Anda di halaman 1dari 10

Resonansi Magnetik Inti

A. Pengantar
 Resonansi Magnetic Inti ( Nuclear Magnetic Resonance ) merupakan metode
analisis senyawa yang didasarkan pada fenomena yang terjadi jika atom tertentu
dimasukkan dalam medan magnet statis dan diberi pulsa-pulsa frekuensi radio
yang diisolasi
 Aplikasi dari metode ini adalah pennetuan struktur-struktur senyawa kimia dalam
system biologi dan zat padat. Metode ini menghasilkan instrumentasi yang
modern yang menjelaskan tidak hanya struktur-struktur senyawa yang rumit
namun juga dinamika senyawa dalam struktur jaringan yang dimungkinkan oleh
terciptanya magnet superkonduktor
 NMR sebagai sebuah metode untuk analisis sifat-sifat kimia, fisika dan biolgis
dari material. Struktur protein yang rumit juga bisa diteliti dengan NMR, adapula
NMR dengan domain waktu (time-domain NMR) yang digunakan untuk melihat
dinamika dalam larutan/material lain. Ada pula NMR zat padat yang berkembang
untuk melihat struktur padatan dan juga dinamika dalam padatan, koefisien difusi,
dan beberapa parameter mobilitas.

B. Sifat Magnet Inti


 Partikel intik atom (electron, proton, neutron) berputar mengelilingi sumbunnya.
Dengan demikian, inti mempunyai momentum anguler yang dikembangkan
dengan bilangan spin I.
 Ada beberapa aturan untuk menghitung spin sebuah atom :
o Jika jumlah proton dan jumlah neutron keduanya genap, maka intinya
tidak mempunyai spin, I tidak dapat dideteksi oleh NMR, seperti 12𝐶, 16𝑂,
32
𝑆.
o Jika jumlah neutron ditambah jumlah proton adalah ganjil atau salah satu
dari jumlah proton/neutron ganjil, maka intinya mempunyai spin bilangan
pecahan kelipatan ½ ( I = ½, 3/2, 5/2 ) contohnya 1𝐻, 11𝐵, 19𝐹 𝑑𝑎𝑛 31𝑃.
o Jika jumlah neutron dan jumlah proton keduanya ganjil, maka intinya
mempunyai spin bilangan genap (I = 1,2,3) , distribusi muatan tiak
simetris. Contohnya adalah 2𝐻 𝑑𝑎𝑛 14𝑁,

Karena perbedaan itu, maka NMR dengan menggunakan satu inti, akan berbeda
dengan inti lain. Tiap inti mempunyai muatan dan bergerak, maka tiap inti akan
membangun momen magnet inti µ sepanjang sumbu spin.
Di tingkat energy yang lebih rendah terkadang jumlah inti lebih banyak
dibandingkan dengan tingkat energy yang lebih tinggi. Jika diberikan radiasi
medan elektromagnetik, maka lebih banyak inti yang akan tereksitasi ke tingkat
energy yang lebih tinggi.

 Inti magnetic (I>0) berinteraksi dengan medan magnet di luar system dengan
orientasi yang tergantung pada tingkat energinya, dimana jumlah tingkat energy
terkuantitasnya sangat bergantung pada I menurut seri.
 Dalam sebuah medan magnet tingkat energi akan mengalami perubahan
(splitting). Setiap tingkat energy akan terpecah mempunyai bilangan kuantum m
dan dapat digambar seperti

 Gambar ini menunjukkan pemisahan dua tingkat energi +µH0 atau - µH0 dan H0
adalah intensitas magnet yang diberikan. Untuk perbedaan energi ∆E sebesar
2 µH0 untuk I =1/2 . Perbedaan tingkat energi mengikuti persamaan dibawah ini :

µH0
∆E = … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . (1)
𝐼
 Persamaan ini adalah persamaan umum yang mengandung banyak informasi. ∆E
adalah bagian dari momen magnet µ, yang khas untuk tiap inti atom dari tiap
elemen. ∆E juga selalu proporsional terhadap intensitas magnet.

C. Resonansi Inti

 Pada temperature kamar, distribusi boltzman memberikan perbandingan bahwa


untuk satu juta proton hanya ada tiga proton yang tersisa di tingkat energy
rendah.
 Perbandingan distribusi dapat dipertahankan maka harus diperhitungkan sejumlah
rentangan radio sebesar λ = 5 cm, menurut persamaan :

1
∆E = hv = 2µH0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 (𝐼 = ) … … … … … … … … … … … . . (2)
2
-6
Dimana V = 60 x 10 Hz atau 60 MHz yang setara dengan frekuensi radio
yang panjang gelombangnya adalah 5 m. Jika energi pada frekuensi ini diberikan
sumber energi yang tepat maka proton yang ada pada tingkat renda, akan
menyerap energi ini dan tereksitaso ke tingkat energi yang lebih tinggi. Proses ini
disebut resonansi magnetic.

 Frekuensi pada saat inti mengalami resonansi magnetic tersebut disebut frekuensi
larmor. Persamaan 1 dan 2 dapat digabung menjadi :

2𝜋𝜇H0
2𝜋𝑉 = = 𝛾H0
ℎ𝐼
2π diberikan untuk mengubah frekuensi linear menjadi satuan angulernya dan
2𝜋𝜇
didapatkan besaran baru 𝛾 , yaitu 𝛾 = , yang mempunyai nilai karakteristik
ℎ𝐼
dari tiap inti atom yang disebut rasio magnetoginik. Biasanya didefenisikan
sebagai :

2𝜋𝑣
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑜𝑔𝑖𝑛𝑘 =
H0

 Fenomena presisi dari inti atom dapat dilukiskan dengan gambar (a). Arah
gerakan mengikuti arah gerak jarum jam atau sebaliknya mengikuti postif atau
negative ∆E. Sedangkan deskripsi dua dimensinya dapat dogambarkan dengan
sumbu kartesian, dimana arah medan magnet H0 sesuai dengan arah sumbu Z (b).
 Persamaan rasio magnetogink adalah persamaan dasar dalam dunia NMR yang
menentukan frekuensi yang diperluka untuk membuat kondisi resonansi yakni
perbandingan antara frekuensi yang harus diberikan kepada magnet yang ada.
 Untuk Inti atom dengan ( I>0) dalam medan magnet kuat akan membagi inti
dalam 2I+ 1 tingkat energi.
 Perbedaan energy diantara tingkat-tingkat energy ini sangat kecil sehingga inti
atom cenderung menyamakan populasi kembali. Namun sejumlah inti pada
tingkat energy rendah dapat menyerap energy radiasi dan tereksitasi ke tingkat
energy yang lebih tinggi sampai ke daerah radio frekuensi. Apanila mesin dapat
mendeteksi maka akan telihat spectrum semacam ini :

D. Relaksasi Inti
 Setelah terjadi eksitasi inti ke tingkat energi yang lebih tinggi, maka secara alami
terjadi relaksasi kembali ke tingkat energy dasar. Terjadilah beberapa proses
emisi/pancaran kembali energy yang telah diserap.
 Jika populasi di tingkat energy rendah sama dengan populasi di tingkat energy
tinggi maka penyerapan energi di tingkat energi rendah akan mengimbangi emisi
dari inti di tingkat energi yang lebih tinggi. Maka pada percobaan NMR sinyal
serapan akan habis jika populasi sudah seimbang.
 Ada dua macam jenis mekanisme relaksasi :

 Relaksasi Spin-Kisi
Terjadi bila inti tereksitasi melepas energy ke lingkungan. Jika mobilitas
meningkat, frekuensi vibrasi dan rotasi maupun translasi juga meningkat,
maka akan banyak komponen dari kisi yang berinteraksi dengan inti yang
sedang tereksitasi.
 Relaksasi spin-spin
Terjadi bila inti atom di tingkat energy lebih tinggi mentransfer energy ke
inti tetangganya yang berbeda keadaan kuantum magnetnya, dengan
pertukaran spin dan tidak mengganggu distribusi poupulasi.

E. Instrumentasi dan Teknik


 Pada dasarnya, spektometer NMR sangat rumit dan mahal. Medan magnet besar
biasnya, dibuat dari kumparan listrik yang menghasilkan medan magnet dengan
pengontrol frekuensi yang handal. Elemen dasar yang mutlak diperlukan dalam
instrumentasi NMR adalah seperti gambar :

 Elemen-elemen dasar instrumentasi ini meliputi :


Magnet dengan medan kuat dan stabil selama eksperimen, H0 adalah
bagian terpenting dalam sebuah spektometer NMR. Magnet adalah bagian
paling mahal dalam instrumentasi NMR. Ada beberapa tipe magnet yaitu :
 Magnet Permanen yaitu magnet yang sangat peka terhadap
temperature dan harus dijaga dengan thermostat.
 Elektromagnet yaitu jenis magnet yang tahan terhadap perubahan
panas, namun kumparan listriknya nmemerlukan system pendingin
yang tangguh.

Sensitivitas dan resolusi NMR sangat tergantung pada kekuatan dan


kualitas magnet. Selain harus kuat, medan magnet juga harus homogen
dan punya responsibilitas yang baik. Adanya medan magnet yang harus
stabil selama waktu pengukuran. Sayangnya hal ini sangat sulit untuk
dicapai karena biasanya ada variasi perubahan medan magnet.

Generator Penyapu Medan ( field sweep generator) yang berupa sepasang


kumparan yang diletakkan parallel dari magnet. Dengan memberikan
variasi arus DC dalam kumparan, medan dapat diubah dengan cepat
mengurangi homogenitasnya.
Kumparan-Kumparan Frekuensi Radio (RF Coils) yang merupakan
sumber medan H1 yang memutar magnetisasi. Pemancar frekuensi radio
ini berupa kumparan yang harus memberikan energy pada sampel dengan
arah tegak lurus medan magnet. Kumparan RF yang digunakan dalam
NMR massanya terbuat dari bahan-bahan induktif dan mempunyai
kapasitas.
Sistem Pembaca (readout) yang terdiri dari amplifier, recorder (pencatat)
sebagi detector dan computer sebagai pengolah data yang dilengkapi
peranti lunak dan kumpulan data spectrum (database). Hampir semua
spektometer modern mempunyai peranti lunak yang dapat menghitung
luas area puncak-puncak NMR.
Tempat Sampel dan probe sampel. Tempat sampel adalah bagian dari
spektometer yang menerima tabung sampel, mengirim frekuensi radio
kepada sampel dan mendeteksi sinyal dari sampel. Dalam tempat sampel
ini diletakkan kumparan frekuensi radio baik pemancar maupun penerima,
pengatur temperature, pemutar sampel (spinner) . Instrumentasi NMR
modern biasanya memerlukan peralatan tambahan yang sangat rumit
disebut probe sampel.
Teknik Sampling. Untuk percobaan NMR proton sederhana digunakan
larutan encer (2-10%) sampel dengan pelarut bebas proton dalam tabung
NMR mm atau 10 mm. Pelarut bebas proton digunakan untuk
menghindari keluarnya puncak proton yang berasal dari pelarut dan bukan
senyawa kimianya.

F. Spektrum NMR
1. Konsep Terjadinya Spektrum NMR
 Spektrum NMR dideteksi jika vector magnet di sumbu X yang berputar akan
memberikan tegangan listrik lemah yang berosilasi di kumparan yang
mengelilingi tabung sampel. Hal ini akan memberikan sinyal :
 Karena keadaan tereksitasi ini tidak lama maka setelah beberapa saat sinyal
akan kembali ke keadaan dasar dengan proses relaksasi, yang terdiri dari
relaksasi, yang terdiri dari spin-kisi dan relaksasi spin-spin sperti yang telah
dibahas sebelumnya.

2. Pergeseran Kimia (Chemical Shift)


 Secara umum pergeseran kimia adalah frekuensi dimana sebuah puncak sinyal
muncul. Puncak ini bergeser dari puncak rujukan karena adanya pengaruh dari
electron di sekitar inti. Namun, pergeseran kimia suatu inti (misalnya proton)
sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Hal ini menyebabkan NMR
sangat berguna dalam kimia analitik karena memberikan informasi mengenai
gugus fungsi dan struktur senyawa yang mengandung inti yang dianalisis.

3. Spin-Spin Splitting/Perpecahan Spin


 Secara Umum perpecahan (spilitting) dari pergesaran kimia dapat dianggap
sebagai gejala yang disebabkan karena momen magnet dari inti akan
berinteraksi dengan momen magnet dari inti yang berada persis di sebelahnya.
Keadaan ini menyebabkan perpecahan pada tingkat energy.

4. Integrasi Luas Puncak


 Sinyal NMR selalu proporsional terhadap jumlah inti atom beresonansi
spektometer dapat “menghitung” inti hydrogen (proton) atau inti 13𝐶, atau inti
lain pada frekuensi sendiri. Dengan menghitung luas daerah di bawah puncak
dengan mengganti peranti lunak NMR akan didapatkan puncak-puncak dalam
bentuk perbandingan. Jika sinyal terlalu lemah sehingga “hilang” dalam
“derau” sinyal (noise) perlu dilakukan scanning berkali-kali sehingga jumlah
sinyal akan ditambahkan dan jumlah noise akan dinetralkan secara acak satu
sama lain.

5. Interpretasi Spektrum NMR dalam kimia analitik


 Spektrum menyediakan tiga macam informasi yang sangat berguna untuk
kimia analitik. Dalam NMR proton sinyal yang keluar sangat tergantung pada
struktur senyawanya. Beberapa parameter dapat dilihat, antara lain :

 Pergeseran kimia yang merupakan salah satu cara untuk identifikasi


tipe proton berdasarkan lingkungan elektronnya.
 Pola perpecahan spin-spin (splitting) yang dapat mengidentifikasi
keberadaan proton tetangga dan informasi ini mengarah pada
penentuan struktur.
 Luas area puncak / intensitas puncak yang proposional terhadap
jumlah proton yang memberi puncak sarapan.

 Adapun proton yang bersebelahan sering dinamai dengan A dan X untuk


memudahkan analisis. Sistem penamaan AX membantu menunjuk proton
mana dalam senyawa yang dimaksud.
 Contohnya :
 Dietil maleat mempunyai system A2X3
Senyawa ini sangat simetris dan kedua bagian yang simetris ini
memberikan sepktrum yang identic namun intensitasnya dua kali lipat.
o Dua buah proton ekivalen dari A2 dari gugus metilen terpecah
menjadi kuartet dengan komposisi intensitas 1:3:3:1 dan tiga
proton ekivalen dari metil, X3 terpecah menjadi triplet (1:2:1)
karena pengaruh proton A2.
o Dua buah proton dari cis – olefin tidak mengalami perpecahan dan
tampak sebagai puncak tunggal di 6,2 ppm. Sedangkan sinyal kecil
di 6,8 ppm isomer trans-olefin.

G. Aplikasi NMR
Bidang Kedokteran
Spektroskopi NMR merupakan alat yang dikembangkan dalam biologi structural.
NMR menjadi sebuah teknik alternative selain kristalografi X-Ray, untuk
memperoleh informasi struktur dan resolusi dinamik atomic dan studi interaksi
molekuler dari makromolekul biologi pada kondisi larutan secara fisiologi.

Bidang Biologi Molekuler


Untuk protein dan protein kompleks dengan massa molekuloer sekitar 20-30 kDa
kulitas spectra menurun dengan cepat membatasi mayor A ketika bekerja dengan
makromolekul besar yang berasal dari kecepatan dan relaksasi tinggi signal NMR,
menyebabkan garis yang tajam dan melebar, yang berpindah menuju resolusi
spectra yang lebih sedikit dan perbandingan signal to noise yang rendah.

Studi Larutan NMR pada protein membrane


Protein membrane berperan pad beberapa fungsi fisiologi yang penting, dan
dalam membentuk kunci target obat-obatan. Studi structural protein membrane
oleh X-Ray Crystallography atau oleh NMR spektroskopi lebih sulit dari pada
untuk protein yang dapat dilarutkan. NMR pada biologi molekuler dilakukan pada
sampel dalam bentuk larutan yang terlebih dahulu dilakukan pemurnian/ekstraksi.
Dengan NMR dapat diketahui struktur molekulernya dan perubahan yang terjadi
ketika mendapat gannguan dari luar.

H. Penutup

 Resonansi Magnetik inti merupakan metode yang sangat berguna dalam kimia
analitik maupun dalam aplikasinya untuk berbagi ilmu. Dalam analaisis medis,
metode relaksasi NMR akan memberikan bantuan berupa gambar yang dapat
memetakan jaringan dengan beda sifat fisika yang kontras.

 Metode NMR melibatkan penyerapan energi dalam jumlah sangat kecil dan tidak
merubah struktur senyawa kimia dalam jaringan

 Instrumentasi utama dalam spectrometer NMR adalah magnet penyedia medan


magnet dan kumparan penyedia dan sekaligus detector frekuensi radio, beserta
tempat sampel yang harus dibuat khusus karena membutuhkan homogenitas
medan magnet.

 Aplikasi NMR sangat luas, baik dalam ilmu kimia dan ilmu bahan maupun dalam
ilmu-ilmu terapan dan kedokteran. Aplikasi spektroskopi untuk elutidasi struktur
senyawa organic merupakan perhatian utama dari ilmu kimia, telah menjadikan
NMR metode andalan. Relaksasi NMR dan beberapa aspeknya membantu
mengungkapkan dinamika dan inhomogenitas bahan. Fungsi NMR sebagai alat
tomografi sebagai alat tomografi sangat membantu dunia kedokteran dalam
banyak hal.
Daftar Rujukan

Wonorahardjo, Surjani. 2013. Pengantar Kimia Analitik Modern. Universitas


Negeri Malang Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Cerpenku. 28 April 2011. Spektroskopi NMR, (Online), (http://blogger-
zaka.blogspot.co.id/2011/04/makalah-biokimia-fisik-spektroskopi-nmr.html, diakses
tanggal 21 Oktober 2015)

Anda mungkin juga menyukai