Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DAMPAK AI PADA KURIKULUM


Di susun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : AI For Education
Dosen Pengampu : Winda Setya,M.Sc.

Di susun Oleh:
Kelompok 3
Agni Nurhasanah 1222020011
Ahmad Saroji 1222020014
Andini Hidayatunnisa 1222020031
Arief Ariansa 1222020032
Asiyah Tulhikmah 1222020036

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Bimillahirahmanirrahim.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Dampak AI Pada Kurikulum” .
Makalah ini penulis susun dengan semaksimal mungkin dan dengan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca.

Bandung, 06 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Tujuan pendidikan ............................................................................................. 3
2.2 Pengetahuan dasar apa yang perlu dipelajari peserta didik............................... 5
2.3 Ikhtisar konsep inti ............................................................................................ 7
2.4 Ikhtisar konten penting ...................................................................................... 7
2.5 Makna dan dampak dari algoritma .................................................................... 8
2.6 Konsep inti ........................................................................................................ 8
2.7 Konten penting .................................................................................................. 9
2.8 Konten apa yang harus ditambahkan................................................................. 10
2.9 Konten apa yang harus dihapus......................................................................... 10
2.10 Pertimbangan Praktis....................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 11
3.2 Saran.................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Kecerdasan buatan atau AI dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami


perkembangan yang masif, dengan berbagai fitur, fungsi, dan tampilan baru yang
membawa dampak signifikan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan.
Namun, di tengah pesatnya kemajuan AI tentunya banyak sekali tantangan yang dihadapi
oleh sistem pendidikan yaitu bagaimana cara mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum
dengan cara yang bermanfaat dan berkelanjutan.
Selain itu dengan perkembangan teknologi yang cepat dibutuhkan penyesuaian yang
cermat dalam struktur kurikulum, pelatihan guru, dan sumber daya teknologi untuk
memastikan penggunaan AI memberikan dampak yang baik dalam proses pembelajaran.
Pengenalan AI dalam pendidikan juga menciptakan kesenjangan keterampilan antar
peserta didik yang memiliki akses teknologi dan mereka yang tidak memiliki akses. Oleh
karena itu, perlu adanya pendekatan yang inklusif untuk memastikan bahwa semua
peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk memahami dan menggunakan
teknologi.
Dalam penggunaan AI dalam pendidikan, penting juga untuk memberikan
pemahaman tentang etika dalam menggunakan teknologi AI agar peserta didik dapat
menggunakan teknologi ini dengan tanggung jawab. Untuk menghadapi tantangan-
tantangan dimasa depan memerlukan pemikiran yang strategis yaitu kerja sama antara
lembaga pendidikan, pemerintah dan industri serta pengembangan kurikulum yang
responsif terhadap perubahan teknologi. Dengan memahami dan mengatasi dampak dari
AI pada kurikulum pendidikan kita dapat memastikan bahwa peserta didik di masa depan
dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk sukses dalam
era teknologi yang semakin berkembang.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas, sebagai berikut:
1. Apa tujuan pendidikan?
2. Pengetahuan dasar apa yang perlu dipelajari peserta didik ?
3. Apa itu ikhtisar konsep inti?
4. Apa itu ikhtisar konten penting?
5. Apa makna dan dampak dari algoritma?
6. Apa itu konsep inti?
7. Apa itu konten penting?
8. Konten apa yang harus ditambahkan?
9. Konten apa yang harus dihapus?
10. Apa pertimbangan praktis dalam pendidikan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan masalah ini, diharapkan agar pembaca dapat:
1. Mengetahui dan memahami tujuan pendidikan.
2. Mengetahui pengetahuan dasar yang harus dipelajari peserta didik.
3. Memahami ikhtisar konsep inti.
4. Memahami ikhtisar konten penting.
5. Mengetahui dan memahami makna dan dampak dari algoritma.
6. Mengetahui konsep inti.
7. Mengetahui konten penting.
8. Mengetahui konten apa yang harus ditambahkan.
9. Mengetahui konten apa yang harus dihapus.
10. Mengetahui pertimbangan praktis.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Pendidikan
Di kutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa pendidikan
ialah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang dalam upaya mendewasakan
manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan. Tujuan pendidikan merupakan
suatu faktor yang sangat penting karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai.
Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan memiliki budi pekerti yang luhur, selain itu peserta didik juga harus
memiliki keterampilan dan pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani, memiliki
kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab terhadap masyarakat
dan bangsa.
Di masa sekarang ini perkembangan teknologi semakin berkembang, dan teknologi
yang sedang marak diperbincangkan ialah AI atau kecerdasan buatan, AI adalah
kemampuan komputer atau mesin untuk meniru kemampuan intelektual manusia seperti
belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan dan menyelesaikan
tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien. Saat ini AI sudah masuk ke dalam dunia
pendidikan karena bisa membantu dan menciptakan pembelajaran yang lebih variatif dan
memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi peserta didik.
Adapun tujuan pengintegrasian AI ke dalam pendidikan adalah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran, mengembangkan tujuan pendidikan agar sesuai dengan
perkembangan teknologi dan mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi era digital.
Dengan mengintegrasikan AI pada kurikulum tentu banyak sekali dampak positif yang
akan didapatkan seperti:
1. Memberikan pembelajaran yang personal dan sesuai kebutuhan peserta didik,
dengan bantuan AI guru juga bisa menyediakan pembelajaran yang lebih terarah
dan menyesuaikan dengan gaya belajar, tingkat kemampuan, dan minat peserta
didik.
2. Meningkatkan efisiensi pembelajaran, AI dapat membantu dalam memilih materi
pembelajaran yang sesuai dan menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan
peserta didik.

3
3. Meningkatkan kualitas guru, dengan bantuan AI guru dapat menyediakan
pembelajaran yang lebih terarah dan menyesuaikan dengan gaya belajar, tingkat
kemampuan, dan minat peserta didik.
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberi umpan balik yang akurat
dan real time, hal ini dapat membantu guru dalam menilai kemajuan peserta didik
dengan lebih akurat.
5. Meningkatkan akes informasi bagi siswa, AI dapat membantu siswa dalam
mencari referensi sumber belajar tertentu dan mengerjakan tugas-tugas
administrasi seperti penilaian, budgeting, pengelolaan SDM sekolah, personalisasi
kepada murid dan tugas lainnya.
6. Membantu beban administrasi guru sehingga mereka bisa fokus pada tugas
pengajaran, hal ini dapat membantu menghemat waktu guru dan memudahkan
interaksi dengan peserta didik yang berbeda di berbagai kelas.

Dari banyaknya dampak positif yang ada pada pengintegrasian AI ke dalam


kurikulum, tentunya AI juga memiliki dampak negatif terhadap kurikulum. Di
antaranya adalah:

1. Ketergantungan terhadap AI
Penggunaan AI dalam kurikulum dapat membuat guru dan peserta didik menjadi
terlalu bergantung pada AI yang dapat mengurangi kemampuan belajar mereka.
Untuk itu, harus adanya pengarahan kepada guru dan peserta didik untuk
menggunakan AI secara bijak dan efektif serta tetap mengembangkan kemampuan
belajar mereka secara mandiri.
2. Kehilangan kemampuan mengajar guru.
Penggunaan AI dalam kurikulum dapat membuat guru kehilangan kemampuan
mengajar. Oleh sebab itu memberikan pelatihan dan pengembangan profesional
yang terus menerus kepada guru bisa menjadi solusi agar mereka dapat terus
mengembangkan kemampuan mengajar mereka dan tetap relevan dengan
perkembangan teknologi AI.
3. Kelemahan dalam berpikir analitis pada peserta didik.
Hal ini terjadi karena sebagian besar aktivitas sudah dikerjakan otomatis oleh AI,
maka dari itu guru harus tetap mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berpikir analitis mereka, dan menggunakan teknologi AI sebagai alat
bantu bukan sebagai pengganti kemampuan berpikir mereka.

4
4. Masalah privasi dan keamanan data peserta didik.
Dalam proses pembelajaran yang melibatkan AI data siswa harus diambil dan
disimpan agar dapat dianalisis dan memberikan hasil pembelajaran yang lebih
baik. Untuk itu, pengembangan kebijakan dan regulasi yang ketat dalam
penggunaan teknologi AI pada kurikulum serta memastikan bahwa data siswa
diambil dan disimpan dengan aman dan sesuai dengan standar privasi dan
keamanan yang berlaku sangat penting.
2.2 Pengetahuan dasar : Apa yang perlu dipelajari peserta didik
Pengetahuan adalah suatu informasi yang diketahui oleh seseorang yang tidak dibatasi
oleh teori dan konsep problema baik benar atau tidak. Sedangkan ilmu pebgetahuan
merupakan suatu ilmu yang meningkatkan pemahaman manusia.
Adapun dasar-dasar pengetahuan manusia adalah:
1. Pengalaman
Hal yang pertama dan paling utama yang mendasarkan pengetahuan adalah
pengalaman. Pengalaman adalah keseluruhan peristiwa yang terjadi dalam diri
manusia dalam interaksinya dengan alam, lingkungan, dan kenyataan termasuk
kepada Tuhan.
Pengalaman terbagi menjadi dua:
1. Pengalaman primer, yaitu pengalaman langsung akan persentuhan indrawi dengan
benda-benda konkret di luar manusia dan peristiwa yang disaksikan sendiri;
2. Pengalaman sekunder, yaitu pengalaman tak langsung atau reflektif mengenai
pengalaman primer.
2. Ingatan.
Pengetahuan manusia juga didasarkan pada ingatan sebagai kelanjutan dari
pengalaman indrawi. Tanpa ingatan pengalaman tidak akan bertumbuh menjadi
pengetahuan. Ingatan mengandalkan pengalaman indrawi sebagai sandaran ataupun
rujukan. Kita hanya dapat mengingat apa yang sebelumnya telah kita alami. Kendati
ingatan sering kabur dan tidak tepat namun kita dalam kehidupan sehari-hari selalu
mendasarkan pengetahuan kita pada ingatan baik secara teoritis dan praktis.
3. Kesaksian.
Dimaksudkan untuk penegasan sesuatu sebagai benar oleh seorang saksi kejadian, dan
diajukan kepada orang lain untuk dipercaya, percaya yang dimaksudkan untuk
menerima sesuatu sebagai benar yang didasarkan pada keyakinan dan kewenangan
atau jaminan otoritas yang memberi kesaksian.
5
4. Minat dan rasa ingin tahu
Tidak semua pengalaman dapat dijadikan pengetahuan atau tidak semua pengalaman
berkembang menjadi pengetahuan. Untuk berkembang menjadi pengetahuan subjek
yang mengalami harus memiliki minat dan rasa ingin tahu. Minat mengarahkan
perhatian ke hal-hal yang dialami dan dianggap penting untuk diperhatikan. Ini berati
dalam dalam kegiatan mengetahui terdapat unsur penilaian. Orang akan
memperhatikan dan mengetahui apa apa yang ia anggap bernilai. Dan rasa ingin tahu
mendorong untuk bertanya dan menyelidiki apa yang dialaminya dan menarik
minatnya.
5. Pikiran dan Penalaran
Kegiatan pokok pikiran dalam mencari kebenaran dalam pengetahuan adalah
penalaran. Nalar dalam kehidupan kita sehari-hari selalu diartikan rasionalitas.
Penalaran adalah proses penarikan kesimpulan dari hal-hal yang telah diketahui
sebelumnya. Setidaknya ada tiga metode dalam proses penalaran. Pertama, induksi
yakni penalaran yang menarik kesimpulan umum (universal) dari kasus-kasus tertentu
(partikular). Kedua, deduksi yakni penalaran untuk merumuskan sebuah hipotesis
berupa pernyataan umum yang kemungkinan pernyataannya masih perlu untuk diuji
coba.
Sebagai suatu kegiatan berpikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri
yang pertama ialah adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika,
dan tiap penalaran mempunyai logika tersendiri atau dapat juga disimpulkan bahwa
kegiatan penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir logis, dimana berpikir logis di
sini harus diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut suatu pola tertentu atau logika
tertentu.
Ciri yang kedua dari penalaran adalah sifat analitik dari proses berpikirnya. Penalaran
merupakan suatu kegiatan berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis dan
kerangka berpikir yang digunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran
yang bersangkutan. Artinya penalaran ilmiah merupakan kegiatan analisis yang
mempergunakan logika ilmiah, dan demikian juga penalaran lainnya yang
mempergunakan logikanya tersendiri. Sifat analitik ini merupakan konsekuensi dari
suatu pola berpikir tertentu.
6. Logika
Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan
kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara. Cara penarikan kesimpulan ini disebut
6
logika, di mana logika secara luas dapat didefenisikan sebagai “pengkajian untuk
berpikir secara sahih.”
Dalam logika, ada tiga rumus yang menjadi dasar-dasar pengetahuan. Pertama,
silogisme kategoris yakni silogisme yang terdiri dari proposisi-proposisi yang bersifat
kategoris. Kedua, silogisme hipotetis yakni silogisme dalam proposisi bersyarat. Dan
ketiga, silogisme disjungtif adalah silogisme yang sahih hanya dalam salah satu
kemungkinan yang menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan lain.
Terdapat bermacam-macam cara penarikan kesimpulan, namun untuk sesuai dengan
dengan tujuan studi yang memusatkan diri kepada penalaran maka hanya difokuskan
kepada dua jenis penarikan kesimpulan, yakni logika induktif dan logika deduktif
7. Bahasa
Di samping logika penalaran juga mengandaikan bahasa. Tanpa bahasa manusia tidak
dapat mengungkapkan pengetahuannya.
8. Kebutuhan Hidup Manusia
Dalam interaksinya dengan dunia dan lingkungannya manusia membutuhkan
pengetahuan. Maka, kebutuhan manusia juga dapat mendasari dan mendorong
manusia untuk mengembangkan pengetahuannya.
2.3 Iktisar konsep inti
Ikhtisar konsep merujuk pada ringkasan atau gambaran singkat dari konsep-konsep
utama atau inti suatu topik, ide, atau teori. Dalam konteks berbagai bidang studi seperti
ilmu pengetahuan, matematika, sastra, atau seni. Ikhtisar konsep inti membantu orang
memahami pokok-pokok pikiran yang mendasari suatu topik tanpa harus menggali terlalu
dalam detail-detail kompleks.
Dalam proses belajar, ikhtisar konsep inti dapa membantu peserta didik mengorganisir
informasi dengan lebih baik, memahami antar konsep-konsep yang berbeda, dan
mempermudah pemahaman keseluruhan suatu objek.
2.4 Ikhtisar konten penting
Konten penting pada kurikulum mengacu pada materi atau informasi yang dianggap
esensial atau fundamental bagi siswa untuk memahami dan menguasai suatu mata
pelajaran atau keahlian tertentu. Dalam konteks pendidikan formal, konten penting juga
mencakup nila-nilai moral, etika, dan kebijakan sosial yang penting untuk diajarkan
kepada peserta didik.
Penting untuk dicatat bahwa konten penting dapat bervariasi tergantung pada tingkat
pendidikan, mata pelajaran, dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh kurikulum
7
tersebut. Oleh karena itu, kurikulum harus dirancang dengan cermat dan diperbarui secara
teratur untuk memastikan bahwa konten yang diajarkan relevan, memotivasi siswa, dan
mempersiapkan mereka untuk menghadapi tuntutan dunia modern.
2.5 Makna dan dampak dari algoritma
Algoritma adalah suatu urutan atau proses, yang berguna untuk mencapai tujuan
tertentu maupun menyelesaikan suatu masalah. Algoritma terdiri dari sederet aturan, tata
cara dan panduan yang dapat digunakan untuk memecahkan sebuah masalah dalam
bentuk langkah-langkah yang sistematis dan terdefinisi dengan jelas . langkah-langkah
tersebut harus dilakukan secara urut karena jika tidak masalah tidak akan bisa
terpecahkan.
Dalam konteks AI Algoritma digunakan untuk membuat mesin atau komputer dapat
meniru kemampuan intelektual manusia seperti belajar dari pengalaman, mengidentifikasi
pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks. Peserta didik
harus mempelajari dan memahami apa itu algoritma agar mereka dapat memahami
bagaimana teknologi AI bekerja.
Dampak dari algoritma pada teknologi AI adalah kemampuan mesin atau komputer
untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien.
2.6 Konsep inti
Dalam pengembangan kurikulum, penggunaan teknologi AI dapat memberikan
dampak positif pada pembelajaran. Adapun konsep inti kurikulum dengan di masukannya
AI adalah:
1. Peningkatan kualitas pembelajaran
Dengan adanya teknologi AI pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan menarik
bagi peserta didik, AI dapa membantu guru dalam memberikan materi pembelajaran
yang lebih variatif dan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
2. Pembelajaran berdferensiasi
AI dapat membantu guru dalam memberikan pembelajaran yang berbeda-beda untuk
setiap peserta didik sehingga memenuhi kebutuhan belajar masing-masing peserta
didik.
3. Pengembangan karakter dan kompetensi
Kurikulum merdeka yang memfokuskan pada pengembangan karakter dan
kompetensi peserta didik dapat didukung dengan penggunaan AI, AI dapat membantu
peserta didik dalam mengembangkan keterampilan seperti analisis kritis, kreativitas,
dan inovasi.
8
4. Pembelajaran mandiri
Dalam kurikulum merdeka peserta didik diharapkan dapat belajar secara mandiri,
penggunaan teknologi AI dapat membantu peserta didik dalam belajar mandiri dengan
menyediakan materi pembelajaran yang variatif dan menarik.
5. Peningkatan efisiensi pembelajaran
Dengan adanya teknologi AI, proses pembelajaran dapat menjadi lebih efisien dan
efektif. AI dapat membantu guru dalam mengelola waktu pembelajaran dan
mengelola umpan balik yang cepat dan akurat.

Dengan demikian, penggunaan teknologi AI dalam kurikulum dapat memberikan dampak


positif pada pembelajaran dan dapat mendukun konsep inti kurikulum yang ada.

2.7 Konten penting


Pengenalan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum merupakan langkah penting
untuk mempersiapkan generasi mendatang menghadapi dunia yang semakin terkoneksi
dan terotomatisasi .
Adapun beberapa konten yang penting yang harus disertakan dalam kurikulum jika AI di
masukan ke dalamnya yaitu:
1. Pemahaman dasar AI
Pengenalan konsep dasar AI termasuk Machine Learning, neural networks dan
algoritma juga memahami bagaimana AI digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Etika dan tanggung jawab
Memahami implikasi etika penggunaan AI termasuk privasi, mempertimbangkan
dampak sosial AI pada pekerjaan dan masyarakat.
3. Algoritma dan pemrograman
Peserta didik sebaiknya belajar dasar-dasar pemrograman dan algoritma, karena
pemahaman ini penting dalam pengembangan dan pemahaman AI, meskipun tidak
semua peserta didik akan menjadi pengembang AI memahami bagaimana algoritma
bekerja memberikan pemahaman lebih baik tentang kecerdasan buatan.
4. Keamanan siber
Peserta didik perlu memahami ancaman dan risiko keamanan yang terkait dengan
penggunaan AI serta cara melindungi diri dari serangan siber.
5. Keterampilan berpikir kritis

9
Peserta didik perlu mengembangkan keterampilan berpikir kritis untuk menilai
informasi yang dihasilkan oleh AI, mengidentifikasi, dan memahami implikasi dari
hasil yang diberikan AI.
2.8 Konten apa yang harus ditambahkan
Kurikulum harus mengajarkan siswa bagaimana berpikir kritis dan pemecahan
masalah agar dapat menghadapi kebutuhan realita kehidupan ini. Oleh karena itu,
kurikulum harus menekankan pada pemikiran kritis, kreatif dan kolaboratif. Konten
akademik dapat dikurangi 20-30% untuk memberikan ruang bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Selain itu, satuan pendidikan atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan
lokal atau muatan tambahan sesuai dengan kebutuhan karakteristik. Konten yang yang
ditambahkan harus mengikuti perkembangan zaman seperti fashion, otomotif, kecantikan
dan lainnya.
2.9 Konten apa yang harus dihapus
Dalam penggunaan AI pada kurikulum, konten yang harus dihapus adalah konten
yang berbau diskriminatif, tidak etis, dan tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama,
selain itu konten yang tidak relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa
juga harus dihapus. Namun, penghapusan konten harus dilakukan dengan hati-hati dan
mempertimbangkan dampaknya terhadap kurikulum secara keseluruhan.
2.10 Pertimbangan praktis
Pertimbangan praktis adalah pertimbangan yang mempertimbangkan faktor-faktor praktis
dalam pengambilan keputusan. Dalam konteks mengintegrasikan AI pada kurikulum
pertimbangan praktis mencakup:
1. Adaptasi peserta didik dan guru terhadap teknologi baru.
Peserta didik dan guru harus mampu beradaptasi dengan situasi dan tigas baru dengan
pengintegrasian AI pada kurikulum.
2. Penerapan AI pada kegiatan pembelajaran.
3. Manfaat yang dirasakan dari kurikulum terintegrasi AI.
Para peserta didik dan guru mengakui berbagai manfaat dari mengintegrasikan AI ke
dalam kurikulum.
4. Perlunya pelatihan terhadap guru, dukungan infrastruktur, dan pertimbangan etika
dalam memanfaatkan AI untuk meningkatkan relevansi belajar.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kita melihat bahwa perkembangan teknologi pada masa sekarang ini sangat cepat,
teknologi kini tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bekerja tetapi juga
dimanfaatkan dalam bidang pendidikan. Dengan mengintegrasikan teknologi ke
dalam bidang pendidikan tentunya banyak memberi manfaat, guru bisa memberikan
pembelajaran yang lebih variatif terhadap peserta didik sesuai dengan cara belajar
masing-masing peserta didik. Peserta didik pun sangat terbantu dengan adanya
teknologi, mereka dapat memperoleh pengetahuan dengan mudah. Selain itu, guru
juga terbantu dalam hal administrasi yang bisa di kerjakan oleh AI sehingga mereka
bisa lebih fokus dalam memberikan pembelajaran terhadap peserta didik.

Namun, pengintegrasian AI pada bidang pendidikan juga memiliki dampak


negatif, untuk itu sangat perlu untuk menyeimbangkannya, karena hakikatnya AI
adalah sebagai alat bantu bukan sebagai pengganti.

3.2 Saran

Setelah pemaparan materi dampak AI pada kurikulum penulis menyarankan agar


penggunaan AI ini harus berada dalam pengawasan jangan sampai AI ini menjadi
pengganti kita, karena hakikatnya AI hanya sebagai alat bantu kita agar memudahkan
dan memberikan pengalaman yang lebih menarik terhadap siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Lukman Hakim, S. M. (8 Desember 2022). Peran Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam
pendidikan.

Manongga, D. (2022). Dampak kecerdasan buatan bagi pendidikan.

Pahlephi, R. D. (20 November 2022). Memahami Fungsi dan Tujuan Pendidikan di Indonesia.

Prihartono, H. (5 Juli 2023). Penggunaan Artificial Intelligence dan Implementasinya Dalam Kurikulum
Merdeka.

Susanto. (13 Agustus 2021). Memanfaatkan AI (Artificial Intelligence) untuk Membuat Persiapan
Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.

11
12

Anda mungkin juga menyukai