Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

WAWANCARA PENGUSAHA SUKSES DAN PENGUSAHA GAGAL

DISUSUN OLEH

NAMA : ROSITA MARTINI

NIM : E1M013046

PRODI : PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM
2014
 pengusaha sukses (Pak Martadinata dengan usaha penyewaan tenda)
 Pak Martadinata

Jenis-jenis usaha tenda yang disewakan


a. Dekorasi pernikahan
b. tenda jenis biasa

c. tenda jenis semi vip


d. tenda jenis vip

e. tenda jenis sarnafil


 Pengusaha gagal (Ibu Hayatun dengan usaha penjualan kue)

 Ibu Hayatun

 alat-alat yang digunakan untu membuat kue


 toko tempat penjualan kue
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . ......................................I


DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . II
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
B. Tujuan Wawancara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
C. Manfaat Wawancara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
A. Isi Wawancara Pengusaha Sukses . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
B. Isi Wawancara Pengusaha Gagal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................8
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8
C. Halaman pengesahan . ...............................9
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat
dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Kewirausahaan”. Makalah ini saya susun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang “kewirausahaan ”, yang disajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Tak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah memberi dukungan maupun bantuan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja khususnya bagi diri kami
sendiri, para mahasiswa dan semua yang membaca makalah saya ini, dan mudah-
mudahan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Saya
menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini.
Terimakasih.

Mataram, 1 Juni 2014

Rosita Martini
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan atau


menjalankan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan
yang sebesar-besarnya dengan modal yang sekecil-kecilnya dengan cara memproduksi,
menjual atau menyewakan suatu produkk barang atau jasa. Di negara-negara yang
sedang berkembang terutama Indonesia usaha-usaha yang dijalankan atau
dikembangkan oleh masyarakatnya pada umumnya tergolong sebagai usaha kecil.
Namun usaha kecil inilah yang dapat meciptakan lapangan pekerjaan sehingga
mengurangi pengangguran dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negaranya.

Banyak cerita kesuksesesan para wirausahawan yang memulai kariernya dari


nol. Mereka berjuang selama bertahun-tahun untuk membangunkan usahanya. Mereka
berusaha keras dan tahap demi tahap membuat usahanya menjadi semakin maju. Untuk
mempertahankan usahanya dalam dunia persaingan dibutuhkan kecerdasan dan
keinginan yang kuat untuk tetap bertahan di dunia usaha itu sendiri. Keuletan dan tekad
merupakan modal utama dalam menjalankan usaha yang ingin dikembangkan. Kisah-
kisah mereka inilah yang bisa kita jadikan panutan dan inspirasi bagi masyarakat agar
terdorong rasa keinginan untuk membuka usaha yang bisa menguntungkan banyak
orang. Selain cerita kesuksesaan, banyak juga kegagalan yang di alami oleh para
pewirausahawan namun kegagalan ini lah yang kemudian dapat kita jadikan sebagai
pembelajaran untuk mulai membangun usaha. Untuk itulah wawancara ini diperlukan
agar kita mengetahui bagaimana para pengusaha bisa mengalami kegagalan maupun
proses mencapai keberhasilan.
B. Tujuan Wawancara
 Agar mahasiswa dapat memahami bagaimana cara memulai dan memilih usaha
yang tepat.
 Agar bisa dapat mengetahui apa saja yang berpengaruh dalam keberhasilan
maupun kegagalan seorang wirausaha.

C. Manfaat Wawancara
 Mahasiswa dapat mengetahui kiat-kiat dalam memulai sebuah usaha.
 Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara untuk mencapai keberhasilan
dalam berwirausaha.
 Mahasiswa dapat menghindari atau mengetahui cara-cara agar usahanya tidak
mengalami kegagalan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Isi wawancara pengusaha sukses (Pak Martadinata dengan usaha
penyewaan tenda)

Pak Martadinata adalah salah seorang dari banyak pemilik usaha penyewaan
tenda yang sukses. Beliau adalah orang Lombok asli begitu juga istrinya ibu Baiq Hartini.
Mereka mempunyai 2 orang anak dan sekarang tinggal di daerah Gerung tepatnya di
desa Dodokan. Pak Martadinata memulai usahanya pada tahun 2008. Namun sebelum
memulai usaha penyewaan tenda ini, beliau juga pernah membuka usaha lainnya yaitu
rental PS (Play Station), namun karena sepinya pengunjung dan juga karena usaha rental
PS ini sudah banyak di buka oleh beberapa orang di daerah Gerung, akhirnya pak
Martadinata memutar otak untuk membuka usaha lainnya, kemudian beliau memilih
membuka usaha penyewaan tenda. Pak Martadinata memilih usaha ini karena menurut
pak Martadinata usaha penyewaan tenda banyak dibutuhkan untuk acara-acara outdor.
Ditinjau dari keadaan masyarakat saat ini kegiatan gotong royong sudah mulai jarang
dilakukan, sehingga orang-orang yang sedang mengadakan acara lebih memilih
menyewa tenda karna dianggap lebih praktis atau bersifat instan. Selain itu pak
Martadinata memilih usaha ini karena beliau menganggap bahwa usaha ini selain dapat
ditekuni sebagai pekerjaan juga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi beberapa
orang yang tinggal di sekitar rumahnya serta membantu untuk mengurangi
pengangguran. Pak Martadinata membuka usaha ini dengan modal 50 juta, yang beliau
dapatkan dari pinjaman ke bank. Dari modal 50 juta ini, beliau gunakan untuk membeli
beberapa tenda dan mobil pick up yang nantinya akan digunakan sebagai alat
transportasi untuk mempermudah mengantarkan tenda yang disewakannya. Cara
promosi yang digunakan pak Martadinata sangat sederhana, yaitu dari mulut ke mulut.
Beberapa keunggulan dari tenda yang disewakan ini, yaitu kebersihannya karna tenda
yang disewakan beliau ini sangat dijaga kebersihan dengan cara rutin dicuci, selain itu
service dan pelayanan saat pemasangan tenda yang cepat merupakan salah satu yang
membuat beberapa orang dari acara yang kecil sampai acara atau event yang besar
memilih menggunakan tenda yang disewakan oleh beliau. Kepercayaan pelanggan
terhadap usaha ini dapat dilihat dari segi daerah penyewaannya. Pelanggan beliau tidak
hanya dari Gerung atau sekitar Lombok Barat saja, namun usaha beliau ini sudah
memiliki beberapa pelanggan yang berada di kawasaan kota Mataram. Tidak hanya
mempunyai pelanggan dari pulau Lombok saja, namun beliau juga mempunyai
pelanggan dari pulau Sumbawa dan Bima. Jenis tenda yang beliau sewakan bervariasi
yaitu tenda biasa, vip, semi vip, dan sarnafil. Harga paling mahal dari tenda yang
disewakan beliau berkisar antara Rp 1.000.000 per local atau per satu tenda.
Di setiap usaha yang dijalani seseorang pasti pernah menemui kendala.
Begitupula dengan usaha yang dijalani oleh pak Martadinata, kendala yang paling sering
dijumpai oleh beliau yaitu padatnya kendaraan di jalan raya. Hal ini yang menjadi
kendala saat beliau akan menuju tempat pemasangan tenda yang telah disewa, sehingga
kadang-kadang jika datang terlambat beliau mendapat teguran dari beberapa pelanggan.
Beberapa masalah lain yang ditemui dari usaha ini, yaitu penghasilan yang tidak
menentu. Jika penyewaan tenda ini sepi maka peghasilan yang di dapatkan pak
Martadinata dan karyawannya pun akan ikut berkurang. “Sehingga jika kita membuka
suatu usaha kita harus pandai dalam mengatur keuangan” ujar beliau. Meskipun sering
menemui kendala, namun selama 6 tahun menjalankan usaha ini, beliau belum pernah
mengalami kerugian. Untuk meningkatkan pendapatan, serta memajukan usahanya
beliau tidak hanya sebatas menyewakan tenda, namun beliau juga membuat dekorasi
pernikahan. Selain itu, beliau juga menjalin kerja sama dengan beberapa EO (event
organizer) dan juga salah satu catering yang cukup terkenal yang berlokasi di Gerung.
Saat ini beliau sudah memiliki 10 orang karyawan, karyawannya ini adalah
orang-orang yang tinggal di sekitar lingkungan tempat tinggal beliau dan secara tidak
langsung beliau sudah membantu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat di
sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Pemberian gaji karyawan dilakukan setiap ada
penyewaan tenda. Sekitar 25% dari hasil penyewaan tenda, beliau berikan sebagai gaji
untuk karyawannya. Uang makan, rokok, dan juga uang lembur dibedakan dari gaji
pokok yang diterima oleh karyawannya. Sehingga rata-rata keuntungan bersih yang
didapatkan beliau sekitar Rp 2.500.000 setiap bulan, namun keuntungan bersih yang
diperoleh tiap bulannya tidak selalu sama, tergantung pada banyak tidaknya tenda yang
disewa. Meskipun demikian, dari usaha ini beliau dapat memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya, serta memenuhi biaya untuk keperluan sekolah anak beliau. Bahkan dari
usaha ini beliau dapat menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi.
Untuk terus mempertahankan usaha ini, beliau mempunyai komitmen bahwa
dengan memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada konsumen serta dapat
mengatur keuangan dengan baik, maka usaha yang ditekuni akan bertahan lama.
Menurut pak Martadinata kiat-kiat untuk menjadi seorang pengusaha adalah kita harus
pandai-pandai melihat peluang bila perlu kita harus berinovasi pada usaha yang kita
jalani dan membuatnya berbeda dengan usaha lainnya yang sejenis. Selain itu
keberanian, kejujuran, tekun, serius menjalani usaha, serta tidak pantang menyerah juga
sangat diperlukan jika ingin usaha yang dijalani berhasil. Setelah itu barulah modal yang
menjadi nomer sekian, karna disetiap ada niat yang baik, pasti ALLAH S.W.T akan
memudahkan jalan untuk kita.

B. Isi wawancara pengusaha gagal (Ibu Hayatun dengan usaha penjualan


kue)

Ibu Hayatun adalah salah satu dari sekian banyak orang yang pernah merasakan
suksenya jadi seorang pengusaha. Beliau pernah sukses berwirausaha dalam bidang
kuliner khususnya kue. Beliau merupakan orang lombok asli. Saat ini beliau tinggal di
desa Ombe Baru kecamatan Kediri, kabupaten Lombok Barat. Ibu Hayatun memulai
usaha kue ini pada tahun 2012. Usaha ini merupakan usaha yang pertama kali dibuka
oleh ibu Hayatun. Alasan mengapa beliau memilih usaha ini pada saat itu, karena beliau
mengaggap bahwa usaha ini akan berkembang degan cepat karena di desa-desa sangat
jarang orang yang bisa membuat kue, selain itu masyarakat juga lebih memilih untuk
membeli daripada membuat sendiri karena dianggap lebih praktis. Dipilihnya usaha ini
oleh ibu Hayatun, selain karena dilihat dari peluangnya, melalui usaha ini ibu Hayatun
juga bisa menyalurkan hobinya yaitu memasak dan membuat kue.
Awal mula ibu Hayatun menjual kue ini adalah saat ada tetangganya yang akan
mengadakan acara hajatan. Tetangganya tersebut meminta tolong kepada ibu Hayatun
untuk membuatkanya kue sebagai makanan yang akan dihidangkan pada saat acara
hajatan. dengan senang hati beliau menerima permintaan tersebut. Dengan modal Rp
100.000 ibu Hayatun menggunakannya untuk membeli bahan bahan yang akan
digunakan untuk membuat kue bolu, sedangkan alat-alat yang digunakan merupakan
milik temannya karena saat itu ibu Hayatun masih belum mempunyai alat untuk
membuat kue sendiri. Keterampilan ibu Hayatun dalam membuat kue didapatkannya
melalui beberapa pelatihan yang sering sekali di adakan di desa nya. Dari modal Rp
100.000 ini ibu Hayatun dapat membuat 4 kue bolu. Dari 4 kue bolu yang beliau buat,
beliau mendapatkan keuntungan 5.000 dari tiap kue yang dibuatnya. Merasa kue bolu
yang dibuat oleh ibu Hayatun cukup enak dan tidak kalah dengan kue yang di jual di
pasaran akhirnya mulai banyak tetangganya yang memesan kue dari ibu Hayatun.
Awalnya ibu Hayatun hanya membuat kue jika ada yang memesan, namun
beberapa dari pelanggannya ini mulai ada yang menjual kembali kue yang dibuat oleh
ibu Hayatun ini. Karena pelanggan ini hampir memesan setiap hari, beliau akhirnya
memberanikan diri untuk mulai membuka usaha penjualan kue. Bermodal uang Rp
1.500.000 yang ibu Hayatun dapatkan dari tabungannya sendiri, ibu Hayatun mulai
membeli beberapa peralatan dan bahan untuk membuat kue seperti mixer, oven, tepung
terigu, gula pasir, telur, cetakan, mika dan lain-lainnya. Ibu Hayatun pun menjual kue
buatannya di sebuah toko kecil di pinggir jalan. Toko ini bukan lah milik ibu Hayatun
namun milik saudaranya yang sudah lama tidak ditempati. Cara promosi yang digunakan
yaitu dari mulut ke mulut. Proses pembuatan kue ini dibantu oleh saudara dan 3
keponakan ibu Hayatun, meskipun dibantu oleh keluarganya sendiri beliau teteap
memberikan upah. Upah yang diberikan kepada saudara dan keponakan berkisar 20%
sampai 25% dari hasil penjualan.
Meskipun hanya dengan sebuah took kecil dipinggir jalan, rata-rata keuntungan
bersih yang didapatkan ibu Hayatun sekitar Rp 1.000.000 setiap bulan, namun
keuntungan bersih yang diperoleh tiap bulannya tidak selalu sama, tergantung pada
banyak tidaknya kue yang dibeli. Meskipun demikian, dari usaha ini beliau dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun pada bulan Ramdhan terutama menjelang hari
raya keuntungan yang didapatkan ibu Hayatun bisa mejadi 2 kali lipat, karena pada
bulan ini pembeli kue ibu Hayatun menjadi semakin banyak. Tidak hanya kue bolu yang
ibu Hayatun jual, tetapi ibu Hayatun juga mulai menjual kue lainnya seperti kue kukus,
putu ayu, dan sarang semut agar pembelinya tidak bosan.
Di setiap usaha yang dijalani seseorang, pasti pernah menemui kendala.
Begitupula dengan usaha yang dijalani oleh ibu Hayatun, kendala yang ibu Hayatun
jumpai adalah melonjaknya harga bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue
seperti telur dan gula pasir. Untuk menghindari kerugian yang semakin besar akibat
semakin meningkatnya harga produksi, ibu Hayatun mulai menaikkan harga kue yang
beliau jual. Naiknya harga jual ini juga disebabkan karena pada proses pembuatan kue
tersebut, ibu Hayatun menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan juga alami.
Kenaikan harga jual kue ini menyebabkan konsumen yang membeli kue ibu Hayatun
menjadi berkurang. Selain itu, sudah mulai banyak juga orang yang membuka usaha kue
seperti yang dijual oleh ibu Hayatun dengan harga yang lebih murah. Harga murah yang
ditawarkan oleh pedagang lain belum tentu menggunakan bahan-bahan yang
berkualitas dan alami seprti ibu Hayatun, banyak juga pedagang curang yang
menambahkan beberapa zat kimia ke kue yang dijualnya misalnya dengan memberikan
pewarna yang bukan pewarna untuk makanan agar kuenya terlihat menarik maupun
pemanis buatan agar kue yang dibuatnya semakin manis tanpa perlu menggunakan gula
yang banyak. Mulai berkurangnya pembeli, membuat keuntungan yang didapatkan ibu
Hayatun semakin sedikit. Sehingga untuk menghindari kerugian yang lebiih besar lagi
ibu Hayatun akhirnya lebih memilih untuk mennutup usahanya pada tahun 2013. Tips-
tips yang diberikan ibu Hayatun agar usaha yang kita jalani tetap bertahan adalah kita
harus benar-benar bisa memanfaatkan peluang yang ada, pintar dalam memilih tempat
penjualan, tekun, sabar, pantang menyerah dan kejujuran serta kerja keras adalah kunci
utamanya. Meskipun ibu Hayatun sudah menutup tokonya, namun beliau masih
menyimpan alat-alat yang digunakan untuk membuat kue. Saat ini ibu Hayatun masih
mengumpulkan modal untuk membuka usaha penjualan kue, dan beliau berencana
untuk membuat toko kue di tempat yang lebih strategis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk membuat usaha yang kita jalani bisa sukses dan terhindar dari
kebangkrutan kita harus pandai-pandai melihat peluang, pintar dalam memilih
tempat penjualan, bila perlu kita harus berinovasi pada usaha yang kita jalani dan
membuatnya berbeda dengan usaha lainnya yang sejenis. Selain itu keberanian,
kejujuran, tekun, serius menjalani usaha, serta tidak pantang menyerah juga sangat
diperlukan. Setelah itu barulah modal yang menjadi urusan nomer sekian.

B. Saran
Dalam memulai sebuah usaha sebaiknya dipersiapkan dengan baik dan matang
serta dijalani dengan sungguh-sungguh agar usaha tersebut bisa sukses atau tidak
mengalami kegagalan.
C. Halaman Pengesahan

Makalah wawancara pengusaha sukses dan pengusaha gagal ini disusun sebagai
salah satu tugas dalam menempuh mata kuliah Kewirausahaan.

Disahkan di : Mataram

Tanggal : 07 Juni 2014

Narasumber 1 Narasumber 2

Pak Miftahul Huda Ibu Nur

Mengetahui
Dosen pengampuh mata kuliah

Drs. Muhammad Ilyas

Anda mungkin juga menyukai