. a. Kadar karbon
b. Unsur Paduan
c. Perlakuan panas
d. Bentuk dan Dimensi Butir
e. Homogenitas
5. Pada proses ini dimana fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras. Ini diperoleh
mengapa semakin tinggi nilai karbon semakin mudah rapuh, karena jika bola baja ditumbukkan
dengan media penghancur , akan cepat pecah dan rapuh kebanding nilai karbon yang rendah jika
ditumbukkan akan sulit pecah atau rapuh.

Anda mungkin juga menyukai