Anggota Kelompok :
2023
1
KATA PENGANTAR
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna serta
masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca sehingga nantinya makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf
yang sebesar besarnya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
8. Bagaimana magang di era digital?
9. Apa itu AI untuk augmentasi dalam mendukung pendidik?
10. Apa yang dapat ditambahkan guru ke augmentasi AI?
11. Bagaimana pendidikan jasmani sebagai contoh augmentasi AI?
12. Bagaimana cara mengembangkan chatbots?
13. Bagaimana pendidik di seluruh dunia mempertimbangkan peran mereka
dalam pendidikan AI?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep "bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras" ini dapat diimplementasikan
dalam pendidikan dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI)
untuk mendukung pembelajaran dan administrasi. Ada beberapa cara di mana AI ini
dapat memberikan dukungan dalam hal ini:
1. Pembelajaran Adaptif
Kemampuan analisis data dengan bantuan AI dapat membantu
menciptakan lingkungan pembelajaran yang adaptif dengan memanfaatkanya.
Dengan memantau dan menganalisis data belajarsiswa, AI dapat mengidentifikasi
kebutuhan dan preferensi individu. Dengan informasi ini, AI dapat menyusun
program pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan gaya
belajar masing-masing siswa, memungkinkan mereka untuk belajar dengan lebih
efektif.
2. Tutor Virtual
AI dapat berperan sebagai tutor virtual yang tersedia secara online untuk
membantu siswa dengan pertanyaan dan tantangan yang dihadapi saat belajar.
Tutor virtual ini dapat menyediakan penjelasan dan petunjuk yang personal
kepada siswa, memberikan umpan balik langsung, dan memberikan bimbingan
tambahan. Dengan adanya tutor virtual, siswa dapat mengakses bantuan
pembelajaran kapansaja dan di mana saja.
3. EvaluasiOtomatis
Keuntungan utama dari penggunaan AI dalam proses penilaian adalah
efisiensi waktu. AI dapat mendukung proses penilaian denganmemberikan
evaluasiotomatis pada tugas dan pekerjaan siswa. Guru dapat menghemat waktu
yang sebelumnya digunakan untuk mengoreksi tugas secara manual, sehingga
mereka dapat fokus pada kegiatan pengajaran lainnya. Selain itu, siswa juga
mendapatkan umpan balik lebih cepat, yang memungkinkan mereka untuk
memperbaiki pemahaman mereka segera setelah tugas diselesaikan.
3
4. Analisis Data dan Prediksi:
AI dapat mengolah data siswa dan informasi sekolah lainnya untuk
menghasilkan wawasan yang berharga. AI dapatmengidentifikasipola dan
trendalam data belajarsiswa, mengenali kelemahan yang spesifik, dan
memprediksi hasil belajar di masa depan. Informasi ini dapatmembantu guru
dalam menyusun strategi pengajaran yang lebih efektif dan mengarahkan upaya
pembelajaran ke area yang membutuhkan perhatian lebih.
4
tugas-tugas rutin, sehingga mereka dapat lebih fokus pada kegiatan pengajaran
dan pembimbingan.
3. Sistem Manajemen Belajar
Penggunaan platform manajemen belajar (Learning Management System,
LMS) yang dilengkapi dengan fitur otomatisasi dapat membantu dalam
mengelola tugas-tugas sehari-hari. Misalnya, LMS dapat mengirimkan tugas
secara otomatis kepada siswa, memberikan pengingat tenggat waktu, atau
melacak kemajuan siswa. Dengan demikian, pendidik dapat mengurangi waktu
yang diperlukan untuk tugas administratif seperti menyusun dan
mendistribusikan tugas, sehingga dapat lebih fokus pada aspek pengajaran yang
lebih penting.
Mengotomatisasi tugas-tugas ini membantu membebaskan waktu
pendidik dari pekerjaan rutin dan repetitif, sehingga mereka dapat menghabiskan
lebih banyak waktu dan energi dalam interaksi langsung dengan siswa. Dalam
interaksi tersebut, pendidik dapat memberikan bimbingan yang lebih personal,
merespons kebutuhan individual siswa, dan mengembangkan pendekatan
pembelajaran yang lebih efektif. Dengan demikian, pengotomatisan tugas dapat
membantu pendidik untuk bekerja lebih cerdas dan memaksimalkan dampak
mereka dalam proses pembelajaran siswa.
5
Dalam rangka menyediakan pengalaman pembelajaran yang
dipersonalisasi, AI dapat menggunakan data individu tentang preferensi,
kemajuan, dan kebutuhan belajar siswa untuk memberikan materi pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik dan gaya belajar masing-masing siswa.
Dalam proses ini, AI dapat menggunakan algoritma pemrosesan bahasa
alami dan teknik analisis data untuk mengumpulkan informasi tentang preferensi
belajar siswa, seperti topik yang diminati, tingkat kesulitan yang nyaman, dan
metode pembelajaran yang lebih efektif bagi mereka. Dengan mempelajari data
ini, AI dapat menyusun rekomendasi materi pembelajaran yang relevan dan sesuai
dengan kebutuhan individu siswa.
2. Pengenalan dan dukungan multi budaya:
AI dapat membantu mendukung keberagaman budaya dalam pendidikan
dengan mengenali dan mempertimbangkan perbedaan budaya, bahasa, dan latar
belakang siswa. Ini dapat dilakukan melalui penerapan teknologi pemrosesan
bahasa alami (Natural Language Processing/NLP) untuk memahami kebutuhan
komunikasi siswa dalam berbagai bahasa dan mendukung mereka secara
individual.
AI dapat membantu mendukung keberagaman budaya dalam pendidikan
dengan mengenali dan mempertimbangkan perbedaan budaya, bahasa, dan latar
belakang siswa. Ini dapat dilakukan melalui penerapan teknologi pemrosesan
bahasa alami (Natural Language Processing/NLP) untuk memahami kebutuhan
komunikasi siswa dalam berbagai bahasa dan mendukung mereka secara
individual.
3. Pembangunan kesadaran budaya
Pemanfaatan AI dalam pendidikan dapat dilakukan melalui beberapa cara,
seperti menyediakan akses ke konten multibudaya, memberikan rekomendasi
personalisasi konten pembelajaran, menghadirkan pengalaman virtual atau
simulasi interaktif, dan mendorong kolaborasi dan diskusi antara siswa dari latar
belakang budaya yang berbeda. Dengan demikian, AI dapat membantu
memperluas pemahaman siswa tentang keberagaman budaya, menggali perspektif
baru, dan mengembangkan sikap menghargai perbedaan.
4. Penilaian dan umpan balik adaptif
6
Keuntungan menggunakan AI dalam proses penilaian dan umpan balik
adalah kemampuannya untuk memberikan informasi secara cepat dan konsisten
kepada siswa. AI dapat mengevaluasi jawaban siswa dengan cepat dalam tugas
pilihan ganda atau menganalisis dan menafsirkan jawaban dalam format tertulis.
Hal ini memungkinkan siswa mendapatkan umpan balik secara real-time atau
dalam waktu singkat setelah menyelesaikan tugas, sehingga mereka dapat
memahami di mana mereka berdiri dalam pemahaman dan kemampuan mereka.
AI dapat mendukung proses penilaian dan umpan balik dalam pembelajaran
dengan memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu kepada siswa.
D. Penggalian data
Penggalian data (data mining) adalah proses penemuan pola, hubungan, dan
informasi yang bermanfaat dari kumpulan data yang besar. Dalam konteks
pendidikan, penggalian data dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran dan
administrasi dengan menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana AI dapat mendukung pendidikan melalui
penggalian data:
E. Penilaian
Penilaian merupakan proses untuk menilai atau mengevaluasi suatu objek atau
subjek berdasarkan kriteria atau standar yang telah ditentukan. Dalam konteks
pendidikan, penilaian sering digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman dan
pencapaian siswa dalam suatu mata pelajaran. Penilaian juga dapat dilakukan dalam
berbagai bidang, seperti penilaian kinerja, penilaian kesehatan, penilaian lingkungan,
dan lain sebagainya.
Penilaian dalam konteks pendidikan diatur oleh kurikulum yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Salah satu bentuk
penilaian yang umum digunakan di sekolah adalah penilaian berbasis kriteria
(criterion-referenced assessment), di mana siswa dinilai berdasarkan pencapaian
mereka terhadap kriteria atau standar yang telah ditetapkan.
Berikut dikemukakan penjelasan penilaian pada masing masing cara penilaian:
1. Penilaian tertulis
7
Penilaian tertulis biasanya diadakan untuk waktu yang terbatas dan dalam
kondisi tertentu. Dari berbagai alat penilaian tertulis, alat penilaian jawaban
benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai
kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan).
2. Penilaian Kinerja
Pada kurikulum tercantum banyak hasil belajar yang
menggambarkan proses, kegiatan, atau unjuk kerja. Untuk menilai hasil belajar
tersebut, dubutuhkan pengamatan terhadap siswa ketika melakukannya.
Penilaian kinerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai
terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi.
3. Penilaian Produk
Penilaian hasil kerja atau produk merupakan penilaian kepadasiswa
dalam mengontrol proses dan memanfaatkan/ menggunakan bahanuntuk
menghasilkan sesuatu, kerja praktik yang dikerjakan siswa.
Kesuksesan dalam berbagai bidang saat ini sering didukung oleh kombinasi antara
augmentasi dari kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin, dan interaksi manusia.
Keterlibatan teknologi AI dan pembelajaran mesin membantu meningkatkan efisiensi,
akurasi,dan skala dalam berbagai proses bisnis dan kehidupan sehari-hari. Namun,
interaksi manusia tetap penting dalam memahami konteks, nilai-nilai, dan tujuan
akhir yang ingin dicapai.
Perkembangan dan penerapan AI serta pembelajaran mesin menjadi fokus
perhatian dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, industri, kesehatan, dan
pemerintahan. Contohnya, di sektor pendidikan, AI dan pembelajaran mesin dapat
digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa melalui personalisasi
pembelajaran, rekomendasi materi, dan umpan balik adaptif. Hal ini dapat dilihat
dalam penggunaan aplikasi pembelajaran daring yang menggunakan teknologi AI
untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.
Selain itu, dalam industri dan bisnis, penggunaan AI dan pembelajaran mesin
membantu meningkatkan efisiensi operasional, analisis data yang lebih akurat, serta
pengambilan keputusan yang lebih baik. Misalnya, dalam sektor keuangan, teknologi
8
AI dapat digunakan untuk mendeteksi penipuan, menganalisis risiko, dan
memberikan rekomendasi investasi. Namun interaksi manusia tetap krusial dalam
pengambilan keputusan yang kompleks, memahami konteks sosial, serta menjaga
aspek etika dan nilai-nilai dalam penggunaan teknologi AI. Pemahaman manusia
tentang tujuan akhir, kebutuhan pengguna, dan dampak sosial penting untuk
memastikan bahwa penggunaan teknologi AI dan pembelajaran mesin berjalan
dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Menyusun peta jalan untuk menjadi lebih pintar, bukan lebih sulit, upaya untuk
menyusun peta jalan yang lebih pintar telah menjadi fokus dalam berbagai sektor,
termasuk pemerintahan, teknologi informasi, dan industri. Pemerintah Indonesia,
misalnya, telah menerapkan konsep "Smart City" (kota pintar) di beberapa kota besar,
seperti Jakarta dan Bandung, dengan tujuan meningkatkan efisiensi pelayanan publik,
keamanan, dan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan teknologi.
Penerapan teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, dan kecerdasan
buatan (AI) telah dimanfaatkan dalam pengembangan peta jalan yang lebih pintar.
Contohnya, sistem transportasi cerdas menggunakan teknologi AI dan IoT untuk
mengoptimalkan pengaturan lalu lintas, mencari rute tercepat, dan memprediksi
kepadatan jalan. Selain itu, penggunaan big data dalam pengembangan peta jalan
dapat membantu menganalisis pola perjalanan, preferensi pengguna, dan informasi
kepadatan lalu lintas untuk memberikan rekomendasi yang lebih cerdas.
Menyusun peta jalan yang lebih pintar juga melibatkan pemikiran strategis dan
inovasi dalam menghadapi perubahan yang terjadi di lingkungan. Perusahaan dan
organisasi harus proaktif dalam mengidentifikasi tren dan peluang yang muncul serta
mengantisipasi tantangan yang mungkin terjadi. Dalam menyusun peta jalan yang
lebih pintar, diperlukan pemikiran jangka panjang yang melibatkan perencanaan yang
matang, evaluasi terus-menerus, dan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan
perubahan. Adopsi pendekatan yang adaptif dan berbasis risiko dapat membantu
mengurangi ketidakefektifan dan menghindari kendala yang mungkin muncul di
tengah perjalanan.
Pendekatan pintar dalam penyusunan peta jalan juga melibatkan kerjasama lintas
sektor dan partisipasi masyarakat. Melalui pengumpulan data dan umpan balik dari
9
pengguna jalan, baik melalui aplikasi peta atau sistem pelaporan online, informasi
yang lebih akurat dan real-time dapat dikumpulkan untuk memperbaiki peta jalan dan
memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik bagi pengguna.
Magang di era digital mengacu pada pengalaman magang yang dilakukan dalam
lingkungan kerja yang didukung oleh teknologi digital dan internet. Era digital telah
mengubah cara kerja di berbagai industri, dan magang pun tidak terkecuali. Magang di
era digital dapat memberikan kesempatan untuk mempelajari dan terlibat dalam berbagai
aspek teknologi, komunikasi online, dan kerja tim virtual.
Manfaat magang di era digital adalah akses yang lebih besar terhadap berbagai
jenis industri. Melalui platform online dan jaringan digital, pelajar dan fresh graduate
dapat mencari kesempatan magang di perusahaan-perusahaan besar maupun startup yang
bergerak di bidang teknologi, e-commerce, fintech, dan lainnya. Magang di perusahaan-
perusahaan ini memungkinkan mereka untuk terlibat dalam proyek-proyek yang relevan
dengan teknologi terkini dan mengembangkan keterampilan yang sangat dibutuhkan di
pasar kerja saat ini.
10
di era digital juga dapat membantu mereka membangun jaringan kontak yang berharga
dan menciptakan peluang untuk karier yang lebih baik di dunia startup.
Secara sadar atau tidak kita sering kali menerapkan kecerdasan buatan dalam
kehidupan sehari-hari. Saat ini aplikasi-aplikasi yang ada banyak yang menerapkan
kecerdasan buatan sebagai kelebihan dari aplikasi tersebut. Aplikasi berbasis kecerdasan
buatan yang sering kita gunakan seperti streaming video dan musik, mesin pencarian
(search engine), fitur selfie pada smartphone, sistem lokasi (GPS), permainan video, dan
media sosial menggunakan kecerdasan buatan didalamnya.
Sama hal nya dalam dunia pendidikan, kecerdasan buatan digunakan sebagai
pendukung dan peningkat mutu dalam pembelajaran oleh tenaga pendidik. AI digunakan
untuk menyajikan materi pembelajaran, melakukan asesmen, dll. Adapun beberapa
contoh penerapan AI untuk augmentasi dalam mendukung pendidik, antara lain:
1. Mentor Virtual
Pada hal ini AI berperan sebagai pemberi umpan balik dari kegiatan
belajar siswa, memberikan materi yang direkomendasikan untuk dipelajari
kembali dan meberikan latihan-latihan soal bagi para siswa. Salah satu contoh
dari mentor virtual ini yaitu blackboard, merupakan sebuah aplikasi yang
seringkali digunakan oleh perguruan tinggi di dunia seperti di amerika dan eropa.
Aplikasi ini banyak digunakan oleh para dosen sebagai alat untuk menyampaikan
catatan, pemberian tugas, tes atau kuis yang nantinya mahasiswa dapat
mengajukan pertanyaan dan mengumpulkan tugas yang telah mereka kerjakan.
Aplikasi ini juga dapat mengenali alasan mengapa siswa tidak paham terhadap
materi yang diajarkan yang kemudian aplikasi ini memberikan solusi-solusi
sebagai cara untuk menangani masalah tersebut.
2. Voice Assistant
Kecerdasan buatan yang diterapkan oleh voice assistant mirip dengan
kecerdasan buatan yang diterapkan oleh mentor virtual, hanya saja yang
membedakannya vaice assistant ini lebih menggunakan fungsi suara sebagai alat
untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Voice assistant juga menjadi salah satu
teknologi AI yang banyak digunakan dan dimanfaatkan dalam pembelajaran.
11
Beberapa platform Edutech saat ini juga sudah banyak menggunakan voice
assistant sebagai alat bantu murid dalam menemukan materi dengan lebih cepat
dan praktis. Contoh dari voice assistant ini antara lain: Google Assistant (Google),
Siri (Apple), Cortana i (Microsoft), dll.
3. Automatic Assessment
Automatic assesment saat ini digunakan pengajar sebagai alat bantu untuk
keperluan assesment dan pengoreksian soal otomatis secara online. Aplikasi
seperti ini menjadikan pengajar lebih mudah dalam mempersiapkan dan
mengadakan ulangan maupun kuis. Proses kerja sistem AI ini akan bekerja secara
otomatis sesuai dengan perintah yang sudah diprogram, guru atau pengajar tidak
perlu lagi membuat soal dan mengkoreksi soal secara manual. Automatic
assesment bahkan akan merekomendasikan yang perlu siswa pelajari kembali
sesuaai dengan hasil penilaian yang sudah diperoleh. Contoh dari automatic
assesment ini adalah platform kejarcita, platform ini menyediakan fitur
pembuatan kuis atau ulangan dan mengkoreksinya secara otomatis. Dengan
platform ini pengajar hanya harus memilih jenis mata pelajaran, jenjang, jumlah
soal, tingkat kesulitan, dan beberapa pilihan lainnya. Setelah itu guru dapat
membagikan link kuis tersebut kepada para murid untuk langsung dikerjakan
secara daring.
AI dalam dunia pendidikan memiliki banyak sekali manfaat yang dapat membatu
peningkatan kualitas pendidikan. Akan tetapi dalam hal ini guru atau pengajar tetap
memiliki peran penting guna peningkatan pemanfaatan AI. Adapun peran-peran penting
yang dapat ditambahkan ke augmentasi AI antara lain:
12
Walaupun teknologi AI dapat membantu dalam memberikan
pembelajaran, tetapi peran guru dalam memantau proses pembelajaran siswa
menjadi penting. Guru tetap berperan dalam memastikan bahwa pembelajaran
sesuai dengan kondisi dan keadaan siswa.
3. Membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional
Pada era AI seperti saat ini, keterampilan sosial dan emosional sangat
penting. Dalam hal ini guru berperan untuk membantu siswa dalam
mengembangakan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan siswa
untuk sukses dalam kehidupannya. Guru juga dapat membantu siswa dalam
belajar berkomunikasi dan mengelola emosi mereka.
4. Sebagai motivator
Pada proses pembelajaran guru tetap menjadi sosok yang dapat
memberikan motivasi, inspirasi dan dukungan bagi siswa dalam proses
pembelajaran meskipun teknologi AI dijadikan alat untuk membantu dalam
memberikan pembelajaran.
5. Mengajarkan etika dan nilai-nilai manusia
Semakin maraknya pemanfaatan teknologi AI maka etika dan nilai-nilai
manusia menjadi semakin penting. Dalam hal ini guru dapat membatu siswa
dalam memberikan pemahaman bagaimana dampak dari penggunaan teknologi
AI pada masyarakat dan memastikan bahwa siswa tetap mengimplementasikan
nilai-nilai kemanusiaan seperti: rasa empati, toleransi dan keadilan.
Oleh karena itu, meskipun teknologi AI dapat membantu proses pembelajaran tetapi
peran guru bagi siswa masih sangat penting di era kecerdasan buatan seperti saat ini.
13
Guru memiliki peranan yang sangat krusial dalam membimbing, memotivasi, serta
mengembangkan siswa secara menyeluruh dalam aspek fisik, emosional, dan sosial
sehingga perannya tidak dapat digantikan oleh AI. Selain itu ada beberapa alasan lain
terkait pentingnya peran guru dalam pendidikan jasmani yang tidak bisa digantikan
meski adanya augmentasi AI, antara lain:
14
fisik. Ini adalah aspek yang tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh augmentasi
AI.
L. Mengembangkan Chatbots
Chatbot merupakan salah satu program dalam kecerdasan buatan yang dirancang
agar dapat berkomunikasi langsung dengan pengguna dengan cepat. Pada dasarnya
chatbot ini memiliki 2 komponen utama yaitu: chat yang diartikan sebagai pembicara dan
bot yang merupakan sebuah program yangg memiliki sejumlah data. Konsep dari chatbot
ini jika diberikan masukan akan memberikan jawaban. Chatbot dapat menjawab sebuah
pertanyaan dengan membacaa tulisan yang diketik oleh pengguna melalui keyboard.
Pada dunia pendidikan, chatbot ini dapat digunakan dan dikembangkan sebagai
pembelajaran virtual, artinya siswa dapat mengakses materi secara fleksibel (dimana saja
dan kapan saja). Penggunaan chatbot dapat membantu dengan cepat dalam memberikan
bahan ajar yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh siswa karena kemampuannya
yang dapat membalas chat secara otomatis. Selain itu chatbot ini dapat dihubungkan
dengan berbagai macam aplikasi seperti: Facebook Messenger, WhatsApp, LINE,
Telegram dan berbagai platform yang lebih efektif menjangkau pengguna. Contoh
pengimplementasiannya yaitu aplikasi Cerdasbot yang digunakan di SDN 17 Kota
Bengkulu.
15
M. Bagaimana Pendidik di Seluruh Dunia Mempertimbangkan Peran Mereka
Dalam Pendidikan AI
Dalam pendidikan AI, para pendidik melibatkan kolaborasi dan pengajaran lintas
disiplin karena mereka menyadari bahwa AI melibatkan berbagai bidang seperti
komputer, matematika, statisktik dan ailmu sosial. Maka dari itu, mereka bekerja sama
dengan para guru dari berbagai bidang untuk mengembangkan kurikulum yang holistik.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
Afrita, J. 2023. Peran Artificial Intelligence dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas
Sistem Pendidikan. Jurnal penelitian dan pengabdian Masyarakat. 2(12): 2181-3187.
Paige puntillo, (2023). AI Dalam Pendidikan Pedagogi. Bagaimana Ai Digunakan Dalam
Pendidikan.
Aisyah, S. 2018. Perlunya Pelayanan Bimbingan Konseling Di Sekolah. Jurnal Education
Of Development. 4(1)
Purwowidodo, agus., dan Muhammad zaini. (2022). Teori dan Praktik Model
Pembelajaran Berdiferensiasi.
Alimudin dkk. (2023) Teknologi dalam pendidikan. Jurnal on education. 5(4). 11777-
11790.
Depdiknas. 2004. Penilaian Kelas. Jakarta: Depdiknas.
Hamzah, A. (2018). Penilaian Autentik dalam Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Kusumadewi, S., & Hidayat, R. (2019). Artificial Intelligence for Social Good in
Indonesia. Procedia Computer Science, 157, 75-84.
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2018). Rencana Aksi Nasional Smart City
Indonesia.
Khairunisa, S., & Rahim, N. (2020). Enhancing the Digital Talent Pipeline: Challenges
and Opportunities for Internship Program in Indonesia. Journal of Science and
Technology Policy Management, 11(1), 58-73.
Anggraini, Y. (2022). Persepsi Guru Terhadap Penggunaan Chatbot Sebagai Media
Pembelajaran Bahasa Inggris. Amal Insani Fondation, 187.
Manfaat Chatbot sebagai Media Pembelajaran, Inovasi Baru Dunia Pendidikan. (2022,
September 13). Retrieved from GuruBelajar.ID: https://gurubelajar.id/manfaat-
chatbot-sebagai-media-pembelajaran-inovasi-baru-dunia-pendidikan/
Parina, R., Wijaya, A., & Apridiansyah, Y. (2022). Aplikasi Chatbot Sebagai Media
Pembelajaran Interaktif SD N 17 Kota Bengkulu Berbasis Android. Jurnal Media
Infotama, 126.
18
Usman. (2023, Maret 3). Peranan Guru di Era AI. Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/usmanbtz/63feca6208a8b50f64354972/peranan-
guru-di-era-ai
Yasin, M. (2021, Juni 1). Artificial Intelligence (AI) Untuk Mendukung Pembelajaran.
Retrieved from komnasdikkediri: https://komnasdikkediri.or.id/artificial-
intelligence-ai-untuk-mendukung-pembelajaran/
19