Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMANFAATAN KECERDASAN BUATAN DALAM


TRANFORMASI PEMBELAJARAN SUKSES DAN HAMBATAN
Diajukan untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Teknologi Pendidikan

Dosen Pengampu :
H.Sahbuki Ritonga,S.Pd., SE., MM.

Disusun Oleh :

Rahmat Rini ( 21.86232.0164)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH


TINGGI ILMU TARBIYAH AL BUKHARI LABUHANBATU –
SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “PEMANFAATAN KECERDASAN BUATAN DALAM
TRANFORMASI PEMBELAJARAN SUKSES DAN HAMBATAN. Sehingga
dengan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan kita semua mengenai
mata kuliah Teknologi Pendidikan

Selain itu penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, serta tidak terlepas dari berbagai macam
kendala, keterbatasan ilmu, dan referensi. Oleh karena itu, penulis masih
mengharapkan bimbingan dan saran dari berbagai pihak sehingga makalah ini
menjadi lebih baik lagi.

Dengan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. H.Sahbuki Ritonga,S.Pd., SE., MM.. selaku dosen pengampu mata kuliah


evaluasi pendidikan yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
2. Kepada Orang Tua kami yang senantiasa mendukung dan mendoakan
kami.

Rantauprapat, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................1
B. Tujuan ............................................................................................1
C. Manfaat...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Pengertian Kecerdsan Buatan .......................................................3
B. Penerapan AI dalam Kegiatan Pembelajaran.................................4
C. Penggunaan Teknologi AI secara Ideal di Pembelajaran................6
D. Jenis Kecerdasan Buatan dan cabang kecerdasan buatan...............7
E. Kelebihan dan kekurangan Ai.........................................................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................12


A. Kesimpulan.....................................................................................12
B. Saran...............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi (Artificial Intelligence) AI atau kecerdasan buatan mengalami
perkembangan yang masif dari tahun ke tahun. Kehadirannya dengan fitur, fungsi,
dan tampilan yang baru semakin berdampak pada banyak aspek kehidupan
manusia tidak terkecuali dalam pendidikan (Luger dan Stubblefield, 1993).
Kecerdasan buatan mulai mengambil peran dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah maupun perguruan tinggi (Mulianingsih, dkk. 2020). kecerdasan buatan
menjadi bagian primer dalam tumbuh kembang teknologi pendidikan. Hal ini
tentu memberikan implikasi secara eksplisit terhadap kehidupan kerja manusia di
masa depan.

Bila kita berbicara teknologi pendidikan, kita harus fair mengatakan


bahwa belum sepenuhnya teknologi ini digunakan dalam pembelajaran. di era
sekarang yang semakin kompetitif, masih terdapat lembaga pendidikan yang
belum menerapkan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. Seyogyanya,
sekolah di era sekarang harus memanfaatkan lahirnya teknologi-teknologi yang
memudahkan pekerjaan guru ataupun siswa (Tjahyanti, dkk. 2022). sekolah bisa
memanfaatkan aplikasi atau media yang dapat mengotomatiskan tugas-tugas
seperti memberikan umpan balik, memilih materi pembelajaran yang sesuai,
maupun menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan siswa.

B. Tujuan
AI mampu memberikan pembelajaran secara personal dan sesuai kebutuhan
peserta didik. Dengan bantuan AI, pendidik juga bisa menyediakan pembelajaran
yang lebih terarah dan menyesuaikan dengan gaya belajar, tingkat kemampuan,
dan minat peserta didik.

1
C. Manfaat

1. Proses Belajar yang Lebih Cerdas

2. Membantu Penilaian Tugas

3. Identifikasi dan Verifikasi Identitas

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecerdasan Buatan Pembelajaran

Kecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu komputer yang dikhususkan


untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan
manusia, seperti pembelajaran, penciptaan, dan pengenalan gambar. Organisasi
modern mengumpulkan data dalam jumlah besar dari beragam sumber, seperti
sensor pintar, konten buatan manusia, alat pemantauan, dan log sistem. Tujuan
menggunakan AI adalah untuk menciptakan sistem belajar mandiri yang
memperoleh makna dari data. Kemudian, AI dapat menerapkan pengetahuan
tersebut untuk memecahkan masalah baru dengan cara layaknya yang dilakukan
manusia. Misalnya, teknologi AI dapat merespons percakapan manusia secara
bermakna, membuat gambar dan teks asli, dan membuat keputusan berdasarkan
input data waktu nyata. Organisasi Anda dapat mengintegrasikan kemampuan AI
dalam aplikasi Anda untuk mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan
pengalaman pelanggan, dan mempercepat inovasi.

Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) AI terus


dikembangkan oleh para ahli sehinggan dapat berkembang pesat.H. A. Simon
mengklaim bahwa kecerdasan buatan (AI) adalah bidang yang memungkinkan
komputer melakukan tugas-tugas yang lebih unggul dari manusia. Knight dan
Rich setuju dengan Simon bahwa kecerdasan buatan (AI) adalah cabang ilmu
komputer yang memandang upaya membangun komputer sebagai sesuatu yang
dapat dilakukan manusia, bahkan lebih baik dari itu.

Diciptakannya kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) bertujuan antara lain:

1. Diperkirakan AI akan digunakan untuk membuat perangkat lunak atau robot


yang dapat membantu manusia dalam rutinitas sehari-hari.

2. Diperkirakan kehadiran AI akan membuat mesin lebih pintar dari sebelumnya.

3
3. Diharapkan dapat benar-benar membantu manusia dalam memecahkan masalah
yang kompleks, seperti melalui pengembangan kalkulator pintar berhitung
cepat.

Manusia dapat merasakan berbagai manfaat yang juga dimiliki kecerdasan buatan,
seperti:

1. AI tidak memihak, terlepas dari penggunanya. Tanpa memperhitungkan faktor


apapun, penilaian yang telah dibuat adalah benar.

2. AI tidak dapat diubah dan tidak dapat diubah. Ini dapat digunakan berulang
kali. Kerugian mengadopsi AI termasuk fakta bahwa meskipun akan bekerja
tanpa lelah dan terus menerus, sistem tidak akan dapat menyerap masukan
yang menyimpang dari apa yang telah diprogram.

B . Penerapan AI dalam Kegiatan Pembelajaran


Terdapat dua pendekatan yang dapat diterapkan untuk menerapkan
kecerdasan buatan (AI) di lingkungan pendidikan. Pertama, pengalihan tugas guru
ke sistem AI, yang bertindak sebagai tutor untuk setiap siswa. Adanya teknologi
pintar yang menyesuaikan konten untuk setiap pembelajar sudah digunakan secara
luas di banyak ruang kelas, dalam bentuk sistem tutor cerdas (Moleenar,
2021). Peran alternatif AI adalah untuk menambah kecerdasan manusia dan
membantu manusia dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang efektif dan
efisien.

Terdapat beragam hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan AI dalam


kegaiatan pembelajaran. Semakin berkembangnya zaman, menuntut segala bidang
termasuk pendidikan untuk beradaptasi maupun berkolaborasi untuk memecahkan
masalah.

1. Mentor Virtual

Internet sekarang yang universal diciptakan sebagai sarana untuk


menyebarkan informasi, pengetahuan, dan pemikiran tentang berbagai topik.
Salah satu program yang berjalan bersama The Lab System, yang beroperasi lebih

4
sebagai lingkungan multimedia dengan eLearning terintegrasi, adalah Virtual
Mentor. Menurut makalah Jurnal Sistem Informasi Komputer, fitur mentor virtual
lebih berguna daripada instruksi kelas biasa (Zhang, 2004).

Jika Learning by Asking (LBA), juga dikenal sebagai pembelajaran


interaksi, tidak digunakan, pembelajaran interaksi tidak akan terjadi. Akan ada
dua komponen utama saat menggunakan LBA ini (Video Streaming Server dan
Web Server). Pengolahan video asli oleh kedua komponen ini akan menghasilkan
generasi pertanyaan yang nantinya akan menjadi salah satu data pertanyaan yang
selanjutnya dapat dipanggil kembali dan dikembangkan tergantung pada intensitas
pertanyaan yang muncul dan perubahan video yang diproses. Ketersediaan mentor
virtual seperti LBA membuat kontak menjadi lebih efisien dari sudut pandang
manajerial dan keuangan.

2. Voice Assistant

Pengguna dapat belajar tanpa harus membaca berkat fitur asisten suara
atau voice assistant, pengganti suara. Membaca informasi yang mengaktifkan
asisten suara akan berbeda dengan proses kognisi manusia seperti penyerapan
informasi dari suara. Voice Assistant dijelaskan dalam satu contoh sebagai alat
untuk memahami sudut pandang guru. Esai ini membahas bagaimana guru
melihat integrasi teknologi asisten suara di kelas, yang akan memberikan
wawasan tentang pengaturan ruang kelas di masa depan (Jean-Charles, 2018).
Voice Assistant saat ini sedang dikembangkan untuk digunakan di berbagai
perangkat teknologi. Dalam ruang kelas, fitur ini mempercepat pencarian siswa
terhadap materi-materi tambahan. Adanya voice assistant juga membuat
memungkinkan siswa mendapatkan informasi yang transparan dan akurat.

3. Smart Content

Sebuah aplikasi bernama Smart Content menawarkan data seperti laporan


cuaca, berita terbaru, alarm, dan laporan perdagangan pasar saham. Fungsi ini
menyediakan bahan bacaan terbaru dari buku-buku yang baru dirilis serta pencari
informasi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang tercakup dalam bidang

5
pendidikan. Kemampuan ini tersedia dalam aplikasi seperti Cram101, yang
membagi buku teks digital menjadi beberapa bab. Hal ini akan memudahkan
pembaca—dalam hal ini siswa yakni untuk menggali informasi yang mereka cari.

4. Presentation Translator

Presentation Translator atau penterjemah presentasi memiliki kegunaan untuk


menjelaskan atau mempresentasikan sebuah teks dari bahasa yang berbeda ke
dalam bahasa yang diinginkan. Pengguna hanya perlu mendengarkan berbagai
macam teks pidato, artikel, ataupun buku digital tanpa perlu membaca dan
menerjemahkan satu persatu. Teknologi ini memungkinan pengguna
mendengarkan ucapan atau kalimat bahasa asing ke dalam bahasa ibu mereka.

C. Penggunaan Teknologi AI secara Ideal


Proses Belajar yang Lebih Cerdas

Manfaat AI untuk pendidikan yang pertama adalah menyajikan proses


belajar yang lebih cerdas. Dengan analisis yang cermat pada capaian setiap siswa,
pembelajaran dapat dilakukan secara lebih personal dan nyaman, sesuai dengan
bidang yang diperlukan oleh setiap siswa.

Membantu Penilaian Tugas

Pada konteks kekinian, kecerdasan buatan dapat membantu tenaga


pengajar dalam melakukan penilaian pada soal dan tugas yang diberikan pada
siswanya. Namun, pengembangannya masih dalam tahap kemampuan membantu
penilaian soal pilihan ganda.

Tentu saja di masa yang akan datang ketika AI sudah semakin canggih,
kemampuan dalam ‘membaca’ data berupa tulisan, kalimat, dan paragraf dapat
dioptimalkan untuk membantu penilaian pada soal-soal esai.

 Identifikasi dan Verifikasi Identitas

Terkesan tidak terlalu berkaitan dengan dunia pendidikan? Namun sebenarnya


verifikasi identitas dari peserta didik akan menjadi penting untuk memastikan

6
setiap siswa yang hadir ke dalam sebuah ruangan, ke dalam sebuah ujian, atau
fasilitas pendidikan lain, benar-benar siswa yang sah sebagai pemilik aksesnya

D. Jenis Kecerdasan Buatan dan cabang kecerdasan buatan


AI kini digunakan di hampir setiap sektor bisnis:
a) Angkutan
b) Kesehatan
c) Perbankan
d) Pengecer
e) Hiburan
f) Perdagangan elektronik

Jenis Kecerdasan Buatan


Kecerdasan Buatan dapat dibagi berdasarkan kemampuan dan fungsi nya. Ada
tiga jenis kecerdasan buatan berdasarkan kemampuannya
a) AI yang sempit
b) AI Umum
c) Super AI

Berdasarkan fungsionalitas, memiliki empat jenis kecerdasan buatan


a) Mesin Reaktif
b) Teori Terbatas
c) Teori Pikiran
d) Kesadaran Diri

Cabang Kecerdasan Buatan


Penelitian AI telah berhasil mengembangkan teknik efektif untuk
memecahkan berbagai masalah, mulai dari bermain game hingga diagnosis medis.
Ada banyak cabang AI, masing-masing dengan fokus dan serangkaian
tekniknya sendiri. Beberapa cabang penting AI meliputi:
1. Pembelajaran mesin: Ini berkaitan dengan pengembangan algoritma yang
dapat belajar dari data. Algoritme ML digunakan dalam berbagai aplikasi,
termasuk pengenalan gambar, pemfilteran spam, dan pemrosesan bahasa
alami.

7
2. Pembelajaran mendalam: Ini adalah cabang pembelajaran mesin yang
memanfaatkan jaringan saraf tiruan untuk memperoleh pengetahuan dari
data. Algoritme pembelajaran mendalam secara efektif memecahkan
berbagai masalah, termasuk NLP, pengenalan gambar, dan pengenalan
suara.
3. Pemrosesan bahasa alami: Ini berkaitan dengan interaksi antara komputer
dan bahasa manusia. Teknik NLP digunakan untuk memahami dan
memproses bahasa manusia dan dalam berbagai aplikasi, termasuk
terjemahan mesin, pengenalan suara, dan analisis teks.
4. Robotika: Ini adalah bidang teknik yang berhubungan dengan desain,
konstruksi, dan pengoperasian robot. Robot dapat melakukan tugas secara
otomatis di berbagai industri, termasuk manufaktur, kesehatan, dan
transportasi.
5. Sistem pakar: Merupakan program komputer yang dirancang untuk meniru
kemampuan penalaran dan pengambilan keputusan manusia. Sistem pakar
digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk diagnosis medis,
perencanaan keuangan, dan layanan pelanggan.

E. Kelebihan dan Kekurangan AI

Kelebihan Artificial Intelligence


1. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas
Salah satu keuntungan signifikan dari AI adalah kemampuannya untuk
mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang, membebaskan sumber daya
manusia untuk fokus pada upaya yang lebih kompleks dan kreatif. Dengan
menyederhanakan proses, AI dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi
dan produktivitas di berbagai bidang, terutama untuk pekerjaan yang repetitif.

2. Analisis Data Tingkat Lanjut


Algoritme AI unggul dalam menganalisis data dalam jumlah besar dalam
waktu yang sangat singkat dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan
manusia. Hal ini memungkinkan bisnis untuk mendapatkan wawasan yang

8
berharga dan membuat keputusan berdasarkan data, yang mengarah pada
strategi yang lebih baik, pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi, dan
operasi yang dioptimalkan.
3. Otomatisasi

Dengan memanfaatkan teknologi AI, organisasi dapat mengotomatiskan


berbagai proses, sehingga menghasilkan penghematan biaya yang signifikan.
Mengutip artikel yang dipublikasi di Linkedin, kemampuan AI untuk
mengotomatisasi berbagai tugas yang saat ini dilakukan oleh manusia adalah
salah satu manfaat utamanya.

Entri data, analisis data, dan layanan pelanggan adalah beberapa contohnya.
Dengan mengotomatiskan proses-proses ini, bisnis dapat menghemat waktu,
meningkatkan efisiensi, dan mengalokasikan sumber daya manusia untuk
tugas-tugas yang menantang.

4. Personalisasi yang Ditingkatkan

Artificial Intelligence memiliki kemampuan untuk menganalisis preferensi,


perilaku, dan data historis pengguna, sehingga memungkinkan bisnis untuk
menawarkan pengalaman dan rekomendasi yang dipersonalisasi.

Pengalaman individu dapat dibuat khusus oleh AI berdasarkan preferensi dan


perilaku mereka yang memiliki aplikasi di berbagai bidang seperti pemasaran
dan perawatan kesehatan, di mana rekomendasi dan perawatan yang
disesuaikan dapat meningkatkan hasil.

5. Inovasi-Inovasi Baru

Kecerdasan Buatan (AI) memiliki potensi untuk mendorong dan


berkontribusi pada penciptaan inovasi baru dalam berbagai cara. AI
mendorong banyak penemuan di hampir semua bidang yang akan membantu
manusia menyelesaikan sebagian besar masalah yang kompleks. Sebagai
contoh, para dokter, baru-baru ini, memanfaatkan kehebatan teknologi
berbasis AI untuk memprediksi kanker payudara pada tahap awal.

9
Kekurangan Artificial Intelligence
1. Berdampak pada Pengangguran

Meskipun AI membawa otomatisasi dan efisiensi, AI juga menimbulkan


kekhawatiran tentang perpindahan pekerjaan. Tugas-tugas tertentu yang
sebelumnya dilakukan oleh manusia sekarang dapat dilakukan oleh sistem AI,
yang berpotensi menyebabkan pengangguran dan gangguan sosial.

Karena AI menggantikan sebagian besar tugas berulang dan pekerjaan lain


dengan robot, campur tangan manusia menjadi lebih sedikit yang akan
menyebabkan masalah besar dalam standar ketenagakerjaan. Setiap organisasi
ingin mengganti individu yang berkualifikasi minimum dengan robot AI yang
dapat melakukan pekerjaan serupa dengan lebih efisien

2. Risiko Keamanan dan Privasi

AI sangat bergantung pada data, dan pengumpulan serta pemanfaatan


informasi pribadi menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan dan privasi.
Sistem AI harus dirancang dengan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk
melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah dan pelanggaran.

Selain itu, AI juga meningkatkan potensi penyalahgunaan. Contoh saja,


video deepfake. Deepfakes berpotensi menyebarkan informasi palsu dan
memanipulasi opini publik. Seseorang bisa mengambil video Barack Obama,
misalkan, dan mengedit video tersebut untuk membuat Obama mengatakan hal
yang sebenarnya tidak pernah ia katakan

3. Bias dan Ketidakakuratan

Salah satu tantangan utama dengan AI adalah potensi pengambilan


keputusan yang bias. Karena sistem AI belajar dari data historis, sistem ini dapat
melanggengkan bias dan ketidaksetaraan yang ada dalam data, yang mengarah
pada hasil yang tidak adil.

Jika data memiliki bias, maka AI juga akan menjadi bias. Kelompok-
kelompok tertentu dapat menghadapi diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil

10
sebagai akibatnya. Misalnya, jika algoritme AI dilatih dengan data dan bias
terhadap kelompok ras atau etnis tertentu, rekomendasi atau keputusan algoritme
dapat mencerminkan bias tersebut.

4. Membuat Manusia Malas dan Tidak Kreatif

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manusia kini bisa


menggunakan AI untuk melakukan mayoritas pekerjaan mereka. Bahkan, di dunia
akademik, AI dapat melakukan penelitian dan membantu menulis mayoritas
makalah.

Karena manusia bisa menggunakan AI untuk berpikir, keterampilan-


keterampilan penting yang harus dimiliki manusia seperti berpikir kritis, kreatif,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan akan jarang digunakan.

5. Tidak Bisa Sepenuhnya Meniru Manusia

Meskipun AI dapat memproses data dalam jumlah besar dan melakukan


perhitungan yang rumit, AI tidak memiliki penilaian, intuisi, dan kreativitas
manusia. Proses pengambilan keputusan tertentu membutuhkan pemahaman
kontekstual, kecerdasan emosional, dan pertimbangan etika yang sulit ditiru oleh
AI.

Sentuhan manusia sangat penting dalam bidang-bidang seperti seni,


inovasi, dan pengasuhan, di mana empati dan penilaian subjektif memainkan
peran penting di berbagai sektor.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kehadiran teknologi AI merupakan sebuah terobosan di bidang


teknologi pendidikan untuk memudahkan pembelajaran. Penggunaan teknologi
dengan bijak dan terkendali dapat memicu akselerasi pendidikan. Kemunculan
teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) juga dapat menanamkan sifat
mandiri dalam diri pelajar. Guru tidak dibebani peran yang begitu dominan,
namun, tugasnya menjadi spesifik dalam lingkup memberikan pencerahan
dengan kata kunci yang substansial. Pangkal dari setiap pemanfaatan teknologi
bagi guru adalah tetap mengedepankan esensi dari mengajar yaitu menata moral
dan perilaku dari pelajar. Adapun bagi pelajar, adanya teknologi pendidikan dapat
membantu mereka dalam mengontrol dan memantau pembelajaran mereka
sendiri, memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja dengan baik di masa
depan.

B. SARAN

Peran IT juga sering digunakan dalam mendukung pembelajaran, baik di


sekolah atau untuk pembelajaran mandiri (self learning). Ke depan kegiatan
pembelajaran akan lebih banyak menerapkan kecerdasan buatan. AI dapat
digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran, melakukan asesmen,
memberikan umpan balik pembelajaran. Jadi dalam menyambut Era teknologi yg
lebih maju lagi kita sebagai calon-calon guru atau pun guru-guru yang mengajar
harus lebih updet lagi masalah teknologi terkini dan kedepan nya.supaya
pembelajaran yang di sampaikan bisa di proses oleh siswa

12
DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise Of Control. New York, Ny: W.


H. Freeman And Company.

Boekaerts, M., Pintrich, P. R., And Zeidner, M. (2000). Handbook Of Self-


Regulation. San Diego, Ca: Academic Press.

Isohätälä, J., Näykki, P., & Järvelä, S. (2020). Convergences Of Joint, Positive
Interactions And Regulation In Collaborative Learning. Small Group
Research, 51(2), 229-264.

Järvenoja, H., Malmberg, J., Törmänen, T., Mänty, K., Haataja, E., Ahola, S., &
Järvelä, S. (2020, July). A Collaborative Learning Design For Promoting
And Analyzing Adaptive Motivation And Emotion Regulation In The
Science Classroom. In Frontiers In Education (Vol. 5, P. 111). Frontiers
Media Sa.

Luger, George F., Dan William A. Stubblefield.1993. Artificial Intelligence


Structures And Strategies For Complexmproblem Soving 2nd Edition.
California: The Benjamin/Cumming Publishing Company Inc.

Molenaar, I., Horvers, A., Dijkstra, R., & Baker, R. S. (2020,


March). Personalized Visualizations To Promote Young Learners' Srl: The
Learning Path App. In Proceedings Of The Tenth International Conference
On Learning Analytics & Knowledge (Pp. 330-339).

13
Molenaar, I. (2021). Personalisation Of Learning: Towards Hybrid Human-Ai
Learning Technologies. In OECD Digital Education Outlook 2021:
Pushing The Frontiers With Artificial Intelligence, Blockchain And
Robots. OECD Publishing, Paris.

Sobocinski, M., Malmberg, J., & Järvelä, S. (2022). Exploring Adaptation In


Socially-Shared Regulation Of Learning Using Video And Heart Rate
Data. Technology, Knowledge And Learning, 27(2), 385-404.

Tjahyanti, L. P. A. S., Saputra, P. S., & Santo Gitakarma, M. (2022). Peran


Artificial Intelligence (Ai) Untuk Mendukung Pembelajaran Di Masa
Pandemi Covid-19. Komteks, 1(1).

Van Leeuwen, A., Rummel, N., Holstein, K., Mclaren, B. M., Aleven, V.,
Molenaar, I., ... & Gal, K. (2018). Orchestration Tools For Teachers In
The Context Of Individual And Collaborative Learning: What Information
Do Teachers Need And What Do They Do With It?. International Society
Of The Learning Sciences, Inc.[ISLS].

Zimmerman, B. J., And Schunk, D. H. (2011). Handbook Of Self-Regulation Of


Learning And Performance. New York, Ny: Routledge.

Zulkifli. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.

14

Anda mungkin juga menyukai