Anda di halaman 1dari 6

MODUL VII RANGKAIAN PENGUAT TRANSISTOR

Sherina Cikal Buliyanti (K1C019055)


Asisten : Salma Sukmawati Nur Aisah
Tanggal Percobaan: 09/12/2020
PAF15210P – Praktikum Elektronika Dasar 1
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Praktikum rangkaian penguat transistor ini bertujuan agar praktikan dapat memahami
prinsip kerja rangkaian penguat Common Base, Common Emitter, dan Common Collector.
Konfigurasi Common Base (CB) atau disebut Basis Bersama adalah konfigurasi yang kaki
Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk input maupun output. Pada konfigurasi
Common Base, sinyal input dimasukan ke Emitor dan sinyal output-nya diambil dari Kolektor,
sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut
dengan istilah “Grounded Base”. Konfigurasi Common Base ini menghasilkan penguatan
tegangan antara sinyal input dan sinyal output namun tidak menghasilkan penguatan pada arus
[2]. Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi transistor
yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan tegangan
dan arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter
ini menghasilkan penguatan tegangan dan arus antara sinyal input dan sinyal output. Common
Emitter adalah konfigurasi transistor dimana kaki Emitor transistor di-ground-kan dan
dipergunakan bersama untuk input dan output. Pada Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal
input dimasukan ke Basis dan sinyal output-nya diperoleh dari kaki Kolektor. Konfigurasi
Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan fungsi yang berlawan
dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base menghasilkan penguatan
tegangan tanpa memperkuat arus, maka Common Collector ini memiliki fungsi yang dapat
menghasilkan penguatan arus namun tidak menghasilkan penguatan tegangan. Pada Konfigurasi
Common Collector, Input diumpan kan ke Basis transistor sedangkan outputnya diperoleh dari
Emitor transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk input
maupun output. Konfigurasi kolektor bersama sering juga disebut dengan Pengikut Emiter
(Emitter Follower) karena tagangan sinyal output pada Emitor hampir sama dengan tegangan
input basis [1].
Praktikum kali ini dilakukan secara daring maka untuk alat dan bahan praktikum yaitu
generator isyarat, osiloskop, transistor sesuai dengan rangkaian, resistor dan kapasitor sesuai
dengan nilai yang tertera pada setiap gambar rangkaian terdapat di sebuah layanan simulator
elektronika berbasis web bernama falstad (https://www.falstad.com/circuit/). Adapun langkah-
langkah yang dilakukan setiap jenis rangkaian :
A. Penguat Common Base
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat rangkaian di simulator dengan
memasang alat dan bahan. Setelah itu mengatur generator isyarat dengan tegangan masukan
sebesar 100mVpp pada frekeunsi 1kHz. Kemudian, mengatur ukuran setiap komponen yang
tertera di rangkaian penguat common base. Setelah itu menghitung tegangan keluaran yang

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 1


terlihat di layar simulator. Kemudian melakukan pengulangan dengan memvariasikan tegangan
masukan sesuai dengan lembar kerja penguat common base.
B. Penguat Common Collector
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat rangkaian di simulator dengan
memasang alat dan bahan. Setelah itu mengatur generator isyarat dengan tegangan masukan
sebesar 100mVpp pada frekeunsi 1kHz. Kemudian, mengatur ukuran setiap komponen yang
tertera di rangkaian penguat common collector. Setelah itu menghitung tegangan keluaran yang
terlihat di layar simulator. Kemudian melakukan pengulangan dengan memvariasikan tegangan
masukan sesuai dengan lembar kerja penguat common collector.
C. Penguat Common Emitter
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat rangkaian di simulator dengan
memasang alat dan bahan. Setelah itu mengatur generator isyarat dengan tegangan masukan
sebesar 100mVpp pada frekeunsi 1kHz. Kemudian, mengatur ukuran setiap komponen yang
tertera di rangkaian penguat common emitter. Setelah itu menghitung tegangan keluaran yang
terlihat di layar simulator. Kemudian melakukan pengulangan dengan memvariasikan tegangan
masukan sesuai dengan lembar kerja penguat common emitter.
Berdasarkan tabel hasil data pengamatan dan grafik penguat common base, collector, dan
emitter, nilai penguat (K) terhadap tegangan input semakin tinggi nilai Vin maka nilai penguat
tegangan akan semakin turun namun berdasarkan data pengamatan nilai Vout common base yang
didapat konstan.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa
rangkaian penguat common base adalah rangkaian penguat dimana kaki basis dari transistornya
dihubungkan ke tanah (ground). Rangkaian penguat common collector adalah rangkaian
penguat dimana kaki kolektor dari transistornya dihubungkan ke tanah (ground). Rangkaian
penguat common emitter adalah rangkaian penguat dimana kaki emitor dari transistornya
dihubungkan ke tanah (ground).

DAFTAR PUSTAKA
[1] http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/BAHAN%25AJAR%25EKETRONIKA.pdf, Diakses 14
Desember 2020 pukul 19.18 WIB.
[2] https://www.academia.edu/12301065/Rangkaian_penguat_transistor_common_emitor_common_bas
is_common_colector, Diakses 13 Desember 2020 pukul 11.09 WIB.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 2


LAMPIRAN

LEMBAR KERJA
Hari : Rabu Tanggal : 09 Desember 2020

Asisten : Salma Sukmawati Nur Aisah

Acara :VII-RANGKAIAN PENGUAT TRANSISTOR

Nama Praktikan : SHERINA CIKAL BULIYANTI NIM : K1C019055


Teman Kerja : FIAN ACHFIZAL NIM : K1C019007
Teman Kerja : BELLA FIQRI SASMITA NIM : K1C019041
Teman Kerja : ALDA AISYA WICAKSARI NIM : K1C019049
Teman Kerja : RESTI NUR AZIZAH NIM :K1C019059

A. Data Nilai-nilai Komponen

RL : 10k  C1, C2 : 10F


RE : 81  hfe : 100
RB : 800k  VCC : 9V
RC : 2k 

B. Data Pengamatan

Penguat Common Base Penguat Common Kolektor Penguat Common Emitter


V out V out V out
Vin (mVPP) Vout (mVPP) K  Vout (mVPP) K  Vout (mVPP) K 
V in V in V in

50 7500 150 38,817 0,77634 748,628 14,973

100 7500 75 76,834 0,76834 1359 13,59

200 7500 37,5 136,844 0,68422 1736 8,68

300 7500 25 176,901 0,58967 1754 5,847

400 7500 18,75 208,408 0,52102 1768 4,42

500 7500 15 235,184 0,470368 1783 3,566

600 7500 12,5 257,652 0,42942 1799 2,998

700 7500 10,71 267,328 0,38189 1815 2,593

800 7500 9,375 274,393 0,34299 1832 2,29

900 7500 8,3 280,181 0,31131 1775 1,972

1000 7500 7,5 285,098 0,285098 1698 1,698

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 3


Gambar 1.1 Rangkaian Penguat Common Base

Grafik Hubungan K dan V in


Common Base
160
140
120
100
K 80
60
40
20
0
0 200 400 600 800 1000 1200
V input

Gambar 1.2 Grafik Hubungan K dan Vin pada Rangkaian Common Base

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 4


Gambar 1.3 Rangkaian Penguat Common Collector

Grafik Hubungan K dan V in


Common Collector
1
0,8
0,6
K
0,4
0,2
0
0 200 400 600 800 1000 1200
V input

Gambar 1.4 Grafik Hubungan K dan Vin pada Rangkaian Common Collector

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 5


Gambar 1.5 Rangkaian Penguat Common Emitter

Grafik Hubungan K dan V in


Common Emitter
16
14
12
10
K 8
6
4
2
0
0 200 400 600 800 1000 1200
V input

Gambar 1.6 Grafik Hubungan K dan Vin pada Rangkaian Common Collector

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 6

Anda mungkin juga menyukai