Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

KEWIRAUSAHAAN BISNIS BARU DAN KEPEMILIKAN BISNIS


Dosen pengampu: Bagus Caesar Sukmayuda, M.M.

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3:


1. Siti Erli Dahlia (2316120108)
2. Tazkiatul Fuadilah (2316120138)
3. Deyan Aulia Azzahra (2316120115)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MANEJEMEN
STIE PUTRA PERDANA INDONESIA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 27 september 2023


Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4


1. Latar Belakang ..................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
3. Tujuan..................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... .7


1. BISNIS KECIL..................................................................................................... 7
A. Bentuk-bentuk Bisnis Kecil yangPopuler.............................................................8

2. KEWIRAUSAHAAN.......................................................................................10
A. Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil............................................10
B. Karakteristik Kewirausahaan..............................................................................10

3. MEMULAI DAN MENGOPERASIKAN BISNIS KECIL...........................12


A. Menyusun Rencana Bisnis.. ...............................................................................13
B. Memulai Bisnis Kecil..........................................................................................13
C. Membiayai Bisnis Kecil......................................................................................14
D. Waralaba.............................................................................................................15

4. KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL...........................16


A. Tren dalam memulai bisnis kecil........................................................................16
B. Alasan alasan keberhasilan................................................................................19
C. Alasan alasan kegagalan....................................................................................17

5. KEPEMILIKAN BISNIS PERUSAHAAN...................................................20


A. Usaha perseorangan...........................................................................................20

2
B. Persekutuan....................................................................................................20
C. Alternatif persekutuan umum.........................................................................21

6. PERUSAHAAN...........................................................................................24
A. Mengelola perusahaan...................................................................................25
B. Persoalan khusus dalam kepemilikan peusahaan...........................................26

7. BAB III PENUTUP......................................................................................28


Kesimpulan......................................................................................................28

8. DAFTAR PUSAKA........................................................................................29

3
BAB I

PENDAHULIAN

1. Latar Belakang
Kewirausahaan itu adalah menerima resiko untuk memulai dan menjalankan sebuah bisnis.
Mengapa orang mau mengambil resiko untuk menjadi seorang wirausana ? itu karena adanya
kesempatan untuk memulai sebuah bisnis dan bermimpi mencapai tujuan yang mereka
inginkan walaupun tidak mempunyai keterampilan yang cukup baik.serta adanya laba, dimana
hal tersebut merupakan salah satu tujuan utama untuk memulai sebuah bisnis, serta
kemerdekaan yang dia inginkan disaat membangun sebuah usaha yang dia pilih, dan serta
adanya tantangan untuk mencapai tujuan menjadi wirausaha sukses.

Hal hal yang dibutukan untuk menjadi seorang wirausaha tidaklah mudah, harus meliputi
pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam pekerjaan yang dia pilih serta bisa memelinara diri
untuk bisa membuat dirinya percaya dengan pekerjaan yang dia pilih. Adapula hal penting
lainnya yaitu mengorientasikan tindakan, dimana seorang wirausaha wajib bertindak di depan
untuk mencapai tujuannya dan harus penuh semangat dan toleran dengan ketidakpastian untuk
resiko yang telah diperhitungkan, dan resiko yang sering dihadapkan adalah jauh dari keluarga.

Oleh karena itu pengusaha bisa membuat usaha di rumah (home industry). Hal ini bisa
menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Namun disela nilai positif tersebut adapun
resiko yang harus ditanggung yaitu mendapatkan pelanggan baru, karena hal ini akan terhalang
dengan promosi serta resiko mengelola waktu dan memisahkan pekerjaan dan keluarga agar
tidak terjadi ketimpangan, selain itu adanya aturan kota & mengelola resiko merupakan
penghalangnya.

Selain home industry ada juga bisnis berbasis web dimana internet saat ini sangat pesat
perkembangannya, untuk melakukan bisnis ini seorang wirausaha harus mempunyai ilmu
tentang computer yang cukup baik agar tidak terjadi kesalapahaman di kemudian hari setelah
usaha terlaksanakan , untuk bisa menjalankan ini perlu website yang menarik.

Memulai bisnis dalam bisnis kecil yang memulai bisnis denagan modal & laba yang
kecil serta resiko yang kecil namaun setelah bisnis kecil ini berkembang secara pesat maka
resiko, laba pun berubah besar pula, bisnis kecil saat ini sangatlah penting karena sebuah bisnis

4
besar tidak akan meningkat perkembangannya tanpa adanya bantuan dari bisnis kecil yang
menjual produk dari produsen besar.

Untuk menjalankan bisnis kecil tidaklah terhindar dari kegagalan dan keberhasilan.
Kegagalan bisnis kecil bisa terjadi karena tidak bisa mengelola bisnis dengan pintar,
menetapkan harga yang sembarangan, kurangnya pengalaman, terlalu besar kredit barang,
tidak memahami siklus bisnis. Namun tidak mungkin sebuah usaha tidak mendapatkan
keberhasilan.

Faktor keberhasilan bisnis kecil bisa meliputi: system waralaba yang dilakukan,
pemilik usaha mampu mencari teman dari pesaing, bisa menarik perusahaan besar ikut
menjalankan bisnisnya. Untuk bisa menumbunkan bisnis kecil perlu adanya perencanaan
bisnis, menandai bisnis, mengenal pelanggan, mengelola karyawan, membuat catatan.

Untuk merencanakan harus bertahap tahap seperti menulis rencana bisnis dan memilin
bisnis yang harus dia jadikan yang akan dia siap hadapi, terus adanya menandai bisnis kecil
yang berguna untuk mempertimbangkan resiko yang siap dia hadapi.

2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diketahui rumusan masalahnya, yaitu :
1. Hal-hal apa saja yang dibutuhkan calon wirausahawan untuk menjalankan bisnisnya?
2. Bagaimana cara mengembangkan wirausaha?
3. Bagaimana pengaruh wirausaha bagi perekonomian suatu negara ?

3. Tujuan
Tujuan dari pembelajaran ini adalah :

• Mendefinisikan bisnis kecil, membahas arti penting bisnis ini bagi perekonomian, dan
menjelaskan tipe bisnis kecil apa yang paling mungkin berhasil.
• Menjelaskan kewirausahaan dan menjabarkan beberapa karakteristik kunci kepribadian
wirausahawan dan kegiatan kewirausahaan.
• Menggambarkan rencana bisnis dan keputusan awal yang diambil oleh bisnis kecil serta
mengidentifiasikan sumber bantuan keuangan yang tersedia untuk perusahaan tersebut.
• Menjelaskan beberapa alasan utama terjadinya pertambahan bisnis baru dan
mengidentifikasikan alasan utama keberhasilan dan kegagalan dalam bisnis kecil.
• Menjelaskan kepemilkan tunggal dan kemitraan serta membahas keuntungan dan
kerugian masing-masingnya.

5
• Menggambarkan perusahaan, membahas keuntungan dan kerugiannya, serta
mengidentifiasikan berbagai jenis kegiatan.
• Menjelaskan isu dasar yang tercakup dalam penciptaan dan pengelolaan perusahaan
serta mengidentifikasikan tren dan isu-isu terkini dalam kepemilikan perusahaan.

6
BAB II
PEMBAHASAN
Kewirausahaan adalah proses pencarian peluang bisnis dengan berbagai kondisi risiko.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh wirausahawan, yaitu kemandirian, pertumbuhan,
dan ekspansi bisnis. Sedangkan kepemilikan bisnis adalah risiko yang diambil oleh
wirausahawan dalam memiliki bisnis dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis tersebut.
Bisnis baru dapat dimulai dari nol dan dapat tumbuh menjadi bisnis yang besar dan kokoh.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memulai bisnis baru, seperti membuat
rencana bisnis dan mengidentifikasi sumber bantuan keuangan yang tersedia untuk
perusahaan tersebut.

1. BISNIS KECIL
Definisi yang paling umum di terima sehubungan dengan perusahaan kecil adalah
perusahaan yang memperkejakan kurang dari 500 orang dan mempunyai tingkat penjualan
maksimal 20 juta per tahun. Menurut Small Business Administration (SBA) Amerika Serikat
"perusahaan kecil adalah perusahaan yang dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak
dominan dalam bidang operasinya". Meskipun ada beberapa kesamaan pengertian antara
perusahaan kecil dengan kewirausahaan, kedua konsep tersebut berbeda. Perusahaan kecil
adalah dimiliki dan di kelola secara pribadi, tidak dominan dalam operasinya, dan tidak
terlibat dalam praktik inovasi. Perusahaan wirausaha sebaliknya, adalah perusahaan dengan
tujuan utamanya adalah keuntungan dan pertumbuhan serta dapat dikategorikan sebagai
pratik inovasi strategi. Perbedaan dasar keduannya tidak terletak pada tipe produk atau jasa
yang ditawarkan, tetapi pada pandangan dasar tentang pertumbuhan dan inovasi.

Bisnis kecil dioperasikan dan dimiliki secara independen serta tidak mendominasi
pasarnya. Kontribusi dari bisnis kecil dapat diukur berdasarkan efeknya terhadap tiga aspek
sistem ekonomi:

1. Penciptaan lapangan kerja


Pertumbuhan pekerjaan di berbagai ukuran bisnis relatif sulit untuk ditentukan. Pada
intinya apabila perusahaan bisa berkembang dengan cepat, perusahaan bisa menambah
karyawan. Namun bisnis tersebut dapat langsung berhenti disebut sebagai bisnis kecil.

7
Bisnis kecil khususnya dalam industri tertentu merupakan sumber daya penting dari
lowongan pekerjaan bar dan seringkali dengan upah yang bagus. Belakangan in bisnis kecil
mendominasi atas terciptanya lapangan pekerjaan. Tentu saja lowongan pekerjaan diciptakan
ole perusahaan dari semua ukuran, dan semuanya merekrut seta memberhentikan karyawan.
Walaupun perusahaan-perusahaan kecil merekrut karyawan baru, secara otomatis mereka akan
memangkas karyawan yang berada pada tingkat yang lebih tinggi selama masa
perekonomian merosot.

2. Inovasi
Inovasi merupakan suatu idea atau gagasan yang dapat mengembangkan suatu bisnis
yang sedang dijalani. Sejarah menunjukkan bahwa inovasi besar lebih mungkin muncul dari
bisnis-bisnis yang berskala kecil dari pada bisnis- bisnis besar. Inovasi sendiri tidak selalu
merupakan produk baru. Seperti halnya Michael Dell yang tidak menemukan perangkat
komputer baru, namun ia hanya mengembangkannya saja.

3. Pentingnya bagi bisnis-bisnis besar


Bisnis-bisnis kecil sangat berperan penting bagi perusahaan besar dalam memasarkan
produk-produk yang diproduksinya. Selain itu bisnis-bisnis kecil menyediakan banyak layanan
jasa dan bahan-bahan baku yang dibutuhkan oleh bisnis besar.

A. Bentuk bentuk bisnis kecil yang populer


Bisnis-bisnis kecil banyak kita jumpai pada beberapa industry. Kelompok utama industry
bisnis kecil adalah jasa, konstruksi, finansial dan asuransi, grosir serta transportasi dan
perakitan.

• Jasa

Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan
sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan. Bisnis jasa merupakan segmen yang paling cepat
berkembang diantara sema usaha bisnis kecil.

8
• Konstruksi
• Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Pada
umumnya pekerja kontruksi merupakan proyek-proyek lokal yang berukuran kecil. Dan
sekitar 10% dari bisnis dan karyawan kurang dari 20 orang terlibat dalam bisnis ini.
• Keuangan dan Asuransi

Asuransi bisa dikatakan sebagai bisnis dan perlindungan. Perkembangan industri asuransi
sangat dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian dan teknologi. Dan asuransi ini dinilai
sangat menjanjikan.

• Grosir (Wholesaling)

Grosir diartikan sebagai penjualan barang kepada pengecer. Umumnya, penggrosir lebih
dekat dengan pasar yang mereka suplai dari pada sumber yang mereka dapatkan produknya.
Grosir pada umumnya membeli barang dalam jumlah besar dan menyimpannya dalam
kuantitas dan lokasi yang cocok bagi para pengecer. Sehingga bisnis ini hanya membutuhkan
sedikit karyawan dibanding dengan produsen, pengecer atau penyedia jasa lainnya.

• Transportasi dan Perakitan

Perusahaan ini meliputi perusahaan taksi dan limousine lokal, penyedia jasa pesawat
terbang eceran, dan operator pariwisata. Lebih dari kelompok industri lain, perakitan sering
termasuk bisnis besar tapi bukan berarti tidak ada pemilik bisnis kecil yang berhasil dalam
bidang perakitan ini.

KESIMPULAN :
Memiliki usaha sendiri yang sukses tentunya merupakan hal yang diidamkan oleh banyak
orang. Sayangnya membuat suatu usaha menjadi sukses bukanlah hal yang mudah. Banyak
aspek dalam sebuah bisnis yang perlu direncanakan dengan baik dan secara terperinci sehingga
terbentuk model bisnis yang menjanjikan keuntungan.

2. KEWIRAUSAHAAN
Wirausahawan adalah mereka yang menanggung risiko kepemilikan bisnis dengan
pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama. Perbedaan dasar antara pemilikan bisnis kecil dan

9
wirausahawan adalah aspirasi - keinginan wirausahawan untuk memulai suatu bisnis dan
menumbuhkannya.

Menurut kamus besar basaha Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan
produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain
dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan
kepuasan serta kebebasan pribadi.

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Sedangkan Usaha berarti
perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Ini baru dati segi etimologi (asal usul kata).

A. Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil


Wirausahawan adalah mereka yang menanggung resiko kepemilikan bisnis dengan
pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama. Perbedaan antara kewirausahaan dengan
bisnis sangat begitu mendasar. Pada umumnya kewirausahawaan memiliki badan hukum yang
jelas, sedangkan bisnis kecil jarang yang memiliki badan hukum yang jelas. Selain itu, bisnis
kecil sangat bergantung pada lingkungan pasar. Dari sistem managerialnya pun berbeda, sistem
managerial kewirausahawan lebih baik dibandingkan sistem bisnis kecil. Kewirausahawan
lebih meningkatkan hasil dari suatu produkya, sedangkan bisnis kecil lebih meningkatkanpada
laba yang akan didapatkan.

B. Karakteristik Kewirausahaan
Pada hakekatnya, semua orang memiliki jiwa seorang wirausaha, yang artinya semua
orang bisa menjadi wirausaha. Akan tetapi, tidak semua orang bisa menjadi wirausaha yang
dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor ekonomi, faktor
lingkungan, dan sebagainya. Faktor ekonomi yang dapat menyebabkan seseorang tidak bisa
menjadi seorang wirausaha dapat berupa ketidakadaannya dana untuk membangun sebuah
usaha sehingga menghambat orang tersebut tidak berwirausaha. Faktor lingkungan yang
menyebabkan seseorang tidak bisa menjadi seorang wirausaha adalah karena masyarakat yang
tidak mendukung berjalannya sebuah usaha yang dimiliki oleh orang tersebut. Faktor lain yang
dapat menyebabkan orang tidak bisa meniadi wirausaha adalah faktor dari dalam diri orang
tersebut, yang dapat berupa kurangnya minat atau keberanian dari dalam diri seseorang untuk
menjadi seorang wirausaha. Karena untuk menjadi seorang wirausaha, kita harus siap untuk
gagal. Dan hal tersebutlah yang jarang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya.

10
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri atau karakteristik yang harus dimiliki seorang
wirausaha:

1. Sifat Inovatif (Banyak Akal)


Dia selalu mendekati berbagai masalah dengan berusaha menggunakan cara-cara baru
yang lebih bermanfaat. Dia terbuka terhadap gagasan, pandangan, dan penemuan baru yang
dapat di manfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya. Dia tidak terpaku pada masa lalu, tapi
selalu berpandangan ke depan untuk mencari cara-cara baru tau memperbaiki cara-cara
yang biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kinerja. Dia cenderung melakukan
sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam sifat inovatif
ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan tertentu
(imitatif inovatif).

2. Memiliki Rasa Percaya Diri


Entah karena takut salah atau karena hal lain, masyarakat masa kini tidak memiliki
kepercayaan diri. Hal tersebut terbukti saat mereka duduk dibangku pendidikan. Saat ditanya
oleh guru atau dosen, jarang diantara mereka yang berinisiatif untuk mengangkat tangan dan
menjawab pertanyaan sang guru. Bahkan beberapa diantara mereka lebih memilih ditunjuk dari
pada mengangkat tangan mereka.

3. Memiliki Jiwa Kepemimpinan


Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak
buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak
bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain. Seorang wirausaha
yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. la selalu ingin
tampil berbeda, lebih dahulu, dan lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan
kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya lebih
cepat, lebih dahulu dan segera berada di pasar. la selalu menampilkan produk-produk dan jasa-
jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun
pemasaran. la selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu,
perbedaan bagi seseorang yang memiliki jwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan
untuk menciptakan nilai. la selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk
menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. Seorang wirausaha harus
memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tapa kekuatan. Seorang wirausaha juga
harus memiliki taktik mediator dan negosiator. Dan banyak lagi karakteristik seorang
wirausahaan itu.

11
KESIMPULAN:
Kesimpulan dari kewirausahaan adalah bahwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, dan dipandang sebagai fungsi yang mencakup
eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Kewirausahaan juga mempunyai peranan
yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi, karena seorang wirausaha mampu membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

3. MEMULAI DAN MENGOPRASIKAN BISNIS KECIL


Dalam perkembangannya, memulai bisnis menjadi lebih mudah dan lebih cepat di
bandingkan dulu, lebih banyak peluang saat ini dibandingkan yang pernah ada dalam sejarah,
serta kemampuan untuk mengumpulkan dan menerima informasi sedang mencapai puncaknya.
Walaupun demikian, calon wirausahawan harus tetap membuat keputusan yang tepat saat
memulainya. Mereka harus memutuskan dengan tepat cara masuk ke dalam suatu bisnis. Dan
berikut akan dijelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan.

1. Menyusun rencana bisnis


Menyusun Rencana adalah dokumen yang dibuat oleh wirausahawan yang merangkum
strategi bisnis untuk usulan perusahaan baru dan cara strategi tersebut dimplementasikan. Ada
tiga hal dalam menyusun rencana bisnis :
1. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
• Hal ini dibutuhkan untuk menentukan strategi produksi dan pemasaran, unsur-unsur
hukum dan organisasi, seta akuntansi dan keuangan.
2. Peramalan Penjualan ( sales forecasting )
• Ramalan penjualan adalah salah satu unsur penting rencana bisnis. Seorang
wirausahawan harus menunjukkan pemahaman tentang pasar terkini, kekuatan dan
kelemahan perusahaan- perusahaan yang ada, serta sarana yang akan digunakan
perusahaan untuk bersaing. Dari hal ini, dapat diperkirakan ukuran pabrik, toko, atau
kantor yang diperlukan atau memutuskan berapa banyak persediaan yang harus ada dan
berapa banyak karyawan yang harus dipekerjakan.
3. Perencanaan Keuangan

12
• Rencana keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk mengubah semua
aktivitas lain menjadi uang. Umumnya mencakup anggaran tuna, laporan pendapatan,
neraca, dan bagan titik impas (brakeeven). Dan yang paling penting adalah anggaran
kas, yang menunjukkan berapa banyak uang yang dibutuhkan sebelum membuka bisnis
dan berapa yang di perlukan untuk menjaga bisnis itu tetap berjalan sebelum mulai
mendapatkan laba.

2. Memulai bisnis kecil


Dalam memulai suatu bisnis, seorang wirausahawan harus berkomitmen untuk menjadi
pemilik bisnis. Kemudian memilih industri dan pasar tempat ia bersaing, yang dimana tidak
hanya mempertimbangkan tren industri, tetapi juga harus sesuai dengan minat dan bakat.
Karena seorang wirausahawan harus benar-benar memahami sifat dasar bisnis mereka. Berikut
ada dua pilihan dalam memulai bisnis :

1. Membeli Bisnis yang Sudah Ada


• Ini merupakan pilihan yang direkomendasikan oleh para pakar. Karena saat seorang
wirausahawan membeli bisnis yang ada, umumnya, mereka membeli bisnis yang
berhasil. Karena bisnis tersebut telah membuktikan kemampuannya menarik pelanggan
dan menghasilkan laba. Bisnis tersebut juga sudah menjalin hubungan dengan berbagai
pihak yang meminjamkan uang, para pemasok, dan pihak berkepentingan lainnya.
2. Memulai Dari Awal
• Pada beberapa calon wirausahawan, membentuk bisnis dari nol, menuangkan segala
pemikiran dan konsep bisnisnya dalam wadah tersebut, kemudian menumbuhkannya
menjadi suatu bisnis yang besar dan kokoh akan mendatangkan suatu kepuasan
tersendiri. Bisnis baru tidak akan menanggung kesalahan dari pemilik sebelumnya.
Selain itu juga dapat bebas memilih pihak yang meminjamkan uang, para pemasok,
pekerja, inventori, dan lokasi. Namun bisnis baru beresiko lebih besar daripada bisnis
yang sudah ada, karena mereka hanya membuat perkiraan prospek ke depan. Berhasil
tidaknya seorang wirausahawan bergantung pada kemampuan mengidentifikasikan
peluang suatu bisnis.

13
3. Membiayai bisnis kecil
Dalam memulai bisnis, baik yang sudah ada maupun yang baru, tentu saja tetap
membutuhkan dana. Sumber dana itu bisa berasal dari dana pribadi dan dana pinjaman. Namun
sumber dana pribadi merupakan sumber dana yang paling utama yang harus disiapkan oleh
calon wirausahawan. Hal ini dikarenakan mendapatkan uang dari bank, investor independen,
dan pinjaman pemerintah menuntut usaha ekstra. Berikut ada beberapa alternatif investasi:
1. Sumber Investasi Lainnya
• Perusahaan Modal Bersama adalah sekelompok investor kecil yang menanamkan
uangnya di perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan pesat.
• Small-Bussiness Investment Companies (SBIC) adalah perusahaan investasi yang diatur
pemerintah federal yang meminjam uang dari SBA untuk dinvestasikan atau
dipinjamkan ke bisnis-bisnis kecil. SBIC sendiri adalah investasi dari para pemilik
sahamnya.
2. Program Keuangan SBA
Program untuk mendukung bisnis-bisnis kecil yang memenuhi standar ukuran dan
kemandirian. Dengan program tersebut, bisnis kecil lebih mudah mendapatkan pinjaman.
3. Program SBA Lainnya
Meningkatkan keterampilan manajemen merupakan hal penting yang harus
diperhatikan para pemilik bisnis kecil. Dan SBA juga membantu dalam hal tersebut dalam
program Small Business Development Center ( SBDC ), yaitu program SBA yang dirancang
untuk mengkonsolidasi informasi dari berbagai disiplin ilmu dan menyediakannya
bagi bisnis kecil.

4. Waralaba
Waralaba adalah perjanjian yang mengatur transaksi antara antara terwaralaba (
franchisee ) untuk membeli hak menjual barang atau jasa dari terwaralaba (franchiser).
Waralaba mengizinkan franchisee untuk menjual produk franchiser dan merupakan
jalan yang bagus menuju kewirausahaan. Sedangkan terwaralaba menerima (melakukan
investasi) bukan hanya dalam bisnis yang sudah jadi melainkan juga bantuan ahli dalam
menjalankannya.
Keuntungan Pewaralaba: Dapat tumbuh cepat dengan menggunakan investasi uang
yang disediakan oleh terwaralaba.

14
Keuntungan Terwaralaba: Memiliki bisnis sendiri dan mendapatkan akses terhadap
keterampilan manajemen bisnis pasar. Terwaralaba tidak harus membangun bisnis
langkah demi langkah, dan karena setiap gerai waralaba sedikit banyak merupakan
salinan dari setiap gerai lain, maka kemungkinan gagalnya lebih kecil.
Kerugian Waralaba: Biaya awal, dimana harga masing-masing waralaba sangat
bervariasi. Terwaralaba bisa juga diwajibkan untuk menyumbang persentase penjualan
kepada perusahaan induk.

KESIMPULAN:
Memulai dan mengoperasikan bisnis kecil dapat memberikan banyak manfaat, seperti
mendapatkan penghasilan tambahan, meningkatkan keterampilan, dan memberikan kebebasan
untuk mengelola bisnis sendiri

4. KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL


Meskipun beberapa pemilik bisnis berhasil mengembangkan bisnisnya bahkan mendunia,
tidak sedikit pula pemilik bisnis dan wirausaha yang mengalami kegagalan. Berikut akan
dijelaskan beberapa alasan keberhasilan dan kegagalan suatu bisnis.

➢ Tren Dalam Memulai Bisnis Kecil


• Kehadiran E-Commerce
Atau disebut juga perdagangan elektronis. Internet telah memberikan cara-cara baru dalam
melaksanakan bisnis, wirausahawan yang cerdik telah mampu menciptakan dan memperluas
bisnis-bisnis secara lebih cepat dan lebih mudah dibanding dulu.
• Peralihan dari bisnis besar
Saat ini semakin banyak orang yang berasal dari suatu bisnis besar malah meninggalkan
bisnis tersebut. Bukan karena adanya ketidak cocokan dengan sistem operasinal bisnisnya,
namun para "mantan" pekerja tersebut menginginkan perkembangan yang lebih dengan cara
membuka usaha tau bisnis sendiri. Dimana hal ini didasari dengan gagasan-gagasan baru yang
ingin mereka kembangkan.
• Peluang bagi kaum minoritas dan wanita
Ribuan bisnis baru dimulai setiap tahunnya termasuk perusahaan milik perempuan yang
jumlahnya semakin meningkat seta bisnis baru yang diluncurkan oleh orang afro amerika,

15
hispanik dan anggota kelompok minoritas lainnya. Jumlah perusahaan yang dimiliki oleh kaum
wanita dan minoritas bertumbuh dengan cepat di banding dengan pertumbuhan bisnis Amerika
Serikat secara keseluruhan. Orang-orang yang memulai perusahaan -perusahaan ini melihat
kepemilikan dan operasi bisnis kecil sebagai alternatif yang menarik dan menguntungkan
dibandingkan bekerja unuk orang lain.

• Peluang global
Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor.
Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis
yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis
meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru
menjadi cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat
semakin berkembang dan maju. Karakter semacam it tampakya juga melekat pada sederet
pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja perusahaan yang dikelola
yang hasilnya memang super. Pesatnya perubahan menyebabkan kiat-kiat bisnis di masa
lalu menjadi usang untuk diterapkan di era persaingan global sekarang. Dewasa ini akibat
pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi, transportasi, komunikasi, dunia usaha
mendapatkan tantangan baru dalam bentuk dunia tanpa batas yang menyebabkan arus
sumber daya bergerak dengan lebih bebas, yang juga berarti meningkatkan persaingan di
antara para pelaku bisnis untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Bagi pelaku
bisnis yang dinamis dan proaktif, sejumlah tantangan dipandang sebagai peluang bagi
peningkatan dan pengembangan usahanya di masa depan. Terbukanya batas-batas negara
telah mempermudah mobilita dari suatu negara ke negara yang lain.
• Tingkat keberhasilan yang lebih baik
Minimnya tingkat kegagalan yang dialami oleh bisnis-bisnis kecil dalam tahun- tahun
belakangan ini, menaik perhatiaan orang-orang yang ingin berwirausaha. Kurang dari setengah
dari semua bisnis baru bertahan lebih dari 18 bulan dan hanya satu dari lima bertahan selama
10 tahun. Akan tetapi sekaang binis-bisnis baru mempunyai peluang yang lebih besar untuk
dapat bertahan. SBA memperkirakan bahwa paling tidak 40% dari semua binis baru apat
berharap untuk bertahan sampai 6 tahun.

A. Alasan alasan kegagalan


Dalam dunia wirausaha memang banyak sekali tantangan yang dihadapi, tantangan tersebut
akan membuat pengusaha dihadapkan pada 2 pilihan, yang pertama, adalah orang yang

16
mengambil pilihan untuk menyerah dan menutup buku dan mengubur sema kenangan buruk
kegagalan dalam berwirausaha. Yang kedua, adalah orang yang lantas berpikir dan menganalisa
kesalahan dalam berwirausaha, mencari solusi untuk bangkit kembali dan pantang menerah.
Dan biasanya, pilihan kedua tersebut yang kelak akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan
jerih payah dalam berusaha. Mengapa sejumlah bisnis berhasil sementara lainnya gagal ?
walaupun tidak ada pola yang tetap, ada beberapa faktor umum yang mempengaruhi kegagalan
bisnis.
• Manajerial yang tidak kompeten ( tidak berpengalaman)
Kewirausahaan dalam konteks usaha masyarakat, tetap perlu ada pengalaman usaha. Apabila
tidak tahu cara membuat keputusan dasar bisnis atau memahami konsep dan prinsip dasar
manajemen, maka kecil kemungkinan mereka bisa berhasil dalam jangka panjang.
• Kurang memberi perhatian
Beberapa wirausahawan yang terlalu yakin bahwa usahanya berjalan dengan lancar, hanya
mengabdikan sedikit waktu untuk bisnis barunya. Tapa disadari bisnis kecil pun membutuhkan
komitmen waktu yang sangat tinggi. Para wirausahawan yang tidak mau mengabdikan waktu
dan usaha yang diperlukan suatu bisnis tidak akan mungkin dapat
bertahan.
• Sistem kontrol yang lemah
Lemahnya sistem pengontrolan di setiap lini perusahaan, seperti penjualan, persediaan,
piutang, pengeluaran biaya operasi perusahaan terutama di bidang penjualan, sistem
penjualannya, cara pencapaian target, cara mendapatkan pelanggan dengan biaya yang efisien,
cara menjualnya, cara pengiriman, metode penjualanya, harga jualnya dan cara pemantauannya
akan menimbulkan masalah yang harus diwaspadai oleh para wirausahawan. Sistem kontrol
yang efektif sangat diperlukan untuk membantu agar bisnis tetap bertahan. Apabila sitem
kontrol tidak memberikan gejala-gejala akan terjadinya masalah, manajer mungkin
menghadapi masalah yang serius sebelum kesulitan-kesuliatan yang lebih mudah terlihat
menimpa mereka.
• Kurangnya modal
Modal kerja yang tidak cukup sering dihadapi oleh pemilik bisnis. Pemilik bisnis dulu terlalu
optimis dan tidak sabar. Wirausahawan sendiri sangat optimis mengenai seberapa cepat mereka
mulai mendapatkan laba. Selain itu pengelolaan modal sangatlah diperlukan, dimana harus
diusahakan untuk memisahkan seta memperhitungkan anggaran dana
usaha dan pribadi agar tidak terjadi percampuran dana.

17
B. Alasan-alasan Keberhasilan
Suatu manajemen bisnis tidak akan berjalan tapa adanya seorang manajer yang menahkodai
bahtera manajemen suatu perusahaan. Mungkin ada beberapa dari anda yang berfikir bahwa
hanya perusahaan besar saja yang memerlukan manajer. Untuk perusahaan kecil tidak
diperlukan manajer karena akan menambah pengeluaran sehingga bukannya untung,
perusahaan malah akan merugi. Namun, hal tersebut tidaklah benar karena sebuah usaha
memerlukan manajemen bisnis untuk bisa berjalan di jalur yang benar dan berkembang. Oleh
karena itulah diperlukan seorang manajer untuk mengendalikan manajemen bisnis di dalam
perusahaan. Umumnya ada ermpat faktor dasar yang dikemukakan untuk menjelaskan
keberhasilan bisnis kecil, yaitu :
• Kerja keras, dorongan dan dedikasi
Para wirausahawan harus berkomitmen dalam mencapai keberhasilan dan rela
menghabiskan waktu dan usaha sebanyak mungkin untuk dapat mewujudkannya. Permintaan
pasar akan produk tau jasa yang disediakan Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat
membantu para pemilik bisnis kecil melihat kemungkinan permintaan produk mereka di pasar.
• Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan
Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para pemilih bisnis kecil
melihat kemungkinan permintaan produk mereka di pasar.
• Kompetensi manajerial
Para wirausahawan dapat mendapatkan kompetensi melaui pelatihan tahu pengalaman
yang didapat dengan berkecimpung dalam dunia bisnis sebelunnya atau bahkan belajar dari
keahlian orang lain.
• Keberuntungan
Selain tiga faktor di atas, faktor lucky (keberuntungan) merupakan faktor penting.
Memang tidak bisa diprediksi kapan keberuntungan akan datang. Namun saat faktor itu datang
di saat yang tepat, akan sangat membantu keberhasilan suatu bisnis.

KESIMPULAN:
keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan usaha pada dasarnya tidak tergantung pada
besar-kecilnya ukuran usaha, tetapi lebih dipengaruhi oleh bagaimana mengelolanya. Oleh
karena itu, penting bagi pengusaha untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan maupun kegalalan bisnis kecil dan mengelolanya dengan baik.

18
5. KEPEMILIKAN BISNIS NON PERUSAHAAN
Semua operator bisnis harus memutuskan bentuk kepemilikan apa yang paling sesuai
dengan tujuan mereka Pilihan ini juga mempengaruhi banyak isu manajerial dan finansial,
sehingga sangat penting. Wirausahawa harus mempertimbangkan pilihan mereka sendiri,
kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang serta keuntungan dan kerugian dari masing-
masing bentuk.

A. USAHA PERSEORANGAN
Usaha Perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang hanya dimiliki oleh satu
orang dan menanggung seluruh resiko secara pribadi.Manajemen perusahaan dikelola
oleh pemilik, bahkan terkadang jabatan jabatan tertentu seperti direktur, manajer, atau
bahkan sekaligus pelaksana harian di perusahaan tersebut dilakukan oleh pemilik.
Pemilik merupakan aktor utama dalam mengambil setiap kebijakaan dan keputusan
perusahaan, begitu pula dalam hal pengelolaan aktivitas perusahaan sehari-hari,
termasuk melakukan hubungan dengan para pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan.
Perusahaan perseorangan memiliki struktur yang sederhana dengan kepemilikan
tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadap seluruh utang
perusahaan. Artinya, apabila harta kekayaan perusahaan tidak mencukupi untuk
membayar kewajibannya maka akan digunakan harta milik pribadi guna melunasi
utang-utang perusahaan.
• keuntungan
1. Pendirian perusahaan perseorangan sangat mudah dan tidak berbelit- belit
2. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil atau mereka yang
memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas
3. Tidak terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik tidak perlu
mengeluarkan biaya yang berlebihan.
4. Memilki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan, baik menentukan arah
perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan kuangan perusahaan.
5. Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur
perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya.

19
6. Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak badan, namun semua
pendapatan tetap harus bayar pajak perorangan, dan semua keuntungan menjadi milik
pemilik dan dapat digunakan secara bebas oleh pemilik.
• Kekurangan
Utamanya adalah Tanggung jawab tak terbatas. Yang artinya pemilik tunggal
menanggung semua hutang yang terjadi dalam bisnis. Kerugian lainnya adalah
kurangnya kesinambungan dimana usaha perseorangan bubar bila pemiliknya
meninggal. Walaupun bisnis dapat direorganisasi oleh pengganti, eksekutor atau ahli
waris mungkin harus menjual asset-asetnya. Selain itu usaha perseorangan sering
mengalami kesulitan dalam meminjam uang untuk memulai tau mengembangkan
bisnisnya, dikarenakan pihak peminjam uang (bank) merasa khawatir bahwa mereka
tidak akan mampu mengembalikan pinjaman jika pemilik mengalami bangkrut.

B. PERSEKUTUAN
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau
lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang
termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan komanditer
alias cv. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada
instansi pemerintah yang terkait. Selain itu persekutuan juga menginvestasikan
jumlah uang yang sama atau tidak sama dan bisa mendapatkan laba yang tidak ada
hubungannya dengan investasi mereka.
• Keuntungan
1. Kemudahan dalam membentuk suatu usaha persekutuan. Usaha persekutuan
mudah dibentuk bila telah tercapai suatu kesepakatan umum antar tiap sekutu
yang hendak bekerja sama, seperti: pembagian keuntungan, tanggung jawab tiap
sekutu, modal yang hendak disetor, dan proses pembubaran kerja sama bila hal
tersebut terjadi.
2. Terintegrasinya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sekutu. Dalam suatu
usaha persekutuan, setiap sekutu akan memadukan keseluruhan bakat,
pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya dalam upaya mengoperasikan
usaha dengan lebih efektif bila dibandingkan dengan usaha perseorangan.

20
3. Ketersediaan modal. Dengan mengumpulkan seluruh modal yang dimiliki oleh
tiap sekutu maka ketersediaan modal tidak menjadi suatu masalah. Hal ini karena
terjadi akumulasi modal yang disetor oleh tiap sekutu. Selain itu bank lebih suka
memberikan pinjaman kepada perusahaan yang tidak tergantung pada individu.
4. Kemudahan dalam menarik karyawan yang handal. Suatu saham persekutuan
dapat dengan mudah mendapatkan karyawan yang handal dibandingkan dengan
badan usaha perseorangan, karena karyawan yang handal tersebut dapat
dijadikan sekutu kerja dalam usaha persekutuan tersebut. Hal ini biasa terjadi
dalam kantor pengacara atau kantor akuntan publik, seperti: Kantor pengacara
"Adan Buyung dan Rekan", Kantor Akuntan Publik "Hanadi Sudjendro dan
Rekan".
5. Keuntungan pajak. Seperti halnya usaha perseorangan, pajak yang harus dibayar
olen usaha persekutuan dihitung sebagai pajak pendapatan pribadi tapi sekutu
yang tarif pajakya lebih kecil bila dibandingkan dengan tarif pajak yang harus
dibayar oleh perusahaan perseroan sebagai suatu usaha.
• Kerugian
1. Tanggung jawab yang tak terbatas. Seperti dalam usaha perseorangan, tapi
anggota persekutuan bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. Bila salah
satu anggota persekutuan menimbulkan kerugian atas nama persekutuan yang
melebihi kekayaan persekutuan, maka angota lainnya wajib memenuhi kerugian
yang timbul tersebut.
2. Keterbatasan usia usaha persekutuan. Kelangsungan hidup usaha persekutuan
tergantung pada sekutu yang bergabung di dalamnya. Bila salah satu sekutu
meninggal, cacat, atau keluar maka persekutuan tersebut pun terancam
kelangsungan hidupnya. Untuk mencegah hal tersebut maka perlu dibuat suatu
perjanjian kesepakatan persekutuan yang mengatur bila hal-hal tersebut terjadi.
3. Kemungkinan konflik yang terjadi di antara sekutu. Persekutuan yang ada
mengandung pula konflik yang mungkin terjadi akibat perbedaan visi dan
pendapat antar sekutu, yang mungkin lahir karena perbedaan latar belakang
hidup, pendidikan, dan karakter mental anggota persekutuan.

21
4. Kesulitan dalam membubarkan usaha persekutuan. Dalam sebuah persekutuan,
seorang anggota tidak dapat menarik modal yang telah disetor tapa persetujuan
anggota persekutuan lainnya. Jika aggota persekutuan bermaksud keluar dari
persekutuan, maka perlu dicari sekutu baru yang dapat diterima
oleh sekutu lainnya.

• ALTERNATIF PERSEKUTUAN UMUM


Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau
asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha
secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba. Persekutuan dapat
dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Persekutuan Firma
Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk menjalankan perusahaan dengan
menggunkan nama bersama di mana semua sekutu bertanggung jawab penuh dan
biasanya ikut aktif mengelola perusahaan. Namun bentuk bisnis ini paling kurang
populer. Untuk menyelesaikan beberapa masalah yang melekat pada persekutuan ini,
khususnya tanggung jawab yang tak terbatas, beberapa persekutuan telah mencoba
kesepakatan alternatif. Salah satunya Persekutuan komanditer atau lebih dikenal dengan
CV.
2. Persekutuan Komanditer (CV)
Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di mana salah satu atau lebih dari
anggotanya bertanggung jawab terbatas.
a. Sekutu Aktif, adalah Sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan dan bertanggung
jawab penuh atas kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis itu.
b. Sekutu Pasif, adalah Sekutu yang hanya menyetor modal saja tanpa ikut mengelola
perusahaan.
Dalam master limited partnership (MLP) organisasi menjual saham kepada
investor di pasar public seperti Pasar Saham New York. MLP sendiri merupakan bentuk
kepemilikan yang menjual saham kepada investor yang menerima laba dan membayar
pajak atas pendapatan dari laba.

22
KESIMPILAN:
Kepemilikan bisnis nonperusahaan dapat memberikan keuntungan seperti
mudah mendapatkan sumber dana, besarnya kesempatan untuk berkembang dalam
usaha, dan tanggung jawab tidak terbatas pada sekutu.

6. PERUSAHAAN
Perusahaan adalah bisnis yang secara hukum dianggap sebagai entitas yang terpisah
dari pemilik-pemiliknya dan bertanggung jawab atas hutang hutangnya sendiri (
tanggung jawab pemilik terbatas pada besarnya investasi mereka ). Kegiatan-kegiatan
yang dapat dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut :
• Menuntut dan dituntut
• Membeli, menahan, dan menjual properti miliknya
• Membuat dan menjual produk kepada konsumen
• Melakukan kejahatan dan diadili serta dihukum atas keiahatan tersebut
➢ Keuntungan Perusahaan
1. Keuntungan terbesar dalam perusahaan adalah tanggung jawab terbatas (limited
liability ), yaitu prinsip legal dimana tanggung jawab para investor atas hutang-
hutang perusahaannya terbatas hanya pada investasi pribadi mereka di
perusahaan.
2. Kontinuitas berdirinya perusahaan.
3. Kontinuitas manajerial oleh management profesional.
4. Pengadaan uang yang tidak terbatas, hal ini tergantung pada saat tidaknya tingkat
perekonomian perusahaan.
➢ Kerugian Perusahaan
1. Karena mudahnya perpindahan kepemilikan saham, hal ini menyulitkan
kehidupan para manajernya.
2. Biaya awal ( start-up cost ). Karena dalam pendiriannya, perusahaan diatur
secara ketat dan harus memenuhi persyaratan legal yang sangat rumit dari negara
bagian tempat aka pendirian perusahaan dikeluarkan.
3. Kerugian terbesar sebuah perusahaan adalah Pajak Ganda, dimana pajak
dikenakan pada laba pendapatan perusahaan dan laba pendapatan para investor.
23
A. MENGELOLA PERUSAHAAN
➢ Pemerintahan Perusahaan (Corporate Governance) Yaitu peranan para badan
pengendali dalam pembuatan keputusan perusahaan. Para badan pengendali ini
terdiri atas :
1. Pemegang Saham ( Stockholders / Shareholders ), yaitu pemilik perusahaan
yang sesungguhnya / investor yang membeli saham kepemilikan. Perusahaan
menjual saham kepada para investor yang kemudian menjadi pemegang saham.
Laba didistribusikan ke para pemegang saham dalam bentuk dividen. Ada dua
bentuk saham, yaitu :
➢ Saham Preferen, yaitu saham yang menjamin dividen tetap bagi pemegangnya
dan memiliki prioritas klaim atas kekayaan perusahaan tetapi tidak memiliki hak
memberikan suara dalam perusahaan.
➢ Saham Biasa ( Common Stock ), yaitu saham yang menjamin adanya hak
memberikan suara ( voting ) pada perusahaan tetapi memiliki klaim terakhir atas
kekayaan perusahaan.
2. Dewan Direksi, yaitu suatu kelompok individu yang dipilih oleh para pemegang
saham untuk mengawasi manajemen perusahaan. Mereka secara legal
bertanggung jawab atas segala tindakan perusahaan. Mulai dari laporan tahunan
kepada para pemegang saham, penetapan kebijakan atas dividen, pengeluaran
utama, serta gaji dan tunjangan para eksekutif.
3. Officer Perusahaan, yaitu manajer puncak yang dipekerjakan oleh dewan
direksi untuk menialankan perusahaan sehari-hari. Biasanya dikepalai oleh Chief
Executive Officer ( CEO), yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan kinerja
perusahaan. Officer lain biasanya meliputi seorang presiden, yang berwenang
terhadap manajemen intern, dan wakil presiden yang mengatur bermacam-
macam bidang fungsional seperti pemasaran atau operasional.

24
B. PERSOALAN KHUSUS DALAM KEPEMILIKAN
PERUSAHAAN
➢ Usaha Patungan dan Aliansi Strategis
Aliansi Strategis adalah dimana dua atau lebih organisasi bekerja sama
dalam proyek demi keuntungan timbal balik. Dan apabila para sekutu berbagi
kepemilikan ( patungan ) perusahaan, hal itu disebut Usaha Patungan ( Joint
Venture ).
➢ Rencana Kepemilikan Saham Karyawan
Biasanya disebut ESOP ( Employee Stock Ownership Plan ). Dalam hal
ini, karyawan dimungkinkan untuk dapat memiliki saham perusahaan dalam
jumlah yang cukup besar melalui dana perwalian yang yang didirikan atas nama
para karyawan.
➢ Kepemilikan Institusional
Yaitu investor besar, seperti saha dana yayasan dan dana pensiun, yang
membeli saham perusahaan dalam jumlah besar.
➢ Merger dan Akuisisi ( M & A)
Merger terjadi apabila dua perusahaan bergabung untuk menciptakan
perusahaan baru. Biasanya dua perusahaan ini mempunyai ukuran yang sama,
meskipun salah satu perusahaan memiliki kontrol lebih besar. Sedangkan
Akuisisi terjadi apabila sebuah perusahaan membeli perusahaan lain sepenuhnya
dan membentuk perusahaan baru. Keduanya memungkinkan perusahaan
meningkatkan lini produk, memperluas operasi, go internasional, dan
menciptakan perusahaan baru.
➢ Divestur dan Spin-Off
Divestur adalah strategi dimana suatu perusahaan menjual tau lebih unit
bisnisnya. Biasanya dikarenakan perusahaan tersebut perlu lebih berfokus pada
bisnis intinya, lalu kemudian menjual bisnis-bisnis yang tidak terkait dan atau
kurang bagus kinerjanya. Dan apabila perusahaan dapat menjual sebagian dari
dirinya sebagai modal, strategi ini dikenal sebagai Spin-Off. Spin-Off berarti juga

25
bahwa sebuah perusahaan memutuskan bahwa satu atau lebih unit bisnisnya
sebenarnya dapat bernilai lebih besar apabila dijadikan perusahaan terpisah.

26
BAB III
PENUTUP

Demikian makalah Pengantar Bisnis Manajemen tentang "Memahami


Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru" ini kami buat, semoga dapat bermanfaat
bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan,
mohon dimaklumi.

1. KESIMPULAN
Dalam menjalankan bisnis (baik bisnis baru, maupun bisnis yang sudah ada), ada
beberapa hal yang perlu diperhitungkan dan didentifikasi, serta direncanakan, agar
dapat meminimalisir kegagalan dalam berbisnis. Memang resiko kegagalan selalu ada,
namun hal itu bisa ditekan apabila kita memperhatikan langkah-langkah detail dalam
berbisnis.
Kita bisa melihat keberhasilan perusahaan-perusahaan besar yang namanya
sudah mendunia sebagai motivasi dalam berbisnis, dan menimbulkan pertanyaan, "Apa
yang membuat bisnis itu berhasil ?". Kemudian melihat kegagalan suatu bisnis (besar
maupun kecil) sebagai acuan koreksi atau evaluasi, dan menimbulkan pertanyaan, "Apa
yang membuat mereka gagal?".
Perencanaan matang dalam pembuatan konsep suatu bisnis sangat dibutuhkan
agar suatu bisnis tidak berjalan apa adanya. Dan keberhasilan maupun kegagalan suatu
bisnis sangat bergantung pada kemampuan pelaku bisnis megidentifikasi peluang-
peluang yang ada.

27
DAFTAR PUSTAKA

➢ Buku pengantar bisnis oleh: MUHAMMAD ALI FIKRI, ADHITYA


RECHANDY CHRISTIAN.
➢ http://wartawirausaha.com/2013/03/tip-wirausaha-5-faktor-penyebab-
kegagalan-wirausaha/
➢ http://pan.web.id/kewirausahaan-dan-strategi-bisnis-7-penyebab-kegagalan-
usahabisnis-secara-rata-rata/
➢ http://ayrusia.blogspot.com/2012/10/7-penyebab-utama-kegagalan-dalam.html
➢ http://hot.yukbisnis.com/perusahaan-perorangan/
➢ http://diinar-dienzblog.blogspot.com/2011/10/kepemilikan-bisnis-non-
perusahaan.html?m=1
➢ http://bahankuliahakuntansi.blogspot.com/2008/08/tinjauan-umum-
persekutuan 19.html

28

Anda mungkin juga menyukai